Materi Jaringan Hewan Biologi Kelas 11 SMA

SuadahDzikriyahh 0 views 46 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 46
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46

About This Presentation

Jaringan hewan kelas 11


Slide Content

ASSALAMUALAIKUM...

Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya . 4.4 Mengamati dengan mikroskop struktur , letak , sifat dan fungsi jaringan pada hewan mamalia dan mengaitkan dengan tubuh manusia

1. Jaringan Epitel Jaringan ini tersusun atas selapis atau beberapa lapis sel yang sangat rapat . Memiliki macam-macam fungsi tergantung lokasi : a. Di permukaan luar , di kulit , berfungsi memberi perlindungan dari kerusakan ( gesekan ) mekanis,masuknya Mikroorganisme dan radiasi ultraviolet. b. Di permukaan dalam , di organ dalam , berfungsi untuk absorpsi .

Jaringan Epitel Sederhana Epital Pipih Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Epitel Batang ( Silindris ) Epitel batang berbentuk seperti batang , nukleusnya bulat , dan terletak di dasar sel.

Epitel Kubus Epitel kubus berbentuk seperti kubus , nukleusnya bulat , besar , dan terletak di tengah . Epitel Transisional Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis -lapis .

Jaringan Epitelium Berlapis Epitel Pipih Berlapis Tunggal ( Epitel Skuamosa Simpleks ) Bentuk sel-selnya pipih dan hanya terdiri atas satu lapis sel dengan inti sel berbentuk bulat telur , terletak di tengah sel. Di jumpai pada bagian tubuh yang terlindungi dan jarang terkena gesekan , yaitu : pembuluh darah , pembuluh limfa , kapsula bowman ginjal , alveolus paru-paru dan pipi bagian dalam . Sangat cocok untuk proses difusi , osmosis,dan filtrasi .

b. Epitel Pipih Berlapis Banyak ( Epitel Skuamosa Kompleks ) Tersusun atas beberapa lapis sel berbentuk pipih . Beregenerasi dengan cepat melalui pembelahan sel di dekat lamina basal. Fungsi : melindungi jaringan dibawahnya dari gesekan . Letak : permukaan luar kulit , permukaan dalam esofagus , rongga mulut , vagina dan anus.

c. Epitel Kubus berlapis Tunggal ( Epitel Kuboid Simpleks ) Tersusun oleh selapis sel-sel epitel berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat yang terletak ditengah sel. Fungsi : untuk absorpsi dan sekresi . Terdapat pada kelenjar-kelenjar dan salurannya , misalnya kelenjar ludah dan kelenjar tiroid . Terdapat pula pada lensa mata dan permukaan luar ovarium .

d. Epitel Kubus Berlapis Banyak ( Epitel Kuboid Kompleks ) Tersususn atas lebih dari satu lapis sel-sel kubus . Lapisan terluar : sel-selnya memipih Lapisan dalam : Berbentuk kubus Letak : saluran kelenjar keringat dan ovarium .

e. Epitel Silindris Berlapis Tunggal ( Epitel Kolumner Simpleks ) Tersusun atas sel-sel silindris dengan inti sel berbentuk bulat telur yang terletak di basal sel. Berperan dalam menyeksresikan getah pencernaan dan menyerap nutrien ., yaitu : saluran pencernaan . Diantara sel-sel epitel silindris usus dua belas jari terdapat sel-sel yang berbentuk seperti piala ( sel gobet ). Pada permukaan dalam hidung , uterus dan saluran Fallopi terdapat jaringan ini yang memiliki silia ( rambut getar )

f. Epitel silindris Berlapis Banyak ( Epitel Kolumner Kompleks ) Sel-sel berbentuk silindris pada lapisan permukaan , sedangkan lapisan di bawahnya tersusun atas sel-sel berbentuk kubus atau tidak beraturan . Fungsi ; untuk sekresi dan ekskresi . Letak : uretra , kelenjar ludah dan kelenjar susu .

g. Epitel Transisional Memiliki beberapa lapis sel yang sulit ditentukan bentuknya ( pipih,kubus atau silindris ) Letak : Kantung kemih , ureter , ginjal dan leher rahim .

2. Jaringan Ikat untuk mengikat dan mendukung jaringan-jaringan lain di dalam tubuh Jaringan ikat yang menahan banyak jaringan dan organ secara bersamaan di posisinya mengandung sel-sel yang tersebar dengan fungsi yang bervariasi . Terdapat dua tipe yang mendominasi , fibroblas dan makrofag .

