Teknik Mengendalikan Nervous / Gugup / Grogi / Demam Panggung Kuliah Ke-4 Public Speaking Dosen : Dr., Drs., Harlansyah, M.Si
Pendahuluan Tidak semua orang mahir dalam public speaking (berbicara di depan umum) , apalagi dibarengi dengan adanya rasa takut / gugup ( nervous ), namun kemampuan public speaking pada dasarnya dapat dimiliki/dikuasai oleh seseorang melalui proses belajar / berlatih (secara serius, berkesinambungan sistematis ) serta penyiapan segala sesuatunya? dgn optimal menjelang pelaksanaan public speaking tsb .
Ciri-ciri orang yang gugup antara lain : mukanya memerah, suara dan tubuhnya bergetar, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, nafas lebih pendek, berkeringat, bisa muncul rasa sakit pada perut, pusing , dsb. Kejadian2 tersebut muncul karena respon alami dari tubuh di mana kondisi adrenalin terpacu saat seseorang merasa terancam. Meskipun gugup atau demam panggung tidak memberikan ancaman berarti secara fisik, namun bisa membuat pikiran menjadi kosong mendadak saat berada di depan publik.
RASA TAKUT ITU WAJAR Rasa takut itu wajar dan manusiawi . Biarkan rasa takut itu ada , jangan dihilangkan sama sekali . Musuh utama yang perlu dikalahkan terkait dengan rasa takut adalah diri Anda sendiri Charles Bonar Sirait (2016) : Resep Sukses Presentasi Research riset Rehearse latihan penampilan Relax tidak tegang
Hambatan p ersonal (m itos ) yang kerap mengamplifikasi kegalauan ( anxiety ) ketika berbicara / presentasi di depan p ublik : Perasaan t idak siap . Merasa diri tidak mampu. T akut salah , takut gagal. T akut dinilai/dihakimi. T akut tidak bisa memenuhi ekspektasi audien s. B erpikir negatif tentang audience . Terlalu perfeksionis.
Teknik Mengendalikan Nervous / Gugup / Grogi / Demam Panggung Persiapkan diri dengan sebaik-baiknya . Berlatihlah presentasi di depan kaca atau buat video. Jika a nda tak sanggup menatap mata audien s , tataplah kening nya . Atur nafas a nd a berulang secara lembut. Berdoa . Ucapkan kata2 positif : I’m excited , aku berani, aku bisa , aku berhasil …”, dll , yang bersifat afirmatif dan menenangkan . Sugesti diri a nda sendiri , bahwa anda bisa.
Kemajuan karier Anda dalam perusahaan ( bekerja ) hampir tidak ada kaitannya dengan keahlian yang Anda miliki . Tapi kemampuan komunikasi dan presentasi lah yang akan menentukan karier Anda di masa yang akan datang ( Roz Townsend , 2006)
TEKNIK MEN GENDALI KAN RASA TAKUT Tetapkan tujuan yang realistis . Kemampuan menvisualisasikan masa depan : b ayangkan diri a nda adalah seorang yg sgt memahami & menguasai materi yg akan dipresentasikan (s iapkan materi dgn baik, demikian juga dgn alat bantu yg akan digunakan). Ketahui kebutuhan audience . H ilangkan pikiran negati f : pesimis tis , takut , j angan jadikan presentasi s bg beban tapi justru sbg kegiatan fun . S ering 2 lah latihan ad libs announcing . D atanglah lebih awal ke tempat acara , bekali diri d g n pengetahuan tambahan yg sesuai dgn materi yg akan disampaikan.
Latihan Berbicara i mpromptu ttg suatu topik dan berbicaralah selama 5 menit tanpa terhenti . Presentasikan tentang diri a nda atau objek permasalahan yg dibahas .
