Kisah - kisah 40 Karakter Sahabat.pptx

ifseltahfidh 0 views 21 slides Oct 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Kisah yang mencerminkan tentang karakter 40 sahabat


Slide Content

40 Karakter Sahabat Adham Syarqawi Penterj : Aunur Rafiq Saleh Tamhid

Nama sahabat Jabir Bin Abdullah (orang miskin yang istiqomah) Ja’far Bin Abi Thalib (orator yang fasih dan berbakat) Abdur Rahman Bin Auf (orang kaya yang bersyukur) Abdullah bin Salam (Pengikut kebenaran) Amru Bin Al-Jamuh (Masuk surga dengan kaki pincang)

Jabir Bin Abdullah r. a Orang miskin yang istiqamah Pelajaran Hidup dari Kesedihan dan Pengorbanan Hikmah di Balik Musibah : Kekalahan dalam Perang Uhud mengajarkan kaum muslimin bahwa kesulitan bisa menjadi pelajaran untuk melembutkan hati dan menghilangkan kesombongan . Kesedihan atas kehilangan orang tercinta , seperti yang dialami Jabir dan bahkan Nabi SAW, adalah hal wajar , tetapi harus dihadapi dengan ketabahan . Pentingnya Empati dan Saling Menghibur : Nabi SAW menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap kesedihan Jabir. Kita diajarkan untuk menghibur orang yang berduka dengan mengingatkan mereka pada kebaikan orang yang telah tiada dan keyakinan bahwa seorang mukmin hanya berpindah ke sisi Allah.

Jabir Bin Abdullah r. a Orang miskin yang istiqamah Teladan Tanggung Jawab : Setelah ayahnya wafat , Jabir yang masih muda mengambil alih tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan mengurus ketujuh adik perempuannya . Hal ini menunjukkan kebesaran hati dan akhlak , bukan dari kekayaan . Prioritas dalam Pernikahan : Jabir memilih menikahi seorang janda yang lebih tua untuk memastikan adik-adik perempuannya terurus dengan baik . Keputusan ini menunjukkan bahwa ia memprioritaskan tanggung jawab keluarga di atas keinginan pribadinya , sebuah sikap yang sangat dihargai oleh Nabi SAW.

Jabir Bin Abdullah r. a Orang miskin yang istiqamah Kepedulian Nabi : Nabi SAW tidak hanya menghibur Jabir, tetapi juga mengambil tindakan nyata . Beliau melunasi hutang ayah Jabir, meskipun Jabir tidak memintanya . Beliau juga membeli unta Jabir, lalu mengembalikannya berserta harganya sebagai hadiah , menunjukkan cara membantu orang lain tanpa melukai kehormatan mereka . Mukjizat atas Hutang : Ketika Jabir tidak mampu melunasi hutang kurma ayahnya kepada seorang Yahudi , Nabi SAW pergi ke kebun Jabir. Berkat keberkahan dari Nabi, hasil panen kurma menjadi melimpah , cukup untuk melunasi seluruh hutang dan bahkan menyisakan banyak kurma .

Jabir Bin Abdullah r. a Orang miskin yang istiqamah Hutang Tidak Gugur : Kisah ini menegaskan bahwa hutang , bahkan dari seorang syahid , tidak gugur dan harus dilunasi . Ini menunjukkan pentingnya menunaikan janji dan kewajiban finansial . Peran Mediasi dan Advokasi : Nabi SAW memberikan teladan mulia sebagai mediator yang tidak pernah menyerah meskipun permohonannya ditolak . Hal ini mengajarkan kita untuk selalu membela orang yang lemah dan menyelesaikan masalah mereka tanpa merasa gengsi.Kisah Jabir bin Abdullah secara keseluruhan menjadi cerminan kehidupan manusia biasa yang berjuang menghadapi cobaan , mengajarkan bahwa dengan ketabahan , tanggung jawab , dan pertolongan Allah, seseorang dapat tetap istiqamah di jalan -Nya.

