MATERI_KULIAH_IRIGASI xxxxx- Copy (4).ppt

darmadi27 0 views 11 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

semoga bermanfaat


Slide Content

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.5.Penggunaan Konsumtif ( Etc)
Perkiraan kebutuhan air untuk pertumbuhan
tanaman diukur dari penguapan tanaman.
Pada penerapan praktis dapat dihitung dengan
pendekatan perkalian evapotranspirasi potensial
(Eto) dengan koefisien tanaman (kc) dengan
rumus :
ETc = ETo x kc
Dimana :
ETc = penggunaan konsumtif
ETo = evaporasi potensial
kc = koefisien tanaman

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Evaporasi Potensial dipengaruhi oleh :
•Temperatur rerata (° C) bulanan/setengah bulanan
•Kelembaban relatif rerata (Relative humadity, %)
•Kecepatan angin (wind velocity, m/det) acuan
setinggi 2 m di atas tanah
•Lamanya penyinaran matahari (Duration o
Radiation, %)
•Kedudukan meridian (Latitude, ..° , ..', .." )
•Koefisien Albedo untuk tanaman acuan (rerumputan
pendek = 0,25)

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.6. KOEFISIEN TANAMAN (kc)
•Koeisien Tanaman (kc) adalah besaran yang
menunjukkan kebutuhan tanaman akan air untuk
pertumbuhan optimal yang besarnya tergantung
kepada tahapan perkembangan tanaman
tersebut
Periode
Tengah
Bulanan
PADI
KEDELAI NEDECO/PROSIDA FAO
Varitas Biasa Varitas Unggul Varitas Biasa Variras Unggul
1 1,20 1,20 1,10 1,10 0,50
2 1,20 1,27 1,10 1,10 0,75
3 1,32 1,33 1,10 1,05 1.00
4 1,40 1,30 1,10 1,05 1.00
5 1,35 1,30 1,10 0,95 0,82
6 1,24 0.00 1,05 0.00 0,45
7 1,12 0,95
8 0.00 0.00

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.7 Perkolasi dan rembesan (P = Percolation)
•Perkolasi atau gerakan aliran air dalam tanah
secara vertikal ke bawah dan kesamping
sebenarnya juga didapatkan dari hasil penelitian di
lapangan, sangat tergantung pada sifat-sifat tanah
dan karakteristik pengolahannya.
•Pada tanah lempung dengan pengolahan yang
baik mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari
dan pada tanah pasiran antara 3-6 mm/hari.

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.8. Penggantian Lapisan Air
(WLR = Water Layer Replacement)
•Air untuk penjenuhan tanah adalah meliputi air yang
dibutuhkan untuk penyiapan lahan sebesar 250 mm(Padi 1)
dan 200 mm(Padi 2) ditambah pergantian lapisan air di
sawah sebesar 50 mm sehingga total menjadi 300 mm untuk
padi musim hujan dan 250 mm untuk padi musim kemarau.
Penggantian lapisan air di sawah ( Water Layer Replacement)
setinggai 50 mm selama jangka waktu penyiapan lahan (LP)
yaitu,
Jika LP selama 45 hari maka WLR=50 mm/45 hari =1.1 mm/hari
Jika LP selama 30 hari makaWLR=50 mm/30 hari =1.7 mm/hari
Nilai WLR tersebut disusun dalam 2 atau 3 tahapan lama
waktu pengolahan tanah dengan selang tiap 15 harian.

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.9 Curah Hujan Efektif ( Re = Rainall Efektive)
•Hujan efektif adalah hujan yang betul-betul yang
dapat dimanfaatkan oleh tanaman selama masa
pertumbuhannya baik langsung maupun tidak
langsung.
•Secara pendekatan perhitungan dilakukan terhadap
data curah hujan rerata (bulanan/setengah bulan,
mm) dari hasil pencatatan statiun hujan di lokasi
daerah Irigasi, yang diolah secara ranking utnuk
menentukan urutan andalannya (R-80% untuk
tanaman padi dan R-50% untuk tanaman palawija.
•Kemudian besarnya hujan efektif direkomendasikan
sebagai 70% dari hujan andalan.
Pertemuan 8Pertemuan 8

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Cara menghitung Curah Hujan Effektif (Re)
1.Dari data curah hujan bulanan selama n tahun
diranking dari mulai terkecil keterbesar
2.Hitung R
80
untuk padi dengan rumus n /5 + 1 dan
3. R
50 dengan rumus n/2 untuk palawija
4.Sehingga didapat : R-eff = 0.7 x R80untuk padi,
mm/bulan
5.R-eff = 0.7 x R50untuk palawija, mm/ bulan
Untuk menghitung R 80 – 1/2 bulanan dengan
menggunakan angka pembanding rumus:
R80 – I = AP – I/(AP-I +AP- II) * R 80
R80 – II = AP – II/(AP-I +AP- II) * R 80

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Untuk menghitung R 80 – 1/2 bulanan dengan
menggunakan angka pembanding rumus:
AP -I = R80JAN – (R80JAN – R80DES)/4
AP- II = R80JAN - (R80JAN - R80FEB)/4
R80 – I = AP–I/(AP-I +AP-II) * R80
R80–II = AP -II/(AP-I +AP- II) * R80
Ref JAN-I = 0.70 * R80-I/15
Ref JAN-II = 0.70 * R80-II/15 untuk padi

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Ad.9.Menghitung kebutuhan air di sawah dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
NFR = Etc + P – Re + WLR
Dimana :
Etc = penggunaan air konsumtif, mm
P = kehilangan air akibat Perkolasi, mm/hari
Re = curah hujan effektif, mm.hari
WLR = penggantian lapisan air, mm/hari ntuk periode
 Untuk Periode LP, maka rumus yang dipakai
NFR = LP – Re
 
Pertemuan 9Pertemuan 9

Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung
Tags