makalah pem. tingkah laku kelompok( 4 ).pdf

ForkammelaBrginting 7 views 24 slides Oct 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

memahai tingkah laku anak sd


Slide Content

MAKALAH KEPRIBADIAN
YANG IDEAL
Mata Kuliah Pemahaman Tingkah Laku


Dosen Pengampu : Ira Restu Kurnia, S.Pd., M.
Di susun Oleh :
1. Gina Rosiana (132310135)
2. Rossa Anandita (132310141)
3. Muhammad Jumadi (132310174)
4. Nanda Rizky Salsabila (132310166)
5. Nazwa Hamida (132310175)
6. Sarah (132310157)
7. Forkammela br ginting (132310197)

8.Assyifa Diva Frisnadia (132310168)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PELITA BANGSA 2023

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ira Restu Kurnia,S.Pd,M. atas
tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang bisa kami pelajari
melalui penelitian dalam makalah ini.

Makalah dengan judul “KEPRIBADIAN YANG IDEAL” disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pemahaman Tingkah Laku. Selain itu, Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi
para pembaca.

Dalam makalah ini, kita telah membahas pentingnya memiliki kepribadian
yang ideal dan juga strategi-strategi untuk mencapainya. Ingatlah bahwa
pengembangan diri merupakan perjalanan yang kontinu. Mari bersama-sama
meningkatkan kepribadian kita menuju versi yang lebih baik Setelah berhasil
menyelesaikan makalah ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi orang
lain. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kita nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.







Bekasi, 01 Oktokber 2023


Kelompok 4

i

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2
Rumusan Masalah .............................................................................. 1 1.3
Tujuan Makalah ................................................................................. 2 1.4
Manfaat Makalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Kepribadian yang Ideal ................................................. 3 B.
Bagaimana Mengidentifikasi dan Mengatasi Aspek-Aspek Negatif dalam
Kepribadian yang Dapat Menghambat Pertumbuhan Pribadi
................................................................................................. 3 C. Memahami
Cara Mengembangkan Kepribadian yang Ideal untuk
Mencapai Keberhasilan dalam Pendidikan ..................................... 10
D. Apa Peran Nilai-Nilai dan Etika dalam Membentuk Kepribadian yang
Idel……………………………………………………………… …….13
E. Bagaimana Cara Membangun Kepercayaan Diri dan Rasa Harga Diri
Dalam Mengembangkan Kepribadian yang Kuat .................. 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 21 3.2
Saran ................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22
ii

1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciri-
ciri kas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan
terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu,
Kepribadian menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan
dan kegagalan seseorang dalam kehidupan baik dalam bidang pekerjaan, maupun
dalam tindakannya di lingkungan masyarakat.
Kepribadian itu juga suatu pola karakteristik yang unik dari pikiran,
perasaan, dan perilaku seseorang. Kepribadian seseorang terbentuk oleh berbagai
faktor, termasuk genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Kepribadian yang
ideal adalah konsep yang menggambarkan individu yang memiliki kualitas dan
karakteristik yang dianggap positif dan diinginkan oleh masyarakat. Kepribadian
ideal seringkali mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dihargai dalam
budaya tertentu.
Kepribadian sangat penting diketahui oleh setiap orang agar setiap individu
mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya dan memperbaiki kelemahan
yang ada pada diri orang tersebut. Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan
dirinya kemungkinan karena tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan yang
dimilikinya, ilmu psikologi sebagian besar masih menggunakan cara-cara dan
metode lama dalam proses memahami dan mempelajari sisi psikologis suatu objek,
hal ini kurang efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
prosesnya, selain itu rasa jenuh rentan terjadi selama proses tersebut.
Dari berbagai teori kepribadian yang telah dikembangkan oleh para
ahli,Setiap teori memiliki pendekatan yang berbeda terhadap kepribadian, tetapi
semuanya bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang terbentuk
dan berkembang

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitianuntuk menganalisa tipe kepribadian yang ideal dapat bervariasi
tergantung pada konteksnya. Namun, dalam banyak kasus, pertanyaan atau rumusan
masalah mengenai kepribadian yang ideal dapat berfokus pada pengembangan
pribadi, kesejahteraan psikologis, dan hubungan interpersonal. Berikut beberapa
contoh rumusan masalah yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Pengertian kepribadian yang ideal?

2

2. Bagaimana mengidentifikasi dan mengatasi aspek-aspek negatif dalam
kepribadian yang dapat menghambat pertumbuhan pribadi
3. Bagaimana cara mengembangkan kepribadian yang ideal untuk mencapai
keberhasilan dalam pendidikan?
4. Apa peran nilai-nilai dan etika dalam membentuk kepribadian yang ideal?"
5. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dan rasa harga diri dalam
mengembangkan kepribadian yang kuat?

1.3 Tujuan Makalah
1. Memahami pengertian Kepribadian
2. Memahami aspek-aspek negatif dalam kepribadian yang dapat menghambat
pertumbuhan pribadi
3. Memahami cara mengembangkan kepribadian yang ideal untuk mencapai
keberhasilan dalam pendidikan
4. Memahami peran nilai-nilai dan etika dalam membentuk kepribadian yang
ideal
5. Memahami cara membangun kepercayaan diri dan rasa harga diri dalam
mengembangkan kepribadian yang kuat

1.4 Manfaat Makalah
1. Memelihara hubungan dengan orang lain
2. Membantu mencapai kesuksesan
3. Memahami diri sendiri
4. Memahami orang lain
5. Membangun reputasi profesional yang positif



BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian yang Ideal
Kepribadian yang ideal adalah kepribadian yang positif dan seimbang, yang
mencakup karakteristik-karakteristik yang baik dan dapat membantu seseorang
mencapai tujuan hidupnya. Berikut adalah beberapa pengertian kepribadian dari
beberapa sumber:

