Mari membuat tapai sebagai makanan tradisional daerah
Size: 26.99 MB
Language: none
Added: Oct 21, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
Kegiatan Kokurikuler: Pembuatan Tapai
Apa Itu Kegiatan Kokurikuler? Melengkapi Pembelajaran Kelas Kegiatan yang dirancang untuk mendukung dan memperkaya pengalaman belajar di dalam kelas. Pengembangan Holistik Meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan karakter di luar batas akademik formal. Contoh Praktis Meliputi seni, olahraga, klub, dan proyek praktis seperti pembuatan tapai . Pengalaman Dunia Nyata Mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh dan memberikan pengalaman nyata.
Deskripsi Tapai: Makanan Fermentasi Tradisional Tapai adalah makanan fermentasi tradisional yang dibuat dari singkong (ketela pohon) atau beras ketan. Dikenal karena rasanya yang manis, sedikit beralkohol, dan tekstur yang sangat lembut. Sangat populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, sebagai camilan atau hidangan penutup. Lebih dari sekadar makanan, tapai mewakili warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Proses fermentasi tapai melibatkan jamur Saccharomyces cerevisiae yang mengubah karbohidrat menjadi gula dan alkohol ringan.
Tapai Singkong: Keindahan Fermentasi Tapai yang berhasil memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis alami, menandakan fermentasi yang sempurna.
Bahan-Bahan Esensial untuk Membuat Tapai Bahan Dasar Singkong atau Beras Ketan (±500 gram) sebagai sumber karbohidrat. Ragi Tapai Starter fermentasi khusus (1 bungkus) yang mengandung mikroorganisme penting. Air Bersih Digunakan untuk mencuci dan merebus/mengukus bahan dasar. Pembungkus Daun pisang atau bungkus plastik untuk wadah fermentasi.
Langkah 1: Mempersiapkan Bahan Dasar Kupas & Cuci Kupas singkong atau cuci beras ketan hingga benar-benar bersih dari kotoran dan getah. Masak Hingga Matang Masak singkong dengan cara dikukus, atau rebus beras ketan hingga menjadi nasi/bubur. Dinginkan Total Biarkan singkong atau nasi ketan mendingin hingga mencapai suhu ruangan. Penting: Jangan sampai ada uap panas.
Langkah 2: Menambahkan Starter Fermentasi (Ragi) Proses Inokulasi Ragi harus ditaburkan secara merata ke atas bahan dasar yang sudah dingin. Kelembapan dan panas berlebih dapat membunuh mikroorganisme ragi. Gerus ragi hingga menjadi bubuk halus. Taburkan perlahan dan ratakan di seluruh permukaan singkong/ketan. Aduk atau campur dengan sangat lembut untuk memastikan ragi terdistribusi merata. Bungkus rapat menggunakan daun pisang (untuk aroma otentik) atau wadah kedap udara.
Langkah 3: Mengoptimalkan Proses Fermentasi 1 Lokasi Penyimpanan Simpan bungkusan tapai di tempat yang hangat dan tidak terganggu. Suhu ideal sekitar 30°C . 2 Durasi Fermentasi Biarkan berfermentasi selama 2 hingga 3 hari . Waktu dapat bervariasi tergantung suhu lingkungan. 3 Indikator Keberhasilan Tapai siap ketika muncul aroma manis yang khas, rasa sedikit asam/alkohol, dan tekstur menjadi sangat lunak. Kesabaran adalah kunci dalam proses fermentasi. Jangan dibuka sebelum waktu yang ditentukan!
Pembelajaran Kolaboratif Melalui Tapai Kegiatan kokurikuler ini tidak hanya mengajarkan resep, tetapi juga memupuk kolaborasi dan ketelitian ilmiah.
Manfaat Kokurikuler Pembuatan Tapai Ilmu dan Budaya Menghubungkan praktik tradisional dengan prinsip-prinsip sains (biokimia fermentasi). Keterampilan Praktis Mengembangkan kesabaran, kerja tim, dan ketelitian dalam mengikuti prosedur. Pelestarian Warisan Menghargai pengetahuan lokal dan mempromosikan pangan sehat tradisional.