kesehatan mental dalam perspektif barat dan islam.pdf

ashllgw 0 views 9 slides Sep 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

kesehatan mental dlm perpektif islam dn barat


Slide Content

Kesehatan Mental
Dalam Perspektif Islam
dan Barat
Kelompok 3

1. Lidya cahaya putri (232103050020)
2.Miftahul Rohmah (232103050035)
3.Novia Fitri Ramadhani(232103050044)
4.Sitta Syifauzzahra (232103050045)
5.Tazkya Izztul A'la (232103050051)

Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang memiliki keharmonisan antara pikiran,
perasaan, sikap, dan keyakinan, sehingga mampu menghadapi masalah sehari-hari,
terhindar dari konflik batin, dan mencapai kebahagiaan pribadi serta sosial.
Kesehatan mental melibatkan keseimbangan antara tubuh dan jiwa, seperti yang dijelaskan
oleh al-Balkhi dan Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi. Ketidakseimbangan tubuh bisa
menyebabkan gejala fisik, sedangkan ketidakseimbangan jiwa dapat memicu emosi negatif.
Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan, mengelola emosi, dan memanfaatkan potensinya secara optimal.

1. Kesehatan Mental dalam Islam
Islam memandang kesehatan mental sebagai keseimbangan jiwa yang dicapai melalui ibadah
dan mengingat Allah. Konsep ini menekankan bahwa ketenangan hati didapat dengan dzikir
(QS. Ar-Ra’d 13:28) serta terapi spiritual seperti shalat, dzikir, dan sabar dalam menghadapi
cobaan.
2. Ibadah sebagai Psikoterapi
Shalat: Menenangkan jiwa, wudhu sebagai terapi air.
Dzikir: Membantu hati lebih tenang.
Membaca Al-Qur’an: Terapi spiritual.
Puasa: Melatih pengendalian diri & empati.
Haji: Membangun kesabaran & kesadaran spiritual.

Kesehatan mental dalam perspektif Barat adalah kondisi kesejahteraan psikologis, emosional,
dan sosial yang memungkinkan individu berpikir jernih, mengelola stres, serta berfungsi
secara optimal dalam kehidupan.
Secara historis, pemahaman tentang kesehatan mental berkembang dari kepercayaan mistis
menuju pendekatan ilmiah. Hipokrates memperkenalkan teori ketidakseimbangan cairan
tubuh sebagai penyebab gangguan mental, sementara era modern menghadirkan berbagai
teori psikologi seperti psikoanalisis, behaviorisme, humanistik, dan kognitif.
Individu dengan kesehatan mental yang baik mampu mengelola emosi, berpikir rasional,
menjalin hubungan sosial yang sehat, serta memiliki fleksibilitas dalam menghadapi
tantangan hidup. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus berkembang,
mendorong pendekatan ilmiah dalam pencegahan dan penanganan gangguan mental.

Indonesia sebagai negara yang terus berkembang dalam berbagai aspek menjadikan
masyarakatnya semakin modern, yang identik dengan meningkatkatnya tuntutan kebutuhan
hidup yang harus dipenuhi sehingga berdampak pada tekanan yang berlebihan di pikiran
masyarakat, sehingga menjadi rentan terkena stress yang secara tidak langsung (sedikit-
banyak) dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental atau kejiwaan.
Penderita gangguan kesehatan mental masih dianggap sebagai hal yang memalukan atau
sebuah aib bagi keluarga atau kerabat yang salah satu anggota keluarga mengalami
gangguan kesehatan mental atau kejiwaan. Masyarakat Indonesia beranggapan bahwa
gangguan kesehatan mental atau kejiwaan tidak dapat disembuhkan sehingga bagi
penderitanya layak dikucilkan.

1. Psikologi Islam
Dzikir dan ibadah: Membaca Al-Qur'an, shalat, dan dzikir dipercaya dapat memberikan
ketenangan hati.
Tawakal dan sabar: Mengajarkan individu untuk berserah diri kepada Allah dalam
menghadapi ujian hidup.
Ru'yah syar'iyyah: Pengobatan spiritual dengan doa-doa dari Al-Qur'an dan hadits.
Sikap positif (husnuzan): Memandang segala sesuatu dengan optimisme dan prasangka
baik.
2. Psikologi Barat:
Terapi kognitif-behavioral (CBT): Mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.
Terapi farmakologi: Penggunaan obat- obatan seperti antidepresan dan antiansietas.
Psikoanalisis: Mengeksplorasi pengalaman masa lalu dan alam bawah sadar (Freud).
Mindfulness dan terapi positif: Fokus pada penerimaan lan kesejahteraan mental.

Kesehatan mental adalah keseimbangan pikiran, perasaan, dan sikap yang memungkinkan
seseorang berfungsi dengan baik. Dalam Islam, ketenangan jiwa dicapai melalui ibadah dan
mengingat Allah, sedangkan psikologi Barat menekankan terapi ilmiah seperti CBT dan
mindfulness.
Kesadaran akan kesehatan mental semakin meningkat, tetapi stigma masih ada, terutama di
Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan edukasi agar masyarakat lebih memahami bahwa
gangguan mental bisa dikelola dan diobati.