mata kuliah psikologi kehamilan, persalinan dan nifas

rahayumaulida040 1 views 26 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

Perilaku kasih sayang merujuk pada ekspresi emosional dan fisik yang menunjukkan rasa cinta, perhatian, dan kedekatan terhadap orang lain.


Slide Content

Bounding attachment Ikatan emosional.

Apa itu perilaku kasih sayang? Perilaku kasih sayang merujuk pada ekspresi emosional dan fisik yang menunjukkan rasa cinta, perhatian, dan kedekatan terhadap orang lain.

Wujud bounding attachment Proximity seeking Anak cenderung mencari kedekatan fisik dengan orang tua atau pengasuhnya, terutama saat merasa takut, cemas, atau membutuhkan kenyamanan. Contoh perilaku ini adalah anak yang mendekati orang tua saat berada di tempat yang asing atau saat merasa tidak nyaman.

Wujud bounding attachment Secure base Pengasuh atau orang tua berfungsi sebagai dasar yang aman bagi anak untuk menjelajahi lingkungan sekitar. Anak merasa nyaman untuk mengeksplorasi dunia luar karena mengetahui bahwa ia memiliki tempat yang aman untuk kembali jika diperlukan.

Wujud bounding attachment Separation protest Ketika terpisah dari pengasuh atau orang tua, anak menunjukkan kecemasan atau ketidaknyamanan yang jelas, seperti menangis atau mencari orang tua mereka. Ini menunjukkan betapa pentingnya ikatan emosional yang dimiliki anak dengan orang tua atau pengasuhnya.

Wujud bounding attachment Sosial referencing Anak juga mengamati dan menilai reaksi emosional orang tua atau pengasuh dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya, ketika anak melihat orang tua mereka bereaksi tenang terhadap situasi yang menegangkan, anak tersebut akan merasa lebih aman dan dapat menyesuaikan perilakunya dengan situasi tersebut.

Faktor yang mempengaruhi bounding attachment Keberadaan Pengasuh yang Responsif : Pengasuh yang responsif terhadap kebutuhan fisik dan emosional anak dapat memperkuat ikatan attachment. Ketika pengasuh memberikan perhatian yang tepat pada saat yang tepat, anak merasa aman dan dihargai.

Faktor yang mempengaruhi bounding attachment Keterikatan Emosional Orang Tua : Tingkat keterikatan emosional orang tua pada anak sangat berpengaruh pada bonding attachment. Jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang konsisten, perhatian yang tulus, dan kehadiran emosional yang dapat diandalkan, maka ikatan emosional antara anak dan orang tua akan semakin kuat.

Faktor yang mempengaruhi bounding attachment Kondisi keluarga : Keadaan keluarga juga berperan dalam pembentukan bounding attachment. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang stabil secara emosional dan sosial cenderung memiliki ikatan yang lebih kuat dengan orang tuanya dibandingkan dengan anak yang tumbuh dalam kondisi keluarga yang penuh konflik atau tidak stabil.

Faktor yang mempengaruhi bounding attachment Kepribadian pengasuh : Pengasuh yang sabar, hangat, dan sensitif terhadap kebutuhan anak cenderung membentuk hubungan attachment yang lebih kuat. Sebaliknya, pengasuh yang cenderung dingin atau tidak responsif dapat mengganggu perkembangan attachment anak.

Faktor yang mempengaruhi bounding attachment Kesehatan mental pengasuh : Kesehatan mental orang tua atau pengasuh mempengaruhi interaksi mereka dengan anak. Pengasuh dengan masalah mental seperti depresi atau kecemasan dapat kesulitan memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh anak, yang dapat mengganggu pembentukan attachment yang sehat.

Anak yang memiliki ikatan yang kuat dengan pengasuhnya akan menunjukkan perilaku fisik yang menunjukkan kedekatan, seperti memeluk, mencium, atau duduk di pangkuan pengasuh. Bentuk dan indicator perilaku bounding attachment Perilaku fisik

Anak yang merasa terikat dengan pengasuhnya cenderung lebih sering berkomunikasi, baik itu melalui kata-kata, ekspresi wajah, maupun tawa. Mereka juga sering mencari perhatian verbal dari pengasuhnya, misalnya dengan bertanya atau bercerita Bentuk dan indicator perilaku bounding attachment Perilaku ferbal

Anak akan mengikuti pengasuhnya ke mana pun mereka pergi, menunjukkan adanya kepercayaan dan keinginan untuk tetap dekat dengan orang yang mereka cintai. Bentuk dan indicator perilaku bounding attachment Perilaku mengikuti

Anak yang memiliki attachment yang kuat dengan pengasuhnya akan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan menunjukkan empati, berbagi, dan berinteraksi dengan teman-temannya, karena merasa aman dan dilindungi oleh pengasuhnya. Bentuk dan indicator perilaku bounding attachment Perilaku sosial

Apa itu pengasuhan ? serangkaian tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan psikologis anak. Pengasuhan ini tidak hanya mencakup pemberian makan, tempat tinggal, dan perawatan fisik lainnya, tetapi juga menyangkut aspek-aspek emosional seperti kasih sayang, perhatian, serta bimbingan dalam perkembangan karakter dan moral anak .

