Klaster 1 _Jaringan dan Jejaring (1).pptx

rikanoveliasari 24 views 56 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 56
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56

About This Presentation

no caption


Slide Content

KLASTER MANAJEMEN 1 Disampaikan Pada Orientasi Integritas Pelayanan Kesehatan Primer Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Tingkat Kabupaten Bintan Tanjungpinang , 3 Desember 2024 DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TUJUAN PEMBELAJARAN 2 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Umum bagi orientasi tenaga kesehatan : Setelah mengikuti orientasi ini , peserta dapat memahami dan menjelaskan terkait Klaster Manajemen Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini , peserta dapat memahami dan menjelaskan : Manajemen Puskesmas Manajemen mutu pelayanan dan keselamatan bagi masyarakat , pasien , dan petugas Manajemen jaringan dan jejaring Puskesmas Manajemen pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP Sistem Informasi

MANAJEMEN JEJARING PUSKESMAS 3 Disampaikan Pada Orientasi Integritas Pelayanan Kesehatan Primer Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Tingkat Kabupaten Bintan DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TPU Peserta mampu memahami dan menjelaskan Manajemen Jejaring Puskesmas TUJUAN PEMBELAJARAN 4 TPK Peserta mampu : Memahami dan menjelaskan Jejaring Puskesmas Memahami dan menjelaskan Manajemen Pemberdayaan Masyarakat

5 Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA / MASYARAKAT DESA/ KELURAHAN Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi) Posyandu Posyandu Remaja Pos Malaria Posbindu PTM Posyandu Lansia Pos UKK Pos TB DUSUN/ RT/RW POSKESDES PUSTU PUSTU PUSKESMAS PEMBANTU POLINDES POSKESRI 7,281 83,794 ~300,000 ~273.5 juta penduduk PUSKESMAS Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan (PUSTU) POSYANDU KUNJUNGAN RUMAH Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan Masih terfragmentasi

Dibutuhkan Manajemen Sistem Jejaring dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Bagian Kedua Pelayanan Kesehatan Primer Pasal 32 Pelayanan Kesehatan primer diselenggarakan melalui suatu sistem jejaring Pelayanan Kesehatan yang saling berkoordinasi dan bekerja sama. Puskesmas mengkoodinasikan sistem jejaring Pelayanan Kesehatan primer di wilayah kerjanya. Struktur Jejaring Berbasis Wilayah Administratif Tujuan: memastikan tersedianya Pelayanan Kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan menjamin tersedianya Pelayanan Kesehatan hingga tingkat desa/kelurahan yang meliputi: FKTP dan Fasyankes penunjang, baik milik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun masyarakat ; Unit Pelayanan Kesehatan di tingkat desa/ kelurahan; dan Upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat, di dalam wilayah kerja Puskesmas. Manajemen sistem jejaring Puskesmas meliputi antara lain pengelolaan integrasi pelayanan Puskesmas dengan Pustu dan Posyandu serta jejaring pelayanan kesehatan lainnya . Manajemen sistem jejaring Puskesmas mengikuti manajemen Puskesmas dan terintegrasi dalam P1-P2-P3 Puskesmas.

Manajemen Jejaring Puskesmas diperlukan demi terwujudnya peningkatan akses dan kualitas Pelayanan bagi Masyarakat Puskesmas berkewajiban melakukan pembinaan teknis dan administrasi terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh jejaring Membangun komitmen dalam jejaring pelayanan kesehatan , melalui nota kesepahaman /Memorandum of Understanding/MoU atau Perjanjian Kerjasama antara Puskesmas dan jejaringnya yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota Jejaring Puskesmas diundang dan hadir dalam lokakarya mini puskesmas Kepmenkes No. 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Manajemen Jejaring Puskesmas diperlukan demi terwujudnya peningkatan akses dan kualitas Pelayanan bagi Masyarakat Manajemen Jejaring Puskesmas Perlu Meliputi Pemenuhan sumber daya : sarana , prasarana , peralatan , obat dan BMHP, SDM, pendanaan ( Dinkes , Puskesmas , Pemdes / kel , Dana Desa ) Pemenuhan kompetensi tenaga kesehatan ( Dinkes ) Manajemen kader ( Pemdes / kel , TP-PKK, Puskesmas , Dinkes ) Penyediaan SOP pelayanan dan rujukan ( Pusat , Dinkes , Puskesmas ) Pelaksanaan pelayanan sesuai standar ( Puskesmas , Posyandu , Pustu ) Pencatatan dan pelaporan kegiatan ( Puskesmas , Posyandu , Pustu ) Kerja sama dan pembagian peran dengan stakeholder terkait ( Dinkes , Puskesmas ) Kepmenkes No. 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Telah ditetapkan Pedoman Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Lain dalam Pelaksanaan Program Prioritas 10 Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor 8461 Tahun 2023 ( tanggal 29 Juli 2023) Sebagai petunjuk teknis dalam rangka penyelenggaraan integrasi dan kolaborasi yang disebutkan dalam Permenkes 43 Tahun 2019

11 11 Proses Penguatan Implementasi Integrasi Pelayanan Puskesmas dengan FKTP lain diselenggarakan secara kolaboratif dan inovatif oleh penyedia layanan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama wilayah kerja puskesmas yang dihimpun dalam komitmen penyelenggaraan integrasi pelayanan kesehatan di puskesmas dengan fasyankes lain.

