Kelompok 1 Pendidikan IPS di SD_Modul 1.pdf

itsmebxlll 0 views 13 slides Oct 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Materi Pendidikan IPS di SD


Slide Content

MODUL 1
PENDIDIKAN IPS DI SD
PDGK4106PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
HAKIKAT, LANDASAN
DAN KURIKULUM
PENDIDIKAN IPS DI SD
.

KELOMPOK 1
1.DILLA AULIA (857031536)
2.LUVYA DESNASARI (857031543)
3.AMELIA SAYIDAH (857031568)
4.DITA AYU PRATIWI (857031575)FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS di SD
A. Hakikat Pendidikan IPS di SD
Budaya dalam bahasa Sanskerta adalah buddhayah yang
berarti “akal”. Aspek budaya adalah aspek kehidupan
manusia dalam memanfaatkan dan mengembangkan
kemampuan akal bagi kepentingan hidup. Pengembangan
aspek budaya tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi.
Ilmu sosial dan disiplin ilmu dapat diintegrasikan menjadi
program pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Didalam IPS
terdapat banyak kajian, seperti bidang ilmu sosial (sejarah,
geografi, ekonomi dan sosiologi) dan aspek sosial (norma,
nilai, bahasa, seni dan budaya).
Budaya dalam bahasa Sanskerta adalah buddhayah yang
berarti “akal”. Aspek budaya adalah aspek kehidupan
manusia dalam memanfaatkan dan mengembangkan
kemampuan akal bagi kepentingan hidup. Pengembangan
aspek budaya tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi.
Ilmu sosial dan disiplin ilmu dapat diintegrasikan menjadi
program pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Didalam IPS
terdapat banyak kajian, seperti bidang ilmu sosial (sejarah,
geografi, ekonomi dan sosiologi) dan aspek sosial (norma,
nilai, bahasa, seni dan budaya).

B. TUJUAN PENDIDIKAN IPS DI SD
Pendidikan IPS bertujuan untuk “membina peserta didik menjadi warga
negara yang baik, memiliki pengetahuan, trampil dan memiliki
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat dan
negara.” Proses pembelajaran IPS menekankan pada aspek
pengetahuan, keterampilan dan akhlak.
Ada 5 kriteria yang harus dimiliki guru IPS, yaitu :
1.Mampu memahami berbagai fenomena sosial.
2.Trampil dalam menangkap berbagai fenomena sosial.
3.Memiliki kemampuan dasar dalam memecahkan masalah sosial.
4.Mampu membiasakan diri.
5.Mampu mengembangkan kemampuan peserta didik.

KEGIATAN BELAJAR 2
LANDASAN PENDIDIKAN IPS SD
A. LANDASAN PENDIDIKAN IPS SEBAGAI PENDIDIKAN
DISIPLIN ILMU
LANDASAN
PENDIDIKAN
IPS
LANDASAN FILOSIFIS
BODY OF KNOWLEDGE
LANDASAN IDEOLOGIS
LANDASAN SOSIOGIS
LANDASAN ANTROPOLOGIS
LANDASAN KEMANUSIAAN
LANDASAN POLITIS
LANDASAN PSIKOLOGIS
LANDASAN RELIGIOUS

B. LANDASAN FILOSIFIS PENDIDIKAN IPS SD
Ada 2 aliran filsafat ekstreminitas yakni sikap reaksioner adalah
aliran yang paling hati hati dan takut pada pembaharuan dan
sikap radikal adalah sikap yang paling mendukung
pembaharuan. Dengan 2 sikap ini, guru IPS dapat menempati
salah satu dari 4 titik utama yang terletak diantara kedua
ekstreminitas tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Daljoeni
(1992) yang merincikan 4 titik utama secara filosofis, seperti :
a. Perenialisme, berdasarkan keyakinan adanya kebenaran.
b. Esensialisme, berisi paham bahwa adanya hakikat tertentu.
c. Progresivisme, penyelidikan harus dilakukan secara ilmiah.
d. Rekonstruksionisme, mirip dengan progresivisme namun
lebih maju lagi.
Ada 2 aliran filsafat ekstreminitas yakni sikap reaksioner adalah
aliran yang paling hati hati dan takut pada pembaharuan dan
sikap radikal adalah sikap yang paling mendukung
pembaharuan. Dengan 2 sikap ini, guru IPS dapat menempati
salah satu dari 4 titik utama yang terletak diantara kedua
ekstreminitas tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Daljoeni
(1992) yang merincikan 4 titik utama secara filosofis, seperti :
a. Perenialisme, berdasarkan keyakinan adanya kebenaran.
b. Esensialisme, berisi paham bahwa adanya hakikat tertentu.
c. Progresivisme, penyelidikan harus dilakukan secara ilmiah.
d. Rekonstruksionisme, mirip dengan progresivisme namun
lebih maju lagi.
1.LANDASAN FILOSOFIS GURU IPS DALAM PERUBAHAN ZAMAN

2. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS SD2. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS SD
Pengembangan kurikulum Pendidikan IPS SD di Indonesia
dipengaruhi oleh berbagai aliran filsafat, seperti :
1.Esensialisme, kecemerlangan ilmu adalah sesuatu yang harus
menjadi kepedulian setiap generasi.
2.Eklektikisme, Pendidikan IPS SD dikembangkan tidak secara
terpisah melainkan dikembangkan dengan pendekatan terpadu.
3.Perenialisme, mengembangkan intelektualisme yang didasarkan
pada studi yang dinamakan liberal arts, yang berarti
pengembangan intelektualisme didasarkan untuk mengembangkan
nilai nilai luhur bangsa, keagungan dan kejayaan bangsa.
4.Progresivisme, adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis dan
membuat siswa lebih efektif dalam memecahkan berbagai masalah.
5.Rekonstruksi Sosial, memandang pendidikan sebagai wahana
untuk mengembangkan kesejahteraan sosial. (O’Neil, 2001).
Pengembangan kurikulum Pendidikan IPS SD di Indonesia
dipengaruhi oleh berbagai aliran filsafat, seperti :
1.Esensialisme, kecemerlangan ilmu adalah sesuatu yang harus
menjadi kepedulian setiap generasi.
2.Eklektikisme, Pendidikan IPS SD dikembangkan tidak secara
terpisah melainkan dikembangkan dengan pendekatan terpadu.
3.Perenialisme, mengembangkan intelektualisme yang didasarkan
pada studi yang dinamakan liberal arts, yang berarti
pengembangan intelektualisme didasarkan untuk mengembangkan
nilai nilai luhur bangsa, keagungan dan kejayaan bangsa.
4.Progresivisme, adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis dan
membuat siswa lebih efektif dalam memecahkan berbagai masalah.
5.Rekonstruksi Sosial, memandang pendidikan sebagai wahana
untuk mengembangkan kesejahteraan sosial. (O’Neil, 2001).

C. LANDASAN OPERASIONAL PENDIDIKAN IPS SD
Pendidikan IPS di Indonesia sudah mendapatkan Landasan Hukum yang kuat
sebagaimana tertuang dalam Bab III Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang menegaskan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Dengan dasar tersebut Kurikulum Pendidikan berada dibawah naungan
Pendidikan Nasional yang didalamnya terdapat Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPS.
Pendidikan IPS di Indonesia sudah mendapatkan Landasan Hukum yang kuat
sebagaimana tertuang dalam Bab III Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang menegaskan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Dengan dasar tersebut Kurikulum Pendidikan berada dibawah naungan
Pendidikan Nasional yang didalamnya terdapat Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPS.

Kurikulum IPS SD Tahun 2006 dalam KTSP yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Mentri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei
2006. Dalam Kurikulum ini tidak menganut istilah pokok bahasan, namun
cukup simpel yakni Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Berbeda dengan Kurikulum IPS Tahun 1994 materi pelajaran ditata lebih
terpadu dan lebih sederhana dari Kurikulum IPS 1986 dan Kurikulum IPS
1975 yang masih tampak berdiri sendiri. Dalam Kurikulum IPS 2006 tertata
dalam Standar Kompetensi dari kelas 1-6. Materi Kurikulum IPS 1994
merupakan korelasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu penunjangnya.
Kurikulum IPS 1986, 1975 dan 1968 yang belum tampak kolerasi adalah
Kurikulum 1968 dimana materi masih berdiri sendiri dan merupakan broad-
field antara Ilmu Bumi, Sejarah dan Pengetahuan Kewarganegaraan.
KEGIATAN BELAJAR 3
PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN IPS SD

PERBEDAAN KURIKULUM IPS SD TAHUN 1994 DAN 2006 (KTSP)PERBEDAAN KURIKULUM IPS SD TAHUN 1994 DAN 2006 (KTSP)
Dalam Kurikulum ini lebih menekankan hal-
hal seperti :
1.Membaca, menulis dan berhitung
2.Muatan Lokal
3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4.Wawasan Lingkungan
5.Pengembangan Nilai
6.Pengembangan Keterampilan
Dalam Kurikulum ini lebih menekankan hal-
hal seperti :
1.Membaca, menulis dan berhitung
2.Muatan Lokal
3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4.Wawasan Lingkungan
5.Pengembangan Nilai
6.Pengembangan Keterampilan
1.KURIKULUM 19941.KURIKULUM 1994 2. KURIKULUM 2006 (KTSP)2. KURIKULUM 2006 (KTSP)
Dalam Kurikulum ini lebih menekankan
hal-hal seperti :
Kerangka Dasar Kurikulum dalam
kelompok mata pelajaran pada Peraturan
Pemenrintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 6
Ayat 1 tentang Standar Nasional
Pendidikan
1.Mata pelajaran agama dan akhlak
mulia
2.Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan
kepribadian
3.Mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
4.Mata pelajaran estetika
5.Mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Dalam Kurikulum ini lebih menekankan
hal-hal seperti :
Kerangka Dasar Kurikulum dalam
kelompok mata pelajaran pada Peraturan
Pemenrintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 6
Ayat 1 tentang Standar Nasional
Pendidikan
1.Mata pelajaran agama dan akhlak
mulia
2.Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan
kepribadian
3.Mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
4.Mata pelajaran estetika
5.Mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.

Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar Sepanjang Hayat
Seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah.
Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar Sepanjang Hayat
Seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah.
3. PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
3. PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
4. PRINSIP PELAKSANAAN
KURIKULUM
4. PRINSIP PELAKSANAAN
KURIKULUM
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada
potensi
Kurikulum dilaksanakan dengan
menegakkan 5 pilar belajar
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan
peserta didik mendapatkan pelayanan
yang bersifat perbaikan
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana
hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima.
Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi
Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam.
Kurikulum yang mencakup seluruh
komponen kompetensi mata pelajaran.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada
potensi
Kurikulum dilaksanakan dengan
menegakkan 5 pilar belajar
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan
peserta didik mendapatkan pelayanan
yang bersifat perbaikan
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana
hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima.
Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi
Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam.
Kurikulum yang mencakup seluruh
komponen kompetensi mata pelajaran.

Struktur lurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam 1
jejang pendidikan selama 6 tahun muali dari kelas 1-6. Struktur kurikulum SD
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan :
Dalam kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, mutan lokal dan pengembangan
diri.
Muatan lokal adalah kegiatan kulikuler yang mengembangkan kompetensi yang
sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
5. Struktur Kurikulum SD

SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI
TERIMA KASIHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Tags