Materi-entreprener-PERAN-PENDIDIK dalam proses Pembelajaran

agengpribadi42 1 views 35 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

Materi-entreprener-PERAN-PENDIDIK dalam proses Pembelajaran di sekolah


Slide Content

1 P ERAN PENDIDIK DA LAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

2 KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/ Spesialis ) SEMI PROFESI (Diploma) TERAMPIL (SMA ) TIDAK TERAMPIL

3 PROFESI ILMU PENGETAHUAN TERTENTU APLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPAN BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN OLEH MASYARAKAT DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

4 MENDIDIK, MENGAJAR, MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK SIAPA GURU (Ps 1 (1) UUGD 2005) ? GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL DENGAN TUGAS UTAMA:

( Permendiknas No 58 Tahun 200 9 ) Pendidik PAUD : profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik. 5

6 8 KODE ETIK PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN SERTIFIKAT KEAHLIAN PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU:

Mengapa harus profesional Subyek pendidikan adalah manusia yang mempunyai kemauan, pengetahuan yg dapat dikembangkan, sementara pendidikan dilandasi nilai-nilai kemanusiaan Pendidikan dilakukan secara intens, sadar dan bertujuan maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma dan nilai yang baik secara universal/nas./lokal, y ang menjadi acuan pada proses pendidikan Teori-teori pendidikan merupakan kerangka hipotesis dalam menjawab permaslahan pendkk. Inti pendidikan pada proesnya, yaitu situasi dialog antara peserta didik dg guru, yang memungkinkan pserta didik tumbuh kearah yang dikehendaki.

PENDIDIK PROFESSIONAL? Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil pembelajaran; Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan; Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan Memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa.

9 & KOMPETENSI: PEDAGOGIK KEPRIBADIAN SOSIAL PROFESIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK: BERPENDIDIKAN S1 atau D4 L.B. PEN DD. TINGGI DI BID.PAUD BERSERTIFIKASI PENDIDIKAN PROFESI GURU PAUD SEHAT JASMANI DAN ROHANI MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN KOMPETENSI KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL HARUS MEMILIKI :

10 K EMAMPUAN SESEORANG DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK YANG MELIPUTI PEMAHAMAN THDP PESETA DIDIK, PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR,PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGAKTUALISASIKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKINYA KOMPETENSI PEDAGOGIK :

11 Memahami karakteristik, kebutuhan dan perkembangan anak didik Menguasai dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini Menguasai prinsip dan pendekatan bermain sambil belajar Menguasai dasar-dasar bimbingan KOMPETENSI PEDAGOGIK :

12 K EMAMPUAN KEPRIBADIAN YANG MANTAP, STABIL, DEWASA, ARIF DAN BERWIBAWA, MENJADI TAULADAN BAGI PESERTA DIDIK DAN BERAKHLAK MULIA KOMPETENSI KEPRIBADIAN :

13 Memiliki kepekaan terhadap pikiran dan perasaan anak Menghargai perbedaan, keunikan individu, cepat tanggap menghadapi kesulitan anak Memiliki rasa peduli, empati dan responsif serta mampu memberi dorongan kepada anak Memiliki rasa kasih sayang, kesabaran, kehangatan, keluwesan, kejujuran, penuh perhatian dan bersikap obyektif KOMPETENSI KEPRIBADIAN :

14 K EMAMPUAN DALAM PENGUASAAN MATERI SECARA LUAS DAN MENDALAM YANG MEMUNGKINKANNYA MEMBIMBING PESETA DIDIK, MEMENUHI STANDAR KOMPETENSI YANG DITETAPKAN KOMPETENSI PROFESIONAL :

15 Menguasai menu pembelajaran yg berorientasi perkembangan (fisik, sosial, emosional, kognitif, bahasa dan seni) Menguasai pengembangan program yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak Menguasai berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak Menguasai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar Menguasai pengelolaan pembelajaran yang bervariasi, menyenangkan,dan menantang yang berorientasi pada perkembangan Menguasai penilaian yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak KOMPETENSI PROFESIONAL :

16 K EMAMPUAN SESEORANG SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT UNTUK BERKOMUNIKASI DAN BERGAUL SECARA EFEKTIF DENGAN PESERTA DIDIK, SESAMA PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN, ORANG TUA PESERTA DIDIK DAN MASYARAKAT SEKITAR KOMPETENSI SOSIAL :

17 Memahami anak dalam konteks keluarga sosial, budaya dan masyarakat Menguasai komunikasi dengan anak Mampu bekerja sama dengan orang tua anak, pihak pemerintah dan masyarakat untuk kepentingan pendidikan anak KOMPETENSI SOSIAL :

PERAN PENDIDIK/ GURU DALAM PEMBELAJARAN Guru harus memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat meningkatkan potensi peserta didik secara optimal dengan menempatkan dirinya sebagai: Orang tua yang penuh kasih Teman Fasilitator, yang setiap saat memberikan kemudahan Memberikan sumbangan pemikiran Memupuk rasa percaya diri dan berani bertanggungjawab Membiasakan untuk saling berhubungan Mengembangkan proses sosialisasi Mengembangkan kreativitas Menjadi pembimbing ketika diperlukan

