Limbah Farmasi dan Pengelolaannya Pentingnya Pengelolaan Limbah untuk Kesehatan dan Lingkungan Disusun oleh: Hendra Primanjaya
Pengantar Limbah farmasi adalah sisa bahan dari kegiatan kefarmasian yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.
Contoh Limbah Farmasi Obat kadaluwarsa Sisa bahan kimia dari laboratorium Kemasan obat bekas Cairan sisa produksi obat
Sumber Limbah Farmasi Apotek Rumah sakit Puskesmas Industri farmasi Laboratorium pendidikan
Jenis Berdasarkan Bahaya Limbah infeksius Limbah kimia berbahaya (B3) Limbah sitotoksik (obat kemoterapi) Limbah farmasi non-B3
Dampak Limbah Farmasi Mencemari air tanah dan sungai Menyebabkan resistensi antibiotik Mengganggu ekosistem air Menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia
Contoh Kasus Nyata Beberapa sungai di dunia ditemukan mengandung antibiotik yang menyebabkan bakteri menjadi resisten. WHO memperingatkan dampak jangka panjang bagi kesehatan global.
Prinsip Pengelolaan Limbah 5R: Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Replace Pengelolaan limbah farmasi harus mengikuti prinsip ini untuk mengurangi pencemaran.
Metode Pemusnahan • Insinerasi (pembakaran suhu tinggi) • Netralisasi kimia • Autoklaf (sterilisasi uap panas) • Penimbunan aman di tempat khusus
Pengelolaan di Apotek & Rumah Sakit Obat kadaluwarsa tidak boleh dibuang sembarangan Harus dikembalikan ke pihak berizin Disimpan di wadah berlabel 'Limbah Farmasi'
Peraturan dan Standar PP No. 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah B3 Permenkes No. 18 Tahun 2020 Pedoman WHO tentang Pengelolaan Limbah Kesehatan
Peran Tenaga Teknis Kefarmasian Melakukan pemilahan obat rusak Mencatat dan melaporkan limbah Edukasi masyarakat Menjaga keamanan lingkungan kerja
Penutup Limbah farmasi harus dikelola dengan benar agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Mari jadi generasi farmasi peduli lingkungan! 🌿