RESUME
Anamnesis: Pasien BAB cair sejak 1 hari, sudah 5x BAB cair dalam 1 hari. Jumlah BAB yang keluar sedikit-sedikit. BAB cair pagi ini 1x, jumlah banyak, volume sekitar ½ gelas belimbing. BAB Warna kuning. BAB cair disertai ampas sedikit, tidak disertai lendir maupun darah. Pasien saat menangis ...
RESUME
Anamnesis: Pasien BAB cair sejak 1 hari, sudah 5x BAB cair dalam 1 hari. Jumlah BAB yang keluar sedikit-sedikit. BAB cair pagi ini 1x, jumlah banyak, volume sekitar ½ gelas belimbing. BAB Warna kuning. BAB cair disertai ampas sedikit, tidak disertai lendir maupun darah. Pasien saat menangis masih kencang/kuat dan ada air mata. Anak masih mau minum ASI banyak, makan dan minum. Anak diberikan makanan pendamping ASI. Terkadang ibu lupa mencuci tangan Ketika menyiapkan makanan. Ibu pasien mengatakan anaknya masih aktif dan ceria.
Pemeriksaan Fisik: Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB : 6,3 kg, PB : 62 cm,
Lila : 13 cm, status gizi baik, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal, kepala normocephal, palpebra superior dan inferior tidak cekung, tidak ada pembesaran KGB pada leher, thorak dalam batas normal, abdomen bising usus (+) meningkat, turgor kulit kembali cepat, ekstremitas akral hangat, CRT 3x/24 jam dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak/bahkan cair. Akut 14 hari.
Pada pasien ini mengalami diare <24 jam, termasuk diare akut (<14 hari).
ETIOLOGI
Virus (70-80%) : Rotavirus (55%), Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus
Bakteri : E. coli, Shigella spp., Campylobacter jejuni (Helicobacter jejuni), Vibrio cholerae 01, dan V. choleare 0139, Salmonella (non-thypoid).
Alergi : Alergi susu sapi terjadi kurang lebih sekitar 6% pada 2 tahun pertama kehidupan anak. Gejala gastrointestinal untuk delayed food allergy adalah diare kronik
Keracunan Makanan : Bacterial foodborne disease disebabkan : Campylobacter jejuni, Salmonella sp, E. coli , Listeria monocytogenes, Clostridium botulisme
FAKTOR RISIKO
Faktor Lingkungan : Sanitasi yang buruk
Faktor Perilaku : Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif
Size: 6.45 MB
Language: none
Added: Aug 28, 2025
Slides: 39 pages
Slide Content
PUSKESMAS PURBALINGGA Presentasi Kasus Program Dokter Internsip Periode 20 Agustus 2023-19 Agustus 2024 Diare Akut tanpa tanda Dehidrasi pada Anak Disusun oleh: dr. Kriesye Refertiwi Dokter Pembimbing : dr. Kustiyah
LAPORAN KASUS
Nama : An. Safira N Z Umur : 7 bulan 18 hari Jenis Kelamin : Perempuan No. RM : 0608XXX Alamat : Purbalingga Lor RT 1/RW 1 Tanggal masuk Puskesmas : 16 Desember 2023 IDENTITAS PASIEN
Anamnesis dilakukan dengan alloanamnesis dari Ibu pasien Keluhan utama : Buang air besar cair Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Puskesmas Purbalingga dikeluhkan BAB cair sejak 1 hari yang lalu , frekuensi BAB sudah 5x dalam 1 hari . jumlah BAB yang keluar sedikit-sedikit . BAB cair pagi ini 1x, jumlah banyak , volume sekitar ½ gelas belimbing . BAB Warna kuning . BAB cair disertai ampas sedikit , tidak disertai lendir maupun darah . Keluhan demam , batuk , pilek , mual dan muntah disangkal oleh ibu pasien . Ibu pasien mengatakan BAK (+) tidak ada keluhan . Pasien saat menangis masih kencang / kuat dan ada air mata . Anak masih mau minum ASI banyak , makan dan minum . Anak diberikan makanan pendamping ASI seperti biasanya yaitu bubur dan makanan yang dimasak dengan matang yang dihaluskan atau tekstur yang lembut . Terkadang ibu lupa mencuci tangan Ketika menyiapkan makanan . Ibu pasien mengatakan anaknya masih aktif dan ceria. Ibu pasien mengatakan anak belum diberikan obat apapun . ANAMNESIS - Riwayat Penyakit Sekarang
Anak baru pertama kali mengalami sakit seperti ini . Riwayat penyakit paru-paru dan penyakit jantung disangkal ANAMNESIS - Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan hal serupa ANAMNESIS - Riwayat Penyakit Keluarga ANAMNESIS - Psikososial Alergi terhadap obat-obatan , makanan , cuaca tertentu disangkal ANAMNESIS - Riwayat Alergi Anak masih bisa beraktivitas ringan dirumah . Anak tidak tampak lebih kecil dibanding teman sebayanya ANAMNESIS – Riwayat Imunisasi Anak telah diimunisasi lengkap sesuai usia