12 12 Mekanisme Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan di FKTP Implementasi Integrasi Pelayanan dilaksanakan melalui 5 tahapan yang berkesinambungan 1 2 3 4 5 Pembentukan Jejaring Fungsional Identifikasi Permasalahan Prioritas Menyusun Rencana Tindak Lanjut Implementasi Rencana Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi

13 13 Dinas Kesehatan: Melakukan Pemetaan FKTP lain yang ada di wilayah kerja masing-masing Puskesmas untuk pembentukan Jejaring FKTP memberikan sosialisasi pada Puskesmas, FKTP lain, dan stakeholder terkait implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan memfasilitasi pembuatan dokumen komitmen Output : Terbentuknya jejaring fungsional antara Puskesmas dengan FKTP lain Contoh 1. Jejaring Fungsional yang dibina oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas sebagai pembina FKTP di wilayah kerjanya Kegiatan Tahap 1:

14 14 2023 14 Contoh 2: Hasil Identifikasi Permasalahan Prioritas Dinas Kesehatan: mengumpulkan data capaian bidang kesehatan dan usulan masalah kesehatan prioritas dari Puskesmas. menganalisis data yang telah terkumpul bersama Puskesmas dan FKTP Lain menetapkan permasalahan prioritas Dinas Kesehatan menganalisis target sasaran dan sumber daya yang dimiliki dalam upaya mengatasi permasalahan prioritas Kegiatan Tahap 2: 2023 14 Contoh 2: Hasil Identifikasi Permasalahan Prioritas Jenis Pelayanan Jenis Permasalahan Deskripsi Permasalahan TBC Belum semua pasien TBC yang ditemukan dilakukan pengobatan sampai sembuh atau lengkap dan belum semua pasien sembuh atau pengobatan secara lengkap dilaporkan melalui sistem informasi sesuai ketentuan. TPMD dan klinik pratama belum terlibat aktif dalam pengobatan TBC: terkait kegiatan skrining dan rujukan sesuai kebutuhan. TPMD dan klinik pratama masih belum optimal dalam penatalaksanaan TBC Klinik pratama dan TPMD belum memberikan penatalaksanaan sesuai program pencegahan dan pengendalian TBC. Rujukan Kesesuaian terhadap standar pelayanan Keberhasilan Pengobatan Rujukan di Puskesmas cukup tinggi dikarenakan Puskesmas juga menjadi rujukan antar FKTP ( klinik pratama/TPMD) sebelum ke FKTL Klinik pratama belum mempunyai kapasitas (terkait sumber daya) yang memadai untuk melakukan tala laksana TBC Jumlah rujukan yang dilakukan di TPMD relatif lebih sedikit disebabkan oleh penemuan jumlah kasus TBC yang belum optimal

15 15 2023 15 Contoh 3: Menyusun Rencana Tindak Lanjut A. Contoh Tata Kelola Klinis ( Care Pathway ) Tuberkulosis Kegiatan Tahap 3: Dinas Kesehatan: bersama Puskesmas dan FKTP jejaring melakukan review dan menyusun care pathway terkait permasalahan kesehatan prioritas bersama Puskesmas merencanakan alokasi dukungan sumber daya yang dimiliki terkait permasalahan prioritas Output : dokumen Rencana Tindak Lanjut FKTL

16 16 2023 16 Contoh 3: Menyusun Rencana Tindak Lanjut B. Contoh Format Identifikasi Dukungan Sistem yang Dibutuhkan 2023 Jenis Dukungan Bentuk Dukungan yang diperlukan Rencana Tindak Lanjut Tata Kelola Melakukan advokasi dan koordinasi dalam rangka penyusunan regulasi yang dibutuhkan Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Sistem Informasi Regulasi daerah Pihak yang dapat memberi dukungan Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah Alokasi Sumber Daya Sarana, prasarana, sumber daya manusia, bahan medis habis pakai, anggaran Merencanakan dan melakukan pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan Fasilitasi ketersediaan system informasi yang dapat diakses oleh FKTP jejaring Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah Melakukan fasilitasi dalam rangka penyediaan siistem informasi yang dibutuhkan

17 17 2023 17 Contoh 4: Implementasi Rencana Tindak Lanjut termasuk terkait Implementasi integrasi pelayanan kesehatan Kegiatan Tahap 4: 2023 17 Puskesmas dan FKTP: mempersiapkan tim multidisiplin interprofessional: yang mendukung pelaksanaan implementasi care pathway mengimplementasikan care pathway dalam pelayanan terkait permasalahan kesehatan prioritas Output : implementasi RTL