Ja’far Bin Abi Thalib r. a Orator yang fasih dan berbakat Misi Quraisy ke Habasyah Kaum Quraisy mengutus dua orang, Abdullah bin Abi Rabi'ah dan Amru bin al-Ash , untuk menemui Raja Najasyi di Habasyah . Tujuan mereka adalah meminta Raja Najasyi mengembalikan para sahabat Rasulullah SAW yang hijrah ke sana , karena Quraisy menganggap mereka bodoh , meninggalkan agama leluhur , dan membawa agama baru yang tidak dikenal . Mereka membawa berbagai hadiah untuk Najasyi dan para pendetanya untuk melancarkan misi

Ja’far Bin Abi Thalib r. a Orator yang fasih dan berbakat Pembelaan Ja'far bin Abi Thalib di Hadapan Najasyi Najasyi memanggil para sahabat dan utusan Quraisy untuk bertemu . Ketika ditanya mengapa mereka meninggalkan agama kaum mereka dan datang ke Habasyah , Ja'far bin Abi Thalib menjadi juru bicara . Ja'far menjelaskan keadaan kaum mereka di masa jahiliyah ( kebodohan ), termasuk perbuatan keji seperti memakan bangkai , memutuskan silaturahmi , dan menzalimi tetangga . Dia kemudian menjelaskan tentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu ajaran tentang tauhid ( hanya menyembah Allah), kejujuran , amanah , dan akhlak mulia , serta perintah untuk salat , zakat, dan puasa . Ja'far menegaskan bahwa mereka dianiaya dan ditindas oleh kaumnya sendiri karena memeluk Islam, sehingga mereka mencari perlindungan di negeri Najasyi .

Ja’far Bin Abi Thalib r. a Orator yang fasih dan berbakat Keteladanan Ja'far bin Abi Thalib Ini menyoroti Ja'far sebagai pahlawan yang gagah berani , fasih , dan memiliki pendirian yang teguh . Beliau dikenal memiliki kemiripan fisik dan akhlak dengan Nabi Muhammad SAW. Ja'far juga dikenal sangat dermawan , bahkan rela memberikan sisa-sisa makanannya kepada orang miskin . Kisah ini menunjukkan bahwa Ja'far adalah seorang orator yang fasih dan berani yang mampu membela kebenaran Islam di hadapan penguasa . Ja'far syahid sebagai panglima dalam Perang Mu'tah . Ketika ia gugur , Rasulullah SAW dan para sahabatnya sangat bersedih . Kisah ini menunjukkan bagaimana keimanan , keberanian , dan kefasihan Ja'far bin Abi Thalib berhasil mematahkan fitnah kaum Quraisy dan memenangkan hati Raja Najasyi , sehingga para sahabat mendapatkan perlindungan di Habasyah .

Abdur Rahman Bin Auf r. a Orang kaya yang bersyukur Kekayaan dan Kedermawanan Awal Hidup dan Kesuksesan Dagang : Abdur Rahman bin Auf ra memulai hidupnya sebagai orang miskin ketika berhijrah ke Madinah. Ia menolak tawaran Sa'ad bin ar -Rabi' ra yang ingin membagi hartanya , dan hanya meminta ditunjukkan pasar. Ia kemudian berdagang dan berhasil menjadi salah seorang sahabat yang kaya raya . Keberkahan Harta : Ia disebut sebagai pedagang dan pengusaha yang mendapat taufik dan sukses . Bahkan ia pernah berkata , " Sekiranya saya mengangkat sebongkah batu pasti saya temukan di bawahnya perak dan emas !" Kedermawanan Luar Biasa : Sangat dermawan hingga dikatakan seluruh penduduk Madinah mendapat bagian dari hartanya . Bersedekah dengan separuh hartanya , 4.000 dirham, 40.000 dinar, 500 unta tunggangan di jalan Allah. Pernah menjual kebunnya seharga 400.000 dirham dan membagikannya kepada Ummul Mukminin . Menjual tanah seharga 40.000 dinar dan membagi uangnya kepada Banu Zuhrah , paman-paman Nabi saw dan istri-istri Nabi saw. Menyumbang 500 kuda dan 1.500 unta untuk pasukan Islam. Memerdekakan 30.000 budak , yang merupakan tindakan kemanusiaan dan ekonomi yang sangat besar nilainya . Menjelang wafatnya , ia berwasiat 50.000 dinar di jalan Allah, 400 dinar untuk setiap sahabat yang pernah ikut perang Badar .