3

Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim, kepribadian
adalah tingkah laku dan sifat khas seseorang yang bisa membedakannya dengan
individu lain. Kepribadian adalah integrasi dari karakteristik yang terstruktur,
minat, pola tingkah laku, kemampuan, dan potensi yang dimiliki oleh seseorang
Menurut Philip Kotler, kepribadian adalah ciri bawaan dari psikologi
manusia yang berbeda dan menghasilkan tanggapan yang berbeda
Kepribadian yang ideal mencakup karakteristik-karakteristik yang positif
dan seimbang, seperti kepercayaan diri, empati, keterampilan sosial, dan
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dalam mengembangkan
kepribadian yang ideal, seseorang perlu mengenali kelebihan dan kekurangan diri,
mencintai diri sendiri, berlatih menghadapi ketakutan, berbicara dengan diri sendiri
secara positif, mencari dukungan dari orang lain, meningkatkan keterampilan, dan
menjaga kesehatan mental dan fisik

B. Bagaimana Mengidentifikasi dan Mengatasi Aspek-Aspek Negatif
dalam Kepribadian yang Dapat Menghambat Pertumbuhan Pribadi
Jika kamu merasa menganalisis pikiran secara berlebihan, maka kamu akan
sulit membedakan antara pikiran negatif dan kekhawatiran biasa. Merasa murung
mengenai insiden yang menjengkelkan itu normal. Sama halnya jika
mengkhawatirkan perkara keuangan atau hubungan, hampir seluruh orang
melakukannya. Namun, saat perasaan itu berulang dan mulai mengganggu
kegiatanmu, maka itulah yang dikatakan sebagai pikiran negatif.
Sedangkan, definisi pikiran negatif merupakan mengacu dalam pola berpikir
negatif mengenai diri sendiri dan bentuk lingkungannya. Pikiran negatif dapat
mempengaruhi cara berpikir mengenai diri sendiri dan bagaimana memandang
dunia, bahkan hingga mengganggu pekerjaan, belajar, dan aktivitas sehari-hari.
Akhirnya, pikiran ini berkembang sebagai gangguan kecemasan, penyakit mental,
gangguan kepribadian, bahkan sampai menderita skizofrenia.
Tidak seluruh orang yang berpikir negatif punya penyakit mental, sama
halnya jika seluruh orang mengalami penyakit mental juga tidak berarti selalu
memiliki pikiran negatif. Namun, berpikir negatif bisa menghambat kesehatan
mental dan kualitas hayati, apalagi waktu jika kamu tidak sanggup menangani atau
mengontrol pikiran itu. Oleh karena itu, kamu perlu mengenali apa yang
mengakibatkan pikiran negatif tersebut bisa terus muncul dalam dirimu.
Jika kamu sering memikirkan hal kecil dan membayangkannya menjadi hal
yang besar sampai mengganggu diri sendiri selama berhari-hari, bermingguminggu,
atau bahkan lebih lama, itu tandanya kamu sudah memiliki pikiran negatif. Seperti

4

yang kita ketahui bahwa pikiran negatif bisa menciptakan kecemasan, murung,
bahkan sampai stres. Dalam praktiknya, berpikir negatif bahkan sanggup
menghilangkan perasaan senang dan mempengaruhi kesehatan fisik seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa jika memiliki emosi berlebihan dan pikiran
negatif beresiko mengalami penyakit jantung. Ada pula satu studi yang
memberitahu bahwa orang yang berpikir negatif atau bersikap sinis mempunyai
risiko lebih tinggi terkena demensia. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk
mulai belajar menangani dan menghilangkan pikiran negatif mulai dari halhal kecil.

Efek Pikiran Negatif
Jika kamu merasa bisa menganalisis pikiran dan sulit membedakan antara
pikiran negatif dan kekhawatiran biasa, maka kamu sudah tergolong memiliki
pikiran negatif. Pikiran ini kemudian akan berkembang menjadi gangguan
kesehatan mental yang lebih serius, seperti kecemasan, penyakit mental, gangguan
kepribadian, bahkan sampai skizofrenia. Itulah sebabnya pikiran negatif tidak bisa
diremehkan efek atau dampaknya, terutama dalam jangka waktu yang lama. Berikut
ini efek atau dampak yang ditimbulkan jika kamu terus mengalami pikiran negatif:
1. Menimbun Pikiran Negatif Sama dengan Menimbun Racun di Dalam
Tubuh
Jarang diketahui oleh banyak orang, bahwa ternyata pikiran negatif sanggup
menciptakan tubuh membentuk racun yang berpengaruh tidak baik bagi kesehatan.
Selain mengganggu aktivitas, tidak jarang jika seseorang memiliki pikiran negatif
maka juga bisa menciptakan badan jadi sakit.
2. Waktu Terbuang Sia-Sia
Selain menimbun racun, pikiran negatif menciptakan kita merasa sia-sia karena
telah membuang-buang waktu tanpa menggunakannya dengan baik. Kita jadi
merasa kehilangan banyak hal atau momen yang terlewat begitu saja, lantaran kita
cuma sibuk mengurusi pikiran negatif yang terus menghantui.
3. Susah Melangkah Maju
Berpikiran negatif yang monoton dapat membuat kita menjadi stuck dan
seakan-akan hanya jalan ditempat. Padahal telah ada planning dan sasaran-sasaran
yang ingin diraih, akan tetapi pikiran negatif bikin kita susah optimis dan jadi tidak
bersemangat.
4. Perasaan Jadi Buruk Akibat Pikiran yang Negatif
Dampak tidak baik lainnya jika terus berpikiran negatif adalah membuat
seseorang lebih cepat kesal, marah, bahkan depresi. Kalau hal tadi dibiarkan,

5

perasaan jadi semakin tidak baik, semakin tidak produktif dan tidak sanggup
melakukan apapun dengan baik.
5. Tubuh Lemas
Mental dan otak juga menjadi terasa terbebani dampak diri kita yang
monoton terjebak pada pikiran negatif. Jika sudah begitu, maka tubuh akan jadi
lemas lantaran tenaga terserap habis. sehingga kita justru bisa jadi sakit lantaran
daya tahan tubuh terus menurun.