18 18 2023 18 Kegiatan Tahap 5: 7 komponen monitoring integrasi pelayanan kesehatan: a. Integrasi sistem kesehatan; b. Integrasi data dan informasi; c. Penguatan komitmen; d. Jejaring fungsional; e. Kolaborasi interprofesional dan non-professional; f. Integrasi pelayanan kesehatan dengan konsep care pathway ; dan g. Pelayanan kesehatan dengan konsep person-centered care . Yang dilakukan Dinas Kesehatan`: menetapkan tim yang bertanggung jawab dalam monev integrasi pelayanan kesehatan. mengumpulkan dan menganalisis hasil monitoring Puskesmas mengadakan evaluasi secara berkala, setidaknya setiap 6 dan 12 bulan bersama Puskesmas dan FKTP jejaring melakukan perbaikan dalam pelaksanaan integrasi berdasarkan hasil evaluasi Yang dilakukan Puskesmas: melaporkan hasil monitoring pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya kepada Dinas Kesehatan setiap bulan. menyampaikan hasil monitoring pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya kepada jejaring fungsionalnya pada mini lokakarya bulanan. Output : dokumen hasil monitoring dan evaluasi

19 2023 19 Contoh 5: Indikator Monitoring dan Evaluasi Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan di FKTP Contoh Indikator Pelayanan Tuberkulosis (TBC) Komponen Integrasi Pelayanan Kesehatan Indikator Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan di FKTP Pelayanan Ksehatan dengan konsep person centered care Dinas kesehatan kabupaten/kota menyusun regulasi pendukung tentang integrasi pelayanan kesehatan Tersedianya anggaran integrasi pelayanan kesehatan. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengevaluasi regulasi integrasi pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten / kota Komponen Lainnya Penjelasan indikator komponen lainnya Fasilitas pelayanan kesehatan menyediakan wadah untuk menampung saran Fasilitas pelayanan kesehatan memperbaiki layanan berdasarkan saran yang disampaikan oleh pengguna layanan. menggambarkan angka/tingkat kepuasan pasien Integrasi Sistem kesehatan 2023 19 Komponen Integrasi Pelayanan Kesehatan Indikator Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan di FKTP Pelayanan Ksehatan dengan konsep person centered care Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan sesuai standar Komponen Lainnya Penjelasan indikator komponen lainnya Persentase kepuasan pasien TBC Integrasi Sistem kesehatan

Tuesday, October 31, 2023 20 Tuesday, October 31, 2023 20 2023 20 IV. Pembinaan dan Pengawasan M enilai keberhasilan implementasi integrasi pelayanan kesehatan secara komprehensif menggunakan instrumen terdiri dari 8 parameter (7 parameter komponen yang dibutuhkan dalam integrasi pelayanan kesehatan dan 1 parameter terkait jumlah program prioritas yang telah diintegrasikan. sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun Disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan, selambatnya 2 minggu pasca kegiatan Berupa: supervisi, bimbingan teknis, dan/ atau monitoring dan evaluasi. Dilakukan kepada: semua FKTP yang tergabung dalam jejaring fungsional, termasuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam rangka keberhasilan implementasi Bertujuan untuk: memastikan implementasi integrasi pelayanan kesehatan berjalan dengan baik, mendukung pencapaian target-target program di bidang kesehatan Dalam upaya: pencapaian target indikator: persentase klinik pratama dan praktik mandiri dokter yang melakukan pelayanan program prioritas dan persentase puskesmas yang melakukan kolaborasi dengan FKTP Lain dalam pelaksanaan program prioritas Mendorong adanya peningkatan jumlah FKTP yang tergabung dalam jejaring fungsional, menentukan tingkatan dan mendorong implementasi integrasi ke tingkatan yang lebih tinggi.

21 21 2023 21 Implementasi Integrasi dapat disesuikan dengan kondisi dan kemampuan Daerah 2. Tingkat Dua : telah diterapkan kolaborasi interprofesional dalam pemberian layanan kesehatan secara komprehensif. dinas kesehatan kabupaten/kota telah memfasilitasi identifikasi permasalahan prioritas dan penyusunan RTL. dibuktikan dengan ketersediaan dokumen MoU dan/atau perjanjian kerja sama terkait pembagian tugas dan wewenang setiap jenis profesi tenaga kesehatan, identifikasi permasalahan prioritas dan rencana tindak lanjut. 3. Tingkat Tiga : telah diterapkan integrasi pelayanan kesehatan dengan konsep care pathway dengan rencana detail mulai dari promotive, preventif, kuratif, rehabilitatif dan/atau palitatif. dinas kesehatan kabupaten/kota telah memfasilitasi tahapan implementasi integrasi ke dalam pelayanan kesehatan hingga monitoring dan evaluasi. dibuktikan dengan tersedianya care pathway program prioritas sebagai gambaran integrasi pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan dokumen terkait monitoring dan evaluasi care pathway Berdasarkan dokumen komitmen dan tahapan implementasi dapat dikelompokkan mejadi 3 tingkatan Tingkat Satu : telah dibentuk jejaring kerja sama antara berbagai jenis FKTP. dinas kesehatan kabupaten/kota telah memfasilitasi implementasi integrasi pelayanan hingga tahapan pembentukan jejaring fungsional. dibuktikan dengan tersedianya dokumen berupa surat keputusan terkait jejaring fungsional yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota

5 Tahapan Berkesinambungan dalam Implementasi Integrasi Pelayanan Puskesmas dengan FKTP lain 22

MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 23

Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat Metode dan Media KIE (Kampanye dan Penyebarluasan Informasi) RUANG LINGKUP Meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat 2. Memperkuat gerakan masyarakat 3. Menciptakan lingkungan yang kondusif 4. Mengembangkan Kebijakan yang berwawasan sehat 5. Mereorientasi pelayanan kesehatan *Otawa Charter PEMBUDAYAAN PERILAKU SEHAT Posyandu Posyandu aktif Data, Sarana, Sumber Daya dan Tenaga Promosi Kesehatan Masalah Kesehatan Turunnya: AKI, AKN, AKB dan Stunting PTM Puskesmas Pustu Posyandu Sekolah sehat Kampus sehat Pesantren sehat KTR Dsb Membangun Kemitraan Advokasi dan Dukungan Kebijakan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal (Permenkes No.74 Th. 2015)

Pemberdayaan Masyarakat Ditujukan untuk menciptakan kesadaran, kemauan serta kemampuan individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan Dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif dan memperhatikan kebutuhan, potensi dan sosial budaya setempat SASARAN PROMOSI KESEHATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) Pembinaan kelembagaan dan teknis Diutamakan upaya promotif-preventif DILAKUKAN MELALUI fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat proses untuk MENINGKATKAN pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan BIDANG KESEHATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Permenkes No 8 Th 2019 Posyandu UKS/M Tempat Kerja

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi; Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan; Permenkes No 8 Th 2019 Peningkatan kemitraan dan pastisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan organisasi kemasyarakatan & swasta Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

Masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan urutan prioritas penanganannya Faktor penyebab masalah kesehatan, perilaku berisiko, non-perilaku/lingkungan, dan kebijakan yang ada Potensi yang dimiliki desa/kelurahan untuk mengatasi masalah kesehatan Survei Mawas Diri Menyosialisasikan hasil SMD. Pemutakhiran dan pemetaan data permasalahan kesehatan dan potensi desa. Menggalang partisipasi dan semangat masyarakat Musyawarah Masyarakat Desa Menyusun kegiatan yang akan dilakukan dan/atau menyepakati rencana pengembangan Pustu Sarana prasarana yang diperlukan; rencana anggaran, jadual pelaksanaan, sasaran kegiatan, dan penanggung jawab Perencanaan Partisipatif Data Kesehatan dari PWS Sesuai siklus hidup (ibu hamil-remaja, usia produktif, lansia) Penyakit menular dan tidak menular Data Pendekatan Keluarga Data Profil Desa Geografis Demografis Sosial dan Ekonomi Pengenalan Kondisi WIlayah Pelaksanaan Kegiatan Pustu atau kegiatan yang telah direncanakan Kegiatan didampingi oleh pendamping teknis terkait Dilakukan juga kunjungan rumah, penggerakan, penyuluhan dan pencatatan oleh kader Pembinaan kelestarian dilakukan oleh pemerintah desa Bersama masyarakat dan Puskesmas Dilakukan melalui sosialisasi, peningkatan kapasitas, pertemuan berkala, penerbitan peraturan local dan pemantauan evaluasi Pembinaan Kelestarian TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENDAMPING TEKNIS KESEHATAN (PUSTU, PUSKESMAS) Pelaksanaan Kegiatan

Diutamakan Promotif – Preventif dilakukan oleh kader kesehatan yang didampingi oleh fasilitator , dibina oleh tenaga kesehatan melalui UKBM

FASILITATOR Katalisator dalam proses pemberdayaan masyarakat Pemberi bantuan dalam proses penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat Penghubung dengan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan Pendamping dalam pencarian solusi dalam permasalahan Pendamping dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Pembina sesuai kewenangan dan kompetensinya Mendampingi masyarakat dan/atau melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan terkait seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga pemberdayaan masyarakat berkewajiban untuk mendampingi dan membantu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengadopsi inovasi PEMBERDAYAAN MASYARAKAT dapat berasal dari Pemerintah, LSM, Swasta, Anggota masyarakat Peran

KADER Penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya termasuk memanfaatkan UKBM dan pelayanan kesehatan dasar Pengelola Posyandu atau UKBM Penyuluh kesehatan kepada masyarakat Pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan Pendamping masyarakat sesuai kebutuhannya Pelapor jika ada kejadian/kasus dalam permasalahan kesehatan setempat kepada tenaga kesehatan anggota masyarakat desa atau kelurahan yang memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif kesehatan di desa dan kelurahan. KESEHATAN Peran

Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/LKK) merupakan wadah partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan bidang lainnya sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh Pustu. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Bupati/Walikota untuk Kelurahan Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang Kesehatan dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun Memiliki kader yang memenuhi kriteria Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan. (Permendagri No 18/2018) PERSAYARATAN POSYANDU GAMBARAN UMUM POSYANDU