Beberapa penyebab demam panggung atau gugup sangat beragam, antara lain sebagai berikut: 1. Kurang istirahat Kurang istirahat, terutama kurang tidur bisa menjadi salah satu masalah kesehatan. Selain makan, istirahat juga menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh tubuh. Apalagi di masa pandemi seperti ini, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup agar imun tidak turun. Tidur 7-8 jam perhari bisa memulihkan tenaga dan menjadikan tubuh kamu lebih bugar. 2. Rasa tidak percaya diri yang berlebihan Rasa tidak percaya diri yang berlebih atau merasa insecure sangat tidak baik. Hal ini akan membuat kamu sulit menjadi orang yang maju, berpikir kritis dan dinamis. Sifat ini sebaiknya dihindari. Yakinlah pada kemampuan yang kamu miliki dan teruslah gali potensi yang ada pada diri kamu.
3. Tidak makan Usahakan makan terlebih dahulu sebelum datang ke acara. Karena apabila acara ternyata diundur jamnya, maka kita tidak mengalami kelaparan di lokasi acara yang dapat mengurangi tingkat kefokusan. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi. Hindari makan yang berlebihan yang justru akan membuat kamu timbul rasa mengantuk bahkan sakit perut. Hal itu dapat mengganggu penampilanmu Ketika di atas panggung.
4. Terlalu banyak melihat media so s ial Hindari mengonsumsi konten2 negatif di Medsos , krn t erlalu banyak mengonsumsi konten negatif, bisa menurunkan imun tubuh. Manfaatkan konten2 positif yang ada di media sosial utk menambah wawasan dan menaikkan imun. Titipa n sy : Budayakan saring ( c heck and recheck ) sebelum sharing konten, jangan sampai kita menjadi korban berita hoax bahkan menjadi pelaku hoax . Hal itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Strategi Mengatasi Demam Panggung 1. Persiapankan Semuanya dengan Matang Untuk orang2 yang terbiasa, apalagi bagi yg baru pertama kali tampil di hadapan publik, sangat penting mempersiapkan segala sesuatunya secara matang guna meminimalisir perasaan gugup. Sangat penting menguasai materi / topik yang akan menjadi bahasan yang akan disampaikan. Seseorang yg benar2 siap tentu akan meningkat rasa percaya dirinya. Hal ini akan memudahkan konsentrasi saat menyampaikan sebuah pesan di depan khalayak. Pastikan penampilan, materi presentasi, interview , atau kegiatan lain sudah siap dan dikuasai secara matang, sehingga tidak perlu belajar lagi di lokasi acara. Memastikan persiapan ini bisa dilakukan dengan banyak riset, menulis pertanyaan serta jawaban yang kemungkinan ditanyakan audiens , dan tentu jangan lupa berlatih. Selain persiapan materi, kita juga perlu menyiapkan penampilan fisik. Persiapkan kostum yang sesuai dengan acara. Jangan sampai salah kostum.
Hal utama yang akan dilihat oleh audiens saat menyaksikan anda berada di atas panggung adalah penampilan. Oleh karena itu, pilihlah kostum atau pakaian yang sesuai dengan tema acara serta nyaman untuk anda gunakan. Selain bisa meningkatkan rasa percaya diri, berpenampilan menarik, rapi, dan bersih juga membuat mood menjadi semakin baik. Gunakan kostum sesuai acara, baik itu acara pernikahan, pesta ulang tahun, seminar, maupun acara kenegaraan.
2. Sering Berlatih Jika anda pemula yang akan tampil di hadapan khalayak, maka berlatihlah sesering mungkin. Akan lebih baik jika ditemani seseorang yang sudah terbiasa bicara di depan publik sehingga bisa mengarahkan kekurangan anda . Atau anda bisa berlatih sesering mungkin di depan cermin. Atau saat melakukan aktivitas lain seperti saat berdandan, saat mencuci baju, atau kapanpun . Sering berlatih bisa menghindari risiko lupa ketika berada di hadapan khalayak. Sering berlatih juga membuat penampilan anda lebih baik dan lancar.
