Materi Pejagran dalam konsep untuk memahami cara menanggulangi bencana.pptx

rakahasan1 1 views 135 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 135
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129
Slide 130
130
Slide 131
131
Slide 132
132
Slide 133
133
Slide 134
134
Slide 135
135

About This Presentation

cara menanggulangi bencana dalam hidup


Slide Content

MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA R. IMAN TJIPTADI, S.Pd ., M.M.

BIODATA : tjiptaadi iman resoatmodjo @ tjiptaadiRI @ resoatmodjo_iman [email protected] [email protected] +62 822 265 684 54 NAMA : R. IMAN TJIPTADI, S.Pd ., M.M. Tempat , Tanggal Lahir : Semarang, 1 September 1971 Alamat : Rt. 04 Rw . 04 Jurangkah , Dadirejo , Bagelen PURWOREJO Jabatan : Penata Penggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Leader of HIPNOTIKA MANDIRI Sertifikat : NLP, Certified Hypnoteraphist Instructor, ESP Counselor Pelatihan Tim Reaksi Cepat BNPB Pelatihan Manajemen Tempat Pengungsian Pelatihan Psikososial Pasca Bencana Pelatihan Sistim Komando Penanganan Darurat TOT Manajemen Tempat Pengungsian (KAMP) Training of Damage and Loses Assesment ( DaLA ) Muscle Snake Handle ( Penanganan Ular )

MEMBUAT POLA YANG SAMA

DASAR HUKUM Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana ; Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana ; Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 46 tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Penanggulangan Bencana Daerah; Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sistem Penanggulangan Bencana di Daerah Peraturan Bupati Purworejo Nomor 33 Tahun 2015 tentang Sistem Penanggulangan Bencana Terintegrasi di Kabupaten Purworejo

BATAS WILAYAH KABUPATEN PURWOREJO Luas Wilayah : 1.034, 81752 km 2 Batas Wilayah Sebelah Utara : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen Sebelah Timur : Kabupaten Kulonprogo – DIY Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Topografis Pegunungan , Dataran Rendah , Pantai Barat  Gugusan Pegunungan Serayu Selatan Timur  Gugusan Pegunungan Menoreh Selatan  25 km Pantai Datar ( Samudera Indonesia) Tiga Sungai Besar = Barat Wawar , Tengah Jali , Timur Bogowonto Secara Administratif dibagi menjadi 16 Kecamatan 469 desa dan 25 kelurahan = 494

PETA KONTUR PURWOREJO Kab . Magelang Kab . Wonosobo Kab . Kulon Progo DIY Kab . Kebumen Gugus Pegunungan SERAYU SELATAN Gugus Pegunungan MENOREH Samudera Hindia

INDEKS RISIKO BENCANA INDONESIA 2020 KABUPATEN PURWOREJO Banjir, Gempabumi, Tsunami, Kebakaran Permukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem, Longsor, Gunungapi, Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Gagal Teknologi, Konflik Sosial, Epidemi dan Wabah Penyakit. Sumber : www.dibi.bnpb.go.id NASIONAL SKOR KELAS RISIKO RANGKING NASIONAL 119 TINGGI 36 PROVINSI JATENG SKOR KELAS RISIKO RANGKING PROVINSI 110 TINGGI 2

BENCANA Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan , baik oleh faktor alam dan / atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia , kerusakan lingkungan , kerugian harta benda , dan dampak psikologis . (UU No. 24/2007)

BENCANA SOSIAL NONALAM ALAM JENIS-JENIS BENCANA

BENCANA ALAM adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi , tsunami, gunung meletus , banjir , kekeringan , angin topan , dan tanah longsor . (UU No. 24/2007)

BENCANA NONALAM Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi , gagal modernisasi , epidemi , dan wabah penyakit . (UU No. 24/2007)

BENCANA SOSIAL adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat , dan teror (UU No. 24/2007)

MITIGASI BENCANA Mitigasi Bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana , baik melalui pembangunan fisik ( mitigasi struktural ) maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan ( mitigasi fungsional ) menghadapi ancaman bencana (UU No. 24/2007)

POTENSI RAWAN BENCANA DI KAB PURWOREJO Kabupaten Purworejo secara geografis berpotensi terhadap Bencana - Wilayah bagian Timur dan Utara ( Bagelen , Purworejo , Kaligesing , Loano , Bener , Gebang , Bruno, Kemiri , dan Pituruh merupakan Perbukitan kalau musim hujan rawan tanah longsor dan kalau musim kemarau rawan kekeringan . Wilayah dataran rendah ( sebagian Purworejo , Banyuurip , Bayan, Gebang , Kutoarjo , Butuh , Grabag , Ngombol , Purwodadi ) rawan banjir . - Wilayah bagian selatan adalah pantai sepanjang 25 km ( Kec . Purwodadi , Ngombol dan Grabag ) adalah rawan Tsunami. Dalam Pergantian musim sering terjadi Angin topan / puting beliung . - Jalur Tansportasi Vital Jawa Selatan, baik darat maupun udara .

