PPT ini penting untuk pemahaman mahasiswa tentang kurikulum PAUD
Size: 278.08 KB
Language: none
Added: Oct 22, 2025
Slides: 39 pages
Slide Content
Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD Pertemuan 2, 3, dan 4
1 . Landasan Filosofis Landasan filosofis adalah pandangan atau nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman dalam merancang dan mengembangkan kurikulum. Dalam konteks PAUD, landasan ini menjawab pertanyaan: Apa hakikat anak usia dini? Apa tujuan pendidikan anak usia dini? Bagaimana cara terbaik mengembangkan potensi anak?
1 . Landasan Filosofis Landasan filosofis pendidikan memandang anak usia dini sebagai: Individu unik yang memiliki potensi dan kecepatan perkembangan berbeda. Makhluk aktif dan kreatif , bukan sekadar penerima informasi. Makhluk sosial dan spiritual , yang perlu diarahkan agar mampu hidup bermakna dalam masyarakat dan selaras dengan nilai-nilai moral serta agama.
1 . Landasan Filosofis Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Kurikulum PAUD a. Progresivisme Menekankan pembelajaran yang berpusat pada anak. Belajar melalui pengalaman langsung ( learning by doing ). Kurikulum bersifat fleksibel, menyesuaikan kebutuhan dan minat anak. b. Konstruktivisme Anak membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan pemberi informasi utama. c. Humanisme Menekankan perkembangan potensi anak secara menyeluruh: kognitif, afektif, sosial, dan moral. Tujuan utamanya adalah membantu anak menjadi manusia yang utuh dan bahagia. d. Pancasila sebagai Filsafat Nasional Menjadi dasar nilai dan arah pendidikan PAUD di Indonesia. Mengembangkan karakter anak berdasarkan nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
1 . Landasan Filosofis Implikasi Landasan Filosofis terhadap Pengembangan Kurikulum PAUD Berorientasi pada anak ( child-centered ) . Menghargai keberagaman dan keunikan setiap anak. Mengembangkan seluruh aspek perkembangan: nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni . Mengaitkan kegiatan belajar dengan nilai-nilai kehidupan nyata dan budaya bangsa . Mengutamakan bermain sebagai sarana belajar (belajar melalui bermain).
2 . Landasan Psikologis Landasan psikologis adalah dasar pengembangan kurikulum yang bersumber dari teori-teori psikologi , khususnya psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Tujuannya adalah agar kurikulum PAUD disusun sesuai dengan cara anak berpikir, merasa, dan belajar pada usia dini.
2 . Landasan Psikologis Hakikat Anak Menurut Psikologi Perkembangan Anak usia dini dipandang sebagai individu yang: Sedang berada pada masa keemasan ( golden age ) — masa paling potensial untuk mengembangkan berbagai kemampuan dasar. Belajar melalui pengalaman langsung dan bermain . Memiliki rasa ingin tahu tinggi dan aktif mengeksplorasi lingkungan. Berkembang secara holistik — mencakup aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral, dan spiritual.
2. Landasan Psikologis Teori-teori Psikologi yang Mendasari Kurikulum PAUD a. Jean Piaget (Teori Perkembangan Kognitif) Anak usia dini berada pada tahap praoperasional (2–7 tahun) . Mereka berpikir konkret , egosentris, dan belajar melalui manipulasi benda nyata . Implikasi: kegiatan belajar harus berbasis pengalaman langsung , bukan hafalan atau konsep abstrak. b. Lev Vygotsky (Teori Sosio-Kultural) Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa atau teman sebaya. Konsep penting: Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) — anak mampu belajar lebih baik dengan bantuan ( scaffolding ). Implikasi: guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping , bukan pengajar yang mendominasi. c. Erik Erikson (Teori Perkembangan Psikososial) Anak usia dini berada pada tahap: Autonomy vs. Shame and Doubt (1–3 tahun) → belajar mandiri. Initiative vs. Guilt (3–6 tahun) → belajar berinisiatif dan berperan aktif. Implikasi: kurikulum harus memberi kesempatan anak untuk memilih, mencoba, dan bertanggung jawab , agar rasa percaya diri tumbuh. d. B.F. Skinner (Teori Behavioristik ) Belajar terjadi melalui penguatan ( reinforcement ) terhadap perilaku positif. Implikasi: guru perlu memberikan pujian atau penghargaan untuk memperkuat perilaku baik anak. e. Howard Gardner (Teori Kecerdasan Majemuk) Anak memiliki berbagai jenis kecerdasan (verbal, logis, musikal, kinestetik , interpersonal , intrapersonal , naturalis, dsb.). Implikasi: kegiatan belajar harus beragam dan fleksibel , agar setiap anak dapat mengembangkan kecerdasannya sesuai potensi masing-masing.