Penyebab Muncul Pikiran Negatif
Rethink Mental Illness menyebutkan bahwa berpikir negatif merupakan
sebuah pola berpikir negatif mengenai diri sendiri dan sekitar. Meski setiap orang
niscaya pernah punya pikiran negatif, akan tetapi pikiran negatif yang mengganggu
pekerjaan, pandangan terhadap diri sendiri, interaksi menggunakan orang-orang
sekitar, dan kegiatan sehari-hari mampu menjadi tanda terindikasi gangguan
mental.
Penyebab berpikiran negatif yang berlebihan bisa ditimbulkan karena
beberapa penyebab kesehatan mental misalnya depresi, gangguan kecemasan,
gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan schizophrenia. Dalam Journal of
Personality and Social Psychology dijelaskan bahwa kombinasi antara faktor norma
dan respons otomatis, mengakibatkan pikiran negatif sebuah bentuk norma mental
yang susah diubah.
Contohnya, jika melihat terdapat orang yang sedang mengobrol, kamu
otomatis eksklusif berpikir, “Mereka pasti sedang membicarakanku,” padahal
pikiran tadi hanyalah respons otomatis lantaran kamu terbiasa berpikiran negatif
dalam segala hal. Kamu mempunyai asumsi negatif terhadap sesuatu dan
mempercayai narasi yang kamu miliki dalam kepala, padahal itu bukanlah fakta
yang sebenarnya.
Pikiran negatif mempunyai beberapa faktor penyebab yang bisa jadi tidak
sama bagi setiap orang, seperti penyebab umum berikut ini:
1. Ketakutan Akan Masa Depan
Orang acap kali takut akan hal yang belum diketahui dan tidak konfiden
dengan apa yang akan terjadi pada masa depan. Akhirnya, orang tersebut selalu
memprediksi kegagalan dan kemalangan. Dengan cara apapun kamu melihatnya,
mengkhawatirkan masa depan merupakan upaya yang buang-buang waktu dan
tenaga.

6

Kunci dalam melepaskan pikiran negatif ini adalah memahami bahwa
peristiwa yang akan kita hadapi di masa depan kita perlu penekanan penekanan
dalam waktu ini. Membuat perencanaan di masa depan juga mampu membantu
kamu mengurangi kekhawatiran.
2. Kecemasan Akan Masa Sekarang
Banyak orang risih mengenai apa yang dipikirkan orang lain mengenai
dirinya, seperti pertanyaan: apakah kita melakukan pekerjaan dengan benar, apakah
keputusan yang kita ambil mampu diterima orang lain, apakah hal yang kita
ungkapkan menyakiti orang lain, dan sebagainya.
Pikiran negatif selalu muncul dengan skenario terburuk. Pada masalah
kecemasan ini biasanya berasal dari rasa takut atas hilangnya kendali seseorang.
kamu mampu mengatasinya dengan melakukan segala pekerjaan dengan rapi dan
rutin.
Rutinitas tersebut akan membantumu mempunyai kendali terhadap perasaan
dan mencegah keluarnya pikiran negatif. Selain itu, coba terapi praktis, misalnya
mindfulness dan memahami teori stoicism buat menghilangkan rasa ini.
3. Malu Akan Masa Kemudian
Pernahkah kamu mengkhawatirkan dan memikirkan sebuah kesalahan atau
kegagalan di masa kemudian? Setiap orang Sebenarnya semua orang pasti pernah
melakukan kesalahan. Orang yang berpikiran negatif umumnya akan berkutat
dalam rasa malu yang diakibatkan karena kesalahannya di masa kemudian.
Terimalah bahwa kesalahan itu telah terjadi dan pertimbangkan bagaimana kamu
bisa mencegahnya terjadi lagi di kemudian hari.
4. Menganalisis Secara Berlebihan
Menganalisis sebuah peristiwa secara berlebihan bisa menciptakan kita yang
terlalu terobsesi. Kita akan sulit mengambil sebuah keputusan strategis lantaran
terlanjur membayangkan kemungkinan terburuk yang belum tentu akan terjadi.
5. Berpikir Berlebihan
Berpikir dan melakukan refleksi diri memang baik, terutama berpikir
mengenai masa depan. Namun, ketika pikiran-pikiran itu bersifat negatif dan
dipikirkan terlalu lama, hal itu akan menyerap tenaga kita. Jadi berpikirlah
secukupnya dan nikmati apa-apa yang kamu punya sekarang.
6. Rasa Marah atau Murka
Kita niscaya pernah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari
orang lain, seperti keluarga, teman, atau bahkan orang asing. Dalam beberapa kasus,
pengalaman tadi mampu membangun opini negatif terhadap orang lain. Kita jadi

7

menduga seluruh orang sama buruknya dan kita merasa murka dan marah pada
dunia. Kesinisan itu pun menciptakan pikiran jadi terus-terusan negatif.

Cara Mengatasi Pikiran Negatif
Ada beberapa cara untuk menghilangkan pikiran negatif terhadap orang lain
dan diri sendiri. Pikiran negatif memang melelahkan dan membuang tenaga secara
sia-sia. Tetapi kamu dapat melakukan beberapa cara untuk menghilangkan pikiran
negatif tersebut supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Berikut ini cara menghilangkan pikiran negatif terhadap orang lain dan diri sendiri:
1. Pikiran Negatif Tidak Semuanya Buruk
Apabila kamu mempunyai perasaan negatif dan menyalahkan diri sendiri
lantaran perasaan tersebut, maka kamu sudah membentuk tenaga negatif yang tidak
berguna. Sebaliknya, ingatlah bahwa emosi negatif sebenarnya wajar. Emosi
membantu kita terhubung dengan bentuk pengalaman kita sendiri dan orang lain.
Seperti istilah yang diungkapkan oleh psikoterapis asal Chicago, Sarah
Farris, “Sayangnya, banyak orang mungkin mencicipi tekanan berdasarkan orang
lain buat tidak menampakan perasaan mereka atau dikritik saat mempunyai
perasaan negatif tersebut.
2. Tuliskan Pikiran Negatif
Apabila kamu mempunyai pikiran negatif, menuliskannya secara harfiah
dan membuangnya mungkin tampak konyol, namun aktivitas tadi mampu
menciptakan disparitas besar dan menjadi salah satu cara untuk menghilangkan
pikiran negatif terhadap orang lain.
“Sebagian besar dari kita membiarkan pikiran negatif tadi terjadi dan
menerimanya tanpa repot-repot percaya bahwa kita mampu buat mengubahnya,”
istilah psikologis Deborah E. Dyer, Ph.D mengutip Bustle.
3. Pergi ke Luar Rumah
Menghabiskan waktu di luar tempat tinggal merupakan metode yang baik
buat membersihkan pikiran negatif dan cara menghilangkannya. “Ini bukan
mengenai kegiatan fisik, melainkan menjauh berdasarkan kekacauan perasaan
untuk menghabiskan waktu lebih damai” istilah Heather Debreceni, Pelatih
Pemberdayaan & Perceraian Wanita.
Dengan pergi ke luar tempat tinggal, seperti taman, tempat tinggal sahabat
atau kafe bisa sebagai loka buat meluangkan waktu dan cara menghilangkan pikiran