PENGORGANISASIAN Pengurus Posyandu terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Koordinator dan Pelaksana Bidang. Pelaksana Bidang Kesehatan adalah kader yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah. Kepengurusan Posyandu berlangsung selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan dan menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut Pengurus Posyandu dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan partai politik Petugas di bidang Kesehatan adalah kader. KETUA SEKRETARIS BENDAHARA Bidang Kesehatan Bidang Lainnya (PERMENDAGRI NOMOR 18 TAHUN 2018 TTG LKD DAN LAD)

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu . Penyuluhan Imunisasi, Deteksi dini Suplementasi Rapid test Layanan promotif preventif Sasaran seluruh siklus hidup Layanan kesehatan terintegrasi: Ibu hamil Usia produktif Balita Usia lanjut Remaja Setiap bulan 1 2 3 Hari Buka Posyandu Di Luar Hari Buka Posyandu Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk menjangkau seluruh sasaran: Ibu hamil Usia dewasa Balita Usia lanjut Remaja Kunjungan rumah 1 Pemberdayaan masyarakat 2 Koordinasi Puskesmas Pembantu 3 Kunjungan rutin: seluruh KK Kunjungan khusus: sesuai kebutuhan untuk sasaran tidak akses, belum lengkap layanan, dsb Membantu kader kesehatan/fasiiitator pemberdayaan masyarakat dalam melakukan: Survey mawas diri Musyawarah masyarakat desa Manajemen kader Pemantauan wilayah setempat Pelaksana: Kader sedikitnya 5 orang Didampingi oleh Tenaga kesehatan 1 2 Sebelum Hari Buka Pembagian tugas kader PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan balita Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga setempat. sasaran, sarana tempat pelaksanaan, media Posyandu. 1 2 3 4 Persiapkan bahan PMT Sosialisasikan Hari Buka Persiapkan sasaran, tempat, sarpras Koordinasi Puskesmas Pembantu

Hari buka Penyuluhan Penggunaan Buku KIA Isi Piringku sesuai usia Aktifitas fisik Pemeriksaan kesehatan Ibu Hamil, Balita, Remaja, Usia dewasa, Lansia Pemantauan tanda bahaya ibu hamil dan balita Penyakit terbanyak Deteksi dini Ibu hamil Kurang Energy Kronik Balita berat badan kurang, berat badan tidak naik, tinggi badan kurang Remaja anemia Usia produktif dan lanjut usia masalah obesitas, hipertensi, diabetes, gangguan indera, PPOK, gejalan TBC, kesehatan jiwa Usia lanjut masalah geriatri Imunisasi BCG Polio DPT-Hb-HIB MMR PCV Rotavirus Suplementasi Vitamin A Obat cacing Tablet tambah darah Paket layanan di Posyandu — lintas siklus hidup, pencegahan penyakit terbanyak Di luar hari buka Puskesmas Pembantu Manajemen kader posyandu Pemantauan wilayah setempat Pelaporan layanan kesehatan posyandu Kunjungan rumah Pendataan anggota keluarga Pemantauan risiko ibu hamil, nifas, bayi, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia produktif dan lansia Pemberdayaan masyarakat Membantu kader kesehatan/fasiiitator pemberdayaan masyarakat dalam melakukan : Survey Mawas Diri Musyawarah Masyarakat Desa

ALUR PELAYANAN POSYANDU Setelah hari buka Sasaran seluruh siklus hidup, pelaksanaan pelayanan menyesuaikan situasi kondisi setempat Kelas Ibu Hamil Kunjungan rumah Kelas Ibu Balita

Sasaran Masyarakat Sehat Langkah 1 Pendaftaran Langkah 2 Penimbangan, Pengukuran, Langkah 3 Pencatatan Langkah 4 Pelayanan kesehatan Langkah 5 Penyuluhan kesehatan Kader Kader Kader + Nakes Nakes + Kader Kader Ibu Hamil, Nifas Penapisan Pendataan Penimbangan, Pengukuran LilA Ploting hasil pengukuran (Buku KIA) Pemantauan Tablet tambah darah Pemantauan bumil KEK Wawancara risiko Isi piringku, Pemeriksaan bumil, busui, tanda bahaya Bayi, Balita Penapisan Pendataan Penimbangan, Pengukuran TB, LiLA, LK Ploting hasil pengukuran (Buku KIA) Imunisasi Vitamin A,Obat Cacing Pemantauan balita masalah pertumbuhan Isi piringku, imunisasi, vit A, Obat cacing, tanda bahaya Usia Sekolah, Remaja Penapisan Pendataan Penimbangan, Pengukuran TB, lingkar perut, tekanan darah Ploting hasil pengukuran Imunisasi Pemantauan TTD Wawancara risiko (≥15 tahun) Isi piringku, aktifitas fisik, TTD rematri, bahaya rokok, NAPZA Usia Dewasa, Lansia Penapisan Pendataan Penimbangan, Pengukuran TB, lingkar perut, tekanan darah, Ploting hasil pengukuran Pemantauan kepatuhan minum obat Rapid test gula darah Wawancara risiko GERMAS, komplikasi Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Kanker, TBC, Keswa Paket layanan hari buka

