makalah_kurikulum_kel2[1].docx terbaru 2014

ardimarali912 9 views 20 slides May 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

asik


Slide Content

MAKALAH
“LANDASAN PRINSIP, PENDEKATAN, DAN LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM ”
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah “Kurikulum dan
Pembelajaran Matematika” yang dibina oleh
Ibu Melisa Mutiara Lestari Puloo, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 2
Rahmat Ibrahim 411423042
Moh. Taufik Wirajaya 411423038
Ardiansyah Marali 411423076
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2025

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “Landasan Prinsip, Pendekatan, dan Langkah-
Langkah Pengembangan Kurikulum”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Matematika di Universitas
Negeri Gorontalo semester IV Jurusan Matematika Program Studi Pendidikan
Matematika.
Kami menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik dari penyusunan materi maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Semoga Alah SWT
memberikan balasan berlipat ganda. Semoga makalah yang kami susun ini
bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi kepada para pembaca.
Gorontalo, Februari 2025
Penyusun
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
2.1 Landasan Prinsip Pengembangan Kurikulum.......................................................................
2.2 Pendekatan Pengembangan Kurikulum................................................................................
2.3 Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum.....................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pengembangan kurikulum sangat penting untuk dilakukan, guna
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Pengembangan kurikulum
sangat penting, untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman IPTEK
tentunya, dan menyesuaikan juga dengan budaya. Pengembangan kurikulum
mencakup keseluruhan dari dimensi kurikulum yaitu ide, desain, implementasi
dan evaluasi kurikulum direncanakan dalam satu kesatuan. Kurikulum dalam
proses pembelajaran merupakan pengarah dan petunjuk bagi pendidik dan
setiap pendidik harus memahami dan menguasai kurikulum.
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, kurikulum perlu diperbarui
agar tetap relevan dengan peserta didik dan tantangan global. Perkembangan
kurikulum tidak hanya mencakup aspek perencanaan dan implementasi, tetapi
juga evaluasi yang berkelanjutan untuk dapat memastikan efektivitasnya. Selain
itu, kurikulum juga harus bersifat fleksibel, berkelanjutan, dan efisien dalam
cara penerapannya.
Dalam proses pembelajaran, kurikulum juga menjadi pedoman bagi
pendidik dalam merancang strategi pengajaran yang tepat. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam terhadap prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum, pendekatan yang digunakan, serta langkah-langkah dalam
merancang kurikulum menjadi hal yang sangta penting.
Berdasarkan hal tersebut, makalah ini akan membahas tentang landasan
prinsip dalam pengembangan kurikulum, pendakatan yang digunakan, serta
langkah-langkah dalam proses pengembangannya guna memberikan wawasan
yang lebih mendalam tentang pentingnya kurikulum dalam dunia pendidikan.
1

1.2Rumusan Masalah
1.2.1Apa landasan prinsip dalam pengembangan kurikulum?
1.2.2Apa pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan kurikulum?
1.2.3Apa langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum?
1.3Tujuan
1.3.1Untuk mengetahui apa landasan prinsip dalam pengembangan
kurikulum.
1.3.2Untuk mengetahui apa pendekatan yang dilakukan dalam
pengembangan kurikulum.
1.3.3Untuk mengetahui apa langkah-langkah dalam pengembangan
kurikulum.
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Prinsip Pengembangan Kurikulum
Inovasi dalam pengembangan kurikulum sangat perlu diseleggarakan
dalam proses pembelajaran, agar tidak hanya berkisar dengan metode, media
yang sama tetapi memiliki nilai tersendiri. Perpanduan antara teknologi canggih
dan berkembang pesat yang saat ini bercampur dengan dunia pendidikan
(Adiyono, A., et al 2023).
Pada intinya, pengembangan kurikulum adalah proses mengidentifikasi,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, menentukan dan membuat elemen
kurikulum. Proses pengembangan kurikulum harus dilakukan secara efektif
dan efisien. Oleh karena itu, perancang kurikulum perlu berpegang teguh pada
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum agar dapat bekerja secara
berkesinambungan dan intensif serta bertanggung jawab terhadap hasil yang
dicapai. Hasil dari proses pengembangan kurikulum diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, perkembangan zaman, serta
ilmu pengetahuan dan teknologi (Arifin, 2017 dalam Marzuqi, B. M., & Ahid,
N. 2023).
Sukmadinata, (2020 dalam Nurhayati., et al 2022) memerinci prinsip-
prinsip isi kurikulum yang meliputi :
a.Perlu penjabaran tujuan pendidikan, kurikulum, dan pembelajaran ke
dalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum
suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan
pengalaman belajar,
b.Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan,
c.Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis.
3