Aspek fisik dalam pengasuhan mencakup semua kebutuhan dasar anak, seperti pemberian makanan yang sehat, perhatian terhadap kesehatan, perlindungan dari bahaya, serta pemenuhan kebutuhan tidur yang cukup. Orang tua bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta memastikan tumbuh kembang fisik anak berjalan dengan baik. Aspek-aspek pengasuhan Aspek fisik

Aspek emosional pengasuhan melibatkan kemampuan orang tua untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan penguatan positif bagi anak. Orang tua yang responsif terhadap kebutuhan emosional anak dapat membangun rasa percaya diri dan rasa aman anak. Ini termasuk cara orang tua berinteraksi dengan anak dalam menghadapi perasaan mereka, seperti memberikan dukungan ketika anak merasa takut atau cemas. Aspek-aspek pengasuhan Aspek emosional

Aspek sosial pengasuhan mencakup pengajaran nilai-nilai sosial kepada anak, seperti berbagi, bekerja sama, menghormati orang lain, serta membimbing anak untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Orang tua juga memiliki peran dalam membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbicara dengan sopan, menyelesaikan konflik, dan berempati terhadap orang lain. Aspek-aspek pengasuhan Aspek sosial

Aspek kognitif berhubungan dengan bagaimana orang tua mendukung perkembangan intelektual anak. Ini melibatkan stimulasi untuk keterampilan berpikir, berbicara, dan memecahkan masalah. Pemberian rangsangan berupa permainan edukatif, percakapan yang mendidik, serta dorongan untuk belajar akan sangat membantu perkembangan kognitif anak. Aspek-aspek pengasuhan Aspek kognitif

Aspek ini berfokus pada pengajaran nilai-nilai moral, etika, dan pembentukan karakter anak. Orang tua berperan penting dalam memberikan contoh yang baik dan mengajarkan perilaku yang sesuai dengan norma sosial dan budaya yang berlaku. Ini termasuk ajaran mengenai kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan sikap menghormati hak orang lain. Aspek-aspek pengasuhan Aspek moral dan karakter

Bentuk-bentuk perilaku pengasuhan Pengasuhan otokratis ( Authoritarian Parenting ) Pengasuhan otokratis ditandai dengan orang tua yang memiliki kontrol tinggi terhadap anak dan menetapkan aturan yang ketat tanpa banyak memberi ruang untuk diskusi atau pertanyaan dari anak. Orang tua dengan gaya ini cenderung tidak terlalu responsif terhadap kebutuhan emosional anak, lebih mengutamakan ketaatan tanpa memberikan penjelasan. Bentuk pengasuhan ini dapat membuat anak merasa kurang diberdayakan, dan dalam beberapa kasus bisa mengarah pada rendahnya harga diri anak.

Bentuk-bentuk perilaku pengasuhan Pengasuhan Otoritatif ( Authoritative Parenting ) Pengasuhan otoritatif adalah gaya pengasuhan yang dianggap paling efektif karena menggabungkan kontrol yang jelas dengan komunikasi terbuka dan kasih sayang. Orang tua otoritatif menetapkan aturan dan harapan yang jelas, tetapi mereka juga memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami alasan di balik aturan tersebut. Mereka responsif terhadap kebutuhan emosional anak, memberikan pujian ketika anak berperilaku baik, dan memberikan disiplin yang mendidik. Anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan otoritatif cenderung lebih mandiri, percaya diri, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.

Pengasuhan permisif ditandai dengan kontrol yang rendah dan kurangnya batasan yang tegas. Orang tua permisif cenderung sangat responsif terhadap kebutuhan emosional anak, namun mereka jarang menetapkan aturan yang jelas atau konsekuensi yang tegas. Anak-anak dengan pengasuhan ini mungkin memiliki kebebasan yang berlebihan tanpa adanya struktur yang cukup. Ini dapat mengarah pada perilaku yang kurang terkontrol atau kesulitan dalam mengikuti aturan sosial. Bentuk-bentuk perilaku pengasuhan Pengasuhan Permisif ( Permissive Parenting )

Pengasuhan tidak terlibat atau mengabaikan adalah gaya pengasuhan di mana orang tua cenderung tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap kebutuhan fisik, emosional, atau sosial anak. Orang tua yang mengabaikan mungkin tidak memberikan arahan atau pengawasan, dan anak sering kali merasa terabaikan. Gaya pengasuhan ini dapat mengganggu perkembangan anak, yang mungkin menghadapi masalah dalam aspek emosional dan sosial. Bentuk-bentuk perilaku pengasuhan Pengasuhan Tidak Terlibat ( Neglectful Parenting )

TANKYOU SO MUCH! SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT TUGAS KELOMPOK ANALISIS JURNAL TENTANG PERILAKU KASIH SAYANG BUAT MAKALAH DAN PRESENTASI
Tags