1 fc hse department FCH SE Awareness Program Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan
2 Logo Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia SIPONGI Logo Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia Berasal dari kata Pongo Pygmaeus yaitu orang hutan (Kalimantan). PT. Mayawana Persada
Forest fire management Pengenalan Kebakaran
4 Kebakaran API KEBAKARAN ?
5 Pengertian Api Reaksi kimia antara Bahan Bakar , Oksigen dan Sumber Panas / Nyala dalam perbandingan tertentu atau seimbang PT. Mayawana Persada
6 Apa itu Kebakaran ???? Suatu bencana akibat API yang tidak disengaja dan tidak terkendali yang bisa menimbulkan kerugian harta benda, kerusakan lingkungan dan korban manusia PT. Mayawana Persada
7 Unsur – Unsur Api Bahan Bakar U dara Sumber Panas Sumber Panas Udara Bahan Bakar PT. Mayawana Persada
Bahan Bakar ( Fuel ) Bahan bakar adalah sesuatu benda atau material yang dapat terbakar atau dibakar Jenis-jenis bahan bakar PADAT( kertas , batubara , kain , plastik , dll ). CAIR (Gasoline, Kerosine , Solar, Oli , Alkohol dll ) GAS (LPG, LNG, Avtur /Avgas dan sejenisnya ) PT. Mayawana Persada
9 Udara Udara diperlukan untuk proses kebakaran Kandungan Gas di udara yaitu : Nitrogen (N2) + 78%. Oksigen (O2) + 21%. CO2 dan gas lain + 1 %. (Kebutuhan O2 Manusia min 15%) Ingat !!!! Pada daerah terjadi kebakaran maka persentase O2 akan berkurang dari 21% hal ini karena dominasi CO2 PT. Mayawana Persada
10 Sumber Panas Sumber panas adalah benda atau keadaan atau kejadian yang menghasilkan panas. Sumber nyala adalah s umber panas pada tingkatan suhu tertentu dianggap bisa menimbulkan nyala api PT. Mayawana Persada
11 Kelas Kebakaran (1) Kelas A Materi terbakar adalah b enda padat selain metal dan logam . Kebakaran benda padat meninggalkan arang sisa pembakaran Contoh : Batubara, kertas, karet , kayu dan lain-lain PT. Mayawana Persada
12 Kelas Kebakaran (2) Kelas B Bahan bakar cair atau gas . Kebakaran benda cair dan gas tidak meninggalkan bekas . Contoh : Premium, Kerosene, Solar, Oli , Avtur , Avgas, LPG, LNG dan lain-lain Kelas C Kebakaran yang berhubungan dengan listrik bertegangan Contoh : Genset,dll Kelas D Kebakaran Logam dan Metal Contoh : Magnesium, Aluminium , Titanium, Besi , Uranium dll PT. Mayawana Persada
13 S ifat Fisik Api FLASH POINT FIRE POINT IGNITION POINT PT. Mayawana Persada
14 S ifat Fisik Api 1. Flash Point T emperatur bahan bakar terendah ketika t elah menguap dan bila diberi sumber nyala maka akan terbakar sebentar lalu padam kembali. (Titik terendah bahan bakar bisa terbakar) Contoh: AVGAS 100 -130, Flash Pointnya -50 derajat F . PT. Mayawana Persada
15 S ifat Fisik Api 2. Fire Point T emperatur bahan bakar terendah ketika telah menguap dengan jumlah yang memadai dan diberi sumber nyala maka akan terbakar terus sampai bahan bakarnya habis. PT. Mayawana Persada
16 S ifat Fisik Api 3. Ignition Temperature Temperatur terendah bahan bakar apabila telah menguap dengan jumlah yang memadai t erbakar dengan sendirinya tanpa diberi sumber nyala . Contoh: Avgas 100-130, Ignition temperaturnya adalah 824 derajat F. PT. Mayawana Persada
17 Hasil Dari Proses Pembakaran API DAN PANAS Api yang terjadi dan panas yang dihasilkan saling berkaitan. Bila apinya kecil, temperaturnya kecil. WARNA API CELCIUS MERAH SAMAR-SAMAR 500-550 MERAH GELAP 650-750 MERAH TERANG 850-950 MERAH KEKUNING2AN 1050-1150 MERAH KEPUTIH2AN 1250-1350 PUTIH TERANG (PERAK) 1450-1550 PT. Mayawana Persada