Menurut Mubarok, A. A., et al (2021) pada prinsipnya ada empat
landasan pokok yang harus dijadikan dasar dalam setiap pengembangan
kurikulum yaitu:
a.Landasan Filosofis
Landasan filosofis yaitu asumsi-asumsi tentang hakikat realistis,
hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi
titik tolak dalam mengemabngkan kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis
tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan pendidikan,
pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada
peranan peserta didik dan peranan pendidik.
b.Landasan Psikologis
Pengembangan kurikulum perlu didasarkan pada hipotesis
psikologis, termasuk penelitian tentang apa dan bagaimana siswa
berkembang dan belajar. Dengan mengingat hal ini, ada dua bidang
psikologi yang memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan
kurikulum: psikologi perkembangan dan psikologi pembelajaran.
Psikologi perkembangan mempelajari proses dan karakteristik
perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan, sedangkan
psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta didik dalam situasi
belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai pengaruh besar
dalam pengembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif,
behavioristik, dan humanistic.
Perubahan perilaku peserta didik dipengaruhi oleh faktor
kematangan dan faktor dari luar program pendidikan atau lingkungan.
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan,
sudah pasti berhubungan dengan proses perubahan perilaku peserta
didik. Kurikulum diharapkan dapat menjadi alat untuk mengembangkan
kemampuan potensial menjadi kemampuan aktual peserta didik serta
kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif
lama.
4

c.Landasan Sosial Budaya
Landasan sosial budaya adalah asumsi-asumsi yang bersumber
dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum. Karakteristik social budaya di mana
peserta didik hidup berimplikasi pada program Pendidikan yang akan
dikembangkan.
Dari sudut pandang sosiologi, pendidikan adalah proses
mempersiapkan individu untuk menjadi warga masyarakat yang
diharapkan. Pendidikan merupakan suatu proses sosialisasi dan dari
sudut pandang antropologi, pendidikan merupakan “akulturasi” atau
transformasi budaya. "Dalam dunia pendidikan, kita tidak berharap
untuk menghasilkan manusia yang berbeda dengan masyarakat, yang
terasing dari masyarakat, tetapi justru untuk menghasilkan manusia
yang berkualitas tinggi, yang mampu memahami dan berkontribusi bagi
masyarakat."
Kurikulum harus selalu mempertimbangkan aspek sosial dan
budaya. Aspek sosiologi berkenaan dengan kondisi-kondisi sosial yang
sangat berbeda-beda dalam masyarakat seperti masyarakat industri,
pertanian, perikanan, dan lain sebagainya. Tujuan pendidikan sekolah
pada dasarnya adalah untuk mendidik para anggota masyarakat agar
dapat menjalani kehidupan yang terpadu dan berinteraksi dengan
anggota lainnya. Beradaptasi dengan masyarakat dan tingkatkan kualitas
hidup sebagai orang yang berbudaya. Ini berarti kurikulum harus
mencakup konten budaya umum seperti: Contoh: nilai, sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
d.Landasan Ilmiah dan Teknologi,
Landasan ilmiah dan teknologi adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan implikasi dari ilmu
pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari
5

