PENGANTAR DIFUSI INOVASI Alim H. Pamungkas Dosen Departemen Pendidikan Nonformal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
ALIM H. PAMUNGKAS Doktor Pendidikan, organisasi , kebijakan , kursus dan pelatihan Sertifikasi Asesor Kompetensi BNSP RI Instruktur Master KKNI Level 6 BNSP RI Service Excellent BNSP RI Metodologi Pelatihan KKNI Level 4 BNSP RI ToT Pemantapan Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjut Pelatih Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Educating for Sustainable Development (ESD) in Schools and Universities, University College London Learning and Development, Human Resource Certification Institute (HRCI), Virginia Visiting Lecturer Department of Lifelong Learning Chulalongkorn University, Thailand Masa tugas : 10 tahun5 bulan
Pengertian Rogers (1983) Difusi dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat.
Difusi inovasi adalah proses penyebaran inovasi kepada anggota sistem sosial melalu saluran komunikasi dalam jangka waktu tertentu.
Everett M. Rogers Lahir pada 6 Maret 1931 di Iowa, Amerika Serikat. Seorang sarjana komunikasi, sosiolog, penulis dan guru. Rogers memutuskan untuk mengejar gelar di bidang pertanian di Iowa State University. Dia kemudian bertugas di Perang Korea selama dua tahun. Dan kembali ke Iowa State University untuk mendapatkan gelar Ph.D. sosiologi dan statistik pada tahun 1957. Rogers wafat pada 21 Oktober 2004 diusianya yang ke-72 tahun.
S-shaped Diffusion Curve Penelitian teori difusi inovasi diawali ketika seorang psikolog Perancis, Gabriel Tarde, pada tahun 1908 memperkenalkan kurva difusi berbentuk S yang menggambarkan bagaimana suatu inovasi diadopsi oleh seseorang atau sekelompok orang dilihat dari dimensi waktu.
Rogers (1983) “ Tarde’s S-shaped diffusion curve is of current importance because ‘ most innovations have an S-shaped rate of adoption ’”
Kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi. 2. Individu memiliki/membentuk sikap yang menyetujui atau tidak menyetujui inovasi tersebut. Asumsi Dasar 3. Individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu pilihan atau mengadopsi atau menolak inovasi. 4. Individu mencari pendapat yang menguatkan keputusan yang telah diambilnya, ia dapat mengubah keputusannya jika pesan-pesan mengenai inovasi yang diterima berlawanan satu dengan lainnya. Everett A Rogers & Floyd G. Shoemaker (1973)
Unsur Utama Difusi Inovasi Inovasi Saluran Komunikasi Jangka Waktu Tertentu Sistem Sosial
Relative Advantage Compatibility Derajat di mana inovasi dirasakan lebih baik daripada ide sebelumnya yang sudah ada. Derajat di mana inovasi dirasakan konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman serta kebutuhan adopter. Derajat di mana inovasi dirasakan sulit atau mudah untuk dimengerti dan digunakan . Complexity Derajat di mana manfaat inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Observability Derajat di mana inovasi dapat dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas. Trialabilit y
Saluran Komunikasi Media Massa Saluran Antarpribadi Lebih efektif untuk menciptakan pengetahuan mengenai inovasi karena dapat meraih massa yang lebih banyak dengan waktu yang lebih singkat lebih efektif dalam pembentukan dan percobaan sikap terhadap ide baru.
Proses Keputusan Inovasi (pengaplikasian jangka waktu tertentu)
Knowledge (Pengetahuan) : Individu membangun pemahaman tentang inovasi serta fungsinya. Persuasion (Persuasi) : Individu membentuk sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi. Individu juga mencari informasi lebih dalam mengenai inovasi, termasuk kegunaan inovasi. Decision (Keputusan) : Individu menentukan pilihan apakah akan menerima atau menolak inovasi. Implementation (Implementasi) : Tahap ini akan muncul hanya jika individu memilih untuk mengadopsi inovasi. Adanya perubahan perilaku pada individu berupa mulai menggunakan inovasi tersebut. Confirmation (Konfirmasi) : Individu mengevaluasi keputusannya, apakah akan terus menggunakan inovasi tersebut atau berhenti.