Pelatihan dalam Organisasi: Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis Kajian Buku Blanchard & Thacker (2012) + Aplikasi pada Manajemen Pendidikan
Tujuan Pembelajaran - Mendeskripsikan komponen model sistem terbuka - Menjelaskan penerapan sistem terbuka pada unit pelatihan - Menguraikan keterkaitan fase ADDIE - Menjelaskan penerapan model pelatihan untuk perbaikan organisasi - Mengidentifikasi tantangan & peluang pelatihan - Mendefinisikan istilah kunci literatur pelatihan - Menjelaskan manfaat integrasi OD & pelatihan - Membandingkan penerapan pada usaha kecil & besar - Mengaitkan dengan Manajemen Pendidikan
Komponen Model Sistem Terbuka Input → Proses → Output → Umpan Balik Contoh organisasi bisnis: bahan baku, tenaga kerja → produksi → produk/jasa → evaluasi pasar. Kaitan dengan pendidikan: siswa, guru, kurikulum → proses belajar mengajar → lulusan → akreditasi & feedback masyarakat.
Figure 1-1 – Model Sistem Terbuka Isi Gambar: menunjukkan alur Input → Proses → Output → Feedback . Penjelasan : Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang menerima input ( misalnya SDM, modal, teknologi ), lalu diproses menjadi output ( produk atau layanan ). Umpan balik dari lingkungan digunakan untuk menyesuaikan sistem agar tetap relevan . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Input: siswa , guru, kurikulum , dana. Proses: pembelajaran , manajemen sekolah . Output: lulusan berkualitas , inovasi . Feedback: evaluasi , akreditasi , kebutuhan masyarakat .
Penerapan Sistem Terbuka pada Unit Pelatihan Input: kebutuhan pelatihan, anggaran, SDM. Proses: desain & implementasi pelatihan. Output: peningkatan kompetensi & kinerja. Feedback: evaluasi hasil pelatihan. Konteks pendidikan: pelatihan guru & kepala sekolah.
Figure 1-2 – Proses Organisasi ( dengan Unit Pelatihan ) Isi Gambar: sistem terbuka yang dipersempit pada unit pelatihan , memperlihatkan input, proses pelatihan , output berupa peningkatan kompetensi , dan feedback berupa evaluasi . Penjelasan : Unit pelatihan adalah subsistem dalam organisasi yang juga mengikuti prinsip sistem terbuka . Ia harus beradaptasi dengan kebutuhan organisasi melalui pelatihan yang tepat sasaran . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Input: kebutuhan peningkatan guru, kebijakan pendidikan . Proses: program pelatihan guru/ kepala sekolah . Output: peningkatan kinerja guru & mutu sekolah . Feedback: hasil belajar siswa & kepuasan orang tua .
Model Proses Pelatihan (ADDIE) 1. Analysis 2. Design 3. Development 4. Implementation 5. Evaluation ADDIE bersifat siklus dengan umpan balik di setiap fase. Konteks pendidikan: mirip dengan siklus POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Figure 1-3 – Model Proses Pelatihan (ADDIE) Isi Gambar: diagram siklus Analysis → Design → Development → Implementation → Evaluation , saling terkait dengan alur umpan balik . Penjelasan : Model ADDIE menggambarkan kerangka kerja pelatihan . Analisis menentukan kebutuhan , desain merumuskan strategi, pengembangan menghasilkan materi , implementasi menjalankan program, dan evaluasi menilai hasil . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Mirip dengan siklus manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Diterapkan pada perencanaan dan pelaksanaan pelatihan guru, serta evaluasi hasilnya terhadap mutu sekolah .
Fase Analysis Identifikasi kesenjangan kinerja organisasi (AOP vs EOP). Tentukan penyebab: KSA (knowledge, skills, attitudes) atau faktor non-pelatihan. Prioritaskan kebutuhan. Dalam pendidikan: analisis kebutuhan pelatihan guru berdasarkan capaian belajar siswa.
