mata kuliah evaluasi pembelajaran materi instrument test.pptx

julianaheldy 6 views 22 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

mata kuliah evaluasi pembelajaran materi instrument test.pptx


Slide Content

INSTRUMENT TES

instrument Tes 3 A.Pengertian Instrument Tes Menurut Anne Anastasi dalam karya tulisnya berjudul  Psychological Testing  (tes) adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Jadi, Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran , yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan , pernyataan , atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik .

B. Bentuk-Bentuk Tes 4 Sebagai alat pengukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan, tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan. Tes berdasarkan fungsi sebagai pengukur: *Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “Ujian Saringan” atau “Ujian masuk *Tes awal dikenal dengan istilah  pre-test * Tes akhir sering dikenal dengan istilah  post-test * Tes diagnostik *Tes formatif ,   sering dikenal dengan istilah “Ulangan Harian” . * Tes sumatif sering dikenal dengan istilah “Ulangan Umum” atau “Evaluasi tahap akhir

5 2. .     Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap , a. Tes intelegensi   ( intellegency test), tes yang dilaksanakan untuk mengungkapkan atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. b.  Tes kemampuan   ( aptitude test), tes yang dilaksanakan untuk mengungkapkan kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee. c. Tes sikap   (attitude test), tes yang dilaksanakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek tertentu. d.  Tes kepribadian   (personality test), yaitu tes yang dilaksanakan untuk mengungkapciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah. e. Tes hasil belajar atau tes pencapaian   (achievement test) ,  yaitu tes yang dilaksanakan untuk mengungkap tingkat pencapaian prestasi belajar . .

6 . 3. Penggolongan Tes berdasarkan objek yang di tes a. Tes individual  (individual test),  yaitu  suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang ( untuk waktu yang sama penguji hanya dapat mengetes seorang calon ). b.   Tes kelompok   (group test),  yaitu   tes yang dilakukan terhadap beberapa murid dalam waktu yang sama . 4. Penggolongan tes berdasarkan waktu yang disediakan bagi teste untuk menyelesaikan tes . a.    Power test,  yaitu tes di mana waktu yang disediakan buat teste untuk menyelesaikan tes tersebut tidak di batasi.             b.    Speed test,  yaitu tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut di batasi.

7 5. Penggolongan Tes berdasarkan bentuk respon(sifatnya) a.   Tes Verbal  (Verbal test),  yaitu tes yang  menggunakan bahasa ( ungkapan kata atau kalimat ) sebagai alat untuk melaksanakan tes . Tes verbal terdiri dari : tes lisan   (oral test)  dan tes tulisan   (written test) .             b.      Tes Non Verbal  (Nonverbal test),  yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa  (ungkapan kata atau kalimat) sebagai alat untuk melaksanakan tes, tetapi menggunakan tindakan tertent u berupa  gambar, memberikan tugas dan sebagainya.

8 6. .     Penggolongan tes berdasarkan cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya . a.    Tes tertulis   (pencil and paper test), ya itu tes di mana tester dalam mengajukan pertanyaan dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawaban juga secara tertulis. b.    Tes lisan   ( nonpencil and paper test) , yakni   tes di mana tester dalam mengajukan pertanyaan dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawaban secara lisan juga.

9 C.Karakteristik Tes Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki : . 1.      Validitas Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid . 2.      Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya

10 3.      Objektivitas Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, dalam bentuk tes atau penilaian 4.      Praktikabilitas Sebuah tes dikatakn praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. Tes yang mudah adalah: a. Mudah dilaksanakan, b. Mudah pemeriksaannya, artinya tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban c. Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan. 5.      Ekonomis Pelaksanaan tes tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

11 D. Fungsi Tes 1.     Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. 2.     Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.

12 3.     Sebagai alat   untuk menentukan penempatan siswa dalam suatu jenjang atau jenis program pendidikan tertentu (placement test). 4.     Sebagai alat untuk mencari umpan balik (feed-back) guna memperbaiki proses belajar-mengajar bagi guru maupun siswa (test formatif ). 5.     Sebagai alat untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar siswa , seperti latar belakang psikologis , fisik , dan lingkungan sosial-ekonomi siswa .