berbagai kajian ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware
maupun software sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kegiatan pendidikan memerlukan dukungan alat bantu industri
seperti televisi, radio, video, komputer dan peralatan lainnya.
Penggunaan perangkat yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
program pendidikan memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang tepat dari para guru dan pelaksana program
pendidikan lainnya, terutama di era perkembangan produk teknologi
komunikasi yang semakin canggih diperlukan kemampuan tersebut.
Karena tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa untuk masa
depan di tengah laju perubahan sosial yang semakin cepat, termasuk
perubahan ilmiah dan teknologi, pengembangan kurikulum harus
didasarkan pada sains dan teknologi.
Menurut Huliatunisa, Y. (2022) dan Prasetyo, A. R., & Hamami, T.
(2020) prinsip-prinsip secara garis besar mempunyai beberapa cara yang harus
diketahui dalam kurikulum. Adapun prinsip-prinsip kurikulum yaitu:
a.Prinsip Relevansi
Ada dua macam relevansi, yaitu relevansi internal dan relevansi
eksternal. Relevansi internal adalah keserasian antara tujuan yang harus
dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta
didik, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk
melihat ketercapaian tujuan. Sedangkan relevansi eksternal berkaitan
dengan keserasian antara tujuan, isi, dan proses belajar peserta didik
yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
b.Prinsip Fleksibilitas
6

Kurikulum harus bersifat lentur dan fleksibel. Artinya,
kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan sulit diterapkan.
Pengembangan kurikulum harus menjamin fleksibilitas,
adaptabilitas, dan keserbagunaan dalam penerapan hasil, yang
memungkinkan penyesuaian berdasarkan konteks, kondisi tempat dan
waktu yang terus berubah, serta kemampuan dan latar belakang siswa.
Peran kurikulum di sini sangat krusial bagi perkembangan peserta didik
dan oleh karena itu prinsip fleksibilitas ini harus diperhatikan dalam
praktiknya sebagai penunjang peningkatan mutu pendidikan.
Prinsip fleksibilitas ini berarti kurikulum harus fleksibel.
Kurikulum yang baik mengandung konten yang kuat, tetapi
implementasinya juga memungkinkan adaptasi terhadap kondisi
setempat. waktu, kemampuan, dan latar belakang anak. Kurikulum ini
mempersiapkan anak-anak untuk masa kini dan masa depan. Kurikulum
tetap fleksibel di mana-mana dan dapat dikembangkan untuk anak-anak
dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
c.Prinsip Kontinuitas
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu dijaga saling
keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai
jenjang dan jenis program pendidikan.
Terdapat nilai-nilai penghubung antar kurikulum pada jenjang
pendidikan yang berbeda. Artinya tidak terjadi pengulangan atau
ketidakkonsistenan dalam materi pembelajaran, sehingga menimbulkan
rasa jenuh dan bosan baik bagi guru maupun peserta didik (siswa).
Kurikulum hendaknya berkaitan dengan berbagai program studi serta
jenjang pendidikan, yang memungkinkan satu program studi
melengkapi program studi lainnya. Fleksibilitas berarti kurikulum yang
dibuat tidak kaku dan guru serta siswa bebas memilih program dan
7

materi pelajaran, sehingga tidak ada paksaan untuk menyelesaikan suatu
program belajar.
d.Prinsip Efisiensi
Efisiensi adalah salah satu prinsip yang harus dipertimbangkan
saat mengembangkan kurikulum untuk memastikan bahwa konten yang
direncanakan konsisten dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini tidak akan
menjadi kendala jika kita menjalani program pembelajaran bulan demi
bulan dan mencapai semua sasaran yang ditetapkan. Agar peserta didik
dapat menempuh program studi lain, sumber daya pendidikan yang ada
dapat dimanfaatkan secara optimal dan bijaksana dalam pengembangan
kurikulum sehingga hasilnya relevan.
Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara
tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang
diperoleh.
e.Prinsip Efektivitas
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu
mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan
efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran
dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang
perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas
belajar siswa. Apabila guru peserta didik masih kurang efektif dalam
menyampaikan materi dan program, maka hal tersebut akan menjadi
bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum ke depan,
terutama dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, workshop, dan lain
sebagainya. Sementara itu, dalam rangka efektivitas pembelajaran
peserta didik, perlu dikembangkan kurikulum yang berbasis pada
metodologi pembelajaran sehingga tujuan yang direncanakan dapat
tercapai dengan menggunakan metode yang sesuai dengan mata
pelajaran dan bahan ajar.
8

