FILOSOFI BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH Tim Modul Bimbingan Remaja Usia Sekolah Dirjen Bimas Islam Kemenag RI 2019
MENGAPA PERLU? Mengapa perlu diselenggarakan Bimbingan Remaja ?
FAKTA TENTANG REMAJA INDONESIA
INDONESIA NEGARA KE - 7 DI DUNIA & KE - 2 DI ASEAN, TERBANYAK PERKAWINAN ANAK
Anak perempuan berusia 17 tahun paling rentan terhadap pernikahan 1 dari 9 (11%) perempuan 20-24 tahun menikah sebelum umur 18 tahun, 2018 4,8% sebelum 17 1,8% sebelum 16 0,6% sebelum 15 PREVALENSI
Terdapat 20 provinsi dengan prevalensi perkawinan usia anak di atas angka nasional Prevalensi perkawinan usia anak di Papua Barat sama dengan angka nasional, yaitu 11,2 persen Persentase perkawinan usia anak tertinggi di Sulawesi Barat sebesar 19,4 persen Persentase perkawinan usia anak terendah di DKI Jakarta sebesar 4,1 persen Indonesia 11,2 % Persentase Perempuan 20-24 Tahun yang Menikah Sebelum Umur 18 Tahun menurut Provinsi , 2018
AKIBAT PERKAWINAN ANAK Pendidikan Kesehatan Ekonomi Lainnya DO dll Ibu Anak MMR dll IMR Gizi dll Pekerja Anak dll Upah Rendah dll KDRT, KTA Identitas IPM dll 7 KEMISKINAN
DAMPAK PERKAWINAN ANAK 8 Anak perempuan yang kawin sebelum usia 18 tahun 4 kali lebih rentan untuk menyelesaikan pendidikan menengah / setara Perkawinan anak diestimasikan menyebabkan kerugian ekonomi setidaknya 1,7% dari pendapatan kotor negara (PDB) Komplikasi saat kehamilan dan melahirkan adalah penyebab kematian kedua terbesar untuk anak perempuan berusia 15-19 tahun Bayi yang lahir dari Ibu berusia di bawah 20 tahun berpeluang meninggal sebelum usia 28 hari /1,5 kali lebih besar dibandingkan Ibu berusia 20-30 tahun Perempuan menikah pada usia anak lebih rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Sumber: Survei Nasional Sosial dan Ekonomi , United Nations Children’s Fund, dan Kidman, 2016 Anak perempuan yang kawin sebelum usia 18 tahun 4 kali lebih rentan untuk menyelesaikan pendidikan menengah / setara
BIMBINGAN REMAJA UPAYA YANG DILAKUKAN SAAT INI REMAJA SEHAT / IDEAL
Tujuan Bimbingan REMAJA
Materi Pokok Bimbingan remaja
PRINSIP PEMBELAJARAN (4 PILAR PEMBELAJARAN) Remaja memahami diri , memiliki pengetahuan yang baik Remaja mampu bertindak , mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara tepat . Remaja menjadi pribadi yang ideal, menjadi diri sendiri yang utuh . Siap hidup bersama secara harmonis menjadi bagian dari keluarga , masyarakat dan warna negara . Mampu berperan / berkontribusi untuk kebaikan sosial .
PRINSIP PEMBELAJARAN (PENDEKATAN ENABLING) PENDEKATAN ENABLING ( Memampukan ): pendekatan yang membuat Remaja tidak hanya mampu mengingat , memahami , tetapi juga menerapkan prinsip dan keterampilan mengelola diri Piramida Pengetahuan : 1) Mengingat , 2) Memahami , 3) Menerapkan , 4) menganalisa , 5) Mengevaluasi , 6) Menciptakan ( Taksonomi Bloom)
PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)
DAUR BELAJAR ORANG DEWASA
Petunjuk teknis BIMBINGAN remaja
GAMBARAN JADWAL HARI JAM MATERI PENGAMPU I 08.00-09.00 09.00-10.30 10.30-10.45 10.45-12.00 Pre Test, Pembukaan , Pengarahan , Perkenalan Sesi 1 Remaja yang Sehat ( Langkah 1dan 2) Break Sesi 1 Remaja yang Sehat ( Langkah 3 dan 4) Pimpinan Lembaga / Instansi Fasilitator Terbimtek Panitia Fasilitator Terbimtek II 08.00-08.15 08.15-10.00 10.00-10.15 10.15-11.30 11.30-12.00 Review Sesi 2 Terampil Mengelola Diri ( Langkah 1 dan 2) Break Sesi 2 Terampil Mengelola Diri ( Langkah 3 dan 4) Refleksi , Evaluasi , Penutupan Fasilitator Terbimtek Fasilitator Terbimtek Panitia Fasilitator Terbimtek Pimpinan Lembaga / Instansi
Bersama Membangun remaja untuk genarasi muda yang hebat