3. Tenangkan Tubuh & Pikiran Untuk mengatasi demam panggung, kita bisa menenangkan tubuh sebelum naik ke panggung atau sebelum tampil. Meringankan ketegangan dari tubuh dapat menenangkan suara serta pikiran. Latihlah terus menerus dialog, apabila melakukan kesalahan di panggung, jangan panik. Buatlah kesalahan itu tampak seperti bagian dari peran. Sebelum naik ke panggung atau sebelum tampil, kita bisa melakukan peregangan kaki, lengan, punggung, serta bahu. Apabila terlanjur salah, maka jangan gugup dan tetap rileks untuk melanjutkan penampilan kita. Tetap kuasai panggung agar audiens tidak kecewa dengan penampilan kita.
4. Perluas Wawasan Menambah wawasan bisa kita lakukan dengan membaca buku, artikel, majalah, maupun berita (positif) yang sedang hangat. Semakin kita menguasai apa yang akan disampaikan, maka audiens akan semakin yakin dengan yang kita sampaikan. Semakin luas wawasan anda mengenai beberapa hal, maka akan semakin banyak pula bahan pembicaraan yang bisa dikaitkan serta dibahas di depan publik/khalayak / audiens . Apabila acaranya non-formal, anda bisa menambahkan selingan joke / candaan untuk menghibur audiens agar suasana acara tidak tegang dan monoton.
5. KENALI TUJUAN DAN AUDIENS Sebelum memulai presentasi, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan anda . Apakah anda ingin memberi informasi, meyakinkan, atau menginspirasi? Selain itu, kenali siapa audiens anda . Apakah mereka memiliki latar belakang atau minat khusus? Mengetahui tujuan dan situasi audiens anda akan membimbing isi dan pendekatan presentasi anda .
6. BANGUN KONEKSI EMOSIONAL Cobalah untuk membangun koneksi emosional dengan audiens anda . Gunakan cerita atau contoh konkret untuk menggambarkan poin2 anda . Memiliki aspek emosional dalam presentasi anda dapat membantu audiens terhubung dengan materi secara lebih mendalam?
7. Olahraga Olahraga dinilai penting untuk menjaga Kesehatan mental dan bisa mengurangi stres. Berolahraga bisa memacu meningkatkan hormon endorphin dan dapat menghilangkan kegugupan. Hormon endorphin merupakan zat yang terdapat di otak yang dapat bertindak sebagai penghilang rasa sakit yang alami. Luangkanlah waktu setidaknya 30 menit di pagi hari untuk berolahraga demi Kesehatan dan menyiapkan tubuh agar tetap bugar.
8. Meditasi Pagi hari sebelum anda tampil di hadapan publik, atau satu jam sebelum acara, sempatkan 10-20 menit untuk bermeditasi. Anda bisa mencari tempat yang tenang terlebih dahulu di mana anda bisa duduk nyaman. Tutuplah mata anda kemudian fokus pada pernapasan seiring menenangkan setiap bagian tubuh. Cobalah untuk mencapai titik di mana anda tidak memikirkan apapun selain membuat rileks anggota tubuh satu per satu terutama tidak mengingat dan khawatir yang berlebihan.
9. Adaptasi Panggung Ketika sudah mendekati hari penampilan, kecemasan bisa jadi datang menghantui. Hal yang bisa anda lakukan adalah adaptasi di mana a nda akan tampil. Bagi seorang pemain teater misalnya, adaptasi panggung sangat dibutuhkan. Misalnya, untuk mengetahui ukuran panggung serta memperhatikan suasana lingkungan tempat pertunjukan. Jika diperlukan, anda bisa mencari tahu kepada panitia siapa saja tamu undangan yang hadir supaya bisa menyesuaikan.
10. Kurangi Konsumsi Kafein Untuk penikmat kafein, hindari mengonsumsi kafein scr berlebih pada hari penampilan. Biasanya orang-orang berpikir bahwa mengonsumsi kafein pada saat akan tampil di depan khalayak akan membuat penampilan lebih bersemangat dan banyak energi, tetapi sebenarnya justru membuat kita bisa lebih gelisah dan gugup. Kafein bisa membuat tekanan darah naik dalam waktu yang singkat. Pada beberapa orang, kafein bisa membuat detak jantung lebih cepat. Makanlah makanan yang bergizi dan sehat sebelum tampil di hadapan khalayak agar penampilan kita tetap memiliki energi yang positif dan tetap fokus.
