Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya . 4.4 Mengamati dengan mikroskop struktur , letak , sifat dan fungsi jaringan pada hewan mamalia dan mengaitkan dengan tubuh manusia
1. Jaringan Epitel Jaringan ini tersusun atas selapis atau beberapa lapis sel yang sangat rapat . Memiliki macam-macam fungsi tergantung lokasi : a. Di permukaan luar , di kulit , berfungsi memberi perlindungan dari kerusakan ( gesekan ) mekanis,masuknya Mikroorganisme dan radiasi ultraviolet. b. Di permukaan dalam , di organ dalam , berfungsi untuk absorpsi .
Jaringan Epitel Sederhana Epital Pipih Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Epitel Batang ( Silindris ) Epitel batang berbentuk seperti batang , nukleusnya bulat , dan terletak di dasar sel.
Epitel Kubus Epitel kubus berbentuk seperti kubus , nukleusnya bulat , besar , dan terletak di tengah . Epitel Transisional Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis -lapis .
Jaringan Epitelium Berlapis Epitel Pipih Berlapis Tunggal ( Epitel Skuamosa Simpleks ) Bentuk sel-selnya pipih dan hanya terdiri atas satu lapis sel dengan inti sel berbentuk bulat telur , terletak di tengah sel. Di jumpai pada bagian tubuh yang terlindungi dan jarang terkena gesekan , yaitu : pembuluh darah , pembuluh limfa , kapsula bowman ginjal , alveolus paru-paru dan pipi bagian dalam . Sangat cocok untuk proses difusi , osmosis,dan filtrasi .
b. Epitel Pipih Berlapis Banyak ( Epitel Skuamosa Kompleks ) Tersusun atas beberapa lapis sel berbentuk pipih . Beregenerasi dengan cepat melalui pembelahan sel di dekat lamina basal. Fungsi : melindungi jaringan dibawahnya dari gesekan . Letak : permukaan luar kulit , permukaan dalam esofagus , rongga mulut , vagina dan anus.
c. Epitel Kubus berlapis Tunggal ( Epitel Kuboid Simpleks ) Tersusun oleh selapis sel-sel epitel berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat yang terletak ditengah sel. Fungsi : untuk absorpsi dan sekresi . Terdapat pada kelenjar-kelenjar dan salurannya , misalnya kelenjar ludah dan kelenjar tiroid . Terdapat pula pada lensa mata dan permukaan luar ovarium .
d. Epitel Kubus Berlapis Banyak ( Epitel Kuboid Kompleks ) Tersususn atas lebih dari satu lapis sel-sel kubus . Lapisan terluar : sel-selnya memipih Lapisan dalam : Berbentuk kubus Letak : saluran kelenjar keringat dan ovarium .
e. Epitel Silindris Berlapis Tunggal ( Epitel Kolumner Simpleks ) Tersusun atas sel-sel silindris dengan inti sel berbentuk bulat telur yang terletak di basal sel. Berperan dalam menyeksresikan getah pencernaan dan menyerap nutrien ., yaitu : saluran pencernaan . Diantara sel-sel epitel silindris usus dua belas jari terdapat sel-sel yang berbentuk seperti piala ( sel gobet ). Pada permukaan dalam hidung , uterus dan saluran Fallopi terdapat jaringan ini yang memiliki silia ( rambut getar )
f. Epitel silindris Berlapis Banyak ( Epitel Kolumner Kompleks ) Sel-sel berbentuk silindris pada lapisan permukaan , sedangkan lapisan di bawahnya tersusun atas sel-sel berbentuk kubus atau tidak beraturan . Fungsi ; untuk sekresi dan ekskresi . Letak : uretra , kelenjar ludah dan kelenjar susu .
g. Epitel Transisional Memiliki beberapa lapis sel yang sulit ditentukan bentuknya ( pipih,kubus atau silindris ) Letak : Kantung kemih , ureter , ginjal dan leher rahim .
2. Jaringan Ikat untuk mengikat dan mendukung jaringan-jaringan lain di dalam tubuh Jaringan ikat yang menahan banyak jaringan dan organ secara bersamaan di posisinya mengandung sel-sel yang tersebar dengan fungsi yang bervariasi . Terdapat dua tipe yang mendominasi , fibroblas dan makrofag .
Komponen Jaringan Ikat : Sel : fibroblas , makrofag , sel mast, sel lemak , sel plasma dan sel darah putih .
b. Serabut , terdiri dari : Serabut Kolagen : serabut yang paling banyak dan memiliki daya renggang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah , berwarna putih , tersusun atas protein kolagen . Contoh : tendon.
