Kata aborsi/abortus diserap dari bahasa Inggris yaitu abortion, yang berasal dari bahasa latin yang berarti pengguguran kandungan atau keguguran. Menurut WHO, definisi aborsi adalah penghentian kehamilan dengan alasan apapun sebelum buah kehamilan dapat bertahan hidup di luar kandungan ibunya.
ABORTUS SPONTAN ABOR TU S YA N G D I IND U KS I ABORTUS TIDAK AMAN ABORTUS SEPTIK JENIS-JENIS ABORTUS
ABORTUS SPONTAN Adalah pengeluaran janin secara spontan sebelum janin dianggap mampu bertahan hidup, misal 22 minggu. Aborsi Spontan meliputi : a. Abortus Iminien (Mengancam) b. Abortus Insipien ( Tak Terelakkan ) c. Abortus Komplet d. Abortus Inkomplet e. Missed Abortion
Abortus Yang Di Induksi Adalah terjadi akibat campur tangan medis, bedah, atau yang bersifat herba atau tradisional mengeluarkan sebagian y ang m e n y e b a bkan u ter u s i s i n y a. Abortus ini dapat bersifat legal maupun illegal. Meliputi : Abortus Teraupetikus A b ort u s Ele k tif (Sukarela)
Abortus Tidak Aman Adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal. Abortus Septik Abortus infeksiosa berat disertai penyebaran kuman secara sistemik.
Aturan Hukum Terkait Aborsi Termuat dalam : Pasal 229, 346, 347, 348, 349 KUHP UU Kesehatan No 36 Tahun 2009, Pasal 75, 76, dan 77
Faktor / Alasan Aborsi
Alasan Medis - Apabila wanita hamil menderita suatu penyakit, untuk menyelamatkan nyawa wanita tersebut. -Untuk membersihkan rahim ibu setelah mengalami perdarahan ataupun keguguran.
Alasan Non Medis Alasan belum siap, menutupi rasa malu, tidak mau merepotkan orang tua, dan tuntutan pekerjaan menjadi alasan para remaja putri untuk melakukan aborsi ilegal. Remaja yang belum siap menghadapi kehamilan, seks pranikah dan aborsi karena dipaksa oleh pasangan. Hamil karena menjadi korban perkosaan Alasan belum siap memiliki anak Anak sudah cukup banyak
Dampak / Resiko Aborsi Resiko ekonomi, fisik, psikis, dan sosial. Resiko fisik yang dialami antara lain pendarahan, perubahan bentuk fisik, serta turunnya ketahanan tubuh. Resiko psikis yang dialami antara lain rasa trauma, merasa bersalah, menyesal, namun juga lega. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak psikologis pasca abortus spontan yang dialami subjek adalah munculnya perasaan kecewa,sedih, bersalah, serta krisis kepercayaan diri.