2. Landasan Psikologis Implikasi Landasan Psikologis terhadap Kurikulum PAUD Berdasarkan teori-teori tersebut, maka kurikulum PAUD harus: Disusun sesuai tahapan perkembangan anak ( developmentally appropriate practice ). Menekankan pada belajar melalui bermain . Menggunakan pendekatan yang berpusat pada anak ( child-centered ) . Memberikan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan penuh kasih sayang . Menyediakan beragam kegiatan dan media stimulasi agar semua aspek perkembangan terfasilitasi .
3. Landasan Pedagogis Landasan pedagogis pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkaitan dengan ilmu dan praktik pendidikan anak , yaitu bagaimana proses belajar mengajar seharusnya dilakukan agar anak dapat berkembang secara optimal sesuai usia dan potensinya. Landasan ini menjawab pertanyaan “bagaimana seharusnya anak usia dini dididik dan belajar?” , sehingga menjadi pedoman bagi guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran di PAUD.
3. Landasan Pedagogis Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini secara Pedagogis Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh (holistik-integratif). Menanamkan dasar-dasar kepribadian , seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri. Membentuk kebiasaan positif sejak dini melalui pengalaman belajar yang menyenangkan. Menyiapkan anak untuk pendidikan selanjutnya , tanpa memaksakan kemampuan akademik yang belum sesuai tahapnya.
3. Landasan Pedagogis Prinsip-Prinsip Pedagogis dalam Pengembangan Kurikulum PAUD Berorientasi pada Anak ( Child-Centered ) Kegiatan belajar dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, kemampuan, dan kecepatan belajar setiap anak. Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping , bukan sebagai pusat informasi. Belajar Melalui Bermain Bermain adalah cara belajar utama anak usia dini. Melalui bermain, anak belajar berpikir, berinteraksi, memecahkan masalah, dan mengekspresikan diri. Pengalaman Langsung ( Experiential Learning ) Anak belajar paling baik melalui pengalaman nyata , bukan hafalan atau instruksi verbal semata. Perkembangan Holistik Kurikulum harus mengembangkan semua aspek perkembangan : nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Lingkungan Belajar yang Kondusif Lingkungan PAUD harus aman, nyaman, kaya stimulasi, dan memungkinkan anak bereksplorasi. Pembelajaran Terpadu dan Kontekstual Kegiatan belajar dikaitkan dengan tema atau konteks kehidupan nyata anak (misalnya tema “Diriku”, “Keluargaku”, “Lingkunganku” ).
3. Landasan Pedagogis Implikasi Landasan Pedagogis terhadap Kurikulum PAUD Dirancang berdasarkan karakteristik perkembangan anak usia 0–6 tahun. Memuat kegiatan pembelajaran yang fleksibel, variatif, dan menyenangkan . Mengintegrasikan pembiasaan nilai dan keterampilan hidup dalam setiap kegiatan. Menggunakan pendekatan tematik integratif agar anak belajar secara utuh. Memiliki penilaian autentik (autentik assessment ) , yaitu penilaian berdasarkan observasi kegiatan sehari-hari anak, bukan tes tertulis.
