Kelompok 1 Modul 1 & 2 Strategi Pembelajaran Kontemporer di SD sederajat

nuranam583 6 views 34 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

modul 1


Slide Content

S
T
R
ATEG
I
S
T
R
ATEG
I

PEMBELAJARAN DI SDPEMBELAJARAN DI SD
Kelompok 1

Shinta Nuriyyah
April widyastuti
PERKENALAN
ANGGOTA
Hidayatul Endri M.
Mu’shodah Afifi
Riyadhun Nazilah
Nur Azizah

A. KONSEP BELAJAR
Banyak pengertian belajar telah dikemukakan
oleh para ahli. Salah saty di antaranya ialah menurut
Gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman ( lihat Ratna Wilis Dahar,
1989, jal. 11 ). Dari pengertian velajar tersebut,
terdapat tiga atribut pokok yaituMODUL 1
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN KB1
Konsep dan Prinsip Belajar dan
Pembelajaran

1. Proses
Belajar adalah proses mental
dan emosional atau proses
berpikir dan merasakan.
Seseorang dikatakan belajar
bila pikiran dan perasaannya
aktif. 2. Perubahan Perilaku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku
atau tingkah laku. Seseorang yang
belajar akan berubah atau bertambah
perilakunya, baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan, atau
penguasaan nilai-nilai (sikap). 3. Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti
belajar terjadi di dalam interaksi antara
individu dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial.

Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum
yang harus dijadikan pegangan didalam
pelaksanaan kegiatan belajar. Perlu di
perhatikan beberapa prinsip berikut.B. PRINSIP BELAJAR

1. Motivasi*
Motivasi berfungsi sebagai motor
penggerak aktivitas. Bila motornya
tidak ada, maka aktivitas tidak akan
terjadi, dan bila motornya lemah,
aktivitas yang terjadi pun lemah pula.
Motivasi belajar berkaitanberat
dengan tujuan yang hendak dicapai
oleh individu yang sedang belajar itu
sendiri. 2. Perhatian
Perhatian erat sekali
kaitanya dengan motivasi
bahkan tidak dapat
dipisahkan. Perhatian ialah
pemusatan energi psikis (
pikiran dan perasaan )
terhadap suatu objek. 3. Aktivitas
Bahwa belajar itu sendiri
sendiri adalag aktivitas,
yaitu aktivitas mental dan
emosional.

4. Balikan
Balikan di dalam belajar
sangat penting, supaya
siswa segera mengetahui
benar tidaknya
pekerjaan yang ia
lakukan.5. Perbedaan Individual
Individual merupakan
pribadi tersendiri yang
memiliki perbedaan dari
yang lain. Perbedaan itu
mungkin dalam hal,
pengalaman, minat, bakat,
kebiasaan dan lain-lain.

A.PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendeketan adalah cara memandang terhadap pembelajaran. Pendekatan
pembelajarn terdiri atas unsur- unsur yang saling berkaitan dan memiliki
hubungan sistematis. Untuk mencapai tujuan, seorang guru hendaknya
merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan
hubungan antarakomponen pembelajaran. Killen mengemukakan dua
pendekatan utama pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada
aktivitas guru (teacher- centered) dan pendekatan yang berpusat pada
aktivitas siswa (students- centered). KB 2
PERBEDAAN PENDEKATAN, STRATEGI, METODE DAN TEKNIK
PEMBELAJARN

B. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah ilmu untuk memanfaatkan sumber belajar
demi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Dimyati dan Seodjono, strategi
melibatkan guru dalam menciptakan konsistensi antar komponen sistem
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang tidak berorientasi pada tujuan
tidak dapat dianggap sebagai strategi. Untuk merancang strategi efektif,
guru perlu memiliki berbagai metode pembelajaran.
C.METODE PEMBELAJARAN
Berbagai cara kerja yang relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Beberapa bentuk metode mengajar yang kita kenal adalah
cermah, diskusi, tanya jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok,
demonstrasi (modelling), eksperimen, pemecahan masalah, dan sebagainya.