Fase Design Rumuskan tujuan pelatihan & strategi instruksional. Tetapkan metode, media, & alur. Dalam pendidikan: desain RPP pelatihan guru, diselaraskan dengan kurikulum nasional.
Figure 1-5 – Learning Outcomes (Hasil Belajar ) Isi Gambar: Diagram segitiga dengan pusat Learning , dikelilingi tiga kategori hasil belajar : Knowledge → pengetahuan Declarative knowledge ( fakta , konsep ) Procedural knowledge ( cara melakukan sesuatu ) Strategic knowledge ( kapan dan mengapa menggunakan pengetahuan / keterampilan ) Skill-based learning → keterampilan Compilation ( menggabungkan keterampilan dasar ) Automaticity ( melakukan dengan lancar tanpa berpikir panjang ) Attitudinal learning → sikap Affect/Feelings ( perasaan , keyakinan , disposisi terhadap sesuatu ) Penjelasan : Hasil belajar tidak hanya mencakup pengetahuan kognitif , tetapi juga keterampilan praktis dan sikap . Pelatihan yang efektif harus menargetkan ketiganya agar peserta benar-benar mampu menerapkan pembelajaran di tempat kerja . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Guru tidak cukup hanya tahu teori (knowledge), tetapi juga harus terampil mengajar (skill) dan memiliki sikap positif (attitude). Program pelatihan guru harus mencakup peningkatan pengetahuan pedagogis , keterampilan metodologis , dan sikap profesional . Model ini bisa menjadi kerangka untuk menyusun standar kompetensi pendidik .
Fase Development Kembangkan materi, media, instrumen. Integrasikan ke dalam rencana pelatihan. Dalam pendidikan: membuat modul, video pembelajaran, instrumen asesmen.
Fase Implementation Pelaksanaan pelatihan, bisa melalui uji coba (pilot). Pastikan kesiapan trainer & peserta. Dalam pendidikan: pelatihan guru via workshop, in-house training, e-learning.
Fase Evaluation Evaluasi proses (apakah pelatihan dijalankan sesuai rencana). Evaluasi hasil (dampak pada peserta & organisasi). Dalam pendidikan: evaluasi kinerja guru pasca pelatihan & dampak pada mutu pembelajaran.
Penerapan Model untuk Perbaikan & Pemecahan Masalah Model ADDIE digunakan untuk: - Mengidentifikasi masalah kinerja - Merancang solusi pelatihan - Mengembangkan kompetensi - Mengevaluasi dampak Konteks pendidikan: perbaikan mutu sekolah melalui pelatihan guru.
Tantangan Pelatihan - Biaya pelatihan tinggi - Resistensi terhadap perubahan - Perbedaan gaya belajar - Teknologi cepat usang Dalam pendidikan: keterbatasan anggaran sekolah & kesiapan guru.
Peluang Pelatihan - Peningkatan kualitas SDM - Adaptasi terhadap teknologi - Peningkatan daya saing Dalam pendidikan: peningkatan mutu guru & kepala sekolah, akselerasi digitalisasi sekolah.
Istilah Kunci dalam Literatur Pelatihan - AOP, EOP, OPD - KSA (Knowledge, Skills, Attitudes) - ADDIE - Instructional Strategy - Evaluasi proses & hasil Dalam pendidikan: istilah ini dapat dipakai dalam manajemen pelatihan guru.
Integrasi Pengembangan Organisasi & Pelatihan Pelatihan → tingkat individu OD → tingkat organisasi Integrasi menghasilkan perubahan budaya & perbaikan berkelanjutan. Dalam pendidikan: pengembangan sekolah + pelatihan guru.
Penerapan Model di Usaha Kecil & Besar Usaha kecil: sederhana, fleksibel, biaya rendah. Usaha besar: kompleks, spesialisasi, sistem formal. Dalam pendidikan: sekolah kecil lebih sederhana, universitas besar lebih kompleks.