18 Asap Asap adalah dari proses pembakaran yang tidak sempurna yaitu berupa partikel-partikel yang sangat halus yang dapat dilihat dengan mata Pengaruh Asap Menghalangi penglihatan dan sakit pada mata . Mengakibatkan sesak nafas . Kemungkinan beracun ( tergantung pda material terbakar ). PT. Mayawana Persada
19 Gas Berbahaya CARBON MONO OXIDE (CO) CARBON DI OXIDE (CO2) HYDROGEN CYANIDA (HCN) HYDROGEN SULFIDE (H2S) AMMONIA (NH3) SULFUR DI OXIDE (SO2) GAS-GAS LAIN PT. Mayawana Persada
20 Cara Pemadaman Api Mendinginkan (Extinguishment by cooling) Menurunkan persentase kandungan oksigen (Extinguishment by oxygen dilution) Memisahkan bahan-bakar . (Extinguishment by fuel removal) Menghalangi / memutus reaksi berantai (Chain breaking reaction / Extinguishment by Chemical Flame inhibition) PT. Mayawana Persada
21 Mendinginkan Menurunkan temperatur benda/bahan yang terbakar menjadi dibawah Ignition temperature. Untuk cara ini sangat baik dengan menggunakan media air untuk pemadaman HEAT OXYGEN FUEL PT. Mayawana Persada
22 Menurunkan persentase kandungan oksigen Menurunkan persentase oksigen didalam udara sampai dibawah persentase minimal (dibawah 15%). Menyemprotkan gas tertentu sehingga oksigen terdesak dan berkurang sampai dibawah 15%. Menyemprotkan air dengan spray/Fog agar air mudah menguap sehingga uap air mengurangi persentase oksigen. Menggunakan selimut api (Fire blanket) pada api kecil. FUEL HEAT OXYGEN PT. Mayawana Persada
23 Memisahkan bahan-bakar Memisahkan atau menjauhkan bahan-bakar yang belum terbakar dari tempat kebakaran agar tidak ikut terbakar atau mencegah proses terbakar ulang Menjauhkan bahan bakar dari lokasi kebakaran Melindungi bahan bakar agar tidak ikut terbakar Menghalangi mengalirnya bahan bakar ke lokasi / benda yang terbakar Mencegah berlangsungnya proses penguapan bahan bakar ( pergunakan foam) HEAT FUEL OXYGEN PT. Mayawana Persada
24 Usaha Pencegahan Kebakaran Jangan merokok di tempat dilarang merokok Jangan menghalangi alat pemadam api Jangan memasang instalasi listrik dengan beban berlebihan Jangan membiarkan minyak berceceran Jangan membuang puntung rokok di sembarang tempat Jagalah kebersihan Berikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk pencegahan kebakaran ke setiap orang Penuhi Peraturan Keselamatan Kerja yang telah disyaratkan PT. Mayawana Persada
25 Alat Deteksi Kebakaran Heat Detector: Alat untuk mendeteksi panas. Smoke Detector: Alat untuk mendeteksi asap Fire Detector: Alat mendeteksi nyala api. Dan lain-lain PT. Mayawana Persada
Forest fire management Sesi 3.2 Metode Pemantauan Bahaya dan Deteksi Kebakaran PT. Mayawana Persada
27 Definisi Tingkat bahaya kebakaran yang ditentukan berdasarkan pengamatan / pemantauan cuaca dan kondisi bahan bakar dengan menentukan peringkat bahayanya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk pencegahan kebakaran sesuai dengan kondisi yang terjadi . PT. Mayawana Persada
28 Temperatur Ukuran kuantitatif terhadap tingkat panas atau dingin yang diukur dengan menggunakan thermometer. Fahrenheit, Reamur, Celcius, Kelvin 1 celcius= 33.8 F, ( Suhu tidak mempengaruhi FDR) PT. Mayawana Persada
29 Hot Spot Hot Spot adalah suatu titik panas yang terdeteksi oleh sebuah satelite di berbagai titik (kejadian) yang temperaturnya tinggi / High Temperature Events (HTE’s) dalam radius 1 km “pixel”, yang dapat diinterpretasikan sebagai titik api yang yang seolah-olah benar benar terjadi saat itu “near real time” melalui perhitungan algorithmic. PT. Mayawana Persada
