MATERI II pembelajaran mendalam dalam kurikulum.pptx

nidyaamelia1984 11 views 18 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

pembelajaran mendalam


Slide Content

MODEL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING WEBINAR 01 Oleh : Dra Inti Farhati, MA

02 01 Mindfull Learning 02 Meaningfull Learning 03 Joyfull Learning

03 MINDFULL LEARNING Mindful Learning memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif berdiskusi dan bereksperimen dengan memperhatikan kebutuhan serta potensi setiap individu. Mindfull Learning bertujuan untuk memberikan ruang bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar, dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan dan potensi tiap individu diharapkan siswa dapat terlibat langsung melalui diskusi, eksperimen, dan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan. Oleh : Dra Inti Farhati, MA Menghargai Keunikan dan Keterlibatan Siswa

MINDFULL LEARNING Menghargai Keunikan dan Keterlibatan Siswa : *Guru memiliki kesadaran bahwa setiap anak berbeda : Kemampuan Fisik Minat / hobi / bakat Catatan : Dalam Mindfull Learning sebaiknya guru membuat menu kegiatan yang berbeda beda dan jangan langsung memberi kegiatan , tetapi ajaklah anak ber eksperimen terlebih dahulu sehingga anak akan mampu menyimpulkan dari apa yang telah dipelajarinya

04 PEMBELAJARAN MIND FULL Mindfull Learning memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif berdiskusi dan bereksperimen dengan memperhatikan kebutuhan serta potensi setiap individu. guru diharapkan tidak hanya menyampaikan teori saat belajar sains, tetapi juga membantu siswa memahami peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Mind Full terdiri dari dua domain utama, yakni kesadaran guru dan motivasi belajar siswa. Oleh : Dra Inti Farhati, MA

05 Contoh: Guru dapat menjelaskan berbagai jenis air dengan menanyakan apa saja air yang ada di kehidupan sehari-hari. sebagai eksplorasi awal, siswa diberi kesempatan menjawab seluas-luasnya sesuai pengetahuan awal. Jenis air secara visual dan di sekitar kehidupan sehari-hari seperti air laut, air kolam, air got, air sungai, dan lain-lain. jika klasifikasi air dalam konteks kebutuhan ibadah hanya ada 3 jenis, yakni air muthlak, air musta'mal, dan air mutanajis. Jadi mereka langsung tahu dan punya kemampuan mengklasifikasi jenis-jenis air dalam konteks yang berbeda-beda. Oleh : Dra Inti Farhati, MA

06 MEANINGFUL LEARNING pembelajaran yang mengarahkan kepada anak tentang tujuan dan manfaat ilmu yang dipelajari sehingga anak akan mampu mengimplementasikan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Pada elemen Meaningfull Learning, siswa diajak untuk memahami alasan di balik setiap pelajaran yang mereka pelajari. siswa perlu tahu mengapa suatu materi penting dan bagaimana materi tersebut bisa bermanfaat di kehidupan nyata” -Abdul Mu’ti - Oleh : Dra Inti Farhati, MA Pentingnya Pembelajaran yang Relevan

07 Pendekatan ini memposisikan guru sebagai fasilitator yang membantu siswa mengaitkan pelajaran dengan penerapan di dunia nyata. pembelajaran yang mengarahkan kepada anak tentang tujuan dan manfaat ilmu yang dipelajari sehingga anak akan mampu mengimplementasikan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Dengan menemukan ilmu baru, mengetahui gunanya, maka murid akan lebih termotivasi untuk menguasai ilmu tersebut.kurangnya motivasi belajar murid karena mereka tidak mengethaui mnfaat ilmu yang dipelajari Oleh : Dra Inti Farhati, MA

08 Contohnya , dalam pelajaran matematika , guru bisa menjelaskan bagaimana konsep-konsep tertentu akan bermanfaat dalam mengelola keuangan pribadi atau bahkan dalam pengelolaan logistik . Dengan pemahaman ini , siswa diharapkan lebih termotivasi dan antusias dalam belajar . Praktek sholat , anak – anak betul betul mengetahui tata cara sholat , bacaan , syarta sah nya sholat . Oleh : Dra Inti Farhati, MA