SIKLUS MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA BENCANA TANGGAP DARURAT PEMULIHAN REHAB/REKON PENCEGAHAN KESIAPSIAGAAN

SINERGITAS PENTAHELIX PENANGGULANGAN BENCANA

Serangkaian baik sebelum , saat dan sesudah terjadi bencana yang dilakukan untuk mencegah , mengurangi , menghindari dan memulihkan diri dari dampak bencana . PENANGGULANGAN BENCANA

Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana , kegiatan pencegahan bencana , tanggap darurat , dan rehabilitasi . PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Panik , stress, bingung ( tidak tahu apa yang harus diperbuat ) Respons terkesan lambat Semua ingin membantu dng caranya sendiri Kewenangan komando sering tidak jelas Distribusi bantuan dan penanganan tidak merata FAKTA DI LAPANGAN SAAT KEADAAN DARURAT BENCANA

Menjauhkan masyarakat dari bencana Menjauhkan bencana dari masyarakat Hidup harmoni dengan bencana Menumbuhkembangkan dan mendorong kearifan lokal masyarakat dalam penanggulangan bencana . STRATEGI (FILOSOFI) PENANGANAN BENCANA

DESA PEJAGRAN Desa Pejagran , Kecamatan Ngombol Luas Wilayah : 128 ha/1.28 km 2 Batas Wilayah Sebelah Utara : Desa Tunjungan Sebelah Barat : Desa W onoroto Sebelah Timur : Desa wonosari Sebelah Selatan : Desa Malang

ANGIN TOPAN/PUTING BELIUNG ANGIN KENCANG YANG DATANG SECARA TIBA-TIBA DAN BERTEKANAN TINGGI. MEMPUNYAI PUSAT, BERGERAK MELINGKAR (PUSARAN ANGIN KENCANG) HINGGA MENYENTUH PERMUKAAN BUMI, DENGAN KECEPATAN 120 KM/JAM ATAU LEBIH. BIASANYA TERJADI PADA MUSIM PANCAROBA (PERGANTIAN MUSIM) PADA SIANG HARI SUHU UDARA PANAS, PENGAP, DAN AWAN HITAM MENGUMPUL, AKIBAT RADIASI MATAHARI DI SIANG HARI TUMBUH AWAN SECARA VERTIKAL, SELANJUTNYA DI DALAM AWAN TERSEBUT TERJADI PERGOLAKAN ARUS UDARA NAIK DAN TURUN DENGAN KECEPATAN YANG CUKUP TINGGI, ARUS UDARA YANG TURUN DENGAN KECEPATAN YANG TINGGI MENGHEMBUS PERMUKAAN BUMI SECARA TIBA-TIBA DAN BERJALAN SECARA ACAK.

Tanda-tanda Terjadinya Puting Beliung Udara terasa panas dan gerah tiba-tiba terjadi penurunan suhu dan tekanan udara yang drastis . Terjadi pada siang – sore hari . Tampak awan putih bergerombol , tinggi menjulang seperti bunga kol dan secara tiba-tiba awan berubah menjadi gelap . Petir dan guruh terlihat dari jauh . Terdengar suara gemuruh / guntur dari kejauhan Angin kencang yang menggerakkan pepohonan dengan sangat cepat diikuti dengan hujan lebat .

Dampak Kekuatan angin dan hujan bisa menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan . Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil . Merusak jaringan listrik . Menyebabkan erosi di daerah pesisir . Menyebabkan banjir . Membahayakan keslamatan .

Tindakan Kesiapsiagaan Kenali bulan-bulan pancaroba ( pergantian musim ) Memangkas ranting pohon . Siapkan lokasi lokasi aman untuk berlindung . Mengadakan penghijauan karena adanya penghijauan udara tidak terlalu panas sehingga terjadi perbedaan panas yang cepat yang dapat menimbulkan angin putting beliung Menyadari risiko dan membuat rencana pengungsian . Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur evakuasi . Menguatkan atap rumah dengan mengikat atap dengan baik . Mengembangkan rencana tindakan Menyiapkan kebutuhan yang diperlukan

Saat Terjadi Bencana Segera berlindung di bangunan yang kuat . Hindari pohon , tiang listrik , baliho / papan reklame . Hindari berlindung di dekat kaca / jendela . Matikan semua sumber api , aliran listri dan peralatan elektronik . Terus mendengarkan radio atau informasi resmi , agar mengetahui perubahan kondisi .

GEMPA BUMI GEMPABUMI ADALAH PERISTIWA PELEPASAN ENERGI DI DALAM BUMI SECARA TIBA-TIBA YANG DITANDAI DENGAN PATAHNYA LAPISAN BATUAN PADA KERAK BUMI. AKUMULASI ENERGI PENYEBAB TERJADINYA GEMPABUMI DIHASILKAN DARI PERGERAKAN LEMPENG-LEMPENG TEKTONIK. ENERGI YANG DIHASILKAN DIPANCARKAN KESEGALA ARAH BERUPA GELOMBANG GEMPABUMI SEHINGGA EFEKNYA DAPAT DIRASAKAN SAMPAI KE PERMUKAAN BUMI.

Teori L empeng T ektonik Menurut teori ini , permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar . Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas . Oleh karena itu , lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik , merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif , yang menyebabkan gempa bumi , gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi .

LEMPENG TEKTONIK DUNIA LEMPENG PASIFIK LEMPENG FILIPINA LEMPENG EURASIA LEMPENG INDO-AUSTRALIA LEMPENG COCOS LEMPENG AMERIKA UTARA LEMPENG NAZCA LEMPENG ANTARTIKA LEMPENG AMERIKA SELATAN LEMPENG CARIBIA LEMPENG SCOTIA BMKG

JALUR GEMPA BUMI DUNIA

MEKANISME SUMBER GEMPABUMI Patahan turun / patahan normal atau gravity fault Patahan naik atau thrust fault / reverse fault 3. Patahan mendatar atau strike slip fault 4. Patahan kombinasi antara patahan mendatar dengan patahan naik atau turun disebut oblique fault 3 4 1 1 2 3 4 2

GEMPA BUMI TEKTONIK MERUPAKAN PERGERAKAN PATAHAN

JALUR GEMPA BUMI DI INDONESIA

Pergerakan Lempeng Tektonik

Penyebab dan Parameter Pelepasan energi secara tiba-tiba pada zona penunjaman atau patahan aktif yang menyebabkan getaran dan goncangan . Parameter Gempabumi Energi di ukur secara instrumental/ magnitudo Tingkat keterasaan dan kerusakan dalam Skala Modified Mercally Intensity (MMI).

AKIBAT GEMPABUMI TERHADAP ALAM

KARAKTERISTIK GEMPA Ti dak ada tanda - tanda Kejadian di lokasi mendadak Terindentifikasi dikawasan rawan gempa Efek utama , muncul dari gerakan tanah , patahan , slip dan merusak bangunan dan akan lebih parah bila tidak ada kesiapsiagaan sama sekali

Di Dalam Rumah : Pastikan diri dan keluarga dalam keadaan aman. Berlindunglah dikolong meja yang kokoh atau benda lain resiko kecil kemungkinan jatuhnya. Tetaplah disana dan bersiap untuk pindah . Tunggu sampai goncangan berhenti aman untuk bergerak . Menjauhlah dari jendela kaca , perapian , kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin jatuh . Matikan kompor/tungku segera, apabila ada api matikan segera. Jika malam hari dan anda di tempat tidur , jangan lari keluar dan cari tempat yang aman dibawah tempat tidur atau di kolong meja yang kuat dan tunggu gempa berhenti . Jangan panik dan bergegaslah keluar rumah dengan tertib!!!. Harap memperhatikan keamanan. Lindungi kepala dengan tangan atau benda yang dingaggap bisa untuk melindungi kepala. Buka pintu untuk penyelamatan darurat. TINDAKAN PADA SAAT TERJADI GEMPA BUMI

Di Luar Rumah Jika di tempat keramaian , cari perlindungan , tetap tenang dan mintalah yang lain untuk tenang . Jika di luar Gedung , cari tempat terbuka , jauh dari bangunan , pohon tinggi dan jaringan listrik . Jika mengemudi , berhentilah jika aman , tetap di dalam mobil , menjauhlah dari jembatan dan trowongan . Jika di pegunungan , dekat dengan lereng dan tebing yang rapuh , waspadalah dengan batu atau tanah longsoryang runtuh akibat gempa . Jika berada di pantai , segeralah pindah ke daerah yang agak tinggi atau beberapa ratus meter dari pantai . Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa menit atau jam setelah gempa dan menyebabkab kerusakan yang hebat .

TINDAKAN SETELAH GEMPA BUMI TERJADI Periksa adanya luka . Setelah menolong diri , bantu menolong mereka yang luka atau terjebak . Hubungi petugas yang menangani bencana , kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan . Jangan mencoba memindahkan mereka yang luka serius karena justru bisa memperparah luka . Periksa keamanan . Setelah gempa kemungkinanan adanya kebocoran gas,adanya bau dan jangan dibuka sebelum diperbaiki ahlinya , jaringan listrik yang masih ada aliran strumnya , matikan lewat meteran . Apabila jaringan listrik yang kabelnya terbuka maka menjauhlah . Lindungi diri anda dari ancaman tidak langsung dengan celana panjang , baju lengan panjang , kaos tangan , masker sepatu , untuk menghindari dari barang-barang yang pecah , gas, aliran listri dll . Bila kondisi memingkinkan bantulah tetangga yang memerlukan bantuan . Pembersihan , singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya termasuk pecahan gelas , kaca , obat-obatan dll . Waspadalah apabila ada gempa susulan , sebagian besar gempa susulan lebih lemah tetapi beberapa kejadian cukup kuat untuk merobohkan bangunan .

PEMBELAJARAN BAGI ANAK SEKOLAH KALAU ADA GEMPA LINDUNGI KEPALA KALAU ADA GEMPA MASUK KOLONG MEJA KALAU ADA GEMPA MENJAUH DARI KACA KALAU ADA GEMPA LARI KE LAPANGAN TERBUKA

