KESEHATAN MENTAL DAN SPIRITUAL BAGI ASN.pdf

hilmanperistiana2 0 views 27 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

Materi didapatkan ketiaka merngikuti bimtek


Slide Content

Dr. Rita Kardinasari, M.Si., S.Psi.
Analis SDM Aparatur Ahli Utama
Praktisi Psikologi Pemerintahan

Kesehatan mental dan spiritual
ASN bukan sekadar isu personal,
melainkan menyangkut kualitas
pelayanan publik dan
keberlanjutan tata kelola
pemerintahan. Stres kerja,
lemahnya kinerja, dan
pelanggaran etika adalah cermin
bagaimana lemahnya fondasi
mental dan spiritual dapat
berdampak sistemik.

>15% pekerja dewasa di dunia
mengalami gangguan mental di
tempat kerja, dengan depresi dan
kecemasan sebagai dua masalah
terbesar yang menurunkan
produktivitas.
1,2% pekerja swasta dan 0,7%
pegawai pemerintah dilaporkan
mengalami masalah kesehatan
mental di tempat kerja, dengan
beban kerja berlebih sebagai
penyebab dominan.
Untuk ASN, kondisi ini diperparah oleh dua
faktor utama. Pertama, ASN merupakan
profesi yang karirnya sering bergantung
pada pejabat politik, sehingga timbul
tekanan struktural yang unik. Kedua,
ekspektasi masyarakat terhadap kualitas
pelayanan publik terus meningkat, tetapi
fasilitas dan dukungan psikososial belum
berkembang seimbang.
Sekitar 80% pekerja di sektor formal
menghadapi tuntutan kerja berlebihan dan
kurang dukungan fasilitas—hal yang sejalan
dengan pengalaman ASN di banyak daerah.

Undang-Undang No. 20 Tahun
2023 tentang Aparatur Sipil Negara
menekankan nilai dasar ASN:
profesional, bebas dari intervensi
politik, serta berorientasi pada
pelayanan publik.

Spiritualitas yang terinternalisasi
dapat mengurangi gejala depresi,
meningkatkan optimisme, dan
memperkuat kontrol diri di tempat
kerja.

Target kinerja yang sering tidak realistis.
Perintah atau kebijakan yang tumpang tindih.
Tekanan kepatuhan pada nilai organisasi
yang bertentangan dengan etika pelayanan
publik. Dan keyakinan personal
Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Ekspektasi publik terhadap kecepatan dan
kualitas layanan.
“Stres adalah hasil
interaksi antara
individu dengan
lingkungan, di mana
tuntutan dianggap
membebani atau
melebihi sumber
daya individu.”
merasa jenuh
terhadap pekerjaannya, yang
merupakan tanda awal burnout.
Survei internal Kementerian PANRB (2023)

“Burnout adalah hasil stres
kronis yang tidak teratasi.”
Dialami pekerja sektor
publik, lebih tinggi dibanding
sektor swasta (11%).
ASN menunjukkan gejala
burnout ringan hingga
sedang.
ASN mengalami gejala
burnout berat.
Faktor Burnout pada ASN
Mencakup:
Rutinitas Monoton
Kurangnya Penghargaan
Multitasking Administratif
Kurangnya Kontrol terhadap
Keputusan
Ketidakpastian Karier
Lemahnya Dukungan Sosial di
Lingkungan Kerja
Katadata (2022)
Penelitian internal yang dilakukan oleh Universitas
Padjajaran (2021) terhadap 320 ASN Pemerintah
Daerah Jawa Barat.