2.2 Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Menurut Nurhayati., et al (2022) Terdapat beberapa pendekatan yang
dapat diguanakan dalam pengembangan kurikulum, antara lain :
1.Pendekatan Kompetensi (Competency Approach)
Kompetensi adalah jalinan terpadu yang unik antara
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam pola berpikir dan bertindak. Prosedur penggunaan pendekatan
kompetensi, yaitu:
Menetapkan standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai
oleh para lulusan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan,
Merinci perangkat kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
para lulusan,
Menetapkan bentuk dan kuantitas pengalaman belajar melalui
bidang studi atau mata kuliah,
Mengembangkan silabus,
Mengembangkan skenario pembelajaran,
Mengembangkan perangkat lunak (software) pembelajaran, dan
Mengembangkan sistem penilaian.
Langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan
pendekatan kompetensi, yaitu:
Mengidentifikasi kompetensi,
Merumuskan tujuan pendidikan,
Menyusun pengelaman belajar,
Menetapkan topik dan subtopik,
Menetapkan waktu,
Mengalokasikan waktu,
Memberi nama mata kuliah dan menetapkan bobot SKS.
2.Pendekatan Sistem (System Approach)
Sistem adalah totalitas atau keseluruhan komponen yang saling
berfungsi, berinteraksi, berinterelasi dan interdependensi untuk
9

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan sistem adalah
penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori sistem yang umum
untuk teori organisasi dan praktik menejemen (Huda, 2017 dalam
Nurhayati., et al 2022). Pendekatan ini terdiri atas beberapa aspek,
antara lain:
Filsafat sistem, yaitu sebagai cara berfikir (way of thinking)
tentang fenomena secara keseluruhan,
Analisis sistem, yaitu metode atau teknik di dalam memecahkan
masalah (problem solving) atau pengambilan keputusan
(decision making),
Manejemen sistem, yaitu aplikasi teori sistem di dalam
mengelola sistem organisasi.
3.Pendekatan Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach)
Klarifikasi nilai adalah langkah pengambilan keputusan tentang
prioritas atas keyakkinan sendiri berdasarkan pertimbangan yang
rasional, logis, sesuai dengan perasaanya dan perasaan orang lain, eserta
aturan yang berlaku. Tujuan dan kegunaan pendekatan klarifikasi nilai,
antara lain:
Mengukur dan mengetahui tingkat kesadaran peserta didik
tentang suatu nilai,
Menyadarkan peserta didik tentang nilai-nilai yang mereka
miliki.
Menanamkan nilai kepada peserta didik melalui contoh nyata
dan cara-cara yang rasional,
Melatih dan membina peserta didik tentang bagaimana cara
menilai, menerima dan mengambil keputusan terhadap suatu
nilai umum.
4.Pendekatan Komprehensif (Comprehensive Approach)
Langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan
pendekatan komprehensif, antara lain:
10