Peran guru : Sebagai pendidik: maka harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab (memahami nilai, norma moral dan sosial), wibawa (memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral sosial dan intelektual), mandiri (mampu mengambil keputusan sendiri) Sebagai pengajar (memberikan kemudahan belajar: membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisa, men s intesa, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyesuaiakan metode, menjadikan pembelajran lebih bermakna ) Sebagai pembimbing: merencanakan tujuan, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, memaknai pembelajaran, penilaian) Sebagai Pelatih (dalam pembentukan kompetensi dasar,guru harus lebih banyak tahu)

Peran Guru 5. Sebagai penasehat, harus mengerti kesehatan mental dan psikilogi 6. Sebagai pembaharu (inovator): menterjemahkan pengalaman dan kebijakan kepada peserta didik 7. Sebagai model dan teladan (sikap, bicara dan gaya bicara, kebiasaaqan bekerja, perilaku neurotis yakni pertahanan untuk melindungi diri, penerapan nilai, kesehatan, gaya hidup 8. Sebagai peneliti 9. Sebagai pendorong kreativitas 10. Sebagai kulminator (akhir sebuah pembelajaran), mengakhiri dalam proses pembelajaran, kapan mengakhiri, kapan ulangan / penilaian,

Peran Guru dalam Administrasi Sekolah Adm. Kurikulum Pengembangan Kurik u lum Pelaksanaan Kurikulum Adm. kesiswaan Adm. Sarana/prasarana Adm. Personal Adm. Keuangan Sekolah Adm. Hubungan Sekolah dengan masyarakat Adm. Layanan khusus

Perilaku , etika profesi meliputi : Pertanggungjawaban ( akunta bility) Pengabdian (dedication) Kesetiaan (loyalitas) Kepekaan (sensitivity) Persamaan (equality) Kepantasan (equity)

Fungsi Kode Etik adalah pedoman tingkah laku dan landasan moral dalam menjalankan profesinya. Kode Etik Guru Indonesia: Guru berbakti menjunjung peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional Guru berusaha memperoleh informasi tentang pesesta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan penyuluhan Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar Guru memelihara hubungan seprofesi, semanagat kekeluargaaan dan kesetiakawanan sosial

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan maratabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai suatu perjuangan dan pengabdian 9. Guru melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan

Kesalahan yang sering dilakukan guru Mengambil jalan pintas pembelajaran Menunggu peserta didik berperilaku negatif Menggunakan destruktif disiplin Mengabaikan perbedaan peserta didik Merasa paling pandai Tidak adil Memaksa hak peserta didik

Perilaku guru yang kurang mendidi:k Memarahi siswa ketika siswa tidak bisa menjawab Menggunakan waktu tidak tepat Cara mengajar monoton Diskriminatif Memberikan penghargaan yang berlebihan Terlalu permisif dengan siswa

27 MUTU PENDIDIKAN ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KEPUASAN/ KENIKMATAN : sesuai standar, sesuai penggunaan pasar / pelanggan , sesuai perkembangan kebutuhan, dan sesuai lingkungan Global) ISUE PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LULUSAN BERMUTU SEBAGAI TUNTUTAN PERUBAHAN YANG CEPAT DAYA SAING LULUSAN

28 KEPERCAYAAN ( RELIABILIT Y) KETERJAMINAN ( ASSURANCE ) PENAMPILAN ( TANGIBILITY ) PERHATIAN ( EMPHATY ) KETANGGAPAN ( RESPONSI BILITY ) SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA) UNSUR-UNSUR &

29 KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING PELANGGAN KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI PELANGGAN TERHADAP PRODUK KITA PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN HARUS MENJADI ACUAN BAGI PROGRAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU berorientasi maka LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN:

30 LAMA BARU MENGAJAR DAN MENYODORI SISWA DENGAN MUATAN INFORMASI PENGETAHUAN GURU DIPANDANG PALING MENGETAHUI DAN SATU2NYA SUMBER INFORMASI DERASNYA INFORMASI TIDAK MUNGKIN GURU BERSIKAP PALING TAHU GURU MENGAJAR BAGAIMANA SISWA BELAJAR BERUSAHA MENDAPATKAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER U/. MEMFASILITASI KEBUTUHAN SISWA TUGAS GURU

31 Simpulan Kemerosotan mutu pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum semata tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa . Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan ,keterampilan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya . Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi juga harus dibarengi oleh sikap , pengembangan profesionalisme , bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan .

Penutup Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru merupakan keharusan Perlu komitmen dan dukungan semua pihak Organisasi Guru dan organisasi sejenis harus di depan dalam mencari terobosan peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru. Guru jangan selalu menggantungkan pada pemerintah.

33 Jika anak dibesarkan dengan kritikan,ia akan belajar untuk mengutuk. Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan ejekan, dia akan belajar menjadi pemalu Jika anak dibesarkan dengan kekerasan, dia akan belajar melawan. Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia akan belajar merasa bersalah Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia akan belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar bersabar. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia akan belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia akan belajar mempercayai. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia akan belajar menyenangi diri sendiri. Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, ia akan belajar tentang keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya. KATA – KATA BIJAK DALAM MENDIDIK ANAK

Charles Handy (1997): “ Kita akan membuat kesalahan bila kita beranggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan. Peter Senge (1997): “ Kita harus berhenti membayangkan apa yang akan dilakukan di masa depan dengan melihat apa yang membuat kita sukses dimasa lalu.

Michael Hammer (1997): “ Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa akan datang