Figure 1-4 – Career Path in HRD (Jalur Karier di Bidang Pengembangan SDM) Isi Gambar: Diagram panah melengkung ke atas menunjukkan tahapan karier dalam Human Resource Development (HRD). Tahapan : Entry-level specialist position → posisi awal sebagai spesialis ( misalnya trainer, instructional designer). Rotation through other specialist positions → rotasi ke posisi spesialis lain untuk memperluas pengalaman . Supervisor of specialist activity → menjadi pengawas atau koordinator aktivitas spesialis . Manager of training → mengelola fungsi pelatihan secara keseluruhan . Training executive → posisi eksekutif yang memimpin strategi pelatihan di tingkat organisasi . Penjelasan : Jalur karier di HRD bersifat bertahap , dimulai dari posisi teknis hingga ke level manajerial dan strategis . Rotasi antarposisi spesialis penting agar individu memiliki wawasan menyeluruh sebelum naik ke jenjang manajer atau eksekutif . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Di sekolah /universitas, guru atau dosen bisa memulai dari peran spesialis ( pengembang kurikulum , pelatih ekstrakurikuler ). Dengan pengalaman dan rotasi , mereka bisa naik menjadi koordinator program pelatihan , kepala pusat pengembangan , hingga posisi eksekutif seperti kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) atau rektorat bidang pengembangan SDM.
Studi Kasus Domtar - Perusahaan pulp & kertas. - Royer fokus pada pelatihan Kaizen. - Hasil: efisiensi & laba meningkat. Pelajaran bagi pendidikan: perubahan budaya sekolah melalui pelatihan & keterlibatan guru.
Tren Pelatihan - Selaras dengan strategi - Teknologi (LMS, e-learning) - Pengelolaan multigenerasi - Tuntutan kualitas - Isu hukum Dalam pendidikan: kurikulum digital, akreditasi, regulasi.
Kaitannya dengan Manajemen Pendidikan Manajemen pelatihan = bagian dari manajemen pendidikan. ADDIE ↔ POAC. Pelatihan guru & kepala sekolah = strategi meningkatkan mutu pendidikan. Pelatihan → instrumen perubahan sekolah.
Learning Outcomes Figure 1-4 – Career Path in HRD (Jalur Karier di Bidang Pengembangan SDM) Isi Gambar: Diagram panah melengkung ke atas menunjukkan tahapan karier dalam Human Resource Development (HRD). Tahapan : Entry-level specialist position → posisi awal sebagai spesialis ( misalnya trainer, instructional designer). Rotation through other specialist positions → rotasi ke posisi spesialis lain untuk memperluas pengalaman . Supervisor of specialist activity → menjadi pengawas atau koordinator aktivitas spesialis . Manager of training → mengelola fungsi pelatihan secara keseluruhan . Training executive → posisi eksekutif yang memimpin strategi pelatihan di tingkat organisasi . Penjelasan : Jalur karier di HRD bersifat bertahap , dimulai dari posisi teknis hingga ke level manajerial dan strategis . Rotasi antarposisi spesialis penting agar individu memiliki wawasan menyeluruh sebelum naik ke jenjang manajer atau eksekutif . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Di sekolah /universitas, guru atau dosen bisa memulai dari peran spesialis ( pengembang kurikulum , pelatih ekstrakurikuler ). Dengan pengalaman dan rotasi , mereka bisa naik menjadi koordinator program pelatihan , kepala pusat pengembangan , hingga posisi eksekutif seperti kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) atau rektorat bidang pengembangan SDM.
Kesimpulan - Pelatihan sebagai sistem terbuka - ADDIE sebagai kerangka - Tantangan & peluang nyata - Pentingnya integrasi OD - Relevan untuk usaha kecil & besar Dalam manajemen pendidikan: kunci peningkatan mutu.