30 Lembaga Pemantau Cuaca di Indonesia IFFM – GTZ Germany di Samarinda. FFPCP – U ni Eropa Palembang D FI D – Inggris di K alimantan Tengah. JICA – Japan di Bogor LAPAN – Indonesia. NOAA – AVHRR (Milik NASA – USA) PT. Mayawana Persada
31 Fire Tower (Menara Api) Fire Tower (Menara api ) berfungsi untuk tempat pemantauan asap atau kebakaran yang diposisikan di tempat tertinggi dan strategis untuk area yang di pantau PT. Mayawana Persada
Forest fire management Pengenalan Alat Pemadam PT. Mayawana Persada
33 Alat Pemadaman Kebakaran Mekanis . (Bulldozer, Skidder, Excavator, Tohatsu , Sibahura , Mertex Striker, Fire Truck , dll ) Handtool ( Sekop , Garu , Pulaski, Parang, swatter, backpack pump , dll ) Aerial (Helicopter, Pesawat Fix Wing). Supporting ( Radio, GPS, Binocular, Camera , dll ) PT. Mayawana Persada
34 Mertex Mini Striker WICK 100-4H Ukuran: 225 X 274 X 353 mm. Berat : 5,5 Kg (Kosong). Type: 4 langkah, Satu silinder tegak Bahan bakar: bensin murni. Bore & Stroke & No. of cylinder : 41.8 mm x 36mm Displacement: 49.4 Cm3 Output: 1.6 kW (2,2 ps) Kapasitas bahan bakar: 0.77 liter. Kapasitas oli mesin: 0.25 ltr Komsumsi bahan-bakar: + 3 liter/jam System pengapian: Transistor Magnit. System pelumasan: 30:1 (bensin:Oli) Starting Sytem: Recoil Starter (Engkol tangan). PT. Mayawana Persada
35 Komponen Utama BUSI CHOKE SARINGAN UDARA HANDEL GAS KOIL STARTER TALI STARTER PEMBUANGAN OLI PENGISIAN DAN STIK OLI PT. Mayawana Persada
36 Komponen Utama TUTUP BAHAN BAKAR KRAN BAHAN BAKAR TANGKI BAHAN BAKAR KNALPOT STOP KONTAK PT. Mayawana Persada
37 Handtools PT. Mayawana Persada
38 Alat Pemadam Kebakaran Udara Helikopter (Rotor Wing) Pesawat (F ix Wing ) PT. Mayawana Persada
39 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) A Bahan padat kecuali logam B Cair dan Gas C Listrik bertegangan D Logam PT. Mayawana Persada
40 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Harus siap dipakai pada waktunya Mudah dilihat dan mudah diambil Kondisi baik Setiap orang dapat mengoperasikan dengan benar, tidak membahayakan dirinya Dapat dioperasikan oleh satu orang Untuk pemadaman mula kebakaran Sebatas volume api kecil Permenaker No Per-04/Men/1980 PT. Mayawana Persada
41 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Permenaker No Per-04/Men/1980 Tinggi pemasangan tanda APAR 125 cm dari dasar lantai dimana APAR ditempatkan Jarak Penempatan APAR tidak boleh lebih dari 15 m, kecuali ditentukan lain Tabung APAR berwarna merah APAR digantung di dinding dengan tinggi 120 cm dari lantai, kecuali utk CO2 atau Dry Chemical dengan syarat jarak antar lantai dan APAR tidak kurang dari 15 cm APAR tidak boleh ditempatkan pada ruangan atau tempat dgn temperatur diatas 49oC, kecuali rekomendasi pabrik Jika ditempatkan di ruang terbuka agar dilindungi dengan penutup PT. Mayawana Persada
42 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pin Pengaman Handle / Pegangan Pressure gauge Label : Tipe (Air, C02, Dry Chemical) Klasifikasi (A, B, C) Rating Apar Petunjuk Penggunaan Nozzle PT. Mayawana Persada
43 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Jenis Basah - Air - Busa Jenis Kering - Dry Powder - CO2 - Cleant Agent WATER FOAM HALON POWDER Jenis APAR PT. Mayawana Persada
44 Supporting Equipment GPS Radio Binocular Kompas Dll PT. Mayawana Persada
Forest fire management Sesi 3.4 Sistem Pemadaman Kebakaran PT. Mayawana Persada
