Materi bab 1 Penelitian Tindakan Kelas .pdf

katalogkopianart 8 views 8 slides Oct 25, 2024
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

Penelitian tindakan kelas (PTK)


Slide Content

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya,
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah
yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar
memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih ketrampilan. Pendidikan berfungsi
mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki oleh peserta didik,
sebab peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa : “Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa maupun Negara. Pendidikan merupakan
usaha sadar dalam proses pembelajaran yang terencana agar nantinya peserta didik
menjadi manusia yang lebih baik. Pendidikan dasar sebagai pendidikan awal juga sangat
berpengaruh terhadap pendidikan yang selanjutnya”. Salah satu usaha agar mutu
pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan memperbaiki proses belajar di
dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat diperbaiki salah satunya
adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2


B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan identifikasi masalah penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana cara menganalisis masalah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui identifikasi masalah penilaian tindakan kelas.
2. Mengetahui cara menganalisis masalah.

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan dengan Guru Kelas IV SD Negeri 01
Banyuurip, dapat diketahui bahwa permasalahn yang sering muncul dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Dalam mata pelajaran IPA, 8 dari 20 siswa kelas IV (40%) siswa kurang aktif dan memiliki
antusias yang tergolong rendah dalam mengikuti pembelajaran yang disebabkan
keterbatasan media.
2. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, 14 dari 20 siswa kelas IV (70%) kurang dapat
mengoptimalkan kemampuan dalam hal mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
secara lisan dan tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk cerita, dan surat.
3. Dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sebagian besar siswa kurang dapat
mengimplementasikan atau menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
4. Dalam mata pelajaran Matematika, 6 dari 20 siswa kelas IV (30 %) kurang dapat memahami
konsep pecahan sehingga nilai ulangannya masih berada di bawah KKM.
5. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang didominasi dengan hafalan.



0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Bahasa IndonesiaMatematika IPA
Persentase Ketidaktuntasan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SD Negeri Banyuurip 01
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA

4

B. ANALISIS MASALAH
Dari serangkaian masalah yang teridentifikasi di atas, masalah yang akan dikaji melalui
PTK adalah:
“Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, 14 dari 20 siswa kelas IV (70%) kurang dapat
mengoptimalkan kemampuan dalam hal mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
secara lisan dan tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk cerita, dan surat
Alasan pemilihan masalah tersebut adalah mengingat bahwa kemampuan mengungkapkan
pikiran, perasaan dan informasi merupakan salah satu prasyarat untuk dapat menyampaikan
gagasan siswa dalam setiap mata pelajaran dimana setiap siswa harus dapat menyampaikan
ide-ide atau gagasan yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

1. AKAR PENYEBAB MASALAH
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, akar penyebab masalah yang dikaji
adalah sebagai berikut:
 Dari Guru
 Kurangnya adanya motivasi yang diberikan guru kepada siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan dalam kegiatan belajar mengajar.
 Guru hanya menggunakan metode ceramah saat memberikan materi dan cenderung
mendominasi kegiatan pembelajaran.
 Guru belum menggunakan inovasi dalam pembelajaran
 Guru kurang memperhatikan keaktifan siswa pada saat proses belajar.
 Dari Siswa
 Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
 Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
 Kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar yang diajarkan sangat rendah.
 Dari Alat Peraga dan Sumber Belajar
 Guru hanya menggunakan buku panduan sebagai sumber belajar.
 Guru tidak menggunakan alat peraga selama proses pembelajaran.
 Dari KBM
Pembelajaran tidak diskenario secara menarik sehingga cepat membuat bosan, serta
keadaan kelas yang kurang kondusif karena siswa ribut sendiri.

5

2. RUMUSAN MASALAH UMUM
Bagaimanakah cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia pada
siswa kelas IV SD Negeri 01?

3. RUMUSAN MASALAH KHUSUS
1. Apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Banyuurip dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia?
2. Apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together
dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia?
3. Apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together
dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 01
Banyuurip dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia?

4. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan akar penyebab masalah yang paling mendominasi adalah dari guru. Dari
berbagai masalah yang sumbernya guru salah satunya yaitu guru kurang berinovasi
dalam mengembangkan pembelajarannya, sehingga siswa kurang aktif. Maka, solusi
pembelajaran yang menurut saya sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together dengan menggunakan media gambar cerita bersambung.

5. FORMULASI HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) maka kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas V SD
Negeri 01Banyuurip Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal dapat meningkat.

6

6. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Membuat perencanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together (NHT)
2. Merancang dan mengembangkan skenario pembelajaran sesuai perencanaan.
3. Membuat RPP sesuai skenario pembelajaran yang ada.
4. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran.
5. Membuat alat pengumpul data yakni lembar observasi, angket, dan wawancara.

7

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan dengan Guru Kelas IV SD Negeri 01
Banyuurip, dapat diketahui bahwa permasalahn yang sering muncul dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut : Dalam mata pelajaran IPA, 8 dari 20 siswa kelas IV (40%) siswa kurang aktif
dan memiliki antusias yang tergolong rendah dalam mengikuti pembelajaran yang disebabkan
keterbatasan media.

Berdasarkan akar penyebab masalah yang paling mendominasi adalah dari guru. Dari
berbagai masalah yang sumbernya guru salah satunya yaitu guru kurang berinovasi dalam
mengembangkan pembelajarannya, sehingga siswa kurang aktif. Maka, solusi pembelajaran yang
menurut saya sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan menggunakan media gambar
cerita bersambung.

8

DAFTAR PUSTAKA

Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Furchan, H. Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004.
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.