Imunisasi TT ibu hamil lengkap ANC rutin di bidan dan SpOG HT (-), DM (-), demam dengan ruam (-), obesitas (-) Rutin konsumsi vitamin dan tablet penambah darah (+) Riwayat minum jamu dan obat di luar resep (-) Riwayat jatuh , cedera pada perut , demam , keputihan , sakit selama hamil (-) Prenatal Ibu G1P A0, lahir aterm / cukup bulan , usia kehamilan 38 minggu , lahir pervaginam tanpa penyulit di Puskesmas , lahir bayi Perempuan, langsung menangis . BBL : 2700 gram, Panjang lahir 48 cm. perawatan 12 jam di Puskesmas . Pada saat lahir bayi terlihat bugar . K ebi ruan (-), ku ning (-), gerak aktif (+) Inisiasi menyusui dini (+) Riwayat diare (-), batuk pilek (-) Riwayat kuning (-), kejang (-), penyakit / kelainan bawaan (-) ASI Eksklusif 6 bulan Anak memiliki riwayat imunisasi yang lengkap Ibu rutin ke posyandu dan Puskesmas Natal Postnatal ANAMNESIS - Riwayat Perinatal
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis BB saat ini : 6,3 Kg PB : 62 cm Lila : 13 cm Status Gizi : gizi baik Tanda - tanda vital Suhu : 36,8° C Nadi : 96 kali per menit reguler , isi dan tegangan cukup RR : 28 kali/ menit SpO2 : 99% Room air PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mesosefal , ubun ubun cekung (-) Mata : Konjungtiva anemis / pucat (-/-), mata cowong (-/-), sklera ikterik (-/-), RC langsung (+/+), RC tak langsung (+/+), gerak bola mata bebas ke segala arah , pupil isokor 3mm/3mm Hidung : Napas cuping (-), discharge/ sekret (-), deformitas (-) Telinga : Discharge/ sekret (-), deformitas (-) Mulut : Sianosis (-), mukosa kering (-), sariawan (-) Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-1 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-) PEMERIKSAAN FISIK
Paru Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis , retraksi (-) Palpasi : Pengembangan Dada, Stem fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-) Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC IV 2 cm di lateral linea midclavicular sinistra, kuat angkat (-), thrill (-) Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 reguler , murmur (-), gallop (-) PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen Inspeksi : Tampak datar , venektasi (-), ikterik (-) Auskultasi : Bising usus (+) meningkat Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen Palpasi : Supel , nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba , turgor kulit kembali cepat <2 detik PEMERIKSAAN FISIK Atas kanan / atas kiri Bawah kanan / bawah kiri Akral dingin - / - - / - Edema -/- -/- Capillary Refill Time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2” Ekstremitas :
Saran Pemeriksaan Penunjang Darah Rutin Pemeriksaan Feses
No. Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal 1. Buang air besar cair 16/12/23 - - DAFTAR MASALAH
RESUME Anamnesis: Pasien BAB cair sejak 1 hari , sudah 5x BAB cair dalam 1 hari . Jumlah BAB yang keluar sedikit-sedikit . BAB cair pagi ini 1x, jumlah banyak , volume sekitar ½ gelas belimbing . BAB Warna kuning . BAB cair disertai ampas sedikit , tidak disertai lendir maupun darah . Pasien saat menangis masih kencang / kuat dan ada air mata . Anak masih mau minum ASI banyak , makan dan minum . Anak diberikan makanan pendamping ASI. Terkadang ibu lupa mencuci tangan Ketika menyiapkan makanan . Ibu pasien mengatakan anaknya masih aktif dan ceria. Pemeriksaan Fisik: Pada pemeriksaan fisi k didapatkan BB : 6,3 kg, PB : 6 2 cm, Lila : 13 cm, status gizi baik, keadaan umum tampak sakit sedang , kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal, kepala normocephal , palpebra superior dan inferior tidak cekung , tidak ada pembesaran KGB pada leher, thorak dalam batas normal, abdomen bising usus (+) meningkat , turgor kulit kembali cepat , ekstremitas akral hangat , CRT < 2 detik.