8

negatif terhadap orang lain. Kamu bisa mengajak sahabat terpercaya buat
melegakan perasaan dan pikiran negatif yang mengganjal pada hati.
4. Berhenti Melakukan Penilaian
Setiap orang melakukan evaluasi atau penilaian terhadap diri mereka sendiri
dan orang lain, kemudian cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain
atau membandingkan perasaan menggunakan rasa ketidakpuasan, baik itu secara
sadar atau tidak.
Ketika kamu mampu melepaskan penilaian atau judgement terhadap diri
sendiri dan orang lain, hal ini kemungkinan akan menciptakan diri sendiri merasa
lebih nyaman dan bebas berdasarkan pikiran negatif tersebut.
Patricia Halterneck, PhD, MBA, psikolog senior, mengungkapkan bahwa
ada beberapa cara buat menciptakan seorang berhenti melakukan penilaian dan
menghakimi diri sendiri. “Beristirahatlah berdasarkan pemikiran yang menghakimi,
termasuk mengenali reaksi sendiri, mengamatinya, dan lalu melepaskannya,” saran
Patricia mengutip Psychology Today.
Sebagai cara menghilangkan pikiran negatif lainnya, kamu juga bisa
menciptakan evaluasi yang positif pada diri sendiri, terhadap orang lain, atau saat
berada pada sebuah situasi.
5. Fokus Pada Kekuatan yang Dimiliki
Pada dasarnya manusia pasti memiliki pikiran negatif dan menghiraukan hal
positifnya. Semakin kamu bisa berlatih buat penekanan dalam kekuatan diri dan
memikirkan kesalahan- kesalahan. Semakin gampang buat merasa positif mengenai
diri sendiri dan arahkan perasaanmu lebih baik
Apabila sering mendapati dirimu berpikir keras mengenai karakter atau
sebuah tindakan, luangkan saat sejenak buat berhenti dan pikirkan sesuatu yang
disukai mengenai diri masing-masing. Belajar buat penekanan dalam minat atau
tujuan kita, maka ini galat satu cara menghilangkan pikiran negatif.
Cobalah lakukan kegiatan atau menciptakan gambaran hidup. Tidak perlu
memikirkan kesulitan atau tantangan yang akan dihadapi, penekanan dalam pada
apa yang disuka dan percayalah bahwa kamu bisa meraihnya.
6. Jangan Khawatir Berlebihan
Memikirkan perasaan orang lain atau menduga tindakan kita galat
merupakan galat satu pemicu pikiran negatif itu timbul. Menurut Anxiety and
Depression Association of America, bukan keterangan atau berita yang bisa
menciptakan kita berpikiran negatif. Tetapi kita terlalu berlebihan dan menduga itu
serius.

9

Cara menghilangkan pikiran negatif terhadap orang lain adalah dengan
mulai bersifat santai dan beranggapan bahwa pikiran atau ide yang timbul terlintas
tidak begitu krusial.
Pikiran hanyalah bentuk konsep semata dan itu bukanlah kebenaran. Isi
pikiran negatif kita tidaklah krusial dan tidak benar. Hal terpenting adalah
bagaimana kita memperlakukan pikiran dengan matang dan positif. Tidak terlalu
mempercayai pikiran negatif yang timbul dan mengakibatkan gangguan kecemasan.
7. Meditasi
Jika kamu menuangkan perasaan dan pikiran adalah cara menghilangkan
pikiran negatif yang tidak cocok buatmu, maka cobalah melakukan meditasi.
Menurut Help Guide International, meditasi merupakan galat satu cara
menghilangkan pikiran negatif terhadap orang lain dengan mengalihkan penekanan
dalam insiden yang terjadi.
Dengan terlibatnya penekanan dalam diri sendiri, maka pikiran negatif akan
berangsur hilang. Cobalah untuk duduk bersila dan menyalakan lilin aroma terapi.
Pilih aroma lavender buat lebih membuat kenyamanan dan aroma-aroma yang
lembut. Lakukan ini pada tempat yang tenang & sepi, tentunya mampu diiringi lagu-
lagu relaksasi.
8. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Menurut Mayo Clinic, pikiran negatif berasal dari gaya hidup yang tidak
sehat. Yakni berpikiran negatif terhadap orang lain, larut pada kesedihan dalam
jangka waktu yang lama, dan tidak bisa mengontrol emosi. Cara menghilangkan
pikiran negatif bisa dimulai dengan menjalani gaya hidup yang sehat.
Gaya hidup yang sehat tidak hanya buat kesehatan fisik, tetapi juga untuk
kesehatan mental dan emosional. Kamu bisa melakukannya dengan rutin
berolahraga, menjaga pola makan, menjaga pola tidur, dan waktu istirahat yang
cukup.

C. Memahami cara mengembangkan kepribadian yang ideal untuk
mencapai keberhasilan dalam pendidikan
Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak
didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru
oleh anak didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan
penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Guru adalah seorang yang digugu
dan ditiru. Di gugu diartikan adalah apa saja yang disampaikan oleh guru, baik lisan
maupun tulisan dapat dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua peserta
didik. Sedangkan ditiru artinya sebagai seorang guru harus menjadi suri tauladan