4. Landasan Yuridis Landasan yuridis adalah dasar hukum yang menjadi acuan dan legitimasi dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum PAUD. S egala aspek dalam pengembangan kurikulum PAUD harus sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan.
4. Landasan Yuridis Tujuan Landasan Yuridis Tujuan adanya landasan yuridis dalam pengembangan kurikulum PAUD adalah untuk: Menjamin keseragaman arah dan tujuan pendidikan nasional . Memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini. Menjadi pedoman bagi lembaga PAUD dalam menyusun kurikulum sesuai standar nasional. Melindungi hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak sejak usia dini.
4. Landasan Yuridis Peraturan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan Yuridis PAUD UUD 1945 Pasal 28B ayat (2): Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 31 ayat (1): Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pasal 31 ayat (3): Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia. 🟢 Makna: Negara wajib menyediakan layanan pendidikan termasuk bagi anak usia dini.
4. Landasan Yuridis Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Pasal 1 ayat (14): Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pasal 28: Mengatur penyelenggaraan PAUD, baik jalur formal (TK/RA), nonformal (KB/TPA), maupun informal (keluarga). Pasal 36: Kurikulum disusun berdasarkan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 🟢 Makna: Kurikulum PAUD wajib mengacu pada standar nasional dan memperhatikan tahapan perkembangan anak.
4. Landasan Yuridis Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Pasal 1 ayat (14): Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pasal 28: Mengatur penyelenggaraan PAUD, baik jalur formal (TK/RA), nonformal (KB/TPA), maupun informal (keluarga). Pasal 36: Kurikulum disusun berdasarkan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 🟢 Makna: Kurikulum PAUD wajib mengacu pada standar nasional dan memperhatikan tahapan perkembangan anak.
4. Landasan Yuridis Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (dan perubahannya, PP No. 4 Tahun 2022) Mengatur standar isi, proses, dan penilaian pendidikan , termasuk untuk PAUD. Menjadi acuan penyusunan Kurikulum Merdeka PAUD dan kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan anak. 🟢 Catatan : PP ini digunakan sebagai pedoman untuk penyusunan teknis dokumen Kurikulum PAUD .
4. Landasan Yuridis Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD Menjadi pedoman utama dalam pengembangan kurikulum PAUD sebelumnya. Menetapkan struktur kurikulum, kompetensi inti, dan kompetensi dasar anak usia dini. 🟢 Catatan: Meskipun banyak lembaga sekarang beralih ke Kurikulum Merdeka PAUD , Permendikbud ini tetap menjadi referensi legal penting.
4. Landasan Yuridis Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Standar Nasional PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Memperkuat konsep pembelajaran yang berpusat pada anak dan pengembangan karakter . Menegaskan bahwa kurikulum PAUD harus disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan perkembangan anak dan nilai-nilai Pancasila .
4. Landasan Yuridis Konvensi Hak Anak (diratifikasi melalui Keppres No. 36 Tahun 1990) Menjamin hak anak untuk memperoleh pendidikan yang mendukung perkembangan potensinya secara optimal . Mengamanatkan bahwa pendidikan anak harus bebas dari diskriminasi dan kekerasan.
4. Landasan Yuridis Implikasi Landasan Yuridis terhadap Kurikulum PAUD Kurikulum PAUD harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional . Harus berorientasi pada kepentingan terbaik bagi anak . Disusun dengan mengacu pada standar nasional pendidikan . Menjamin bahwa setiap anak memperoleh kesempatan belajar yang setara tanpa diskriminasi. Memiliki legalitas formal , sehingga pelaksanaannya diakui oleh pemerintah.
5. Landasan Budaya Landasan budaya dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkaitan dengan nilai-nilai, kebiasaan, dan warisan budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Landasan ini memastikan bahwa pendidikan sejak dini membentuk anak agar mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya bangsa , sekaligus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Landasan budaya adalah dasar yang bersumber dari nilai-nilai, norma, adat istiadat, bahasa, dan tradisi masyarakat yang menjadi identitas bangsa. Dalam konteks PAUD, landasan budaya berarti bahwa kurikulum disusun dengan mengintegrasikan unsur-unsur kebudayaan Indonesia ke dalam proses pembelajaran, sehingga anak tumbuh dengan jati diri dan karakter bangsa .