GEMPA BUMI SWARM PADA HARI JUMAT - SENIN, TANGGAL 23 – 25 OKTOBER 2021 TERJADI KEGEMPAAN SEBANYAK LEBIH DARI 35 KALI DENGAN MAGNITUDO 2.1 – 3.2 PADA TITIK EPISENTRUM YANG SAMA DAN KEDALAMAN HIPOSENTER DANGKAL KURANG DARI 30KM YAITU : TENGGARA KOTA SALATIGA DAN DIRASAKAN DI WILAYAH AMBARAWA, SALATIGA, DAN UNGARAN MELINTAS PADA SESAR RAWAPENING - TELOMOYO – MERBABU – MERAPI SWARM ADALAH AKTIVITAS KEGEMPAAN DENGAN MAGNITUDO KECIL < 3.5 PADA HIPOSENTER DANGKAL <30KM TERJADI BERKALI-KALI MEMBENTUK KLASTER DENGAN INTERVAL BERDEKATAN DAN FREKUENSI LAMA BERLANGSUNG DALAM HITUNGAN HARI, BULAN BAHKAN MENAHUN

GEMPA BUMI EPISENTRUM PURWOREJO PADA HARI SENIN, TANGGAL 11 JULI 2016 TERJADI 2 KALI GEMPA RINGAN PADA TITIK EPISENTRUM YANG SAMA YAITU : 18 KM BARAT LAUT KOTA PURWOREJO KEDALAMAN 13 KM (KARENA PERGERAKAN SESAR AKTIF YANG DINAMAI SESAR REBUNG YANG MELINTAS DARI BARAT KUTOARJO SAMPAI DENGAN BRUNO ) PUKUL 14:30:24 KEKUATAN 4.7SR PUKUL 14:52:23 KEKUATAN 4.6SR (DATA BMKG) GETARAN TIDAK DAPAT DIRASAKAN OLEH MASYARAKAT, KARENA SKALA KECIL <5.0SR TETAPI TERCATAT DI SEISMOGRAF BMKG

TSUNAMI atau , Tsunami dapat diartikan Gelombang yang menyerang Pelabuhan atau daratan Menjadi bagian bahasa dunia , setelah gempa besar 15 Juni 1896, yang menimbulkan tsunami besar melanda kota pelabuhan Sanriku (JEPANG) dan menewaskan 270.000 orang serta merusak pantai barat Honshu sepanjang 280 km. Tsunami berasal dari kata : Tsu = Pelabuhan Nami = Gelombang

Gelombang laut yang disebabkan oleh terjadinya gangguan / deformasi di dasar laut sehingga gelombang tsunami dapat mencapai pantai Gangguan di dasar laut dapat berupa : - Gempa bumi - Letusan gunung api dasar laut - Longsoran di dasar laut

DAERAH BERPOTENSI TERLANDA TSUNAMI DI INDONESIA BMKG

PENYEBAB TSUNAMI Gempabumi , letusan gunungapi , longsoran bawah laut dan meteor jatuh ke laut Parameter tsunami Dinyatakan dalam intensitas I – XII, berdasarkan ketinggian gelombang pasang . Karakteristik Energi gelombang sangat besar Tinggi gelombang ( s.d 30 m) semakin tinggi di daerah dangkal Waktu kejadian tergantung titik asal dan terjadi secara berulang Tsunami di Indonesia termasuk jenis local tsunami

MEMAHAMI BAHAYA DAN RESIKO ADANYA TSUNAMI Sesaat sebelum Tsunami terlihat air laut yang surut dari pantai dan ikan-ikan yang mengelepar karena pantai yang tiba-tiba mengering. Segeralah menjauh dari pantai. Adanya perubahan angin kencang yang tiba-tiba muncul dari arah laut. Ini adalah indikasi lain dari munculnya gelombang tsunami. Tsunami di Indonesia kebanyakan dipicu oleh gempa tektonik dengan tanda dapat dirasakan tiba-tiba merasakan gerakan tanah yang sangat kuat, sehinga apabila terjadi seperti hal tersebut segera menjauh dari pantai dan sungai.

800 km/h 500km/h 300km/h 150km/h 100km/h 50km/h Epicentrum ± 7,0 SR ≤

TANAH LONGSOR Gerakan Tanah/ Batuan TANAH LONGSOR (GERAKAN MASSA/TANAH/BATUAN) ADALAH PERPINDAHAN MATERIAL PEMBENTUK LERENG BERUPA BATUAN, BAHAN ROMBAKAN, TANAH ATAU MATERIAL CAMPURAN TERSEBUT BERGERAK KE BAWAH ATAU KELUAR LERENG. GERAKAN LATERAL : ALIRAN GERAKAN VERTIKAL : AMBLESAN GERAKAN MIRING : TERJADI PADA LERENG  LONGSORAN

MATERIAL YANG TERLIBAT: BAHAN ROMBAKAN (DEBRIS) BAHAN BATUAN ( ROCK ) TANAH (LAND/SOIL)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN PADA TERJADINYA GERAKAN MASSA/TANAH LONGSOR FAKTOR INTERNAL KEMIRINGAN LERENG (SEMAKIN TERJAL KEMIRINGANNYA SEMAKIN BESAR KEMUNGKINAN TERJADINYA LONGSOR) LITOLOGI (JENIS BATUAN PENYUSUN) SIFAT FISIK BATUAN SANGAT BERPENGARUH : BATUAN YANG LUNAK, LEPAS, TIDAK TERKONSOLIDASI, LEBIH MUDAH BERGERAK DIBANDINGKAN DENGAN BATUAN KERAS, TEGAR, KOMPAK. STRUKTUR GEOLOGI (KEKAR, REKAHAN, SESAR) KEBERADAAN KEKAR, RETAKAN, REKAHAN, SESAR, LEBIH MEMICU TERJADINYA GERAKAN MASSA KEBERADAAN AIR TANAH KEBERADAAN AIR TANAH AKAN MENIMBULKAN TEKANAN AIR PORI ( PORE WATER PRESSURE ), PADA GILIRANNYA AKAN MENGURANGI KEKUATAN TANAH/BATUAN, SEHINGGA LEBIH MUDAH BERGERAK