10

dalam setiap perbuatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru dijadikan
panutan dan teladan bagi semua anak didiknya.
Pada kondisi sekarang ini dimana meningkatnya kekerasan di kalangan
remaja/masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh peserta
didik, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa
tanggung jawab individu dan kelompok, membudayanya kebohongan/
ketidakjujuran, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama
menjadikan Pendidikan karakter menjadi satu hal prioritas yang harus selalu
dikuatkan.
Disisi lain, banyak pihak berpendapat bahwa hasil pendidikan terutama yang
menyangkut “Moral dan akhlak” sangat memprihatinkan. Seolah-olah dunia
pendidikan tidak memberi resonansi kepada kepribadian peserta didik dan hanya
bertumpu pada peningkatan akademik peserta didik saja. Padahal, setiap satuan
pendidikan berkewajiban untuk melaksanakan pembentukan karakter peserta didik
di sekolah masing-masing. Penguatan pendidikan karakter seyogyanya adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat
karakter peserta didik melalui olah hati, oleh rasa, olah pikir dan olah raga dengan
keterlibatan serta kerjasama antar satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat
sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang digagas oleh
Presiden Joko Widodo yang sekaligus dasar lahirnya Perpres Nomor 87 tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan karakter harus selalu
diimplementasikan di sekolah dimana lima nilai utama dalam penguatan karakter
(integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong) haruslah
tercermin dalam prilaku warga sekolah.
Pada hakikatnya, pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk
manusia secara utuh (holistik) yang berkarakter selain untuk membentuk
pembelajar sepanjang hayat, yang sejatinya akan mampu mengembangkan semua
potensi peserta didik secara seimbang (spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan
jasmani) dan juga secara optimal. Hal ini menjawab pendapat yang selama ini
mengemuka bahwa pendidikan hanya memberi penekanan dan berorientasi pada
“aspek akademik” saja dan tidak mengembangkan aspek sosial, emosi, kreativitas,
dan bahkan motorik. Peserta didik hanya dipersiapkan untuk dapat nilai bagus,
namun mereka tidak dilatih untuk bisa hidup.
Sejatinya, hal ini dapat terwujud apabila penguatan pendidikan karakter ini
terprogram dan terencana secara baik, misalnya penguatan pendidikan karakter
berbasis kelas, seharusnya sudah dapat diimplementasikan oleh setiap guru pada
saat pembelajaran berlangsung. Pembiasaan dan penumbuhan nilai yang baik akan
dapat diserap oleh peserta didik dalam pembelajaran tersebut.

11

Dalam implementasinya, selain berbasis kelas, penguatan pendidikan
karakter bisa dilaksanakan dengan berbasis sekolah, berbasis keluarga (rumah
tangga) dan berbasis masyarakat. Pada penguatan pendidikan berbasis sekolah,
sekolah tidak hanya diartikan sebagai tempat belajar, namun sekaligus dijadikan
juga tempat memperoleh peningkatan karakter bagi peserta didik yang merupakan
bagian terpenting dari pendidikan karakter itu sendiri, dengan kata lain sekolah
bukanlah sekedar tempat “transfer knowledges” namun juga lembaga yang berperan
dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai yang baik (value-oriented
enterprise). Di samping itu sekolah bertanggung jawab bukan hanya dalam
mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi
juga dalam karakter dan kepribadian.
Sementara untuk penguatan pendidikan karakter yang berbasis keluarga,
dapat dilaksanakan dengan menjadikan keluarga dan rumah tangga sebagai
lingkungan pembentukan watak dan karakter pertama dan utama bagi peserta didik
sehingga keluarga / rumah tangga dijadikan sebagai “school of love” tempat belajar
yang penuh cinta sejati dan kasih sayang serta tempat pertama penyemaian nilai-
nilai kebaikan serta prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan sehingga diharapkan
peserta didik telah memiliki potensi dan bekal yang memadai untuk mengikuti
proses pembelajaran di sekolah.
Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat dapat dilaksanakan
karena masyarakat luas memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan penanaman
nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter peserta didik dimana
masyarakat telah memiliki sistem nilai yang selama ini dianutnya. Hal ini akan
mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
peserta didik sehingga masyarakat mempunyai tanggung jawab bersama dalam
menegakkan nilai-nilai yang baik dan mencegah nilai-nilai yang buruk.
Dalam rangka untuk memberikan nilai positif bagi peserta didik maka
pelaksanaan penguatan pendidikan karakter perlu disupport oleh keteladanan,
pengajaran dan penguatan. Dari sisi keteladanan, dimana guru, orang tua atau
anggota masyarakat dapat menjadi panutan / model positif bagi peserta didik,
sedangkan dari sisi pengajaran, guru dan keluarga mengajarkan karakter / nilainilai
yang baik serta menggabungkan pengetahuan akademik dengan nilai-nilai kearifan
lokal, dan yang lebih penting juga dari sisi penguatan dimana sekolah dan keluarga
harus dapat meningkatkan atau memperkuat karakter dan nilai – nilai yang baik
dengan kegiatan pendukung di luar sekolah, di luar rumah, maupun dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk mengembangkan kepribadian yang ideal dalam pendidikan, terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

12

1. Mengembangkan karakter yang baik: Karakter yang baik mencakup
nilainilai moral dan etika yang positif, seperti kejujuran, integritas, dan
empati. Dalam mengembangkan karakter yang baik, seseorang perlu
memahami nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari
2. Meningkatkan keterampilan sosial: Keterampilan sosial mencakup
kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dengan orang
lain, dan membangun hubungan yang positif. Dalam meningkatkan
keterampilan sosial, seseorang perlu berlatih dalam situasi sosial dan
memperhatikan respon orang lain
3. Mengelola stres dan tekanan: Stres dan tekanan dapat menghambat
pertumbuhan pribadi dan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Oleh
karena itu, seseorang perlu mengelola stres dan tekanan dengan baik, seperti
dengan meditasi, olahraga, atau terapi psikologis
4. Meningkatkan kepercayaan diri: Kepercayaan diri yang kuat dapat
membantu seseorang mencapai tujuan hidupnya dan meraih kesuksesan.
Dalam meningkatkan kepercayaan diri, seseorang perlu mengenali
kelebihan dan kekurangan diri, berbicara dengan diri sendiri secara positif,
dan mencari dukungan dari orang lain
5. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi: Menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat membantu
seseorang menghindari stres dan tekanan yang berlebihan. Seseorang perlu
memisahkan waktu untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan fokus pada
tugas yang harus diselesaikan saat bekerja
6. Dalam mengembangkan kepribadian yang ideal dalam pendidikan,
seseorang perlu mengembangkan karakter yang baik, meningkatkan
keterampilan sosial, mengelola stres dan tekanan, meningkatkan
kepercayaan diri, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi. Dengan mengembangkan kepribadian yang ideal,
seseorang dapat mencapai keberhasilan dalam pendidikan dan meraih
kesuksesan baik secara pribadi maupun profesional.