5. Landasan Budaya Alasan Pentingnya Landasan Budaya dalam PAUD Perlu dikenalkan dengan budaya lokal dan nasional sejak dini. Perlu menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas bangsa Indonesia . Perlu belajar menghargai perbedaan dan keberagaman budaya . Perlu diarahkan agar mampu hidup selaras dengan nilai-nilai sosial dan tradisi masyarakatnya .
5. Landasan Budaya Unsur-Unsur Budaya yang Mendasari Pengembangan Kurikulum PAUD Menurut pandangan antropologi dan pendidikan, unsur budaya yang perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum PAUD meliputi: Bahasa – pengenalan bahasa daerah dan nasional agar anak menghargai keragaman bahasa. Nilai dan norma sosial – seperti gotong royong, sopan santun, dan saling menghormati. Kesenian dan tradisi lokal – misalnya lagu daerah, tarian, permainan tradisional, dan cerita rakyat. Kepercayaan dan nilai moral – seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keimanan. Pola hidup masyarakat – seperti cara berpakaian, makanan tradisional, atau adat istiadat daerah.
5. Landasan Budaya Prinsip-Prinsip Landasan Budaya dalam Pengembangan Kurikulum PAUD Kontekstual dan Lokal Kurikulum harus sesuai dengan konteks sosial budaya daerah tempat PAUD berada. Misalnya, anak di daerah pesisir belajar tentang laut, sedangkan di daerah pegunungan belajar tentang alam sekitar. Berbasis Nilai dan Karakter Bangsa Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, kejujuran, disiplin, dan cinta tanah air menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran. Menghargai Keberagaman Kurikulum PAUD harus menanamkan sikap menghargai perbedaan budaya, agama, suku, dan bahasa sebagai bagian dari Bhinneka Tunggal Ika. Pelestarian Budaya Anak dikenalkan dan diajak mengapresiasi warisan budaya lokal dan nasional , agar tidak punah oleh pengaruh globalisasi.
5. Landasan Budaya Penerapan nilai budaya dalam kegiatan belajar AUD: Aspek Budaya Contoh Kegiatan di PAUD Bahasa dan sastra daerah Anak belajar lagu atau pantun daerah. Kesenian tradisional Anak membuat kerajinan batik cap atau menari tarian daerah. Nilai sosial Bermain peran tentang kerja sama atau tolong-menolong. Cerita rakyat Mendengarkan dongeng lokal yang mengandung pesan moral. Pendidikan karakter Membiasakan salam, sopan santun, dan gotong royong.
5. Landasan Budaya Implikasi Landasan Budaya terhadap Kurikulum PAUD Kurikulum PAUD menjadi relevan dengan kehidupan anak dan masyarakatnya. Anak belajar untuk mengenal jati diri dan menghargai warisan budaya. Pendidikan anak usia dini menjadi sarana pembentukan karakter bangsa. Muncul keseimbangan antara nilai-nilai lokal dan tuntutan global.
6. Landasan Ekonomi Landasan ekonomi adalah dasar pertimbangan dalam penyusunan kurikulum yang berhubungan dengan aspek pembiayaan, sumber daya, dan efisiensi pemanfaatannya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks PAUD, landasan ini menekankan bahwa: “ Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum harus realistis terhadap kondisi ekonomi lembaga dan masyarakat, serta mampu memberikan hasil pendidikan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan ” .