46 Strategi Penganggulangan Kebakaran Strategy I : Monitor Tidak melakukan pemadaman api langsung, hanya melakukan pengawasan untuk mengetahui lokasi, arah api, dan kecepatan rambat api, perilaku api dan pengaruh api secara umum. Apabila kebakaran di luar konsesi dan tidak membahayakan areal plantation PT. Mayawana Persada
47 Strategy II : Confine. Memadamkan tepi ilaran api agar tidak memasuki areal yang diawasi (Area konsesi). PT. Mayawana Persada
48 Strategy III: Contain Memadamkan api paling sedikit 5 meter sekeliling kebakaran. Tindakan ini adalah usaha untuk meminimalkan atau menghentikan luasan areal terbakar. PT. Mayawana Persada
49 Strategy IV: Control Memadamkan api paling sedikit 30 meter sekeliling areal kebakaran. PT. Mayawana Persada
50 Strategy V: Out Api 100% telah padam . Tidak ditemukan sedikitpun api yang masih menyala atau asap yang masih mengepul PT. Mayawana Persada
51 Strategi Penganggulangan Kebakaran Strategy III: Contain Padamkan 5 meter keliling area kebakaran Strategy IV: Control Padamkan 30 meter sekeliling areal terbakar Strragety V: Out Padamkan total seluruh area terbakar Area-I Area-II Area-III PT. Mayawana Persada
52 Taktik Pemadaman Kebakaran Taktik I : Direct Attack Nyala api langsung dipadamkan dengan alat dan material pemadam yang digunakan PT. Mayawana Persada
53 Taktik Pemadaman Kebakaran Sekat Bakar Tangan (Handline Fire Break) Membuat sekat dengan menggunakan alat-alat tangan, seperti cangkul, garu, parang, sekop, chainsaw, dll. Sekat Bakar Mekanis ( Mecanicalline Fire Break) Membuat sekat dengan menggunakan alat-alat mekanis seperti excavator, bulldoser , skidder, grader, dll . PT. Mayawana Persada
54 Taktik Pemadaman Kebakaran Taktik III: Parallel Attack Membuat sekat bakar dekat dengan ilaran api dan mengikuti tepi ilaran kemudian langsung membakar sisa bahan bakar yang belum terbakar PT. Mayawana Persada
55 Taktik Pemadaman Kebakaran Aerial Attack I: Fixed-Wing. Pemadaman dengan menggunakan pesawat udara (Air Tangkers ). PT. Mayawana Persada
56 Taktik Pemadaman Kebakaran Aerial Attack II : Rotor-Wing Pemadaman dengan menggunakan bumby bucket helikopter PT. Mayawana Persada
57 Penggelaran Selang Pemadaman Kebakaran Simple Hose Lay… Hanya dengan satu nozzle, tidak ada gated-wy es , dengan cara ini hose bisa lebih panjang. PT. Mayawana Persada
58 Gated-wyes ditambah di selang utama untuk memperbanyak nozle dan hose yang lebih kecil disambung dari hose utama untuk nozle. Untuk cara ini pressure air berkurang tetapi lebih banyak nozle yang terpakai. Penggelaran selang dengan 1 fire pumps PT. Mayawana Persada
59 Penggelaran selang dengan 2 fire pumps Gated-wyes ditambah di selang utama untuk memperbanyak nozle dan hose yang lebih kecil disambung dari hose utama untuk nozle. Untuk cara ini pressure air berkurang tetapi lebih banyak nozle yang terpakai. PT. Mayawana Persada
60 Penggelaran selang progressif dengan bantuan tangki air Menggunakan lebih dari satu mesin dengan menambah tangki air di pertengahan jalur untuk untuk menambah jarak,tekanan/volume air. PT. Mayawana Persada
61 Penggelaran selang dengan satu jalur dengan 2 mesin Mengabung lebih dari satu mesin untuk satu selang utama untuk menambah tekanan air pada jarak yang jauh dan tekannan air tidak cikup apabila hanya dengan satu mesin. PT. Mayawana Persada
Forest fire management Sesi 3.5 Review, Pelaporan dan Investigasi Kebakaran PT. Mayawana Persada