13 E. Teknik Penyusun Test 1.Menyusun spesifikasi tes. Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes atau blue print test , yaitu yang berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu tes. Prosedur penyusunan spesifikasi tes adalah sebagai berikut. Menentukan tujuan tes, Menyusun kisi-kisi tes, Menentukan bentuk tes, Menentukan panjang tes.  

14 2) Menulis tes a)Tes lisan di kelas Pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mengetahui daya serap peserta didik untuk masalah yang berkaitan dengan kognitif yang baru diajarkan.Pertanyaan bisa diajukan di awal pembelajaran, yaitu mengenai konsep atau aplikasi pelajaran yang lalu.Pertanyaan lisan yang diajukan ke kelas harus jelas, dan semua peserta didik harus diberi kesempatan b)Tes bentuk benar atau salah Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian dari pernyataan itu merupakan pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah.

15 C. Bentuk uraian ojektif Bentuk soal uraian objektif sangat digunakan untuk bidang matematika dan IPA, karena Kunci jawabannya hanya satu. Pengerjaan soal ini melalui suatu prosedur atau langkah- Langkah tertentu. Setiap langkah ada skornya. Objektif di sisni dalam arti apabila diperiksa oleh beberapa pendidik dalam bidang studi tersebut hasil penskorannya akan sama. D. Bentuk uraian non-obejektif Bentuk uraian non-objektif karena penilaian yang dilakukan cenderung dipengaruhi subjektivitas dari penilai. Bentuk tes inin menuntut kemampuan peserta didik untuk menyampaikan, memilih, menyusun, dan memadukan gagasan atau ide yang telah dimilikinya dengan menggunkan kata-katanya sendir.

16 E. Bentuk jawaban singkat Bentuk soal jawaban singkat merupakan bentuk soal yang meghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat, atau simbol dan jawabannya hanya dapat dinilai benar atau salah. Bentuk jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang disediakan bagi pengambiltes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk F. Unjuk kerja/performans Penilaian unjuk kerja sering disebut dengan penilaian autentik atau penilaian alternatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah di kehidupan nyata.

3. mentelaah soal tes. 17 Kriteria yang digunakan untuk melakukan telaah butir tes mengikuti pedoman penyusunan tes. Telah dilakukan terhadap kebenaran konsep, teknik penulisan, dan bahasa yang digunakan. Pedoman dalam melakukan telaan butir soal bentuk pilihan ganda 4. Melakukan uji coba tes Sebelum soal digunakan dalam tes yang sesungguhnya, uji coba perlu dilakukan untuk semakin memperbaiki kualitas soal. Uji coba ini dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Melalui uji coba diperoleh data tentang: realibilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh, daya beda, dan lain-lain

18 5. Menganalisis butir tes Berdasarkan hasil uji coba selanjutnya dilakukan analisis butir soal, yaitu menganalisis semua butir soal berdasarkan data Empirik, hasil uji coba, daya pembeda, dan juga efektifitas pengecoh. 6.Memperbaiki tes Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalisis, maka langkah berikutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharakan. Langkah ini biasanya dilakukan atas butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang ternyata masih belum baik. Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu direvisi,

19 7. Merakit tes Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes. Keseluruh butir soal tersebut disusun secara berhati-hati menjadi kesatuan soal tes yang terpadu. Dalam merakit tes,hal- hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, lay out , dan sebagainya harus diperhatikan.

20 8. Melaksanakan tes Setelah langkah menyusun tes selesai dan telah direvisi pasca uji coba, langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes. Tes yang telah disusun diberikan kepada testee untuk diselesaikan. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan tes ini memerlukan pemantauan atau pengawasan agar tes tersebut benar-benar dikerjakan oleh testee dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.namun begitu, pemamntauan dan pengawasan yang dilakukan harus tidak mengganggu pelaksanaan tes itu sendiri.

21 9. Menafsirkan Hasil Tes Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menengah, atau tinggi. Tinggi rendahnya nilai ini selalu dikaitkan dengan acuan penilaian. Ada dua acuan penilaian yang sering digunakan dalam bidang psikologi dan pendidikan, yaitu acuan norma dan kriteria. Jadi tinggi dan rendahnya suatu nilai dibandingkan dengan kelompoknya atau dengan kriteria yang harus dicapai.

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION ^^ 22
Tags