Tahapan Burnout:
Dampak Burnout pada ASN:
Kelelahan kronis, gangguan tidur,
depresi, dan risiko penyakit jantung.
Individu
Menurunnya produktivitas,
meningkatnya absensi, dan tingginya
turnover ASN kontrak.
Kualitas pelayanan publik turun, keluhan
masyarakat naik, dan berkurangnya
kepercayaan pada birokrasi.
Organisasi
Masyarakat
Burnout di sektor publik berbanding lurus
dengan meningkatnya service delivery gap,
yaitu jarak antara ekspektasi masyarakat
dengan realitas pelayanan yang diterima.
Katadata (2022)
Fase Bulan Madu
Pegawai yang baru, bersemangat terhadap
pekerjaannya.
Stres Berkelanjutan
Tekanan semakin berat, gejala fisik stres mulai
cenderung mengganggu.
Burnout Kronis
Karier mulai terdampak dan gejala burnout bisa
menyebar ke aspek lain dalam kehidupan.
Stres Mulai Muncul
Pegawai mulai dapat merasakan gejala fisik dari
stres.
Awal Burnout
Stres menahun sehingga burnout mulai terjadi.
Muncul kelelahan dan kehilangan motivasi.

ASN menggunakan media
sosial lebih dari 3 jam per hari.*
*Sebagian besar penggunaan di luar jam kerja,
namun berdampak pada produktivitas kerja.
Penelitian Kementerian Kominfo (2021)
Dampak Positif Sosial Media:
Transparansi dan Akuntabilitas
Komunikasi Publik
Pengembangan Kapasitas Diri
40% pengaduan publik ditangani lebih
cepat karena adanya kanal digital
berbasis WhatsApp dan Twitter melalui
inisiatif bernama Jabar Quick Response
(JQR).
Kabupaten X, 2022: seorang ASN
mendapat sanksi disiplin karena
membagikan konten politik praktis di
media sosial. Selain merusak reputasi
individu, kasus semacam ini juga
meningkatkan tekanan psikologis
karena harus menghadapi proses
pemeriksaan dan stigma publik.
Membandingkan diri dengan
orang lain, baik dari sisi
pencapaian, gaya hidup,
maupun popularitas.
Media sosial juga menjadi sumber
distraksi dan stres.
Penggunaan media sosial
eksesif meningkatkan risiko
depresi sebesar dan
kecemasan sosial sebesar
American Psychological Association (APA, 2020)
Permasalahan Media Sosial dalam
Konteks ASN:
Cyberbullying dan Serangan
Publik
Distraksi Kerja
Gangguan Psikologis
Konflik Etik

Spoon-Feeding
ASN terbiasa
menunggu arahan
Menghambat
responsivitas
Pelayanan lamban,
kaku, & tidak adaptif
Kebiasaan dimana ASN terlalu
bergantung pada instruksi atasan
tanpa inisiatif atau inovasi mandiri.
Kondisi ketika individu kehilangan
motivasi untuk mengambil keputusan
karena terbiasa diarahkan.
ASN di tingkat
kabupaten/kota lebih
memilih menunggu
arahan dibanding
mengambil keputusan
kecil secara mandiri.
Spoon-feeding dapat
memperburuk kesehatan mental
ASN karena menimbulkan:
Rasa rendah diri
Ketidakpuasan kerja
Stres berkepanjangan

Pekerjaan yang bermakna
Rasa komunitas/kebersamaan
Keselarasan nilai pribadi & organisasi
Tahan
stres
Lebih
optimis
Perilaku
menyimpang
Kontrol
diri
Kepuasan
kerja
Pelanggaran
norma
Spiritualitas
ketaatan pada agama, termasuk nilai moral, makna
atau tujuan hidup dalam bekerja, serta integritas
pribadi. Spiritualitas juga menjadi fondasi ketika
menghadapi dilema etika dan tekanan pekerjaan.
Kedekatan seseorang dengan nilai-nilai ketuhanan
berbanding lurus dengan motif pelayanan publik
yang dimilikinya.
Spiritualitas sebagai faktor
pelindung yang membentengi
kesehatan mental dan etika kerja
pegawai.