6. Landasan Ekonomi Alasan Pentingnya Landasan Ekonomi dalam Kurikulum PAUD Pendidikan memerlukan biaya. Pengembangan kurikulum, pelatihan guru, penyediaan sarana bermain, dan media pembelajaran semuanya membutuhkan dana. Sumber daya terbatas. Maka, perlu perencanaan ekonomi agar dana digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Kesejahteraan guru dan kualitas layanan PAUD sangat dipengaruhi oleh dukungan ekonomi. Pendidikan sebagai investasi jangka panjang. PAUD yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia unggul yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
6. Landasan Ekonomi Efisiensi Pemanfaatan dana, waktu, tenaga, dan fasilitas harus dilakukan seoptimal mungkin agar hasil belajar anak maksimal. Contoh: penggunaan bahan mainan dari lingkungan sekitar yang murah namun edukatif. Efektivitas Program dan kegiatan pembelajaran harus benar-benar memberikan dampak pada perkembangan anak, bukan hanya menghabiskan sumber daya tanpa hasil nyata. Pemerataan Kesempatan Pendidikan Kurikulum PAUD harus dapat diterapkan di berbagai kondisi ekonomi masyarakat — baik di perkotaan maupun pedesaan — sehingga semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan Relevansi dengan Dunia Kerja dan Pembangunan Nasional Kurikulum PAUD harus mendukung pembentukan sumber daya manusia produktif di masa depan dengan menanamkan dasar-dasar seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kreativitas sejak dini. Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum dan kegiatan belajar dengan melibatkan peran serta orang tua, masyarakat, dan dunia usaha , guna memperkuat dukungan ekonomi pendidikan.
6. Landasan Ekonomi Implikasi Landasan Ekonomi terhadap Kurikulum PAUD Kurikulum PAUD harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi lembaga dan masyarakat setempat. Pemerintah perlu menyediakan dukungan dana dan sarana agar pelaksanaan kurikulum tidak terganggu. Guru dan pengelola PAUD dituntut kreatif dan inovatif dalam menggunakan sumber daya lokal untuk kegiatan belajar. Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan biaya operasional, pelatihan pendidik, dan keberlanjutan program.
6. Landasan Ekonomi Contoh penerapan dalam kegiatan PAUD Aspek Contoh Penerapan Efisiensi biaya Membuat alat permainan edukatif (APE) dari bahan bekas atau alami seperti botol, kardus, biji-bijian. Partisipasi masyarakat Melibatkan orang tua dalam kegiatan kelas, misalnya membuat mainan atau membantu acara sekolah. Pemanfaatan sumber daya lokal Menggunakan lingkungan sekitar sebagai media belajar (kebun, pasar, sawah, dll). Dukungan dana pemerintah Mengoptimalkan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD untuk mendukung pelaksanaan kurikulum.
6. Landasan Ekonomi Hubungan antara Landasan Ekonomi dan Tujuan Pendidikan Nasional Landasan ekonomi mendukung tujuan pendidikan nasional dengan cara: Menjamin keberlanjutan pendidikan anak usia dini. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Mengurangi kesenjangan pendidikan akibat perbedaan ekonomi daerah.
Landasan Pengembangan kurikulum PAUD Landasan pengembangan kurikulum PAUD Lain; Landasan Empiris Landasan Sosial Landasan Praktis Landasan Teologis Dan lain sebagainya
Landasan Pengembangan kurikulum PAUD
Landasan Pengembangan kurikulum PAUD Keenam landasan tersebut saling melengkapi dalam pengembangan kurikulum PAUD: Filosofis → memberi arah dan makna pendidikan. Psikologis → menyesuaikan dengan perkembangan anak. Pedagogis → mengatur cara mendidik yang tepat. Yuridis → memberi dasar hukum dan perlindungan. Budaya → menanamkan identitas bangsa. Ekonomi → memastikan pelaksanaan yang realistis dan berkelanjutan
Landasan Pengembangan kurikulum PAUD Tugas Refleksi Pertemuan 5: Buatlah tabel yang berisi tentang contoh penerapan landasan pengembangan kurikulum yang ada dilakukan di lembaga PAUD. Tugas dapat berupa pengalaman anda atau pengamatan yang anda lakukan di lembaga PAUD. Buat 1 contoh dari masing-masing landasan .