KEMIRINGAN LERENG LITOLOGI/JENIS BATUAN PENYUSUN STRUKTUR GEOLOGI/REKAHAN/ SESAR AIR TANAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN PADA TERJADINYA GERAKAN MASSA/TANAH LONGSOR FAKTOR EKSTERNAL BEBAN DI ATAS LERENG ADANYA BEBAN DI ATAS LERENG AKAN MENAMBAH GAYA BERAT LERENG, SEHINGGA GAYA PENGGERAK AKAN LEBIH BESAR, MAKA POTENSI GERAKAN MASSA LEBIH BESAR. VEGETASI JENIS VEGETASI YANG TUMBUH DI ATAS DAN PADA LERENG SANGAT BERPERAN DLM KEJADIAN LONGSORAN TANAMAN DENGAN AKAR TUNJANG YANG KUAT DAPAT BERPERAN SEBAGAI PENAMBAT, SEDANGKAN TANAMAN DENGAN AKAR SERABUT JUSTRU DAPAT MEMICU LONGSORA N EROSI EROSI PADA LERENG DAPAT MEMPERCEPAT KEJADIAN GERAKAN MASSA (LONGSORAN) AKTIVITAS MANUSIA PENGGALIAN SEMBARANGAN PENGEPRASAN SEMBARANGAN

BEBAN DI ATAS LERENG AKTIVITAS MANUSIA VEGETASI EROSI

FAKTOR PEMICU GUNCANGAN = GEMPA LEDAKAN GETARAN: KENDARAAN ALAT BERAT GERAKAN TUMBUHAN BESAR YANG TERTIUP ANGIN

GEJALA UMUM : MUNCUL REKAHAN-REKAHAN DI LERENG YANG SEJAJAR DENGAN ARAH TEBING MUNCUL MATA AIR SECARA TIBA-TIBA. AIR SUMUR DI SEKITAR LERENG MENJADI KERUH. TEBING RAPUH DANKERIKIL MULAI BERJATUHAN

TANDA-TANDA GEJALA TANAH LONSOR (1) 1. Tanah atau bukit bergetar 2. Masih hujan, tetapi air sungai surut 4. Air tanah keluar secara tiba-tiba 3. Batang pohon , ranting hanyut di sungai

7. Air sumur mengeruh 6. Tanah retak 5. Kerikil dan batu berjatuhan

Tipe dan Dampak Gerakan Tanah Longsoran yang menimbun jalan dan permukiman Longsor diikuti banjir bandang , korban jiwa , harta benda dan kerusakan lingkungan Longsoran akibat penambangan liar Rayapan merusak permukiman

Lokasi Rawan Bencana Tanah Longsor Survai Lokasi Rawan Bencana Penelitian Struktur Bangunan Relokasi Bangunan Sumber : Sabo in Japan

KEKERINGAN Peristiwa kurangnya pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk pertanian . Sifatnya adalah periodik .

Jenis Penyebab : Alam ( pengaruh iklim )/ Kekeringan Alamiah ( Dampak El Nino/ENSO El-Nino Southern Oscillation) Musim kemarau yang panjang Curah hujan dibawah normal Ulah Manusia ( lebih sering terjadi )/ Antropogenik : ketidaktaatan aturan Dampak Parameter bencana : Curah hujan turun terhadap curah hujan normal Debit air sungai berkurang Prosentase daun kering pada tanaman Gagal panen , kelaparan , wabah penyakit , korban manusia ( meninggal )

Gejala dan Ciri-ciri Kekeringan Akhir musim kemarau mundur Awal musim hujan mundur Tingkat curah hujan jauh dibawah normal dalam satu musim Tinggi muka air tanah / sungai / danau / waduk turub Dampak Kekeringan : Persediaan air untuk kebutuhan sehari-hari berkurang Persediaan air untuk persawahan berkurang Banyak tanaman meranggas dan bahkan mati . Dapat menjadi gagal panen

Saat Kekeringan Terjadi Dropping air bagi daerah yang kesulitan mendapat air Koordinasi dengan aparat terkait . Yang Perlu Dilakukan : Membuat tampungan air. Memperbaiki tata guna lahan dan daerah resapan . Membuat embung tampungan air untuk persediaan tanaman . Membuat / menyediakan bak tampungan di rumah tangga . Membuat saluran-saluran dan bak air dekat sumber . Menggunakan air secara bijak / seperlunya dan hemat . Melapor aparat terkait jika mulai terjadi gejala kesulitan / kekeringan air.

BANJIR Banjir adalah perendaman sementara oleh air di daratan dimana wilayah tersebut dalam keadaan normal tidak terendam air. Terkait kata “perendaman” bukan berarti banjir tidak memiliki arus. Sifat air selalu mencari tempat yang rendah, maka air banjir juga memiliki kecenderungan tersebut sehingga ia akan mengalir dengan kecepatan tertentu dan terlihat sebagai sebuah arus. 