Serabut Elastin : lebih halus dari serabut kolagen . Tersusun atas elastin dan mikrofibril , elastisitas tinggi tetapi daya elastisitasnya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang . Contoh : kulit dan paru-paru . Serabut Retikuler : serabut yang paling halus dan bercabang membentuk jala . Fungsi : untuk memberi sokongan atau kekuatan .
c. Zat Dasar : molekul organik , garam dan air. Fungsi : sebagai zat pengisi ruang antarsel dan antarserabut pada jaringan ikat .
Macam – Macam Jaringan ikat a. Jaringan Ikat Biasa : 1. Jaringan Ikat Padat : memiliki matriks yang berisi banyak serabut dengan susunan yang teratur dan padat . Komponen utama adalah kolagen putih . Bersifat tidak elastis , tetapi cukup fleksibel .
Jaringan Ikat Padat Teratur : Memiliki berkas serabut kolagen dan fibroblas yang membentuk serabut paralel , yang memaksimalkan kekuatan nonelastik . Fungsi : memberi kekuatan fleksibel . Contoh : ligamen dan tendon.
Jaringan Ikat Padat tidak Teratur : memiliki banyak serabut kolagen yang terdapat dalam berkas-berkas besar membentuk anyaman jala . Letak : Lapisan bawah dermis kulit , tulang , persendian , dan katup jantung .
Jaringan Ikat Padat elastis Terdiri atas berkas-berkas serabut elastin yang tersusun padat dan sejajar . Fungsi : memberikan elastisitas pada jaringan . Letak : dinding aorta, trakea dan saluran bronkus .
2. Jaringan ikat Longgar : memiliki banyak pembuluh darah , sel-sel saraf , fibroblas , makrofag , dan sel-sel darah putih . Fungsi : mengikat epitelium ke jaringan-jaringan di bawahnya dan menahan organ di posisinya . Komponen serabut : sedikit dan tersusun agak longgar saling membentuk anyaman ke segala arah . Serabut penyusunnya terdiri atas serabut kolagen , serabut elastin , serta serabut retikuler . Letak : sekitar pembuluh darah , pembuluh limfa , otot serta saraf .
b. Jaringan ikat Khusus 1. Jaringan Ikat Retikuler : tersusun atas serabut-serabut retikuler yang teranyam dalam matriks seperti jel . Didalam matriksnya terdaoat sel-sel darah putih . Fungsi : menyokong organ-organ yang lunak dan membentuk darah . Letak : Limpa , nodus limfa , dan hati .
2. Jaringan Adiposa : jaringan ikat longgar yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak di dalam sel-sel adiposa . Fungs i : membantali dan menginsulasi tubuh serta menyimpan bahan bakar sebagai molekul lemak . Letak : bagian atas ginjal dan disekeliling mata .
c. Jaringan Ikat Penyokong Fungsi : menyokong kedudukan jaringan lain. Jaringan ikat penyokong adalah jaringan tulang . 1. Jaringan Tulang Rawan ( kartilago ) : Sel-sel tulang rawan ( kondrosit ). Kartilago bersifat kuat dan lentur . Dibedakan menjadi tulang rawan hialin , tulang rawan elastin , dan tulang rawan fibrosa .
2. Jaringan Tulang Keras ( osteon ) : tersusun atas sel-sel tulang yang berasal dari sel induk tulang . Bersifat keras karena sebagian matriksnya mengandung kalsium , fosfat , bikarbonat , sitrat , magnesium, kalium dan natrium . Sebagian kecil mengandung kolagen .
d. Jaringan Ikat Penghubung 1. Jaringan Darah : termasuk ke jaringan ikat penghubung karena berasal dari sel-sel mesenkim . Tersusun atas sel-sel darah dan plasma darah . 2. Jaringan limfa : bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah , komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa , garam-garam , asam lemak .
3. Jaringan Otot Jaringan otot tersusun pleh sel-sel otot yang memiliki struktur serabut kontraktil yang disebut miofibril . Miofibril tersusun atas filamen atau benang aktin dan miosin . Dengan adanya miofibril , sel-sel otot mampu berkontraksi dan berelaksasi .
Macam-macam jaringan otot : Otot Lurik : sel-sel otot lurik berbentuk silinder memanjang dengan banyak inti yang terletak di bagian tepi sitoplasmanya . Otot Lurik melekat pada rangka . Kontraksi otot lutik dikendalikan oleh kemauan kita .