11. Kenali Lokasinya Usahakan sebelum hari penampilan, anda sudah mengetahui lokasi acara. Baik itu di ruang kelas, ruang konferensi, auditorium, maupun aula besar. Kenali bagaimana gambaran lokasi ketika anda berbicara di depan audiens . Perhatikan lokasi yang akan anda tuju, apakah berada di lokasi yang rawan macet atau tidak. Jika lokasi tersebut di lokasi yang cukup padat dan rawan macet, maka anda harus berangkat ke lokasi acara lebih awal untuk menghindari kemacetan dan telat. Cara ini efektif membuat anda lebih siap dengan apa yang akan dihadapi. Kenali lokasi ini juga berlaku bila acara dilaksanakan melalui online ( zoom meeting dan sejenisnya). Ketika anda akan berbicara di forum virtual, ketahui apa saja fitur di dalamnya. Apabila anda masih gugup, anda bisa berlatih dengan orang terdekat yang ada di rumah agar anda mengetahui apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan peserta meeting . Atau Ketika anda akan menghadapi sidang / ujian skripsi secara virtual, dengan mengetahui fitur aplikasi maka anda akan lebih siap ketika dosen penguji memberi pertanyaan.
12. Positif Thinking Salah satu cara mengatasi demam panggung, cemas, gugup di depan khalayak atau di atas panggung adalah selalu berpikir positif ( positif thinking ). Dengan berpikir positif, anda bisa terhindar dari segala beban pikiran yang bisa melahirkan perasaan takut, gugup, khawatir, dan cemas berlebihan yang dapat mengganggu performa anda . Berpikir positif bahwa acara yang akan anda hadapi bakal berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun .
13. Berbicara dengan Artikulasi yang Jelas Ketika anda merasa gugup/khawatir/takut, maka cenderung cara berbicaranya menjadi tidak jelas dan nadanya rendah. Apabila artikulasi yang diucapkan tidak jelas, bibir gemetar, maka anda terlihat gugup di depan audiens . Hal itu bisa mengurangi nilai penampilan anda . Sebaliknya, jika anda berbicara dengan suara yang lantang dan artikulasinya jelas, audiens akan yakin dengan apa yang anda sampaikan dan bisa meningkatkan rasa percaya diri anda .
14. Berani Salah Jangan takut salah ketika akan memulai penampilan. Kesalahan merupakan hal yang wajar, namun harus diperbaiki ke depannya. Selama kesalahan itu masih dalam batas wajar, maka kesalahan tersebut bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang di lain waktu. Apabila anda melakukan kesalahan, anda tidak perlu malu dan jangan terus menerus menyesalinya. Sebenarnya, seseorang yang ingin tampil di hadapan khalayak, maka harus berani melakukan kesalahan. Dengan perasaan beranilah seseorang akan semakin percaya diri.
15. Improvisasi (terlebih bagi Artis Teater) Improvisasi juga dibutuhkan ketika anda sedang tampil di hadapan publik kemudian lupa naskah. Anda bisa mengubah alur teks untuk menyiasati kejadian lupa tersebut. Biasanya cara-cara ini dilakukan oleh para pemain teater, maupun drama. Ketika lupa isi dialognya, mereka melakukan improvisasi agar kesalahan tidak tampak dan acara pun bisa tetap dinikmati audiens . Improvisasi ini bisa anda lakukan dengan mengajak audiens untuk memberikan tanggapan pada hal2 penting yang telah anda sampaikan, agar tidak terlihat bahwa anda lupa naskah.