D. Apa peran nilai-nilai dan etika dalam membentuk kepribadian yang
ideal
Nilai-nilai dan etika memainkan peran yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian yang ideal. Kepribadian yang ideal mencerminkan karakter
dan perilaku yang dihargai oleh masyarakat dan dianggap positif. Berikut adalah
beberapa peran nilai-nilai dan etika dalam membentuk kepribadian yang ideal:

13

1. Membentuk Integritas:
• Nilai-nilai dan etika membantu individu mengembangkan integritas,
yaitu konsistensi antara kata dan tindakan mereka. Ini mencakup
kewajiban untuk berbicara jujur, mematuhi prinsipprinsip moral,
dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilainilai yang
diyakini.
2. Mendorong Empati dan Kepedulian:
• Nilai-nilai dan etika mengajarkan individu untuk memahami dan
merasakan perasaan orang lain. Ini membantu dalam membentuk
kepribadian yang peduli, empatik, dan responsif terhadap kebutuhan
dan penderitaan orang lain.
3. Menentukan Prioritas dan Tujuan Hidup:
• Nilai-nilai membantu individu menentukan apa yang benar-benar
penting dalam hidup mereka. Ini membantu dalam membentuk
kepribadian yang berfokus pada tujuan yang bermakna dan
memberikan arah dalam hidup.
4. Membentuk Kepribadian yang Tangguh:
• Etika membantu individu menghadapi dilema moral dan membuat
keputusan yang benar. Ini membantu dalam membentuk kepribadian
yang kuat dan tahan banting dalam menghadapi tantangan dan
tekanan.
5. Membentuk Hubungan yang Sehat:
• Nilai-nilai dan etika yang baik membantu dalam membangun
hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain. Mereka
membantu dalam menghindari konflik yang tidak perlu dan dalam
menjaga hubungan yang harmonis.
6. Membentuk Tanggung Jawab Sosial:
• Nilai-nilai dan etika mempromosikan tanggung jawab sosial.
Mereka mengajarkan individu untuk peduli terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar, serta berperan aktif dalam meningkatkan
kualitas hidup orang lain.
7. Membantu dalam Pengambilan Keputusan yang Etis:
• Etika membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih
baik dalam situasi-situasi yang kompleks dan beragam. Ini

14

membentuk kepribadian yang dapat diandalkan dalam membuat
keputusan yang etis.
8. Membentuk Kepribadian yang Harmonis:
• Nilai-nilai dan etika membantu individu mencapai keseimbangan
antara berbagai aspek kepribadian mereka, seperti antara ambisi
pribadi dan kesejahteraan sosial, antara kepentingan diri dan
kepentingan umum, dan antara kebutuhan pribadi dan nilai-nilai
yang lebih besar.
Dengan demikian, nilai-nilai dan etika berperan penting dalam membentuk
kepribadian yang ideal karena mereka membantu individu menjadi lebih baik dalam
hal moral, perilaku, dan hubungan dengan orang lain. Mereka memberikan
kerangka kerja yang penting untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan positif
dalam masyarakat.

E. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dan rasa harga diri
dalam mengembangkan kepribadian yang kuat
Rasa percaya diri adalah seseorang yang mampu berpikir positif dan percaya
bahwa kemampuan yang dimiliki mempunyai kualitas dan bisa bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan. Seseorang yang percaya diri tidak akan
beranggapan bahwa dirinya merupakan sebuah penghalang atau hambatan untuk
melakukan suatu hal.
Rasa percaya diri bukan terbentuk dari sejak lahir atau keturunan. Rasa
percaya diri terbentuk oleh proses sosialisasi yang telah dijalani selama perjalanan
hidupnya. Dengan kata lain, rasa percaya diri terbentuk dari berbagai macam
pengalaman yang terjadi pada saat berinteraksi sosial baik dengan lingkungan yang
baru ataupun dengan lingkungan yang lama.
Interaksi sosial ini bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga karena
keluarga biasanya merupakan lingkungan terdekat yang dimiliki oleh seseorang. Di
dalam sebuah keluarga seorang anak bisa memperoleh pendidikan yang akan
bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan.
Adapun pendidikan yang dimaksud, seperti pendidikan moral, pendidikan
keterampilan, dan pendidikan etika. Semua pendidikan itu bisa diterapkan di
kehidupan sehari-hari dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman.
Dengan demikian, untuk melatih dan membangun rasa percaya diri bisa
dimulai dari lingkungan keluarga. Rasa percaya diri bisa dikatakan sebagai sebuah

15

perasaan yang berupa rasa percaya dan yakin terhadap diri sendiri yang bisa
membuat bahagia.
Bukan hanya itu, dengan rasa percaya diri juga setiap individu bisa melatih
dirinya untuk tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini seperti yang
dibahas pada buku Cara Mudah Tampil Percaya Diri dibawah ini.

Faktor-Faktor Percaya Diri
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika percaya diri tidak datang hadir
sejak saat lahir, tetapi terbentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dijalani selama
masa hidupnya. Adapun faktor-faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri,
terdiri dari, keadaan fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan dalam keluarga,
interaksi sosial, dan jenis kelamin. Kelima faktor itu akan dijelaskan lebih lengkap
sebagai berikut.
1. Keadaan Fisik
Pada dasarnya, tidak ada kondisi fisik yang sempurna yang dimiliki oleh
seseorang, tetapi dalam beberapa kasus ada beberapa orang yang memiliki kondisi
fisik mendekati sempurna. Kondisi fisik yang mendekati sempurna bisa menambah
rasa percaya diri.
Kondisi fisik yang dimaksud yakni wajah (ganteng atau cantik), tinggi badan
(normal atau di bawah normal), berat badan (kurus, norma, atau gemuk), dan bentuk
tubuh yang ideal.
Sementara itu, jika seseorang mempunyai kondisi fisik yang kurang ideal
maka akan muncul rasa malu atau minder bahkan rasa takut dalam melakukan
interaksi sosial.
Namun, bagi kamu yang tidak memiliki kondisi fisik yang mendekati
sempurna jangan khawatir dan minder karena setiap manusia yang diciptakan pasti
mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tetap bersyukur adalah salah satu cara
untuk menghilangkan rasa minder dan khawatir itu.
2. Tingkat Pendidikan
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk bisa melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena mereka (orang tua) beranggapan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang anak maka anak itu lebih
dipandang oleh orang lain.
Apalagi jika kedua orang tua mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi
juga maka mereka akan berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin supaya
anaknya bisa menyelesaikan tingkat pendidikan yang tinggi.