Abdur Rahman Bin Auf r. a Orang kaya yang bersyukur Keutamaan dan Kesederhanaan ( Zuhud ) Dijamin Masuk Surga : Nabi Muhammad saw memasukkannya dalam daftar sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga . Kesetiaan dan Partisipasi : Ia ikut perang Badar , semua peperangan lainnya , dan ikut berbai'at pada peristiwa Hudaibiyah . Sikap Zuhud ( Sederhana / Menjauhi Dunia): Meskipun kaya raya , ia tetap zuhud terhadap dunia. Dikatakan bahwa dunia ada di tangannya , tetapi tidak di hatinya . Pernah menangis ketika dihidangkan makanan (roti dan daging ) karena teringat Rasulullah saw dan keluarganya yang wafat tanpa pernah kenyang makan roti gandum . Ia khawatir kenikmatan duniawi yang ia terima adalah balasan kebaikan yang disegerakan . Kerendahan Hati dan Penghormatan : Ia sangat menghormati sahabat lain, seperti saat ia menolak perkataan Thalhah ra yang menyebutnya lebih baik dari dirinya .

Abdur Rahman Bin Auf r. a Orang kaya yang bersyukur Peran Politik dan Akhir Hayat Dipercaya Umar bin Khathab ra : Umar bin Khathab ra tidak mengizinkannya ikut ke medan jihad agar tetap di Madinah sebagai rujukan dalam musyawarah dan diperlukan pendapatnya . Peran dalam Pemilihan Khalifah : Umar bin Khathab ra menunjuknya di antara enam sahabat yang dicalonkan menjadi khalifah sesudahnya . Menolak Jabatan Khalifah : Dalam musyawarah , ia menyatakan tidak berminat terhadap khalifah, tetapi membantu mereka dalam musyawarah . Wafat : Ketika Ustman ra menunjuknya sebagai pengganti (khalifah) setelahnya , ia berdoa kepada Allah agar diwafatkan sebelum urusan itu diserahkan kepadanya . Allah mewafatkannya enam bulan setelah   peristiwa   itu .

Abdullah Bin Salam r. a Pengikut Kebenaran Karakter dan Kepribadian Utama Pengikut Kebenaran Sejati Karakter utamanya adalah sebagai pengikut kebenaran yang tidak memedulikan apa pun jika kebenaran itu telah jelas baginya , meskipun ia dulunya adalah seorang pendeta Yahudi . Tawadhu ' ( Rendah Hati ): Ia menghiasi imannya dengan tawadhu '. Ketika ditegur saat membawa seikat kayu bakar , ia menjawab , " Benar , tetapi saya ingin menundukkan kesombongan !" Cepat Menerima Islam : Ia langsung bergegas menemui Nabi saw setibanya di Madinah dan segera mengikuti kebenaran begitu mengetahuinya . Keberanian dan Ketulusan : Ia segera bersyahadat setelah Nabi saw memastikan pendapat orang-orang Yahudi tentangnya ( bahwa ia adalah orang yang 'alim dan terpercaya ), sehingga ketika ia masuk Islam, orang-orang Yahudi segera mencelanya dan menyebutnya "orang yang paling buruk

Keilmuan dan Kisah Masuk Islam Seorang 'Alim dari Ahli Kitab : Ia adalah seorang yang berilmu luas dan mengetahui kitab-kitab Ahli Kitab ( Taurat ). Ia hafal ayat rajam dalam Taurat sebelum dan sesudah ayat itu . Bertanya Tiga Perkara yang Hanya Diketahui Nabi : Saat pertama kali bertemu Nabi saw, ia menanyakan tiga hal yang hanya diketahui oleh seorang Nabi: Tanda pertama hari kiamat . Makanan pertama penghuni surga . Bagaimana seorang anak bisa mirip dengan ayah dan ibunya . Abdullah Bin Salam r. a Pengikut Kebenaran

Mengungkapkan Ayat Rajam dalam Taurat : Dalam kasus perzinahan , ia yang mendampingi Nabi saw mengungkapkan bahwa orang-orang Yahudi menyembunyikan ayat rajam dalam Taurat , yang kemudian menjadi bukti keilmuannya . Peringatan Awal : Setelah bersyahadat , ia berkata kepada Nabi saw, " Sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah kaum yang sangat suka berbohong ( menuduh ). Untuk itu , tanyalah mereka tentang aku sebelum mereka mengetahui keislamanku ." Mimpi yang Menjadi Kabar Gembira Abdullah Bin Salam r. a Pengikut Kebenaran

