Ester 1-8 Ratu Ester: Keberanian Yang Menyelamatkan
Anak mampu menceritakan keberanian Ratu Ester yang menyelamatkan. Anak mampu menampilkan keberanian Ratu Ester dalam kehidupan sehari-hari. Anak mampu menerapkan keberaniannya seperti Ratu Ester khususnya dalam hal berdoa sebelum melakukan sesuatu. Tujuan Pembelajaran
Materi Pada jaman dulu, ada sebuah kerajaan yang besar di dunia, namanya adalah Kerajaan Persia. Raja Ahasiweros mempunyai ratu bernama Wasti. Tetapi raja menghukumnya karena tidak taat. Karena itu, raja mencari seorang pengganti ratu Wasti. Lalu dikumpulkan seluruh gadis di Benteng Susan. Penjaga benteng Susan itu bernama Mordekhai. Dia seorang Yahudi yang berasal dari Yerusalem. Mordekhai merawat saudara sepupunya bernama Hadasa atau Ester. Dia tidak punya ayah dan ibu. Ester juga seorang Yahudi. Karena Ester sangat baik dan cantik, maka dia diangkat menjadi ratu Persia. Ada seorang pejabat tinggi bernama Haman. Semua pegawai istana harus berlutut menyembahnya. Tetapi, Mordekhai menolak untuk berlutut karena dia hanya berlutut dan menyembah kepada Alah saja. Haman sangat marah, dia memerintahkan akan menghukum semua orang Yahudi di seluruh Persia. Kemudian, Ester dan Mordekhai serta seluruh bangsa Yahudi berpuasa dan berdoa kepada Tuhan selama 3 hari. Lalu Ester pergi ke istana, jika raja mengulurkan tongkat artinya ratu diterima, jika tidak, maka akan dihukum mati. Ternyata raja mengulurkan tongkat emas dan ratu Ester mendekat dan menyentuh ujung tongkat itu. Ratu Ester memberitahu bahwa ada orang jahat yang akan membunuhnya dan semua orang Yahudi, dia adalah Haman. Lalu raja menghukum Haman serta membatalkan perintahnya. Akhirnya semua orang Yahudi diselamatkan tidak dihukum.
Ester diangkat menjadi ratu
Haman dan Mordekhai
Orang-orang Yahudi akan dihukum
Ratu Ester menyuruh orang-orang Yahudi untuk berdoa
Ratu Ester menghadap raja
Haman dihukum, bangsa Yahudi selamat
Dari kisah Ratu Ester diatas, keberanian Ratu Ester untuk berbicara kepada raja ternyata mampu menyelamatkan bangsa asalnya, Yahudi. Semata-mata keberanian itu tidak datang dari diri Ratu Ester sendiri, namun keberanian itu datang dari doa dan dukungan orang-orang sebangsanya. Melalui hal tersebut, Tuhan turut bekerja. Jadi, kita mau meneladani Ratu Ester yang mana ia berdoa terlebih dahulu sebelum ia melakukan sesuatu.
1. Karena melalui keberanian kita dapat menyelamatkan orang lain 2. Karena Tuhan akan selalu menolong kita saat kita sudah memiliki keberanian. Mengapa kita harus meneladani keberanian Ratu Ester?
Edi, Eno, dan Ryan sedang bermain bola di halaman rumah Pak Agus. Namun, Edi tidak sengaja menendang bola ke kaca ruang tamu Pak Agus. Karena mereka ketakutan akan dimarahi Pak Agus, Eno kemudian mengajak Edi dan Ryan untuk berdoa agar Tuhan memberikan hati yang sabar kepada Pak Agus. Setelah berdoa, Edi kemudian bertemu Pak Agus dan dia meminta maaf karena tidak sengaja memecahkan kaca Pak Agus. Pak Agus tidak marah. Contoh umum
1. Kita tidak boleh takut untuk berbicara 2. Kita harus percaya bahwa Tuhan pasti menolong dan melindungi kita 3. Kita mau belajar berkorban dan mempedulikan orang lain Penerapan
Yesaya 54:4 a Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu karena kamu tidak akan dipermalukan Ayat Hafalan