Penyebab utama Banjir Curah hujan tinggi / diatas normal Saluran air / sungai tidak mampu menampung air sehingga air meluap dan menggenangi daerah sekitar Rob/ genangan air akibat air laut yang mengalir ke arah daratan

Penyebab L ain B anjir Pembuangan sampah di saluran air/ sungai sehingga menghambat aliran sungai . Rusaknya hutan akibat alih fungsi hutan menjadi lahan non hutan sehingga daerah resapan air menjadi berkurang . Pembangunan pemukiman di daerah bantaran sungai . Penyempitan / pendangkalan sungai .

Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir : Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan . Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir . Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir . Tidak membuang sampah ke dalam sungai . Mengadakan Program Pengerukan sungai . Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut . Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir .

RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA

RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA Relawan Penanggulangan Bencana , yang selanjutnya disebut RELAWAN adalah seorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara suka rela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana ( Perka BNPB No. 17/2011)

ASAS DAN PRINSIP KERJA RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA ASAS : Pancasila dan UUD 45 PRINSIP KERJA Cepat dan Tepat Prioritas Koordinasi Berdaya Guna dan Berhasil Guna Transparansi Akuntabilitas Keimitraan Pemberdayaan Non – Diskriminasi Tidak menyebarkan agama Kesetaraan Gender Menghormati Kearifan Lokal

PANCA DARMA RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA MANDIRI PROFESIONAL SOLIDARITAS SINERGI AKUNTABEL

HAK DAN KEWAJIBAN RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA KEWAJIBAN RELAWAN Mentaati peraturan dan prosedur kebencanaan yang berlaku ; Menjunjung tinggi azas , prinsip , dan panca darma relawan penanggulangan bencana ; Meningkatkan pengetahuan , keterampilan , dan kemampuannya dalam penanggulangan bencana . HAK RELAWAN Memperoleh pengakuan dan tanda pengenal relawan penanggulangan bencana ; Mendapatkan peningkatan kapasitas yang berhububngan dengan penanggulangan bencana ; Mendapatkan perlindungan hukum dalam pelaksanaan penanggulangan bencana .

KECAKAPAN YANG PERLU DIMILIKI RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA Perencanaan Pendidikan Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pelatihan , Geladi , dan Simulasi Bencana Kaji Cepat Bencana Pencarian dan Penyelamatan (SAR) dan Evakuasi Transportasi Logistik Kemanan pangan dan Nutrisi Dapur Umum Pengelolaan Lokasi Pengungsi dan Huntara Pengelolaan Posko Penanggulangan Bencana Kesehatan dan Medis Air Bersih , Sanitasi , dan Kesehatan Lingkungan Keamanan dan Perlindungan Gender dan Kelompok Rentan Prikososial , Konseling , Penyembuhan Trauma Pertukangan dan Perekayasaan Pertanian , Peternakan , Penghidupan Administrasi Pengelolaan Keuangan Bahasa Asing Informasi dan Komunikasi Hubungan Media dan Masyarakat Pemantauan , Evaluasi , dan Pelaporan Promosi dan Mobilisasi Relawan

PERAN RELAWAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA SAAT TIDAK TERJADI BENCANA Saat tidak terjadi bencana relawan dapat berperan dalam kegiatan : Pengurangan Risiko Bencana atau Mitigasi Penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bersama masyarakat ; Penyuluhan kepada masyarakat ; Penyediaan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana ; Peningkatan kewaspadaan masyarakat . Pelatihan antara lain pelatihan dasar / lanjutan manajemen , pelatihan teknis kebencanaan , geladi , dan simulasi bencana .

Pada situasi terdapat potensi bencana relawan dapat berperan dalam kegiatan : Kesiapsiagaan , antara lain melalui : Pemantauan perkembangan ancaman dan kerentanan masyarakat ; Penyuluhan , pelatihan , dan geladi tentang mekanisme tanggap darurat bencana ; Penyediaan dan penyiapan bahan pasokan pemenuhan kebutuhan dasar ; Penyediaan dan penyiapan bahan , barang , dan peralatan , untuk pemulihan sarana dan prasarana ; Penyiapan lokasi evakuasi . Peringatan dini , antara lain melalui pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini di tingkat masyarakat

SAAT TANGGAP DARURAT Pada saat tanggap darurat relawan dapat membantu dalam kegiatan : Kaji cepat terhadap cakupan wilayah yang terkena , jumlah korban , dan kerusakan , kebutuhan sumber daya , ketersediaan sumber daya , serta prediksi perkembangan situasi ke depan . Pencarian , penyelamatan , dan evakuasi warga masyarakat yang terkena bencana . Penyediaan dapur umum . Pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih , sandang , pangan , dan layanan kesehatan termasuk kesehatan lingkungan . Penyediaan tempat penampungan / huntara

SAAT TANGGAP DARURAT… Perlindungan kepada kelompok rentan dengan memberikan prioritas pelayanan . Perbaikan / pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana . Penyediaan sistem informasi untuk poenanganan kedaruratan . Pendampingan psikososial korban bencana . Kegiatan lain terkait sosial , budaya , dan keagamaan . Kegiatan lain terkait kedaruratan SAAT PASCA – BENCANA Pada situasi pasca-bencana , relawan dapat membantu dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan dara kerusakan dan kerugiabn dalam sektor perumahan , infrastruktur , sosial , ekonomi , dan lintas sektor . Relawan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan rehab- rekon fisik dan non fisik dalam masa pemulihan