Pancawaluya – Konsep Kesehatan Paripurna
Amanat
Galunggung
Pertahanan wilayah, pelayanan publik, etika, integritas, kepatuhan, kompeten, sangsi , Kerjasama, objektif,teguh, giat,etos
kerja, etika kpd orang tua
Dewi Sartika cageur bageur, cepet bener (sehat, baik, cekatan dan benar).
Panca Waluya Cageur Bageur Bener Pinter Singer Pangger
Sudaryat,2016 GAPURA
PANCAWALUYA
(lima gerbang
kesempurnaan)
merupakan keadaan
sehat, jasmani &
rohani..Hurip Gusti
waras abdi‘Pemimpin
dan yang dipimpin ada
dalam keadaan sehat’.
merupakan karakter
baik hati, jujur,
amanah, dan tidak
sombong(Teu
adigung adiguna,
teu gedé hulu).
berperilaku santun,
menghormati
dirinya dan orang
lain; menghargai
guru, pemimpin,
dan kedua orang
tuanya, menghargai
jasa orang lain. Ada
jasa ada anugerah,
tidak ada jasa tidak
akan ada anugerah
(Hana guna hana
ring demakan, tan
hana guna tan hana
ring demakan).
merupakan
keadaan taat pada
hukum dan
menjalankan syariat
agama., tidak akan
melanggar hukum,
baik hukum agama
maupun hukum
negara dan hukum
adat (Kumaha ceuk
agama jeung
darigama).
merupakan
keadaan manusia
yang memiliki ilmu
pengetahuan
(Luhur ku élmu,
sugih ku pangarti),
proaktif, beretos
kerja tinggi, dan
berprestasi. pintar
harus seperti ilmu
padi (Kudu kawas
élmu paré),
Mencari ilmu tidak
ada
batasnya. Satungt
ung ngajugjug
ngidul, kalér deui
kalér deui
merupakan
keadaan manusia
yang terampil atau
piawai, yakni
manusia yang
serbabisa (masagi),
ta (Jembar ku
pangabisa), yang
bersifat RARAMO
(rapékan, rancagé,
motékar) atau AKI
(aktif, kreatif,
inovatif).
karakter, yakni kuat
(cangker),
berdedikasi tinggi,
dan berkomitmen.
Tangguh (teger)
dalam membela
kebenaran, tidak
berkhianat(Henteu
lanca-linci luncat
mulang udar tina
tali gadang), tapi
teguh pendirian
(kukuh) dan setia
(jejem) serta tidak
ingkar janji (tara
sulaya).

Definisi Terhimpun Nilai Pancawaluya
Cageur
keadaan Individu yang sehat, jasmani & rohani sehingga dapat
berpikir logis, memeberikan pertimbangan rasional dan proporsional
dengan dilandaskan nilai moral, yang ditandai dengan perilaku
tangguh dan disiplin
Bageur
karakter baik hati, jujur, amanah, dan tidak sombong, yang dintandai
dengan perilaku santun, menghormati dirinya dan orang lain;
menghargai guru, pemimpin, dan kedua orang tuanya, menghargai jasa
orang lain, dan toleransi
Bener
keadaan Individu yang taat pada hukum dan menjalankan syariat
agama, jujur dan disiplin
Pinter
keadaan Individu manusia yang memiliki ilmu pengetahuan, proaktif,
beretos kerja tinggi, dan berprestasi, desertai perilaku kritis dan
tindakan cerdas
Singer
keadaan Individu yang manusia yang serbabisa, aktif, kreatif, inovatif
Terdapat dua
terminologi
pada analisa
definisi
Keadaan
Kapasitas individu
untuk menyediakan
aspek aspek
tertentu
(KBBI)
Karakter
cara berpikir,
bersikap, dan
bertindak yang
menjadi ciri
khas individu
(KBBI)
Faktor (Galzer 2019)
Kemampuan
Spritual
Kemampuan
Intelektual
Kemampuan
Emosional
Kemampuan
Fisik
Faktor
(Berkley.Edu)
Biologis
Psikologis
Budaya
Lingkungan
Sosial
ekonomi
Keadaan Karakter
Kapabilitas
PancaWaluya Adalah :
Kapabilitas individu untuk membangun
kemampuan spiritual,intelektual, emosional,
dan fisik sebagai bentuk pengembangan
karakter yang dimilki sesuai dengan kondisi
biologis, psikologis, budaya, lingkungan, dan
sosial ekonomi untuk mencapai keadaan
kesempurnaan hidup

