“ Saya ingin di Sumenep ada ruang publik kreatif khusus untuk para generasi . Lewat itu , mereka bisa mengekspresikan semuanya . Baik lewat Tarik suara , puisi , pencak silat , tari- tarian , teater , dan beragam ekspresi seni lainnya . Sehingga , semua keterampilan para generasi bisa pentas di situ. Selain itu , juga bisa dijadikan tempat belajar, membaca, berdiskusi, menulis serta unjuk kreativitas anak muda lainnya. Pokoknya, benar-benar bisa menjadi tempat untuk menumbuhkan kreatifitas anak muda,” . Begitulah kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat berdiskusi santai dengan sekelompok pemuda di salah satu warung kopi lesehan di Sumenep. Iya, berawal dari sebuah imajinasi sederhana itulah Panggung Kreasi Anak Negeri lahir. Mantan jurnalis yang kini sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumenep itu ingin menuntaskan jarak antara dirinya dengan para generasi . Jiwa muda yang mengkristal dalam dirinya adalah salah satu alasan kenapa dirinya begitu berapi-api saat berdiskusi soal keginannya memberikan ruang berekspresi dan kreativitas bagi para pemuda Sumenep. Pada saat itulah, sosok yang dikenal sebagai pemuda supel, tampil apa adanya dan murah senyum itu menyapakati satu hal , ada pentas yang diadakan setiap akhir pekan di Taman Adipura . Para pemuda, seniman dan sineas muda lainnya membuat konsep sederhana untuk menerjemahkan kesepakatan itu . Pada akhirnya , tagline yang kita bawa adalah “ Panggung Kreasi Anak Negeri”. Ada beragam penampilan yang kita pentaskan , mulai dari mereka suka akustikan , puisi , pidato , banjari , hingga beragam penampilan lainnya , bahkan bisa dijadikan sebagai tempat sosialisasi beragam pihak , mulai dari para OPD, hingga dari pihak lainnya , seperti Kepolisian , kodim , kejaksaan Dll . PENDAHULUAN