16

Setelah menyelesaikan setiap tingkat pendidikan tinggi maka seseorang
akan diberikan gelar. Adanya gelar yang disematkan pada seseorang maka rasa
percaya diri pada orang tersebut akan bertambah. Bertambahnya rasa percaya diri
akan memengaruhi kehidupannya di kemudian hari.
Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka bisa
menambah rasa percaya di dalam dirinya. Namun, dalam beberapa kasus, tingkat
pendidikan tinggi bisa menurunkan rasa percaya diri.
Misalnya, setelah menyelesaikan tingkat pendidikan tinggi, tetapi orang
tersebut belum juga mendapatkan pekerjaan sehingga merasa ilmu yang didapatkan
tidak berguna.
Oleh sebab itu, agar kemampuan yang kita miliki dapat dikenali orang lain,
kita sendiri tidak boleh meragukannya dan menanamkan nilai kepercayaan diri
tersebut di dalam diri kita. Pelajari caranya melalui buku Percaya Diri Harga Mati.
3. Kualitas Hubungan dalam Keluarga
Sebuah keluarga yang harmonis akan memunculkan rasa kasih sayang pada
setiap anggota keluarga khususnya anak. Kasih sayang ini sangat diperlukan bagi
seorang anak karena memiliki perjalanan hidup yang masih panjang.
Kasih sayang yang baik dalam sebuah keluarga bisa memberikan
pengalaman yang baik juga untuk anak. Semakin banyak pengalaman baik yang
didapatkan dari sebuah keluarga maka rasa percaya diri seorang anak akan
bertambah.
Namun, jika hubungan dalam sebuah keluarga tidak berjalan dengan
harmonis maka bisa terjadi kekerasan pada seorang anak. Kekerasan ini bisa
menghasilkan pengalaman buruk. Pengalaman buruk ini sangat tidak baik bagi
seorang anak karena akan memunculkan rasa takut dan bisa mengurangi rasa
percaya diri ketika melakukan interaksi sosial.
Kualitas hubungan keluarga bisa dikatakan sebagai salah satu faktor penting
supaya rasa percaya diri pada seorang anak bisa terjaga bahkan akan lebih bagus
jika rasa percaya diri itu meningkat.
4. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan salah satu faktor yang bisa memunculkan rasa
percaya diri. Interaksi sosial itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah komunikasi
yang dilakukan dengan orang lain.
Interaksi sosial yang baik adalah interaksi yang dilakukan dengan bantuan
dukungan sosial karen dengan bantuan dukungan sosial maka rasa percaya diri

17

seseorang akan meningkat. Dukungan sosial bisa berasal dari orang-orang terdekat,
seperti keluarga, teman, saudara, dan lain-lain.
Sedangkan di sisi lain, interaksi sosial yang tidak dibarengi dengan
dukungan sosial maka bisa membuat rasa percaya diri menjadi menurun sehingga
akan timbul rasa minder, dan takut ketika melakukan interaksi sosial.
Dengan demikian, penting untuk kita melakukan interaksi sosial yang
dibarengi dengan dukungan sosial supaya rasa percaya diri yang dimiliki tidak
berkurang dan cenderung bertambah.

Manfaat Percaya Diri
Seperti yang kita ketahui bahwa percaya diri sangatlah penting untuk
dimiliki karena dengan bisa mengurangi rasa minder dan takut ketika melakukan
suatu hal atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Adapun manfaat-manfaat lain
yang bisa diperoleh dari rasa percaya diri. Simak manfaat-manfaat percaya diri
sebagai berikut.
1. Percaya diri bisa mengendalikan berbagai hal
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang semakin meningkat maka
orang tersebut bisa menyelesaikan berbagai macam hal dengan kemampuan
membaca atau melihat sesuatu dengan jernih sehingga masalah akan terselesaikan
dan mencapai sebuah keberhasilan.
Setiap kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pasti bisa digunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah. Namun, jika ada seseorang yang belum bisa melihat
kemampuan yang ada di dalam dirinya maka suatu masalah tidak bisa diselesaikan
sehingga tujuan dari orang tersebut belum tercapai.
2. Percaya diri bisa membuat hidup lebih menyenangkan
Hidup yang dijalani akan terasa menyenangkan dan nyaman jika kita
mempunyai rasa percaya diri. Hal ini dikarenakan rasa percaya diri mengajarkan
diri sendiri untuk tidak perlu membandingkan apa yang kita miliki dengan orang
lain dan lebih mengutamakan untuk berlatih bersyukur dengan apa yang kita punya.
Rasa bersyukur juga bisa membuat diri sendiri atau lingkungan disekitarnya
lebih bisa dinikmati dengan rasa bahagia. Dengan kata lain, percaya diri bisa
bermanfaat untuk membuat hidup lebih hidup.
3. Percaya diri membuat diri sendiri menjadi lebih yakin
Manfaat berikutnya ialah rasa percaya diri bisa membuat diri sendiri lebih
yakin, baik itu yakin terhadap kemampuan yang ada di dalam diri atau yakin mampu

18

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Rasa yakin yang digunakan dengan
maksimal bisa memudahkan seseorang yang memiliki rasa percaya diri mencapai
tujuan dan keberhasilannya.
4. Percaya diri bisa meningkatkan kemampuan belajar
Semua pengalaman hidup yang dimiliki oleh seseorang yang percaya diri
diibaratkan seperti sekolah. Maksudnya, seseorang yang percaya diri akan terus
belajar seputar menjalani hidup melalui proses pembentukan dan teladan.
Dengan kata lain, ia bisa berkembang ke arah yang lebih baik dan dapat
mengevaluasi semua pengalamannya sehingga mendapatkan pelajaran yang bisa
berguna di kemudian hari.
Banyak ahli juga menilai, bahwa percaya diri menjadi faktor penting yang
dapat menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal di berbagai hal. Oleh
sebab itu, agar dapat meningkatkan peluang kesuksesan, Grameds harus memiliki
rasa percaya diri seperti halnya yang dapat dipealjari meallui buku Percaya Diri
Modal Berprestasi.
5. Percaya diri bisa membuat diri sendiri memiliki mental yang kuat
Mental yang kuat akan dimiliki oleh seseorang yang percaya diri sehingga
ia akan lebih tahan terhadap berbagai tekanan atau hambatan yang sedang dialami.
Seorang yang percaya diri juga akan mampu menghadapi berbagai macam
situasi, baik itu situasi yang menyangkut masalah pribadi, sosial, bisnis dan lainlain.
Hal ini dikarenakan ia mempunyai cara berpikir dan mental yang kuat.