Intergrasi Paket layanan di posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif (1/2) Masalah kehamilan, nifas dan bayi baru lahir (anemia, hipertensi, BBLR Isi Piringku Ibu Hamil, Ibu Menyusui Pemeriksaan kehamilan dan nifas di fasilitas kesehatan Kepatuhan minum tablet tambah darah Pemantauan tanda bahaya ASI, Isi Piringku Kaya Protein Hewani Balita 6 – 59 bulan Penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas Stimulasi perkembangan anak Manfaat Imunisasi, obat cacing, vitamin A Penyakit dapat dicegah dengan imunisasi (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare) Pemantauan tanda bahaya Ibu Hamil KEK Lingkar lengan atas (LiLA) Berat badan Balita risiko gagal tumbuh Timbangan kurang, Timbangan tidak naik, Timbangan mendatar Balita lingkar lengan atas kurang Balita risiko stunting Panjang/ tinggi badan kurang Balita risiko mikro/ makrosefali lingkar kepala kurang/ lebih Penyuluhan Deteksi DIni Kecakapan kader Masalah bayi dan balita : kurang gizi, enyakit dapat dicegah imunisasi Buku KIA Isi Piringku Pemeriksaan faskes Pemantau an berat badan Pemantauan TTD Pemantauan Tanda bahaya Buku KIA Isi Piringku Penimbangan, pengukuran Pencatatan berat badan, tinggi bdan dan lingkar kepala Vit. A, Obat Cacing Stimulasi perkembangan Imunisasi Pemantauan Tanda bahaya

Masalah usia dewasa dan lansia Penyakit Kardiovaskular Diabetes Kankes Penyakit Pernapasan Kronis Tuberculosis (TB) Kesehatan mental Masalah lansia Isi Piringku Aktifitas fisik Cek kesehatan teratur Pencegahan penyakit terbanyak (Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Kanker, Stroke, TBC, Ggn Indera, Keswa, Masalah Lansia) Kepatuhan minum obat dan control teratur bagi penderita Skrining obesitas: Lingkar perut Skrining hipertensi: Tekanan darah Skrining diabetes melitus (DM): Rapid test gula darah (tenaga kesehatan) Skrining Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Kuesioner Skrining Tuberkulosis (TB): Kuesioner Skrining kesehatan jiwa: Kuesioner Skrining indera: Tes berbisik, tes jari tangan Penyuluhan Deteksi DIni Kecakapan Kader Isi Piringku, aktifitas fisik, cek kesehatan Penyuluhan risiko penyakit terbanyak (Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Stroke, Kanker, TB, Kesehatan Jiwa, Lansia) Deteksi dini lingkar perut (obesitas) dan hipertensi Masalah usia sekolah dan remaja: Infeksi Enterik Kelainan Mental Infeksi Pernapasan & TB PTM Lainnya Isi Piringku Aktifitas fisik Pemeriksaan anemia di sekolah Kepatuhan minum tablet tambah darah remaja puteri Bahaya rokok, NAPZA, kehamilan remaja Remaja risiko gangguan pertumbuhan Timbangan Tinggi badan Lingkar perut Remaja risiko gangguan indera Tes berbisik Tes melihat jari tangan Remaja risiko gangguan psikososial Kuesioner Remaja puteri risiko anemia Rapid test Hb meter Isi Piringku, aktifitas fisik, cek kesehatan Program pencegahan anemia rematri Bahaya Rokok, NAPZA, kehamilan remaja Penyuluhan keluarga berencana bagi usia produktif Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TB, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes Intergrasi Paket layanan di posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif (2/2)

Kunjungan rumah Tujuan: Mengidentifikasi masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan yang seharusnya Mengidentifikasi non compliance (ketidakpatuhan minum obat/pengobatan) Mengidentifikasi tanda bahaya Manfaat: Masyarakat dapat mengetahui pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau sesuai kebutuhannya Mendapatkan pendampingan dan edukasi dalam masa pengobatan Mengubah perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan Sasaran: Keluarga (seluruh anggota keluarga) Tugas kader: Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana Melakukan pendataan dan pencatatan sederhana. Memberikan penyuluhan/edukasi kesehatan Menggerakkan masyarakat untuk periksa kesehatan dengan memanfaatkan Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan pelayanan kesehatan terdekat lainnya. Mendampingi sasaran yang mempunyai masalah kesehatan. Melaporkan hasil kunjungan rumah kepada tenaga kesehatan di Pustu dan Pokja tingkat Desa/Kelurahan seminggu sekali .

Pencatatan Manual: Posyandu: Kartu pencatatan ibu hamil, melahirkan/nifas Kartu pencatatan kesehatan bayi, balita dan anak pra sekolah Kartu pencatatan kesehatan anak usia sekolah dan remaja Kartu pencatatan kesehatan usia produktif dan lansia Kartu Rekapitulasi hari buka (jumlah sasaran datang/tidak, normal/masalah) Kunjungan rumah menggunakan checklist perkelompok sasaran Pencatatan Digital : Saat ini sedang dikembangkan system informasi kesehatan secara online melalui ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu), pelaporan Posyandu akan terhubung dengan Pustu dan Puskesmas melalui data Dashboard Pelaporan: Pelaporan kegiatan Posyandu disampaikan kepada Kepala Desa dan sebagai Pokja Posyandu setiap bulan sesuai ketentuan. Pelaporan masalah kesehatan (kematian dan kesakitan serta KLB)/hasil kunjungan rumahdi wilayah Posyandu disampaikan ke petugas kesehatan Pustu/Puskesmas Pencatatan dan Pelaporan