Komponen Jaringan Ikat : Sel : fibroblas , makrofag , sel mast, sel lemak , sel plasma dan sel darah putih .

b. Serabut , terdiri dari : Serabut Kolagen : serabut yang paling banyak dan memiliki daya renggang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah , berwarna putih , tersusun atas protein kolagen . Contoh : tendon.

Serabut Elastin : lebih halus dari serabut kolagen . Tersusun atas elastin dan mikrofibril , elastisitas tinggi tetapi daya elastisitasnya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang . Contoh : kulit dan paru-paru . Serabut Retikuler : serabut yang paling halus dan bercabang membentuk jala . Fungsi : untuk memberi sokongan atau kekuatan .

c. Zat Dasar : molekul organik , garam dan air. Fungsi : sebagai zat pengisi ruang antarsel dan antarserabut pada jaringan ikat .

Macam – Macam Jaringan ikat a. Jaringan Ikat Biasa : 1. Jaringan Ikat Padat : memiliki matriks yang berisi banyak serabut dengan susunan yang teratur dan padat . Komponen utama adalah kolagen putih . Bersifat tidak elastis , tetapi cukup fleksibel .

Jaringan Ikat Padat Teratur : Memiliki berkas serabut kolagen dan fibroblas yang membentuk serabut paralel , yang memaksimalkan kekuatan nonelastik . Fungsi : memberi kekuatan fleksibel . Contoh : ligamen dan tendon.

Jaringan Ikat Padat tidak Teratur : memiliki banyak serabut kolagen yang terdapat dalam berkas-berkas besar membentuk anyaman jala . Letak : Lapisan bawah dermis kulit , tulang , persendian , dan katup jantung .

Jaringan Ikat Padat elastis Terdiri atas berkas-berkas serabut elastin yang tersusun padat dan sejajar . Fungsi : memberikan elastisitas pada jaringan . Letak : dinding aorta, trakea dan saluran bronkus .

2. Jaringan ikat Longgar : memiliki banyak pembuluh darah , sel-sel saraf , fibroblas , makrofag , dan sel-sel darah putih . Fungsi : mengikat epitelium ke jaringan-jaringan di bawahnya dan menahan organ di posisinya . Komponen serabut : sedikit dan tersusun agak longgar saling membentuk anyaman ke segala arah . Serabut penyusunnya terdiri atas serabut kolagen , serabut elastin , serta serabut retikuler . Letak : sekitar pembuluh darah , pembuluh limfa , otot serta saraf .

b. Jaringan ikat Khusus 1. Jaringan Ikat Retikuler : tersusun atas serabut-serabut retikuler yang teranyam dalam matriks seperti jel . Didalam matriksnya terdaoat sel-sel darah putih . Fungsi : menyokong organ-organ yang lunak dan membentuk darah . Letak : Limpa , nodus limfa , dan hati .

2. Jaringan Adiposa : jaringan ikat longgar yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak di dalam sel-sel adiposa . Fungs i : membantali dan menginsulasi tubuh serta menyimpan bahan bakar sebagai molekul lemak . Letak : bagian atas ginjal dan disekeliling mata .

c. Jaringan Ikat Penyokong Fungsi : menyokong kedudukan jaringan lain. Jaringan ikat penyokong adalah jaringan tulang . 1. Jaringan Tulang Rawan ( kartilago ) : Sel-sel tulang rawan ( kondrosit ). Kartilago bersifat kuat dan lentur . Dibedakan menjadi tulang rawan hialin , tulang rawan elastin , dan tulang rawan fibrosa .

2. Jaringan Tulang Keras ( osteon ) : tersusun atas sel-sel tulang yang berasal dari sel induk tulang . Bersifat keras karena sebagian matriksnya mengandung kalsium , fosfat , bikarbonat , sitrat , magnesium, kalium dan natrium . Sebagian kecil mengandung kolagen .

d. Jaringan Ikat Penghubung 1. Jaringan Darah : termasuk ke jaringan ikat penghubung karena berasal dari sel-sel mesenkim . Tersusun atas sel-sel darah dan plasma darah . 2. Jaringan limfa : bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah , komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa , garam-garam , asam lemak .

3. Jaringan Otot Jaringan otot tersusun pleh sel-sel otot yang memiliki struktur serabut kontraktil yang disebut miofibril . Miofibril tersusun atas filamen atau benang aktin dan miosin . Dengan adanya miofibril , sel-sel otot mampu berkontraksi dan berelaksasi .

Macam-macam jaringan otot : Otot Lurik : sel-sel otot lurik berbentuk silinder memanjang dengan banyak inti yang terletak di bagian tepi sitoplasmanya . Otot Lurik melekat pada rangka . Kontraksi otot lutik dikendalikan oleh kemauan kita .