Merumuskan filsafat pendidikan,
Merumuskan visi dan tujuan pendidikan,
Merumuskan target atau sasaran,
Melakukan perencanaan,
Implementasi (uji coba)
Monitoring dan evaluasi.
Setelah melakukan evaluasi kemudian melakukan revisi dan
feedback (Suryadi, 2020 dalam Nurhayati., et al 2022).
5.Pendekatan yang Berpusat pada Masalah (Problem-Centered
Approach)
Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan
dengan cara mengidentifikasi berbagai masalah kurikulum secara
khusus. Pendekatan ini mengemukakan berbagai informasi tentang
masalahmasalah, keinginan atau harapan, dan kesulitankesulitan yang
mereka hadapi dalam mata pelajaran. Semua pendidik membahas
masalah dan mencari alternatif pemecahannya (Dakir, 2019 dalam
Nurhayati., et al 2022).
6.Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu adalah suatu pendekatan yang memadukan
keseluruhan bagian dan indikator-indikatornya dalam suatu bingkai
kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan terpadu dapat
dilaksanakan dalam berbagai tingkatan, baik pada tingkat makro,
institusi, mikro maupun individual (Hamalik, 2019 dalam Nurhayati., et
al 2022).
2.3 Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan unsur penting dalam pendidikan dan berfungsi
sebagai pedoman dalam seluruh proses pembelajaran. Hal ini juga penting
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum mencakup semua aturan
mengenai tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, proses pembelajaran dan
11

penilaian. Oleh karena itu, proses pengembangan kurikulum memerlukan
pengamatan teoritis dan praktis untuk memastikan bahwa kurikulum yang
direncanakan sejalan dengan kehidupan manusia yang terus berkembang secara
dinamis (M.Thaib & Siswanto, 2015, p. 216 dalam Handayani, I. P., &
Hamami, T. 2022).
Prosedur pengembangan kurikulum adalah langkah-langkah atau
tahapan yang mesti diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum. Jika tidak
mengikuti aturan atau prosedur yang ditetapkan akan mengakibatkan
penyimpangan-penyimpangan yang berakibat kualitas pendidikan tidak
mencapai hasil maksimal (Siti Honiah Mujiati, Rita Sulastini 2021 dalam
Herman, H., et al 2023).
Kurikulum dirancang dan disusun menyesuaikan dengan kemampuan
dan keadaan setiap jenjang pendidikan selama penyelenggaraan pendidikan dan
disesuaikan dengan kebutuhan kerja (Angel Pratycia, 2023 dalam Choridah,
R.A., et al 2024).
Terdapat beberapa hal atau unsur yang harus diperhatikan dalam
prosedur pengembangan kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait
dan saling mendukung. Apabila terdapat unsur yang tidak disertakan maka
jalannya implementasi kurikulum tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dahlan., et al (2013 dalam Herman, H., et al 2023) mengemukakan
bahwa terdapat prosedur yang telah disepakati oleh para kurikulum, yaitu:
1.Identifikasi kebutuhan, yaitu sesuatu yang berkaitan dengan tujun
pendidikan yang hendak diraih atau berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat.
2.Analisis dan pengukuran kebutuhan, yakni analisis terhadap identifikasi
kebutuhan yang sebelumnya ditemukan sebagai bentuk penilaian dan
pengukuran kelayakan kebutuhan.
3.Penyusunan desain kurikulum, yakni proses pengembangan desain
kurikulum setelah menganalisis kebutuhan yang telah ditetapkan.
12