16. Bangun Visualisasi Positif Membangun visualisasi positif dapat menjadi cara mengatasi demam panggung yang efektif. Cobalah untuk membayangkan diri anda sukses dan percaya diri di atas panggung. Visualisasikan audiens merespons positif terhadap presentasi anda . Fokuskan pada raut wajah mereka yang penuh perhatian dan senyuman, serta bayangkan diri anda berbicara atau tampil dengan tenang dan penuh keyakinan. Dengan menciptakan citra positif dalam pikiran, anda membentuk persepsi diri yang lebih kuat dan meredakan kecemasan yang mungkin muncul. Praktikkan visualisasi ini secara teratur sebagai bagian dari persiapan sebelum tampil di depan umum. Dengan mengulangi proses ini, anda membangun pola pikir positif yang dapat membawa dampak langsung pada tingkat kepercayaan diri dan kenyamanan anda saat tampil. Visualisasi positif membantu merestrukturasi pikiran negatif yang mungkin muncul sehubungan dengan demam panggung, membantu anda menghadapi situasi tersebut dengan sikap yang lebih positif dan tenang.
17 . Fokus pada Pesan, Bukan pd Diri Sendiri Ini adalah prinsip penting dalam cara mengatasi demam panggung. Saat anda menempatkan perhatian pada pesan atau informasi yang ingin disampaikan, anda akan lebih terhubung dengan audiens . Alihkan fokus dari diri sendiri dan pikirkan bagaimana presentasi anda dapat memberikan nilai atau informasi positif kepada orang audiens . Dengan memusatkan perhatian pada pesan, anda dapat merasa lebih terhubung dengan tujuan utama daripada terjebak dalam kekhawatiran tentang penampilan pribadi. Saat mengalihkan perhatian dari diri sendiri ke pesan yang ingin anda sampaikan, anda cenderung lebih fleksibel dan adaptif terhadap situasi yang mungkin muncul. Rasa percaya diri muncul dari keyakinan bahwa pesan anda bernilai dan dapat dihargai oleh audiens . Ingatlah bahwa orang-orang hadir untuk mendengarkan atau menyaksikan isi dari presentasi atau pertunjukan anda , bukan untuk mengkritik anda secara pribadi.
18. Terima Rasa Gugup dengan Wajar Kesuksesan seseorang sebenarnya terjadi ketika dia bisa menerima jati dirinya dengan sepenuh hati . Menyadari dan menerima kekurangan diri berarti kita sedang membuka peluang terbangunnya potensi diri kita sendiri. Tidak memiliki kekurangan dalam diri, akan membuat seseorang terbius dalam zona nyaman ( comfort zone ) yang justru akan melemahkan dirinya sendiri. Kekurangan yang ada dalam diri sorang manusia adalah sesuatu hal yang normal, yang wajar , yang tidak bisa dilepaskan dari diri seorang manusia, namun berbagai kekurangan itu harus dikendalikan / dikelola, shg dari kekurangan yang dikelola dengan baik, akan berubah menjadi potensi yang positif. Beranikan utk memulai berkreasi dengan segala kekurangan yang ada di dalam diri, artinya di sini kita aplikasikan satu ungkapan positif yang sgt inspiratif : “Jangan hanya meratapi kegelapan, tapi berbuatlah utk mengatasi kegelapan itu dengan menyalahkan lilin”. “ Bukan kekurangan yang melemahkan diri kita, te tapi rasa malaslah yang akan menge rdi lkan arti kehidupan diri kita sendiri.” Menerima rasa gugup sebagai hal yang normal adalah cara mengatasi demam panggung berikutnya. Perlu diingat bahwa gugup sebelum atau saat tampil di depan umum adalah reaksi alami dari tubuh terhadap situasi yang dianggap penting atau menantang. Alihkan perspektif Anda dan lihat rasa gugup sebagai energi positif yang dapat meningkatkan performa. Rasa gugup dapat membantu meningkatkan fokus dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, yang pada akhirnya dapat membantu Anda tampil lebih baik.
Selain itu, menerima rasa gugup sebagai bagian normal dari pengalaman tampil di depan umum dapat mengurangi tekanan dan stres yang mungkin Anda rasakan. Ketidaknyamanan yang muncul akibat gugup dapat dijadikan sebagai tantangan yang dapat Anda hadapi dan atasi. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika merasa gugup, karena hampir setiap orang mengalaminya dalam situasi serupa. Dengan menerima gugup sebagai sesuatu yang wajar, Anda dapat mengurangi ketakutan berlebihan dan memberi diri Anda izin untuk tampil secara lebih alami dan autentik.
