10
Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama
dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan
kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir
dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.
C. Teori Belajar yang Melandasi Perencanaan Pembelajaran
Teori ini terdiri dari beberapa teori diantaranya:
1. Teori Belajar Disiplin Mental atau Psikologi Daya
Untuk memahami pandangan dari teori ini tentang belajar mengajar, teori ini
disebut psikologi mental karena menurut pandangan para ahli psikologi, individu
atau siswa mempunyai kekuatan atau kemampuan yang bersifat mental atau
rohaniah.
Menurut psikologi daya atau fasulty Pschology, individu atau siswa memiliki
sejumlah daya atau kekuatan, seperti daya mengindra, mengenal,
mengingat, menanggap, mengkhayal, berpikir, merasakan, menilai, dan berbuat,
daya daya itu dapat dikembangkan melalui latihan, seperti latihan mengamati
benda, gambar, latihan mendengarkan bunyi dan suara, latihan mengingat kata, arti
kata, dan letak sesuatu kota dalam peta.
2. Teori Belajar Behaviorime atau Psikologi Tingkah Laku
(1996:3-9) mengemukakan bahwa teori behavioristik belajar adalah suatu
kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Pendidik mengkondisikan
sedemikian rupa sehingga pembelajar mau belajar. Teori ini juga disebut teori
conditioning, karena belajar tidaknya seseorang bergantung kepada faktor-faktor
kondisional yang diberikan oleh lingkungan.
Tokoh-tokoh teori belajar behavioristik antara lain adalah Pavlov, Gutrie,
Watson, Skinner dan Thorndike.
a. Teori belajar menurut Pavlov
Bentuk paling sederhana dalam belajar adalah conditioning. Karena
conditioning sangat sederhana bentuknya dan sangat luas sifatnya, para ahli sering