4.Evaluasi kurikulum, yakni evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
kurikulum serta hambatan yang ditemukan dalam proses
implementasinya sebagai bahan kajian pembaharuan kurikulum
selanjutnya.
Menurut Majir (2017 dalam Nurhayati., et al 2022), ada 4 tahap dalam
pengembangan kurikulum, antara lain:
a.Tingkat Makro (Nasional)
Kurikulum yang dibahas dalam ruang lingkup nasional berupa Tri-Pusat
Pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan
pendidikan non-formal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
secara nasional.
b.Tingkat Institusi (Sekolah)
Kurikulum mencapai tiga kegiatan pokok, yaitu merumuskan tujuan
sekolah atau standar kompetensi lulusan pada masing-masing lembaga,
penerapan isi dan struktur program dan penyusunan strategi pelaksanaan
kurikulum secara keseluruhan.
c.Tingkat Mata Pelajaran (Bidang Studi)
Kurikulum dikembangkan dalam bentuk menyusun atau
mengembangkan silabus bidang studi/mata pelajaran untuk setiap
seemester. Adapun langkah-langkah pengembangan silabus, antara lain:
menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar,
mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran, mengembangkan
kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi,
menentukan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, menentukan
sumber belajar.
d.Tingkat Pembelajaran di kelas
Kurikulum dikembangkan dengan menyusun pembelajaran: paket
modul, belajar, berprogram & rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang sangat penting dalam
dunia pendidikan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif. Kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang
relevan, fleksibel, berkelanjutan, serta efisien agar dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman.
Dalam pengembangannya, terdapat berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, seperti pendekatan berbasis kompetensi, sistem, klarifikasi nilai,
komprehensif, berbasis masalah, dan pendekatan terpadu. Setiap pendekatan
memiliki kelebihan dan karakteristik tersendiri yang dapat diterapkan sesuai
dengan kebutuhan pendidikan di suatu lingkungan tertentu.
Selain itu, langkah-langkah pengembangan kurikulum melibatkan
identifikasi kebutuhan, analisis, perencanaan, implementasi, serta evaluasi yang
dilakukan secara berkelanjutan. Dengan prosedur yang sistematis, kurikulum
dapat terus diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.
14

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap prinsip, pendekatan, dan
langkah-langkah pengembangan kurikulum, diharapkan pendidikan dapat
berjalan lebih efektif dan mampu mencetak lulusan yang kompeten sesuai
dengan tuntutan zaman.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, terdapat beberapa
saran yang dapat diberikan untuk pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan perkembangan
ilmu pengetahun dan teknologi agar tetap relevan dengan kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.
Implementasi kurikulum perlu dievaluasi secara berkala untuk
mengidentifiksi kelemahan dan melakukan perbaikan guna
meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidik harus diberikan pelatihan yang memadai mengenai
pengembagan dan implementasi kurikulum agar dapat mengoptimalkan
proses pembelajaran.
Kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum sangat penting untuk mencapai kurikulum
yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas pendekatan-
pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum agar dapat
diterapkan dengan lebih optimal.
15

DAFTAR PUSTAKA
Anengsih, A., Muryani, M., & Hakim, L. (2023). Kompetensi Guru Dalam
Pengembangan Kurikulum. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 9(1).
Choridah, R. A., & Mufidah, N. (2024). PRESTASI MAHASISWA DAN
PERBANDINGAN KURIKULUM 2013 MENJADI KURIKULUM
MERDEKA. JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT , 12(1),
125-131.
Handayani, I. P., & Hamami, T. (2022). Pendekatan humanistik dalam
pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam pada KMA 183
tahun 2019. Tarbiyatuna Kajian Pendidikan Islam, 6(2), 244-260.
Herman, H., & Muadin, A. (2023). Prosedur Pengembangan Kurikulum Satuan
Pendidikan Tingkat SD Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan. Journal
of Instructional and Development Researches, 3(3), 110-118.
Huliatunisa, Y. (2022). Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar. CV
Jejak (Jejak Publisher).
Marzuqi, B. M., & Ahid, N. (2023). Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di
Indonesia: Prinsip Dan Faktor Yang Mempengaruhi. JoIEM (Journal of
Islamic Education Management), 4(2), 99-116.
16

Mubarok, A. A., Aminah, S., Sukamto, S., Suherman, D., & Berlian, U. C.
(2021). Landasan pengembangan kurikulum pendidikan di
Indonesia. Jurnal Dirosah Islamiyah, 3(1), 103-125.
Nurhayati, Movitaria, A. M., Amnillah M., Humaeroh, E., Amirah, A., Iskandar
Aulia B., Apriani Y., Rifai Anwar, Asriandi, Anjasari, E., Tahir, M.,
Sumantri, B., & Torro, S. (2022). Pengembangan Kurikulum. Lombok:
HAMJAH DIHA FOUNDATION.
Prasetyo, A. R., & Hamami, T. (2020). Prinsip-prinsip dalam pengembangan
kurikulum. Palapa, 8(1), 42-55.
17