Perlukaan yang terjadi pada saat persalinan di bagian perineum. Luka dikatakan sembuh jika dalam waktu 1 minggu kondisi luka kering, menutup dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Bentuk luka perineum Ruptur adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk ruptur biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
etiologi
Robekan derajat 1, mukosa vagina, kulit perineum tepat dibawahnya Robekan derajat 2, mucosa vagina, kulit perineum dan otot perineum Robekan derajat 3, mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum dan otot spingterani eksternal Robekan derajat 4, Pada robekan yang total spingter recti terpotong dan laserasi meluas sehingga dinding anterior rektum dengan jarak yang bervariasi. Klasifikasi luka perineum
Respon jaringan terhadap cidera melewati beberapa fase yaitu : Fase inflamasi Fase proliferatif Fase maturasi Fisiologi penyembuhan luka
Primary intention (proses utama) Secondary intention (proses sekunder) Third intention (proses primer terlambat) Bentuk-bentuk penyembuhan luka
Penyembuhan yang terjadi setelah diusahakan bertautnya tepi luka, biasanya dengan jahitan, plester, skin graft, atau flap. Hanya sedikit jaringan yang hilang dan luka bersih. Jaringan granulasi sangat sedikit. Re-epitelisasi sempurna dalam 10-14 hari, menyisakan jaringan parut tipis Primary intention
Luka yang tidak mengalami penyembuhan primer dikarakteristikkan oleh luka yang luas dan hilangnya jaringan dalam jumlah besar. Luka sembuh secara alamiah (intervensi hanya berupa pembersihan luka, dan pemberian antibiotika bila perlu) Secondary intention
Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Setelah yakin luka bersih, tepi luka dipertautkan selama 4-7 hari. Third intention
Sebutkan penyebab ruptur perineum “janin”?
Mobilisasi dini Vulva hygine Luas luka Umur Stressor nutrisi Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum
Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering Menghindari pemberian obat tradisional Menghindari pemakaian air panas untuk berendam Mencuci luka perineum dengan air sabun 3-4x sehari Perawatan luka perineum menurut apn
Bahan : Sarung tangan steril Kassa steril Povidon iodine Lidocain 0,5-1% robekan perineum derajat 1 dan 2 Benang jarum
Jarum
Benang yang dapat diserap
Rekomendasi pilihan benang
Reparasi sebaiknya hanya dilakukan oleh dokter yang terlatih secara formal atau dibawah supervisi dokter yang terlatih Dilakukan dikamar operasi dengan pencahayaan yang baik, menggunakan peralatan yang sesuai dan dalam kondisi asepsis Menggunakan anastesi umum atau regional yang memberikan analgesi dan relaksasi otot yang baik Luasnya cedera harus di evaluasi dengan pemeriksaan vaginal dan rektal Prinsip dan teknik penjahitan
Tidak terlalu gatal Tidak menonjol Tidak merah Lunak bila di tekan Kapan luka dikatakan sembuh