D.TEKNIK PEMBELAJARAN
Teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode
sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran
menggambarkan Langkah- Langkah penggunaan metode
mengajar, yang sifat operasional.
Faktor- faktor yang diperlu diperhatikan dalam penentuan Teknik
pembelajaran adalah kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan sarana dan waktu, serta kesiapan siswa.

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
0
10
20
30
40
50 KB. 3 FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN
STRATEGI DAN PEMBELAJARAN Faktor yang harus
dipertimbangkan dalam
memilih strategi pembelajaran
adalah : Tujuan pembelajaran,
jenis dan tingkat kesulitan,
materi pelajaran, sarana,
waktu yang tersedia, siswa dan
guru.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setiap jenis tujuan pembelajaran menuntut
proses pembentukan yang berbeda.
Gagne, Briggs dan taruhan (1992)
mengelompokkan kemampuan sebagai hasil
dari belajar kedalam 5 kelompok, yaitu:

a. Keterpilan intelektual
Keterampilan intelektual
merupakan
keterampilan pikiran,
yang jika dihubungkan
dengan pendapat bloom
termasuk ranah kognitif.
lakukan.b. Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan suatu
proses kontrol, yaitu suatu proses
internal yang digunakan seseorang
untuk memilih dan mengubah cara
memberikan perhatian, belajar
mengingat. Strategi kognitif sangat
mempengaruhi keterampilan
intelektual seseorang.
kebiasaan dan lain-lain.
c. Informasi verbal
Diperoleh karena hasil
belajar disekolah dan
kata kata yang diucapkan
oleh orang, mendengar
radio, melihat TV dan lain
lain.

d. Keterampilan motorik
Yaitu, kemampuan
menggerakkan anggota
tubuh yang melibatkan
otot kecil misalnya, jari
tangan, lidah, kepala.e. Sikap
Kemampuan menampilkan
perilaku yang berisi nilai
nilai.

B. BAHAN PELAJARAN
Setiap jenis Tingkat kekompleksita san materi pelajaran menuntut
kegiatan yang berbeda untuk mencapainya. Apapun materi yang
akan dibahaa merupakan materi baru maka hendaknya guru
memulain pembelajaran dengan menjelaskan terlebih dahulu
sebelumnya.C. SISWA
Yang terpenting dalam pembelajaran ialah, siswa memahami dan mengingat
materi yang sudah diajarkan untukencapai tujuan daan pembelajaran. Setelah
kita menetapkan strategi pembelajaran jangan lupa memilih bahan pelajaran
yang cocok untuk siswa sehingga menentukan bagaimana teknik
menggunakan strategi pembelajaran tersebut.

D. GURU
Faktor guru yang mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran adalah
kemampuannya dalam menguasai bahasa pelajaran dan kemampuan dalam
memberi pembelajaran terhadap siswa serta kondisi fisik dan kesehatan
guru saat hendak mengajar. E. SARJANA
Alat yang menjadi pertimbangan dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran ialah : alat peraga, termasuk media belajar seperti buku dll.
Serta tidak boleh dilupakan ialah tersedianya ruangan yang dibutuhkan dan
waktu.

KB 4
Berbagai jenis strategi
pembelajaran Ditinjau dari proses
pengolahan pesan Strategi deduktif : materi atau bahan
ajar diolah dari mulai umum
(generalisasi atau rumusan) ke khusus
atau penjelasan bagian (ciri, sifat,
atribut) dengan menggunakan contoh.
Strategi deduktif dapat digunakan dalam
mengerjakan konsep, baik konsep
konkret maupun konsep terdefinisi. Strategi induktif
Materi atau bahan ajar diolah mulai yang
khusus atau penjelasan bagian (sifat, ciri)
dengan menggunakan contoh ke umum
(generalisasi atau rumusan) strategi
induktif dapat digunakan dalam
mengajarkan konsep baik konsep konkret
maupun konkret terdefinisi.