REGISTRASI RELAWAN Registrasi Relawan dilaksanakan oleh organisasi induk msing-masing relawan kengan ketentuan sebagai berikut : Warga Negara Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas Sehat asmani dan rohani ; Memiliki jiwa kerelawanan , semangat pengabdian , dan dedikasi tinggi ; Mampu bekerja secara mandiri dan dapat bekerja sama dengan pihak lain; Memiliki pengetahuan , keahlian , dan keterampilan yang bermanfaat dalam penanggulangan bencana ; Tidak sedang terlibat dalam perkarra hukum pidana atau tindak subversi ; Telah diakui dan dikukuhkan sebagai relawan penanggulangan bencana oleh organisasi induk relawan ; Persyaratan lain yang ditentukan oleh induk organisasi masing-masing

Penyeleng garaan Pra Bencana Saat Tanggap Darurat Pasca Bencana Situasi Tidak Ada Bencana Situasi Terdapat Potensi Bencana Perencanaan Pencegahan Pengurangan Risiko Pendidikan Pelatihan Penelitian Penaatan Tata Ruang Mitigasi Peringatan Dini Kesiapsiagaan Kajian Cepat Status Keadaan Darurat Penyelamatan & Evakuasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perlindungan Pemulihan Rehabilitasi Rekonstruksi Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi Kesehatan Kamtib Lingkungan PENYELENGGARAAN PB

ARE YOU READY?

Sebagai Pengabdi Masyarakat KOMITMEN UNTUK PERUBAHAN

SANGGUP ~ YAKIN ~ BISA KOMITMEN

1. MEMILIKI TUJUAN

2. BEKERJA KERAS

3. BERBAGI PENGALAMAN

4. DORONGAN MEMBERDAYAKAN

5. JAGA HARMONISASI

6. HARGAI PERBEDAAN

7. ADAPTIF

8. JAGA KEBERSAMAAN

9. HINDARI KONFLIK

10. PERKUAT RELASI SOSIAL

11. KOMPAK

12. CIPTAKAN SUASANA MENYENANGKAN

14. SENSITIF/PEKA SITUASI

15. RILEKS

16. BERUBAH DENGAN RENCANA

17. CERMAT

18. ORIENTASI BUKAN SEMATA MATERI

19. TIDAK TAKUT GAGAL

20. KESADARAN DIRI

21. INTEGRITAS

22. KONSISTEN DAN TINDAKAN PASTI

SISTEM KOMANDO PENANGANAN DARURAT

PENANGANAN DARURAT KEADAAN DARURAT BENCANA STATUS SIAGA DARURAT STATUS TANGGAP DARURAT STATUS KEADAAN DARURAT STATUS TRANSISI DARURAT PERKA BNPB NOMOR 3 TAHUN 2016

ALUR TAHAPAN PELAPORAN DAN PENANGANAN KEJADIAN BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH BPBD TRC ASSESMENT TENTUKAN LOKASI POSKO KOORDINATOR SEMENTARA STAKEHOLDER KOORDINATOR SEMENTARA SUMBER DAYA CAMAT MEMBENTUK POSKO DARURAT MEDIA CENTER MENETAPKAN STATUS TANGGAP DARURAT STAKE HOLDER AKTIVASI SISTEM KOMANDO TANGGAP DARURAT MEKANISME MENGIKUTI ALUR BUPATI MAX 3 JAM (DURASI SESUAI MEDAN) POSKO DIAMBIL ALIH OLEH BPBD KAJIAN TANPA STATUS BENCANA KAJIAN DENGAN STATUS BENCANA KALAK BPBD MENUNJUK KOMANDAN TANGGAP DARURAT

INFORMASI DARI MASYARAKAT / INSTASI TERKAIT / BMKG CALL CENTER / PIKET POSKO BPBD (0275)325667 (0275)7530940 KEBAKARAN BANJIR ANGIN RIBUT / POHON TUMBANG GEMPA BUMI / TSUNAMI BENCANA LAINNYA BADAN PENGANGGULANGAN BENCANA DAERAH ( BPBD) KABUPATEN PURWOREJO TKP/TRC ALUR PELAPORAN KEJADIAN BENCANA

PENGKAJIAN CEPAT DAN TEPAT KEPALA BNPB / BPBD TIM KAJI CEPAT MENUGASKAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI JUMLAH KORBAN CAKUPAN LOKASI KERUSAKAN SARPRAS GANGGUAN FUNGSI PELAYANAN UMUM DAN PEMERINTAHAN Untuk menentukan kebutuhan dan tindakan yang tepat KEMAMPUAN SUMBER DAYA ALAM - BUATAN TIM KAJI CEPAT terdiri dari perwakilan BNPB/BPBD bersama lintas sektor terkait ( Kesehatan , Sosial , PU, Pemerintahan , Perhubungan , ESDM, Pertanian , Kehutanan , SAR, Teknologi , Komunikasi , MKG, & Keamanan ).