ASN Pancawaluya
UU 20/ 2023 (Ps 3 dan Ps 4)
ASN memiliki nilai dasar -KEKP BerAkhlak
yang menjadi poros kinerja, karir, pendapatan
ASN Pancawaluya adalah Aparatur yang mampu
menjalankan kebijakan, melaksanakan pelayanan publik,
dan perperan sebagai perekat NKRI melalui kapabilitas
untuk mampu membangun kemampuan
spiritual,intelektual, emosional bagi diri dan
masyarakat pengguna layanan pemerintahan
sehingga dihasilkan tindakan dan kebijakan yang
sensitif dan responsive sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta wilayah
Kapabilitas ASN
Kinerja
Dampak
Perubahan positif
situasi &kondisi
masyarakat
Pemenuhan kebutuhan
publik Daya saing daerah
Indeks Pancawaluya
- IKM
- LAKIP
- SAKIP
RB/Merit
LPPD
-IPM
- Angka kematian ibu
- Angka kemiskinan
- Angka
Pengangguran
- Index lingkungan
-SPM
PP 19/ 2022 PP 2/2018 PP 8 /2018
PMDN
86/2017
PP 12 /
2017
PP38
/2017
PP 28
/2018
Instrumen kerja

Keberhasilan karier ataupun
pembangunan material tak ada
artinya jika tidak disertai
keluhuran batin.
Spiritualitas
merupakan dimensi
esensial yang melekat
pada jati diri ASN di
Indonesia.
Cageur
Bageur
Bener
Pinter
Singer

Harapan: keyakinan bahwa setiap
peristiwa merupakan rencana atau
hikmah Tuhan → mencegah putus
asa.
Kepasrahan: bukan pasif, melainkan
pasrah secara adaptif → menerima
hal di luar kendali setelah ikhtiar
maksimal.
Tanpa spiritualitas individu rentan
stres, cemas, dan kehilangan makna.
Karena itu, spiritualitas adalah
pondasi ketenangan batin dan
ketangguhan mental.
Raja’ (harapan kepada Allah): optimis,
gembira, yakin pada rahmat-Nya
Tawakkal (kepasrahan): menyerahkan hasil
ikhtiar pada Allah
Manfaat psikologis raja’ dan tawakkal
Putus asa dianggap kesesatan
Bukan fatalisme; usaha tetap wajib
Ketenangan pikiran → mengurangi kecemasan
Memberi energi beramal & ketenangan dalam
kesulitan
Hadis Nabi: “Ikatlah untamu, lalu
bertawakkallah.”
Ketekunan & keikhlasan → yakin Allah menilai
usaha & niat
Membawa ketenangan setelah ikhtiar
Ketahanan → sabar dan yakin Allah memberi
jalan keluar
ASN dapat melihat pekerjaan
sebagai ibadah & pengabdian.
Kesadaran bahwa hidup dunia
sementara membuat ASN
lebih sabar, resilien, dan
optimis.