Ditinjau dari proses
pengolahan pesan Strategi pembelajaran ekspositori
Materi atau bahan ajar diolah oleh guru.
Siswa tinggal "terima jadi" dari guru.
Dengan strategi ini dapat digunakan
didalam mengajarkan berbagai materi
pelajaran, kecuali yang sifatnya
pemecahan masalah. Strategi pembelajaran heuristik
Materi atau bahan ajar diolah oleh siswa.
Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan
pelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator
memberikan dorongan, arahan dan bimbingan. Dapat
digunakan untuk mengajarkan berbagai materi
pelajaran termasuk pemecahan masalah. Diharapkan
terbentuk sikap sikap positif siswa, seperti kritis,
kreatif, inovatif, mandiri dan terbuka.
Strategi pembelajaran heuristik terbagi atas diskoveri,
dan inkuiri.

Ditinjau dari pertimbangan
pengaturan guru Strategi seorang guru
Seorang guru mengajar kepada
sejumlah siswa. Strategi pembelajaran beregu (Team
Teaching)
Dua orang atau lebih guru mengajar
sejumlah siswa.
Pembelajaran beregu dapat digunakan
dalam mengajarkan salah satu mata
pelajaran yang terpusat kepada suatu
topik tertentu. Ditinjau dari pertimbangan
jumlah siswa b. Strategi kelompok kecil
a. Strategi klasikal
c. Strategi Individual

Ditinjau dari pertimbangan
interaksi guru dengan siswa Strategi pembelajaran tatap
muka
Strategi ini akan lebih baik
apabila disertai
penggunaan alat perga Strategi pembelajaran melalui media
Guru tidak langsung berhadapan
dengan siswa akan tetapi guru
"mewakilikan" kepada media
Siswa berinteraksi dengan media.

MODUL 2
KB 1. PENGERTIAN BELAJAR
Menurut definisi lama bahwa yang dimaksud dengan
belajar adalah menambah dan mengumpulkan
pengetahuan. Yang diutamakan dalam definisi ini adalah
penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk
menjadi cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan
sikap dan keterampilan diabaikan

Menurut Ernest R. Hilgard, belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. Perubahan itu
disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang
menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar
akan terjadi suatu proses intelektual, fisik, dan mental guna
mengubah perilaku siswa.

Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu:
Belajar untuk mengetahui (learning to know),
Belajar untuk berbuat (learning to do),
Belajar untuk hidup bersama (learning to live together),
Belajar untuk menjadi (learning to be).
Semua itu harus dapat diterapkan pada proses belaja
r di Sekolah Dasar baik dalam kelas maupun di luar kelas.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar:
1) Faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar
di antaranya adalah kecakapan, minat, bakal,usaha, motivasi,
perhatian, kelemahan, dan kesehatan fisik, serta kebiasaan
siswa,
2) Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi terhadap hasil
belajar di antaranya adalah Lingkungan fisik, lingkungan nonfisik
lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program dan
disiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah

MODUL 2 KB 2
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam belajar,esensinya
adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah
perilaku yang dilakukan secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. A.KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
1.Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan pemrosesan kognitif,keterampilan,dan
sikap.proses belajar yang baik adalah proses belajar yang dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam mempelajari suatu
kejadian alam,budaya,sosial.Proses belajar harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan dan mencari sendiri informasi untuk diolah menjadi
konsep,prinsip dan generalisasi.

a.Teori belajar
Ada beberapa teori belajar yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan daam pelaksanaan proses belajar di
Sekolah Dasar.
1)Teori Belajar Disiplin Mental
Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah dan sebagainya yang dapat
dilatih dan didisiplinkan.Teori ini dilakukan oleh siswa SD kelas rendah.
2. Teori Belajar Asosiasi (Behaviorisme)
Menekankan hubungan stimulus–respon (S–R). Belajar terjadi karena pembiasaan dan pengulangan.
Tokoh: Edward L. Thorndike dengan tiga hukum:
1.Law of Readiness (kesiapan)
2.Law of Exercise (latihan)
3.Law of Effect (akibat)

3. Teori Insight(Mengubah pemahaman siswa)
Belajar adalah proses mengubah pemahaman siswa secara aktif, kreatif, dan eksploratif.
4. Teori Belajar Gestalt
Melihat siswa sebagai individu yang utuh. Belajar terjadi melalui pemahaman
keseluruhan (bukan bagian kecil), discovery (penemuan), dan inquiry (penyelidikan).
2. Tipe Belajar menurut Gagné
Ada 8 tipe belajar:
1. Signal learning – belajar melalui isyarat.
2. Stimulus–response learning – belajar karena rangsangan dan balasan.
3. Chaining learning – belajar melalui rangkaian perilaku.
4. Verbal association – belajar melalui kata atau simbol verbal.
5. Discrimination learning – belajar membedakan objek atau konsep.
6. Concept learning – belajar memahami konsep atau kategori.
7. Rule learning – belajar memahami aturan.
8. Problem solving learning – belajar memecahkan masalah.