KOMANDO SEKTOR/LEMBAGA KEPALA BPBD Perwakilan Bertugas di POSKO TD menunjuk pejabat KOMANDO Pengerahan sumber daya dan penyelamatan berwenang mengendalikan BNPB KOMANDAN PENANGANAN DARURAT PUSAT PENGENDALIAN OPERASI POS KOMANDO TANGGAP DARURAT MENGAKTIFKAN MENINGKATKAN FUNGSI penanganan TD KENDALI KOORDINASI PEMANTAU EVALUASI KEWENANGAN Memberikan data/ informasi penanganan TD Pengambilan keputusan POS KOMANDO LAPANGAN MEMBENTUK TUGAS penanganan TD RENCANA OPERASI TANGGAP DARURAT MENYUSUN ACUAN Pelaksanaan TD BENCANA Status Darurat

PENYELAMATAN dan EVAKUASI Dilakukan identifikasi dan pemakaman untuk korban meninggal KEGIATAN TRC MASYARAKAT Pencarian dan penyelamatan PERTOLONGAN DARURAT Prioritas pada korban luka parah dan kelompok rentan EVAKUASI KORBAN KOMANDO KOMANDAN PENANGANAN DARURAT Kegiatan pencarian , pertolongan , penyelamatan , & evakuasi dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih dalam bidang SAR & kesehatan seperti TNI, Polri , BASARNAS, Depkes , dan relawan yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat dalam Komando Penanganan Darurat Bencana .

CALL CENTER / PIKET POSKO BPBD

DESA TANGGUH BENCANA Desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak – dampak bencana yang merugikan Perka BNPB No. 01 Tahun 2012

HISTORIS Program Pogram Fasilitasi Ketangguhan Masyarakat merupakan salah satu Program utama BNPB : Dimulai pada tahun 2012 melalui kegiatan penguatan kelembagaan BNPB dengan mengangkat tema ancaman bencana tsunami Pada tahun 2013 tema multi hazard Pada tahun 2014 sampai tahun 2015 mengarah kepada Desa / Kelurahan yang rawan tsunami dan rawan bencana lainnya

TUJUAN Program Mendorong terwujudnya ketangguhan masyarakat dalam mengahadapi bencana yang terarah , terencana , terpadu , dan terkoordinasi . Mendorong sinergi dan integrasi seluruh program yang ada di desa / Kelurahan yang dilaksanakan oleh Kementerian / Lembaga , organisasi – organisasi non – pemerintah , lembaga usaha Meningkatkan kemandirian masyarakat desa / kelurahan dalam melaksanakan uapaya – upaya pengurangan risiko bencana Mendorong integrasi upaya – upaya pengurangan risiko bencana dalam pembangunan desa .

SASARAN Program Sasaran yang hendak ingin dicapai adalah masyarakat memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi risiko , serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana

PRINSIP Program Bencana adalah urusan bersama Berbasis Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Pemenuhan hak masyarakat Masyarakat menjadi pelaku utama Dilakukan secara partisipatoris Mobilisasi sumber daya lokal Inklusif Berlandaskan kemanusiaan Keadilan dan kesetaraan gender Keberpihakan kepada kelompok rentan Transparansi dan akuntabilitas Kemitraan Multi ancaman Otonomi dan desentralisasi pemerintahan Pemaduan dalam pembangunan berkelanjutan Lintas sektor

9 INDIKATOR Utama PETA (ANCAMAN, KERENTANAN, KAPASITAS , dan RISIKO) DAN ANALISIS RISIKO FORUM PRB dan RELAWAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA, RENCANA KONTIJENSI dan RENCANA AKSI KOMUNITAS PETA dan JALUR EVAKUASI serta TEMPAT PENGUNGSIAN SISTEM PERINGATAN DINI POLA KETAHANAN EKONOMI UNTUK MENGURANGI KERENTANAN MASYARAKAT PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM (SDA) untuk PRB PERLINDUNGAN ASET PRODUKTIF UTAMA MASYARAKAT PERLINDUNGAN KESEHATAN UNTUK KELOMPOK RENTAN

11 INDIKATOR Pendukung KERJASAMA ANTAR PELAKU DAN WILAYAH DANA UNTUK TANGGAP DARURAT DANA UNTUK PRB PELATIHAN UNTUK PEMERINTAH DESA PELATIHAN TIM RELAWAN PELATIHAN UNTUK WARGA DESA PELIBATAN/PARTISIPASI WARGA DESA PELIBATAN PEREMPUAN DALAM TIM RELAWAN LEGISLASI/KEBIJAKAN PRB DI DESA PELAKSANAAN MITIGASI STRUKTURAL (FISIK) PERLINDUNGAN KESEHATAN KEPADA KELOMPOK RENTAN

HASIL Pemahaman tentang Desa / Kelurahan Tangguh Bencana (Para pemangku kepentingan dan masyarakat yang terdampak ) Terbentuknya Kelompok Kerja Ketangguhan Masyarakat di Desa Terbentuknya Forum PRB di Desa Dokumen Rencana Kontijensi Bencana di Desa Peta jalur evakuasi Meningkatnya pengetahuan bagi Relawan .

CALL CENTER / PIKET POSKO BPBD (0275)325667 (0275)7530940

Matur Nuwun Thank You Arigato Terima Kasih Kamsya Syukron
Tags