2. Otot Jantung : otot yang menyusun dinding jantung . Terlihat seperti lurik dan berinti satu atau dua . Memiliki kemiripan dengan otot polos karena inti selnya terletak di tengah sitoplasma . Kontraksinya secara terus-menerus tanpa kita sadari . Serat otot jantung bercabang-cabang dan saling berhubungan melalui cakram interkalar , yang merelai sinyal-sinyal dari sel-ke sel dan membantu menyinkronisasi detak jantung .
3. Otot Polos : berinti satu yang terletak di tengah sel. Bentuk selnya seperti gelendong dengan ujung meruncing . Tidak memiliki serabut melintang sehingga terlihat polos . Dijumpai di usus , lambung , uterus, kantong kemih , dan pembuluh darah . Berkontaksi diluar kemauan kita .
4. Jaringan Saraf Fungsi : untuk mengindra ransangan dan mentransmisikan sinyal-sinyal dalam bentuk impuls-impuls saraf dari satu bagian ke bagian yang lain. Tersusun atas sel-sel saraf disebut neuron. Tiap neuron terdiri atas badan sel dengan inti ditengahnya , akson dan ddendrit . Mencakup berbagai bentuk sel glial yang membantu menyediakan makanan , menginsulasi , dan menyegarkan kembali neuron. Akson dan dendrit merupakan penjuluran sitoplasma yang membentuk serabut saraf . Sering kali Akson diselubungi oleh sel Schwann. Selubung akson tersebut dinamakan selubung meilin . Batas antar sel Schwann disebut nodus Ranvier .
Sel Punca ( Stem Cell ) Ahli Histologi Rusia , Alexander Maksimov (1908), ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah , seperti menjadi sel darah merah dan sel darah putih . Teori ini akhirnya terbukti 70 tahun kemudian , sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus-menerus dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan , tetapi dengan induksi yang tepat , stem cell akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung , sel saraf serta sel otot . Stem Cell adalah sel yang belum mengalami diferensiasi ( perubahan bentuk sel ) dan memiliki potensi ( totipotensi ) yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak tipe-tipe sel yang berbeda di dalam tubuh .
Sel punca memiliki dua karakteristik : 1. Beregenerasi : sel punca mampu meregenerasi diri dengan cara pembelahan sel , sel punca mampu membelah dan menghasilkan lebih banyak sel-sel punca . Sel-sel ini akan terus membelah menjadi sel-sel yang lebih spesifik , sampai akhirnya menjadi sel yang dapat berkembang menjadi satu jenis sel tertentu saja . 2. Berdiferensiasi : kemampuan sel punca untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel lain, misalnya sel saraf , sel otot jantung , sel otot rangka , dan sel pankreas .
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi dibagi menjadi empat,yaitu : 1. Sel Punca Bertotipotensi mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel , yaitu sel ekstra-embrionik , sel somatik dan sel kelamin . Dapat bertumbuh menjadi organisme baru apabila diberikan dukungan maternal yang memadai . Contoh : zigot .
2. Sel Punca Berpluripotensi mampu berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal( ektoderm,endoderm , mesoderm), yang termasuk sel punca berpluripotensi adalah sel punca embrionik . Sel-sel punca berpluripotensi mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh , tetapi tidak dapat membentuk suatu organisme baru . contoh : plasenta dan tali pusat .
3. Sel Punca Bermultipotensi mampu berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel , misalnya sel punca hematopoietik . 4. Sel Punca Berunipotensi hanya dapat menghasilkan satu jenis sel. Memiliki sifat dapat memperbarui atau meregenerasi diri .
Sel punca dapat digolongkan menjadi dua , yaitu : 1. Sel Punca embrio : mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup ( pluripoten ). Sel punca inilah yang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi . Sel punca embrio diperoleh dari embrio manusia yang berumur 4 atau 5 hari , yaitu saat proses blastosis . Sel ini juga banyak terdapat dalam plasentaatau ari-ari bayi yang baru lahir .
2. Sel Punca Dewasa memiliki fungsi spesifik dan hanya mampu membentuk beberapa jenis sel yang segolongan ( multipoten ), misalnya sel punca jantung hanya dapat membentuk sel-sel otot jantung , sel-sel otot polos , dan endotelium . Sel punca dewasa diperoleh dari sel-sel orang dewasa . Orang dewasa memiliki sel-sel punca di jantung , otak , sumsum tulang , darah , pembuluh darah , otot rangka , kulit , paru-paru , dan hati
Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi . edisi 5. jilid 3 . Alih Bahasa : Wasman manalu . Erlangga . Jakarta. Pujiati , Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA . Jakarta:Platinum .