2. Otot Jantung : otot yang menyusun dinding jantung . Terlihat seperti lurik dan berinti satu atau dua . Memiliki kemiripan dengan otot polos karena inti selnya terletak di tengah sitoplasma . Kontraksinya secara terus-menerus tanpa kita sadari . Serat otot jantung bercabang-cabang dan saling berhubungan melalui cakram interkalar , yang merelai sinyal-sinyal dari sel-ke sel dan membantu menyinkronisasi detak jantung .

3. Otot Polos : berinti satu yang terletak di tengah sel. Bentuk selnya seperti gelendong dengan ujung meruncing . Tidak memiliki serabut melintang sehingga terlihat polos . Dijumpai di usus , lambung , uterus, kantong kemih , dan pembuluh darah . Berkontaksi diluar kemauan kita .

4. Jaringan Saraf Fungsi : untuk mengindra ransangan dan mentransmisikan sinyal-sinyal dalam bentuk impuls-impuls saraf dari satu bagian ke bagian yang lain. Tersusun atas sel-sel saraf disebut neuron. Tiap neuron terdiri atas badan sel dengan inti ditengahnya , akson dan ddendrit . Mencakup berbagai bentuk sel glial yang membantu menyediakan makanan , menginsulasi , dan menyegarkan kembali neuron. Akson dan dendrit merupakan penjuluran sitoplasma yang membentuk serabut saraf . Sering kali Akson diselubungi oleh sel Schwann. Selubung akson tersebut dinamakan selubung meilin . Batas antar sel Schwann disebut nodus Ranvier .

Sel Punca ( Stem Cell ) Ahli Histologi Rusia , Alexander Maksimov (1908), ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah , seperti menjadi sel darah merah dan sel darah putih . Teori ini akhirnya terbukti 70 tahun kemudian , sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus-menerus dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan , tetapi dengan induksi yang tepat , stem cell akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung , sel saraf serta sel otot . Stem Cell adalah sel yang belum mengalami diferensiasi ( perubahan bentuk sel ) dan memiliki potensi ( totipotensi ) yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak tipe-tipe sel yang berbeda di dalam tubuh .

Sel punca memiliki dua karakteristik : 1. Beregenerasi : sel punca mampu meregenerasi diri dengan cara pembelahan sel , sel punca mampu membelah dan menghasilkan lebih banyak sel-sel punca . Sel-sel ini akan terus membelah menjadi sel-sel yang lebih spesifik , sampai akhirnya menjadi sel yang dapat berkembang menjadi satu jenis sel tertentu saja . 2. Berdiferensiasi : kemampuan sel punca untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel lain, misalnya sel saraf , sel otot jantung , sel otot rangka , dan sel pankreas .

Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi dibagi menjadi empat,yaitu : 1. Sel Punca Bertotipotensi mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel , yaitu sel ekstra-embrionik , sel somatik dan sel kelamin . Dapat bertumbuh menjadi organisme baru apabila diberikan dukungan maternal yang memadai . Contoh : zigot .

2. Sel Punca Berpluripotensi mampu berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal( ektoderm,endoderm , mesoderm), yang termasuk sel punca berpluripotensi adalah sel punca embrionik . Sel-sel punca berpluripotensi mampu berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh , tetapi tidak dapat membentuk suatu organisme baru . contoh : plasenta dan tali pusat .

3. Sel Punca Bermultipotensi mampu berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel , misalnya sel punca hematopoietik . 4. Sel Punca Berunipotensi hanya dapat menghasilkan satu jenis sel. Memiliki sifat dapat memperbarui atau meregenerasi diri .

Sel punca dapat digolongkan menjadi dua , yaitu : 1. Sel Punca embrio : mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup ( pluripoten ). Sel punca inilah yang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi . Sel punca embrio diperoleh dari embrio manusia yang berumur 4 atau 5 hari , yaitu saat proses blastosis . Sel ini juga banyak terdapat dalam plasentaatau ari-ari bayi yang baru lahir .

2. Sel Punca Dewasa memiliki fungsi spesifik dan hanya mampu membentuk beberapa jenis sel yang segolongan ( multipoten ), misalnya sel punca jantung hanya dapat membentuk sel-sel otot jantung , sel-sel otot polos , dan endotelium . Sel punca dewasa diperoleh dari sel-sel orang dewasa . Orang dewasa memiliki sel-sel punca di jantung , otak , sumsum tulang , darah , pembuluh darah , otot rangka , kulit , paru-paru , dan hati

Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi . edisi 5. jilid 3 . Alih Bahasa : Wasman manalu . Erlangga . Jakarta. Pujiati , Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA . Jakarta:Platinum .