Tafsir Mimpi : Ia pernah bermimpi melihat dua jalan yang memanjang , tiang , dan lingkaran . Nabi saw menafsirkan mimpi itu : Jalan kiri : Jalan orang-orang sesat . Jalan kanan : Jalan orang-orang baik . Gunung : Rumah para syuhada . Tiang : Agama Islam. Lingkaran : Agama Islam yang akan ia pegangi hingga meninggal  dunia. Abdullah Bin Salam r. a Pengikut Kebenaran

Amru Bin Al-Jamuh r. a Masuk Surga Dengan Kaki Pincang Karakter dan Kehidupan Pra -Islam Jabatan dan Kedudukan : Amru bin al- Jamuh adalah salah seorang pemimpin di Madinah pada masa Jahiliyah dan tokoh terpandang dari Bani Salamah . Sifat Mulia : Ia dikenal sebagai orang yang sangat dermawan dan dihormati ; ia tidak pernah menolak orang yang meminta . Penyembahan Berhala : Seperti tradisi Jahiliyah , ia memiliki berhala khusus bernama Manaf .

Amru Bin Al-Jamuh r. a Masuk Surga Dengan Kaki Pincang Kisah Masuk Islam yang Unik Peran Anak : Anaknya , Mu'adz , masuk Islam terlebih dahulu . Mu'adz dan temannya kemudian bersepakat untuk " mengajari " Amru tentang ketidaklayakan berhala . Ejekan terhadap Berhala : Setiap malam , kedua pemuda itu membuang berhala Manaf ke tempat sampah yang kotor . Reaksi Amru : Amru selalu mencari berhalanya , menemukannya di tempat sampah bersama bangkai anjing , marah , membersihkannya , dan mengembalikannya ke tempat semula . Kesadaran : Setelah perlakuan ini berulang hingga Amru bosan , ia mulai merenung . Tokoh Muslim pun mendekatinya , menjelaskan perbandingan antara Allah Yang Maha Benar dengan berhala yang tidak mampu membela diri atau mendatangkan manfaat . Konversi : Amru pun bersyahadat , menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Peningkatan Kebaikan : Setelah masuk Islam, ia menjadi lebih dermawan dari sebelumnya .

Amru Bin Al-Jamuh r. a Masuk Surga Dengan Kaki Pincang Tekad Jihad di Perang Uhud Kondisi Fisik : Amru bin al- Jamuh memiliki kaki yang pincang . Halangan dan Izin : Ketika Perang Uhud terjadi , anak-anaknya menahannya karena Allah telah memberinya alasan untuk tidak ikut berjihad ( karena pincang ). Harapan Syahid : Amru mendatangi Nabi Muhammad dan memohon , "Aku berharap bisa menginginkan surga dengan kakiku yang pincang ini !" Keputusan Nabi : Nabi awalnya mengingatkan Amru bahwa ia tidak wajib berjihad . Namun , setelah melihat tekadnya , Nabi berkata kepada anak-anaknya : "Kalian tidak boleh melarangnya , barangkali Allah mengaruniakan mati syahid kepadanya !" Pertanyaan Penting : Amru bertanya kepada Nabi, "Jika saya berperang di jalan Allah hingga terbunuh , apakah saya akan berjalan dengan kaki yang sehat di surga ?" Nabi menjawab , " Ya !"

Amru Bin Al-Jamuh r. a Masuk Surga Dengan Kaki Pincang Kesyahidan dan Pelajaran Kesyuhadaan : Amru bin al- Jamuh gugur dan terbunuh di Perang Uhud. Kabar Gembira : Nabi Muhammad bersabda di atas jenazahnya , " Seolah saya melihatmu berjalan di surga dengan kakimu yang sehat !" Penghargaan : Nabi memanggilnya pahlawan sejati dan menegaskan bahwa ia tetap berjihad dengan kaki pincang , sementara banyak orang sehat yang tidak keluar berperang . Pelajaran Utama (Inti): Berjalanlah kepada Allah dalam keadaan bagaimanapun pun. Jangan biarkan kekurangan diri membelenggu . Kesabaran dan ketekunan adalah kunci menunggu janji surga . Jalan Menuju Surga : Hal yang paling mendekatkan ke surga adalah berbuat kebaikan demi mencari ridha Allah, seperti membantu orang sakit , orang miskin, menyelesaikan perselisihan keluarga , dan mengembalikan hak . Penguburan : Nabi menguburkan Amru bin al- Jamuh dan besannya , Abdullah bin Harram , dalam satu kubur karena keduanya saling   mencintai .

Barakallah…
Tags