Sumber pendanaan pelaksanaan Posyandu dapat berasal dari: APBDesa Dana Swadaya Masyarakat Sumber lain yang sah dan tidak mengikat (sumbangan/donatur, CSR, hasil Kelompok Usaha Bersama, dll) Sumber Dana Pengelolaan PENDANAAN APBDesa dikelola oleh Pemerintah Desa dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang ditetapkan Dana swadaya masyarakat dikelola oleh pengurus posyandu menyesuaikan dengan kaidah pertanggungjawaban keuangan yang ada. Sumber lain yang sah yang melibatkan kerjasama dengan pihak lain harus diketahui dan mendapat persetujuan Pemerintah Desa

UKBM LKD KEMENDAGRI, DISPMD & KADES TEKNIS KELEMBAGAAN POKJANAL & POKJA LINTAS SEKTOR LAIN PERMENDAGRI No. 18/2018 KEMENKES, DINKES & PUSKESMAS PERMENDAGRI No. 54 Tahun 2007 MEKANISME PEMBINAAN POSYANDU Bentuk Binwas Sosialisasi; Rapat koordinasi; Pemberian pedoman dan panduan Konsultasi; Workshop ; Lomba; Jambore Penghargaan; Peningkatan kapasitas

Transformasi Posyandu 44 ≤ Tahun 2022 Tahun 2023 Jenis UKBM/LKD Jumlah Jenis UKBM/LKD Jumlah Posyandu (KIA) 301.068 Posyandu Layanan terintegrasi untuk seluruh siklus hidup: Ibu hamil, menyusui Bayi, Balita dan Apras Usia sekolah dan remaja Usia Produktif Lansia 301.068 Posyandu Remaja 8.633 Posyandu Lansia 8.933 Posbindu PTM 84.681 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 54.142 Pos UKK 15.856 Pos TB Desa Pos Malaria Desa 6.674 Pondok Bersalin Desa (Polindes) 20.407 (Rifaskes 2019)

Melakukan hari buka Posyandu 1 kali dalam sebulan minimal 8 kali per tahun Memberikan pelayanan kesehatan minimal untuk ibu hamil dan atau balita dan atau balita dan atau remaja Memiliki minimal 5 orang kader Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Target Capaian Target Target 385 Kab/Kota (75%) 249 Kab/Kota (48,44%) 411 Kab/Kota (80%) 437 Kab/Kota (85%) Indikator RPJM 20-2024 (LAMPIRAN L3 PERPRES NO.18 TAHUN 2020) Permenkes No. 13 tahun 2022 tentang Restra Kementerian Kesehatan 2020-2024 Persentase Kab/Kota dengan Minimal 80% Posyandu Aktif

Jawa Tengah 35.357 42.430 Jawa Timur 34.374 39.526 Jawa Barat 19.557 45.207 Nusa Tenggara Barat 7.139 6.526 Lampung 6.777 7.287 DI Yogyakarta 5.654 4.875 Sulawesi Selatan 5.641 8.815 Banten 5.472 9.359 Sumatera Utara 4.924 11.726 Bali 4.276 4.103 DKI Jakarta 4.080 3.803 Aceh 3.953 6.301 Sumatera Barat 3.807 6.640 Nusa Tenggara Timur 3.602 9.172 Riau 3.598 4.872 Kalimantan Selatan 3.586 3.403 Kalimantan Barat 3.365 4.682 Kalimantan Timur 3.170 4.148 Sumatera Selatan 2.785 5.700 Sulawesi Tengah 2.556 2.999 Bengkulu 2.005 1.748 Kalimantan Tengah 1.963 2.315 Jambi 1.599 2.947 Maluku Utara 1.563 1.367 Kepulauan Riau 1.439 1.247 Sulawesi Tenggara 1.239 2.999 Sulawesi Barat 1.169 1.816 Kepulauan Bangka Belitung 1.064 961 Gorontalo 917 1.015 Sulawesi Utara 726 1.926 Maluku 708 1.958 Kalimantan Utara 582 649 Papua 225 2.597 Papua Barat 141 1.483 Jumlah Posyandu aktif tahun 2022 Target Jumlah Posyandu aktif tahun 2023 Jumlah Posyandu Aktif Tahun 2022 dan Target tahun 2023 TARGET POYANDU AKTIF TAHUN 2023

2022 2023 2024 Target Capaian Target Target 90% 65,95% 100% 100% Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan melalui keputusan Bupati/Walikota Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu petugas Puskesmas dan kader Melakukan peningkatan kapaitas Memiliki sistem pelaporan kegiatan Indikator RPJM 20-2024 (LAMPIRAN L3 PERPRES NO.18 TAHUN 2020) Persentase Kabupaten/Kota Melaksanakan Pembinaan Posyandu Aktif