DIAGNOSIS Diagnosis : Diare akut tanpa tanda dehidrasi suspect et causa Rotavirus Diagnosis banding : Diare akut tanpa tanda dehidrasi et causa E coli Diare akut tanpa tanda dehidrasi et causa Salmonella
PENATALAKSANAAN/INITIAL PLAN Medikamentosa : Oralit 50-100 cc tiap diare Zink 1 X 20 mg selama 10 hari
PENATALAKSANAAN/INITIAL PLAN Nonm edikamentosa : Menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan diare Meneruskan pemberian ASI Membawa anak kembali ke petugas kesehatan jika anak diare lebih sering, muntah berulang, terlihat sangat haus, makan minum sedikit, menangis merintih / lemah , timbul demam, BAB berdarah dan tidak membaik dalam 3 hari Makan-makanan pendam p ing ASI yang bergizi, matang, dan bersih Memperbanyak minum air putih
PROGNOSIS Quo ad Vitam : ad bonam Quo ad Functionam : ad bonam Quo ad Sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
DIARE Amerika Serikat 200-300jt kasus / tahun WHO 2 milyar kasus diare di seluruh dunia setiap tahun Di seluruh dunia Kasus kematian karena diare 2,5 jt / tahun Indonesia Seluruh kelompok umur 6,8%, B alita 11% Penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak terutama <5 tahun
Definisi dan Klasifikasi Akut Kronis Diare Peningkatan frekuensi BAB >3x/24 jam dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak / bahkan cair <14 har i > 14 har i
03 Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat disakarida ( intoleransi laktosa , maltose dan sukrosa ), monosakarida ( intoleransi glukosa , fruktosa,dan galaktosa ). Malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein Alergi Alergi susu sapi terjadi kurang lebih sekitar 6% pada 2 tahun pertama kehidupan anak . Gejala gastrointestinal untuk delayed food allergy adalah diare kronik 04 Imunodefisiensi Derajat supresi imun pada HIV selama ini dikaitkan dengan peningkatan resiko terjadinya manifestasi diare yang kronis atau persisten . Etiologi & Faktor Risiko 01 02 Keracunan Makanan Bacterial foodborne disease disebabkan : Campylobacter jejuni , Salmonella sp , E. coli , Listeria monocytogenes, Clostridium botulisme
03 Faktor Lingkungan S anitasi yang buruk Faktor Perilaku Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan kebiasaan mencuci tangan Faktor Risiko 01 02 Faktor Sosiodemografi Pendidikan dan pekerjaan orang tua , serta umur anak
Faktor Risiko - Diare Persisten / Kronik - Usia <1 tahun Gizi kurang Prematuritas Anemia Penggunaan antibiotic Diare berulang
Patofisiologi Terjadi karena meningkatnya beban osmotic didalam lumen usus akibat fermentasi nutrient yang tidak diserap usus halus /flora kolon Terjadi karena sekresi aktif epitel usus akibat stimulasi toksin kuman Diare osmotik Diare sekretorik
Manifestasi Klinis Tentukan derajat dehidrasi
PRINSIP “ LINTAS DIARE ” 5 Pilar Tatalaksana DIare 1. Rehidrasi ( Cairan ) 2. Suplementasi Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut 3. Dukungan Nutrisi (ASI dan makanan lain tetap diteruskan ) 4. Antibiotik Selektif 5. Edukasi ( Nasehat dan penyuluhan pada orang tua )
ZINK
DAFTAR PUSTAKA Sreedharan R. Major Symptoms and Sign of digestive tract Disorders . Nelson textbook of pediatrics . Edisi ke 20. Philadelphia:Elsevier;2016 Departemen kesehatan RI. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta; 2015