Kesulitan dalam Mengukur Ketercapaian Pembelajaran pada Siswa dalam.pptx

Indonesia telah menetapkan fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang
unggul dan kompetitif untuk menghadapi tantangan global, termasuk di bidang digital,
melalui Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN). Kemampuan digital sangat penting di era Revolusi Industri
4.0 dan Masyarakat 5.0, di mana teknologi seperti Kecerdasan Artifisial (KA), mahadata,
dan Internet of Things (IoT) semakin banyak digunakan di berbagai sektor

1. Kesulitan dalam Mengukur Ketercapaian Pembelajaran pada Siswa dalam Pembelajaran KKA

2. Problem Statement Variasi kemampuan , latar belakang , dan gaya belajar siswa yang beragam . Kurangnya instrumen asesmen yang adaptif dan beragam sesuai karakteristik siswa . Fokus asesmen yang masih dominan pada aspek kognitif , sehingga aspek afektif dan psikomotorik kurang terukur secara holistik . Kesulitan membuat instrumen penilaian yang terukur dalam mengukur ketercapaian pembelajaran siswa

3. Solusi Untuk mengatasi kesulitan tersebut , beberapa solusi strategis dapat diterapkan , antara lain: Mengembangkan instrumen asesmen yang bervariasi , seperti penilaian proyek , portofolio , jurnal refleksi , observasi , dan wawancara . Menggunakan asesmen formatif secara berkelanjutan untuk memantau perkembangan belajar siswa , bukan hanya asesmen sumatif . Menerapkan asesmen diferensiasi , yakni menyesuaikan bentuk penilaian dengan kemampuan , minat , dan kebutuhan siswa . Pelatihan guru secara berkala untuk meningkatkan kemampuan merancang dan melaksanakan asesmen yang inklusif dan bermakna .

4. Praktik Baik Salah satu praktik baik yang dapat dicontohkan adalah penggunaan portofolio belajar siswa yang merekam proses dan hasil belajar dalam berbagai bentuk (tulisan, gambar , rekaman audio/video). Guru juga dapat menerapkan konferensi belajar individual secara berkala untuk memahami capaian dan tantangan yang dihadapi siswa secara personal. Praktik ini membantu guru melihat kemajuan belajar setiap siswa secara holistik dan tidak semata-mata dari angka atau nilai ujian saja . Portofolio dikumpulkan dalam Google Classroom atau Google Drive.