3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa yang
mencakup tiga ranah:
*Kognitif (pengetahuan),
*Afektif (sikap),
*Psikomotorik (keterampilan).
Menurut Gagné: hasil belajar meliputi motor skills,
verbal information, intellectual skills, attitudes, dan
cognitive strategies.

4. Tahapan Perkembangan Siswa SD
1. Fisik – pertumbuhan tinggi, berat badan, dan kemampuan motorik.
2. Sosial – mulai berinteraksi, bekerja sama, dan berempati.
3. Bahasa – kemampuan berbahasa meningkat, mampu berpikir logis lewat kata-kata.
4. Kognitif – mulai berpikir operasional konkret (menurut Piaget).
5. Moral – mampu membedakan baik-buruk (tahap konvensional menurut Kohlberg).
6. Ekspresif – menyalurkan ide melalui seni dan permainan.
7. Kecerdasan (Inteligensi) – mencakup linguistik, logis-matematis, spasial, fisik-kinestetik, musikal,
intrapribadi, dan interpersonal.
8. Kebutuhan Siswa – mencakup kebutuhan psikis dan sosial yang harus dipenuhi agar belajar optimal.

MODUL 2
KB 3. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
A.Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi proses pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran
konkret yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan
sistematis untuk membelajarkan siswa yang berkenaan dengan fakta
dan kejadian di sekitar lingkungan Siswa. Pembelajaran ini
dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang Telah
dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai bila
diberikan pada Siswa di kelas rendah (kelas 1, 2, 3) Sekolah Dasar.
Kondisi pembelajaran ini harus diupayakan oleh guru sehingga
kemampuan Siswa, bahan ajar, proses belajar, dan sistem penilaian
sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

Karakteristik lain yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas
rendah yaitu Proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Dalam hal ini guru memegang Peranan penting dalam menciptakan
stimulus-respons pembelajaran. Sementara itu, Karakteristik aktivitas
siswa di kelas rendah Sekolah Dasar masih relatif kurang terfokus
Dalam konsentrasi, kecepatan belajar, dan aktivitas belajar sehingga hal
ini memerlukan kegigihan guru untuk mengupayakan pembelajaran ke
arah proses belajar yang efektif.
Dalam kurikulum SD tahun 2004 dianjurkan di kelas 1 dan 2 Sekolah
Dasar agar siswa melakukan kegiatan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan Strategi pembelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa yang Melibatkan
beberapa mata pelajaran.

B.KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI
Esensi proses pembelajaran kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) Sekolah Dasar adalah suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
konsep, dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal,
menggabungkan, Menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan. Melipat,
dan membagi).
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi
Sekolah Dasar, di antarannya: tanya-jawab, latihan atau drill,belajar kelompok,
observasi atau pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri.
Di kelas tinggi, siswa dapat dibimbing dengan menggunakan pembelajaran
konstruktivis, artinya siswa dibimbing Untuk mencari, menemukan,
menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan Menyimpulkan sendiri atau
berkelompok tentang substansi yang dipelajarinya.

Menurut Piaget siswa kelas 6 SD yang mencapai usia 11 tahun, masuk
dalam fase perkembangan Operasional formal, artinya suatu
perkembangan kognitif yang menunjukkan bahwa Siswa sudah memiliki
kemampuan berpikir tinggi atau berpikir ilmiah. Dengan demikian Pada
kelas 6 bahkan mulai dari kelas 5 pembelajarannya harus menggunakan
beberapa Pendekatan ilmiah.

TERIMA KASIH
Tags