Keterampilan Pengelolaan Posyandu Keterampilan Bayi dan Balita Keterampilan Ibu Hamil, Menyusui Keterampilan Usia Sekolah & Remaja Keterampilan Usia Dewasa & Lansia 25 keterampilan dasar kader bidang kesehatan Melakukan penyuluhan Germas ( isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan) Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, stroke, kanker, PPOK, TB,diare, kesehatan jiwa,, geriatri) Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes) Melakukan penyuluhan keluarga berencana Melakukan deteksi dini usia produktif lansia dengan pengukuran lingkar perut, tekanan darah (obesitas, hipertensi) 1 Menjelaskan Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas M elakukan penyuluhan Isi Piringku Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Menjelaskan anjuran minum TTD setiap hari selama hamil Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau berat badan, lingkar lengan dan tekanan darah dengan kurva Buku KIA Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil, ibu nifas Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil, nifas Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian balita Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan dan lingkar kepala, lengan atas Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal, kurang dan tindaklanjutnya Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A dan obat cacing sesuai umur Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan PD3I (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare) Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita Melakukan penyuluhan isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan Melakukan penyuluhan bahaya merokok dan napza dan kehamilan remaja Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri) Menjelaskan paket layanan posyandu untuk seluruh siklus hidup Melakukan kunjungan rumah Melakukan pencatatan dan pelaporan Melakukan komunikasi efektif 2 3 4 5 6 7 1

Tingkatan kader berdasarkan tanda kecakapan kader Kader Purwa; wajib menguasai 2 keterampilan dasar Pengelolaan Posyandu dan layanan Balita. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain pilihan (layanan bumil busui, remaja, atau uspro/lansia) Kader Madya; wajib menguasai 3 keterampilan dasar sesuai dengan tingkatan Purwa Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain pilihan (bumil/busui, remaja, atau usia dewasa/lansia) Kader Utama; Wajib menguasai seluruh keterampilan kader

PEMBINAAN KADER

Pelatihan digital (LMS) melalui pelataran sehat

Peserta Lomba Tingkat Kecamatan Bertugas di Posyandu aktif / Puskesmas Pembantu Memiliki minimal Tanda Kecakapan Purwa *Tahun 2023 belum berlaku Masa bakti pengabdian ≥ 3 tahun berturut-turut Peserta Lomba Tingkat Kab/Kota Peserta Lomba Tingkat Prov Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Provinsi Peserta Lomba Tingkat Pusat 04 03 02 01 Lomba Posyandu Lomba Kader Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Kabupaten/Kota Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Kecamatan Posyandu aktif: Posyandu layanan hari buka sedikitnya setiap bulan Memiliki sedikitnya 5 kader Memberikan layanan kesehatan ibu hamil/balita/remaja/usia produktif/usia lanjut Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Provinsi Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Kabupaten/Kota Pemenang 1 – 5 Lomba tingkat Kecamatan Apresiasi Posyandu dan Kader Berprestasi Dilaksanakan secara berjenjang mulai Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional

Penilaian administrasi SK Penetapan Kader SK Kader Purwa/Madya/ Utama (Tahun 2023 belum berlaku) Penilaian administrasi SK Penetapan Posyandu SK Pokja Posyandu Apresiasi Posyandu dan Kader Berprestasi Dilaksanakan secara berjenjang mulai Kecamatan, Puskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional Penilaian Pemenang Posyandu Berprestasi: Penilaian Pemenang Kader Berprestasi: Tingkat Kecamatan Tingkat Kabupaten Tingkat Provinsi Tingkat Pusat Puskesmas, Camat, PKK Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab/Kota, PKK Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi, PKK Kemenkes, Kemendagri, Kemendesa, PKK Penilaian tingkat kecamatan, kab/kota, provinsi, pusat: Penilaian tingkat kecamatan, kab/kota, provinsi, pusat: Penilaian teknis Cakupan Pelayanan Ibu Cakupan Pelayanan Balita Cakupan Pelayanan Usia Dewasa Cakupan Pelayanan Lansia Cakupan Kunjungan Rumah Penghargaan yang pernah diterima Inovasi Penilaian teknis Partisipasi Layanan Hari Buka Partisipasi Kunjungan Rumah Penghargaan yang pernah diterima Inovasi Tim Penilai

STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR MELALUI REVITALISASI POSYANDU Advokasi pembentukan Pokjanal Posyandu Mengaktifkan peran pokjanal posyandu Membentuk posyandu menjadi LKD Ditujukan kepada Petugas Kesehatan dan Kader Orientasi kader/pengelola posyandu (manajemen pengeloaan posyandu/6 Langkah pemberdayaan masyarakat SMD-MMD, upaya preventif pelayanan Kesehatan dasar (cara menimbang/mengisi KMS/skrining) Jambore Kader Alat Pengukuran Pertumbuhan dan perkembangan Buku pedoman kader, buku bacaan kader Intensif kader Penghargaan untuk kader Penghargaan untuk posyandu Menunjuk 1 orang petugas untuk memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayahnya Meningkatkan peran kader untuk melakukan kunjungan rumah

Link buku bacaan kader dan media: https://link.kemkes.go.id/BahanBacaanKader2023
Tags