Hope Theory (Snyder): harapan = energi
(agency) + strategi (pathways). Emosi
positif (cinta, syukur, harapan) → resiliensi
Target Tinggi, Birokrasi Kompleks, dan
Godaan Etik
Optimis Cari
Solusi, Tenang
Menerima Hasil
Menurunkan
Stres, Kecemasan,
Burnout
Spiritualitas + Harapan + Tawakkal
Acceptance/kepasrahan adaptif:
Menerima hal di luar kendali menurunkan
stres. Tahu kapan berserah = coping sehat.
Makna spiritual: Faktor protektif stres →
tanpa makna → rentan depresi. Purpose in
life (spiritual) → ciri orang bahagia & resilien

Dampak Kekurangan Spiritualitas:
Krisis Integritas
Kehampaan
Eksistensial
Kerentanan terhadap
Pelanggaran Etik
Dampak Peningkatan Spiritualitas:
Peningkatan Resiliensi
Motivasi Pelayanan Publik (Calling)
Penguatan Etika dan Integritas
Peningkatan Kualitas Hubungan Sosial
Contoh Kasus:
Program Penguatan Moderasi Beragama ASN
oleh Kementerian Agama tahun 2022 berhasil
meningkatkan sikap toleransi antarpegawai
dan menurunkan potensi konflik internal
terkait SARA. Program ini menekankan
pemahaman nilai-nilai agama secara moderat,
sehingga ASN lebih inklusif tanpa
mengorbankan keyakinannya.
Misalnya kuliah tujuh menit (kultum)
atau ceramah etika kerja berbasis nilai
spiritualitas
Pengajian kantor, persekutuan doa,
dsb. guna mempererat tali silaturahmi
dan saling mengingatkan dalam
kebaikan.
Menghidupkan spiritualitas di birokrasi bukan hanya mencegah
pelanggaran etik, tapi juga membangkitkan etos kerja dan
semangat melayani yang tulus.

Kondisi jiwa yang bermasalah (stress,
depresi, kecemasan) dapat mengikis
kemampuan pengambilan keputusan
rasional dan kepercayaan diri untuk
menegakkan etika.
Korupsi merupakan
dampak dari integritas
yang rapuh. Pelakunya
mengadopsi pola pikir:
Dilakukan oleh seseorang
yang emosinya tidak
seimbang dan kurang
empati.
Bentuk paling umum adalah
pelecehan verbal seperti
marah berlebih, hinaan.
Berimplikasi merusak
budaya kerja, menodai citra
ASN sebagai pelayan publik.
Berimplikasi terhadap
kerugian daerah dan
negara, serta menurunkan
kepercayaan publik.
“ada kesempatan,
kenapa tidak?”

Bentuk paling umum: lalai, bolos,
absensi tinggi. Dilakukan oleh ASN
yang stress, letih, kehilangan
motivasi sehingga memicu disiplin
buruk.
Dampaknya, produktivitas anjlok,
pelayanan publik terhambat, citra
ASN tercoreng.
Bentuk paling umum: nepotisme,
gratifikasi, perintah ilegal. Umumnya
disebabkan oleh gabungan faktor
mental-spiritual seperti ego yang tinggi
dan moral yang dangkal.
Dampaknya, jabatan diisi bukan oleh
orang yang kompeten, merugikan
rakyat, biaya publik meningkat.
Tidak lapor = pelanggaran
etik/disiplin.
Faktor mental-spiritual yang
mendasari umumnya adalah
egosentrisme, konflik rumah
tangga berujung menyembunyikan
status.
Implikasinya adalah mengganggu
administrasi seperti tunjuangan
serta menurunkan kepercayaan
instansi.

•Australia – Work Health and Safety Act 2011
mewajibkan layanan kesehatan mental di
tempat kerja.
•Employee Assistance Program (EAP):
konseling gratis & rahasia bagi pegawai.
•Indonesia – masih minim regulasi spesifik:
⚬Permenkes No. 75/2019 → hanya fokus
situasi krisis, belum preventif.
•Rekomendasi: perlu regulasi turunan khusus
→ skrining rutin, konselor di tiap instansi,
pendanaan memadai.
•AS – Office of Personnel Management
(OPM) mewajibkan tiap agensi federal
membangun lingkungan kerja ramah
kesehatan mental.
•Langkah konkret:
⚬Pelatihan supervisor → mendorong
pemanfaatan EAP.
⚬Fact sheets untuk atasan & pegawai
tentang tanda masalah mental.
⚬Jaminan kerahasiaan data kesehatan
mental.
⚬Screening depresi berkala.
•Tujuan: hilangkan stigma → “semua orang
kadang butuh bantuan, tidak apa-apa
meminta pertolongan”.