Menerima rasa gugup yang ada dalam diri sendiri menandakan kita tahu dengan pasti di mana letak kurangnya diri kita. Dengan begitu kita akan bisa memperbaiki kekurangan berupa rasa gugup tsb agar bisa menjadi kelebihan kita (sama seperti prinsip mengubah kendala menjadi peluang). Saat kita bisa melakukan menerima rasa gugup tsb dan mengubahnya dengan terus berlatih, maka akan memberikan dampak positif dan bermanfaat untuk pengembangan diri kita sendiri. Adanya menerima, berdamai, dan memperbaiki kegugupan / rasa takut sbg suatu hal yang wajar, justru akan semakin membuka peluang kita menjadi berkembang. Upaya mengendalikan gugup dan rasa takut melalui latihan tsb , akan semakin menguatkan diri kita utk benar2 berupaya “mengalahkan” kegugupan dan rasa takut tsb , sehingga pada saatnya kita justru akan menjadi lebih percaya diri. Lawanlah rasa takut, gugup, kemalasan dan perasaan lelah yang ada dalam diri kita, shg kita akan tiba pada satu fase, di mana kekurangan berubah menjadi kelebihan / kekuatan yang bisa mengantarkan kita kpd kesuksesan. Diri kita yang dulunya memiliki kekurangan berupa rasa takut/gugup akan bisa kita transformasi menjadi pribadi yang lebih berkualitas.
Orang-orang yang menyadari, mau, bisa berdamai dan menerima kekurangan dirinya sendiri, akan paham bahwa dalam melakukan sesuatu perlu lebih banyak persiapan, kehati-hatian, dan motivasi yang alami (karena tidak ada dorongan motivasi terbesar selain berasal dari diri sendiri & tidak ada yang bisa membatasi seberapa kerasnya usaha yang dilakukan selain diri kita sendiri yang melakukannya), shg apa yang akan kita lakukan itu bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan. Dengan melakukan persiapan yang baik, tetap berhati-hati, dan meneguhkan motivasi, maka dengan hal2 tsb kita bisa meminimalisir terjadinya kesalahan dalam melaksanakan suatu kegiatan (dalam konteks ini tentunya adalah kegiatan public speaking ). Persiapan yang baik (yang dilandasi dengan latihan) akan membuat kita terhindar dari kesalahan yang signifikan.
Dengan memahami dan menerima kekurangan diri sendiri, seseorang bisa lebih mencintai dirinya. Penerimaan thdp kekurangan diri sendiri akan memberikan dorongan untuk tidak merasa inferior, melainkan menjadikan kekurangan sebagai bagian dari perjalanan hidup, kesadaran akan kekurangan diri akan mendorong kita untuk terus belajar dan beradaptasi, serta menemukan kekuatan dari dalam diri kita sendiri. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alva Edison) “Jangan pernah menyerah. Hari ini mungkin sulit, besok mungkin lebih buruk, tapi lusa akan ada sinar matahari.” ( Jack Ma, Founder Alibaba ) I rfansynys (2012) : “Seseorang dengan wawasan yang cukup untuk mengakui kekurangannya berada paling dekat dengan kesempurnaan.” Tetaplah takut, tapi tetap lakukan. Yang penting adalah tindakan. Tidak perlu menunggu untuk percaya diri. Lakukan saja dan akhirnya rasa percaya diri akan mengikuti. ( Carrie Fisher, aktris)
19. Berdoa Doa adalah pamungkas dari segala usaha yang telah dilakukan. Sebelum kamu tampil di hadapan audiens , sebaiknya berdoa terlebih dahulu maupun setelah selesai acara. Berdoa dengan harapan Tuhan memberikan kelancaran serta menutupi kekurangan yang dimiliki.