Contoh Sikap Percaya Diri
Berikut ini adalah beberapa contoh sikap percaya diri:
1. Tertuju pada pemecahan masalah
Pada dasarnya, setiap permasalahan merupakan hambatan untuk mencapai
keberhasilan. Seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri ketika sedang berada
dalam kondisi seperti itu akan berpikir negatif atau berpikiran tentang kegagalan
karena tidak menyelesaikan masalah tersebut.
Namun, seseorang yang mempunyai sikap rasa percaya diri akan berpikir
sebaliknya. Maksudnya, ia akan berpikir positif untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan cara mencari solusi atau jalan keluar.

19

2. Menggunakan bahasa positif
Sikap percaya diri berikutnya adalah penggunaan bahasa yang positif saat
berinteraksi dengan orang lain. Bahasa yang positif bisa dikatakan sebagai bahasa
yang memiliki unsur-unsur kesopanan dan membangun sehingga ketika memakai
bahasa yang positif interaksi dengan orang lain akan lebih erat dan bisa membangun
perilaku yang positif, baik itu untuk diri sendiri atau orang lain.
3. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
Bahasa tubuh sangat diperhatikan ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Bahasa tubuh yang positif akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang.
Namun, jika bahasa tubuh berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan bahasa
tubuh yang negatif maka bisa memunculkan rasa kecewa pada lawan bicara.
Bahasa tubuh yang positif ini berasal dari pola pikir yang positif. Oleh
karena itu, seorang yang punya rasa percaya diri akan berusaha untuk menjaga pola
pikirnya tetap positif agar tidak menggunakan bahasa tubuh yang negatif ketika
berinteraksi dengan orang lain.
4. Introspeksi diri
Sikap perilaku percaya diri bukan hanya berhubungan dengan orang lain.
Dengan kata lain, sikap perilaku percaya diri juga bisa berkaitan dengan diri sendiri,
seperti introspeksi diri.
Introspeksi diri ini berupa cara seseorang untuk menyadari kekurangan yang
dimilikinya. Dengan mengetahui kekurangan yang ada di dalam diri maka kita bisa
mengembangkan kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan sehingga akan muncul
rasa percaya diri dalam diri sendiri.

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Bagi beberapa orang belum tahu bagaimana cara meningkatkan rasa percaya
diri supaya tidak minder dan takut ketika melakukan suatu hal atau saat
berkomunikasi dengan orang lain. Simak cara meningkatkan rasa percaya diri
sebagai berikut.

1. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri
Lingkungan bisa membentuk suatu kepercayaan diri pada seseorang
sehingga lingkungan bisa dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam
pembentukan rasa percaya diri. Jika kita berbaur dengan orang-orang yang
mempunyai rasa percaya diri maka rasa percaya diri yang ada di dalam diri akan
meningkat.

20

2. Membuang rasa takut
Musuh alami percaya diri adalah rasa takut yang ada di dalam diri sendiri.
Rasa takut pada seseorang bisa membuat dirinya tidak berani melakukan interaksi
dengan orang lain dan tidak berani melakukan suatu hal yang susah karena takut
gagal.
3. Objektif menilai diri sendiri
Seseorang harus jujur dalam menilai diri sendiri karena penilaian yang jujur
akan membuat diri sendiri tahu akan batas kemampuannya. Maksudnya, setiap
orang mempunyai keahliannya masing-masing sehingga diri tidak semua hal bisa
dikerjakan dengan maksimal.
Pada buku Rahasia Menjadi Pribadi Memikat, Berpengaruh dan Percaya
Diri, Grameds dapat belajar bagaimana cara mengurai dan mengupas secara tuntas
kepibadian yang akmu miliki agar dapat menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
4. Membiasakan diri berpikir positif
Berpikir positif akan menghasilkan energi positif di dalam diri. Dengan
energi positif inilah rasa percaya diri seseorang bisa semakin bertambah sehingga
akan muncul rasa senang dan berani dalam melakukan suatu hal khususnya saat
melakukan interaksi sosial.
5. Melakukan pola hidup yang sehat
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pola hidup yang sehat akan
berdampak baik bagi kesehatan fisik ataupun kesehatan mental seseorang. Bukan
hanya itu, pola hidup yang sehat bisa juga meningkatkan rasa percaya diri pada
seseorang.





BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi,
tempramen, ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi
dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan
pada situasi tertentu, Kepribadian menjadi salah satu hal yang sangat

21

berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan
baik dalam bidang pekerjaan, maupun dalam tindakannya di lingkungan
masyarakat.
3.2 Saran
Dengan belajar kepribadian yang ideal dapat Memperbaiki
Hubungan Sosial membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan
orang lain termasuk komunikasi yang baik, empati, dan kemampuan untuk
bekerja sama. Dan dengan mempelajari dan mengembangkan kepribadian
yang ideal dapat membawa berbagai manfaat positif dalam kehidupan
sehari-hari dan memengaruhi interaksi dengan orang lain secara positif. Hal
ini juga dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan pribadi dan
profesional mereka dengan lebih efektif.











DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/publications/265663/identifikasi-
kepribadianidealkonselor-khas-budaya-indonesia-kajian-nilai-nilai
https://www.gramedia.com/best-seller/pikiran-negatif/
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/590
https://datakata.wordpress.com/2014/04/13/peran-nilai-
dalampembentukankarakter-atau-kepribadian/
https://www.gramedia.com/best-seller/percaya-diri/