•Inggris (UK Civil Service):
⚬Memiliki Health & Wellbeing Champion di
level pimpinan.
⚬Rutin adakan Civil Service Mental Health
Conference.
⚬Kebijakan flexible working: paruh waktu,
remote working, jam kerja luwes.
•Contoh praktik:
⚬Proyek besar → manajemen membentuk
task force, mengurangi tugas non-
prioritas, beri kompensasi lembur.
⚬Pegawai didorong bicara terbuka saat
kewalahan tanpa takut dianggap lemah.
⚬Hasil: meningkatnya empati, rekan kerja
saling mendukung, isu mental tidak lagi
tabu.
•Kanada:
⚬Survei 2015: 19% PNS alami bullying →
dibentuk Mental Health Joint Task Force.
⚬Rekomendasi: birokrasi lebih people-
focused → memanusiakan tempat kerja.
⚬Diterapkan National Standard for
Psychological Health and Safety in the
Workplace (2013).
•Strategi Nasional:
⚬Membentuk pusat keahlian kesehatan
mental.
⚬Akuntabilitas pimpinan unit untuk
memastikan ada komite K3 aktif.
⚬Integrasi kesehatan mental dalam
manajemen SDM sehari-hari.

Rekomendasi Praktis pada Tingkat Personal
Tidur cukup, olahraga, pola makan sehat,
serta meluangkan waktu untuk hobi.
Mengintegrasikan doa, ibadah, meditasi,
atau mindfulness dalam keseharian.
Regulasi emosi, misalnya metode “kenali–
sadar–kontrol”, journaling, atau menyalurkan
emosi dengan sehat.
Batasi waktu, konsumsi konten positif,
hindari debat online. ASN menjunjung status
abdi negara.
Jika beban berat, ASN perlu mencari
konseling profesional, ikut komunitas positif.

Rekomendasi Praktis pada Tingkat Inerpersonal
Membudayakan kepedulian sederhana seperti
menyapa, membantu, dan mendengar rekan.
Dukungan emosional meningkatkan kenyamanan
psikologis tim.
Sharing session rutin tentang dilema kerja, etika,
membantu pegawai saling mengingatkan,
memberi ketenangan, dan mengurangi stigma isu
mental.
Pegawai senior bisa menjadi mentor etika dan
stres. Atasan yang mengontrol emosi dan adil
memberi teladan.
Support group & kegiatan bersama (olahraga,
makan siang, kajian) mempererat hubungan &
melepas stres. Rasa kekeluargaan membantu
deteksi jika ada rekan tertekan.

Rekomendasi Praktis pada Tingkat Organisasi
Instansi perlu menyediakan konseling (EAP),
klinik psikologi, atau kerja sama dengan
lembaga terkait.
Agenda rutin meliputi manajemen stres,
mental health first aid, serta pembinaan
rohani interaktif.
Setiap instansi perlu kode etik medsos,
sosialisasi, dan pengawasan persuasif.
Tegakkan kode etik dengan regulasi jelas,
whistleblowing, dan pembinaan. Penyuluhan
keluarga ASN agar masalah pribadi tidak
berujung pelanggaran etik.
·Adopsi elemen terbaik negara acuan,
dengan adaptasi nilai religius dan gotong
royong Indonesia.

Investasi pada Kesehatan
Mental & Spiritual ASN
Investasi pada Peningkatan
Kualitas Birokrasi

Dr. Rita Kardinasari, M.Si., S.Psi.
Tags