09 JOYFULL LEARNING Proses belajar yang menyenangkan dan memotivasi. Joyfull Learning bukan sekadar pembelajaran yang menyenangkan, melainkan sebuah pendekatan yang mengedepankan kepuasan dari pemahaman mendalam. diharapkan dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam mempelajari setiap mata pelajaran Oleh : Dra Inti Farhati, MA Menciptakan Pembelajaran yang Bermakna dan Menyenangkan Joyfull Learning adalah menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, sehingga siswa tidak hanya merasa senang, tetapi juga benar-benar memahami materi yang dipelajari. -Abdul Mu’ti -

proses belajar yang menyenangkan dan memotivasi . Pembelajaran ini menciptakan suasana yang positif dan memungkinkan siswa untuk merasa terlibat secara emosional dalam proses belajar . Dengan kata lain, siswa diajak untuk belajar dengan senang hati dan antusias Dalam Joyful Learning pembelajaran harus bersifat menyenangkan dan bermakna , bermakna jika ada orang dewasa sebagai pendamping atau mengarahkan dalam kegiatan pembelajaran tersebut . Pada usia PAUD harus ada permainan yang bermakna , karena pada usia tersebut belum bisa berfikir abstrak , maka pembelajaran harus melalui bermain . Metode ini menjadi pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam pembelajaran . Namun juga mengutamakan pemikiran yang mendalam dari para siswa terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan . 10 Oleh : Dra Inti Farhati, MA Pendekatan Joyfull learning

11 Contoh dalam pembelajaran: Menggunakan permainan dan aktivitas yang menarik untuk memperkenalkan materi pelajaran. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan saling membantu. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung dengan dekorasi yang menarik dan musik yang lembut. Oleh : Dra Inti Farhati, MA

12 MODEL PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DENGAN DEEP LAERNING PROJECT-BASED LEARNING (PBL) PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DISCOVERY LEARNING COOPERATIVE LEARNING

13 PROJECT-BASED LEARNING (PBL) PBL adalah model pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui pengerjaan proyek nyata atau simulasi yang relevan dengan dunia nyata. Ciri-Ciri: Siswa bekerja secara mandiri atau kelompok untuk menghasilkan produk nyata. Pembelajaran bersifat interdisipliner Meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan manajemen waktu. Langkah Utama: Penentuan pertanyaan atau tantangan. Perencanaan proyek. Pelaksanaan dan penyelidikan. Penyelesaian produk dan evaluasi.

14 PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Problem-Based Learning adalah model pembelajaran berbasis masalah yang menempatkan siswa untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur sebagai fokus pembelajaran. Ciri-Ciri: Masalah menjadi titik awal pembelajaran. Mengintegrasikan teori dan praktik. Mendorong pembelajaran mandiri dan diskusi kelompok. Langkah Utama: Presentasi masalah. Diskusi awal dan identifikasi pengetahuan yang dibutuhkan. Penelitian mandiri. Diskusi lanjutan dan solusi.

15 DISCOVERY LEARNING Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan konsep, prinsip, atau informasi baru melalui eksplorasi dan penemuan mandiri. Ciri-Ciri: Siswa aktif dalam menemukan informasi. Berbasis pengalaman dan eksplorasi. Meningkatkan pemahaman mendalam dan kemampuan berpikir kreatif. Langkah Utama: Penyajian situasi atau masalah. Eksplorasi dan pengumpulan data. Penemuan konsep atau prinsip. Generalisasi dan penerapan

16 COOPERATIVE LEARNING Cooperative Learning adalah model pembelajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Ciri-Ciri: Pembelajaran bersifat kolaboratif. Adanya tanggung jawab individu dan kelompok. Meningkatkan keterampilan sosial. Langkah Utama: Pembentukan kelompok heterogen. Pemberian tugas kelompok. Kerja sama untuk menyelesaikan tugas. Presentasi hasil kelompok dan evaluasi.

TERIMA KASIH SEKIAN DAN
Tags