Materi_Pelatihan_Manajemen_Pendidikan.pptx

damay10 10 views 26 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

pelatihan manajemen pendidikan matzei


Slide Content

Pelatihan dalam Organisasi: Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis Kajian Buku Blanchard & Thacker (2012) + Aplikasi pada Manajemen Pendidikan

Tujuan Pembelajaran - Mendeskripsikan komponen model sistem terbuka - Menjelaskan penerapan sistem terbuka pada unit pelatihan - Menguraikan keterkaitan fase ADDIE - Menjelaskan penerapan model pelatihan untuk perbaikan organisasi - Mengidentifikasi tantangan & peluang pelatihan - Mendefinisikan istilah kunci literatur pelatihan - Menjelaskan manfaat integrasi OD & pelatihan - Membandingkan penerapan pada usaha kecil & besar - Mengaitkan dengan Manajemen Pendidikan

Komponen Model Sistem Terbuka Input → Proses → Output → Umpan Balik Contoh organisasi bisnis: bahan baku, tenaga kerja → produksi → produk/jasa → evaluasi pasar. Kaitan dengan pendidikan: siswa, guru, kurikulum → proses belajar mengajar → lulusan → akreditasi & feedback masyarakat.

Figure 1-1 – Model Sistem Terbuka Isi Gambar: menunjukkan alur Input → Proses → Output → Feedback . Penjelasan : Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang menerima input ( misalnya SDM, modal, teknologi ), lalu diproses menjadi output ( produk atau layanan ). Umpan balik dari lingkungan digunakan untuk menyesuaikan sistem agar tetap relevan . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Input: siswa , guru, kurikulum , dana. Proses: pembelajaran , manajemen sekolah . Output: lulusan berkualitas , inovasi . Feedback: evaluasi , akreditasi , kebutuhan masyarakat .

Penerapan Sistem Terbuka pada Unit Pelatihan Input: kebutuhan pelatihan, anggaran, SDM. Proses: desain & implementasi pelatihan. Output: peningkatan kompetensi & kinerja. Feedback: evaluasi hasil pelatihan. Konteks pendidikan: pelatihan guru & kepala sekolah.

Figure 1-2 – Proses Organisasi ( dengan Unit Pelatihan ) Isi Gambar: sistem terbuka yang dipersempit pada unit pelatihan , memperlihatkan input, proses pelatihan , output berupa peningkatan kompetensi , dan feedback berupa evaluasi . Penjelasan : Unit pelatihan adalah subsistem dalam organisasi yang juga mengikuti prinsip sistem terbuka . Ia harus beradaptasi dengan kebutuhan organisasi melalui pelatihan yang tepat sasaran . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Input: kebutuhan peningkatan guru, kebijakan pendidikan . Proses: program pelatihan guru/ kepala sekolah . Output: peningkatan kinerja guru & mutu sekolah . Feedback: hasil belajar siswa & kepuasan orang tua .

Model Proses Pelatihan (ADDIE) 1. Analysis 2. Design 3. Development 4. Implementation 5. Evaluation ADDIE bersifat siklus dengan umpan balik di setiap fase. Konteks pendidikan: mirip dengan siklus POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

Figure 1-3 – Model Proses Pelatihan (ADDIE) Isi Gambar: diagram siklus Analysis → Design → Development → Implementation → Evaluation , saling terkait dengan alur umpan balik . Penjelasan : Model ADDIE menggambarkan kerangka kerja pelatihan . Analisis menentukan kebutuhan , desain merumuskan strategi, pengembangan menghasilkan materi , implementasi menjalankan program, dan evaluasi menilai hasil . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Mirip dengan siklus manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Diterapkan pada perencanaan dan pelaksanaan pelatihan guru, serta evaluasi hasilnya terhadap mutu sekolah .

Fase Analysis Identifikasi kesenjangan kinerja organisasi (AOP vs EOP). Tentukan penyebab: KSA (knowledge, skills, attitudes) atau faktor non-pelatihan. Prioritaskan kebutuhan. Dalam pendidikan: analisis kebutuhan pelatihan guru berdasarkan capaian belajar siswa.

Fase Design Rumuskan tujuan pelatihan & strategi instruksional. Tetapkan metode, media, & alur. Dalam pendidikan: desain RPP pelatihan guru, diselaraskan dengan kurikulum nasional.

Figure 1-5 – Learning Outcomes (Hasil Belajar ) Isi Gambar: Diagram segitiga dengan pusat Learning , dikelilingi tiga kategori hasil belajar : Knowledge → pengetahuan Declarative knowledge ( fakta , konsep ) Procedural knowledge ( cara melakukan sesuatu ) Strategic knowledge ( kapan dan mengapa menggunakan pengetahuan / keterampilan ) Skill-based learning → keterampilan Compilation ( menggabungkan keterampilan dasar ) Automaticity ( melakukan dengan lancar tanpa berpikir panjang ) Attitudinal learning → sikap Affect/Feelings ( perasaan , keyakinan , disposisi terhadap sesuatu ) Penjelasan : Hasil belajar tidak hanya mencakup pengetahuan kognitif , tetapi juga keterampilan praktis dan sikap . Pelatihan yang efektif harus menargetkan ketiganya agar peserta benar-benar mampu menerapkan pembelajaran di tempat kerja . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Guru tidak cukup hanya tahu teori (knowledge), tetapi juga harus terampil mengajar (skill) dan memiliki sikap positif (attitude). Program pelatihan guru harus mencakup peningkatan pengetahuan pedagogis , keterampilan metodologis , dan sikap profesional . Model ini bisa menjadi kerangka untuk menyusun standar kompetensi pendidik .

Fase Development Kembangkan materi, media, instrumen. Integrasikan ke dalam rencana pelatihan. Dalam pendidikan: membuat modul, video pembelajaran, instrumen asesmen.

Fase Implementation Pelaksanaan pelatihan, bisa melalui uji coba (pilot). Pastikan kesiapan trainer & peserta. Dalam pendidikan: pelatihan guru via workshop, in-house training, e-learning.

Fase Evaluation Evaluasi proses (apakah pelatihan dijalankan sesuai rencana). Evaluasi hasil (dampak pada peserta & organisasi). Dalam pendidikan: evaluasi kinerja guru pasca pelatihan & dampak pada mutu pembelajaran.

Penerapan Model untuk Perbaikan & Pemecahan Masalah Model ADDIE digunakan untuk: - Mengidentifikasi masalah kinerja - Merancang solusi pelatihan - Mengembangkan kompetensi - Mengevaluasi dampak Konteks pendidikan: perbaikan mutu sekolah melalui pelatihan guru.

Tantangan Pelatihan - Biaya pelatihan tinggi - Resistensi terhadap perubahan - Perbedaan gaya belajar - Teknologi cepat usang Dalam pendidikan: keterbatasan anggaran sekolah & kesiapan guru.

Peluang Pelatihan - Peningkatan kualitas SDM - Adaptasi terhadap teknologi - Peningkatan daya saing Dalam pendidikan: peningkatan mutu guru & kepala sekolah, akselerasi digitalisasi sekolah.

Istilah Kunci dalam Literatur Pelatihan - AOP, EOP, OPD - KSA (Knowledge, Skills, Attitudes) - ADDIE - Instructional Strategy - Evaluasi proses & hasil Dalam pendidikan: istilah ini dapat dipakai dalam manajemen pelatihan guru.

Integrasi Pengembangan Organisasi & Pelatihan Pelatihan → tingkat individu OD → tingkat organisasi Integrasi menghasilkan perubahan budaya & perbaikan berkelanjutan. Dalam pendidikan: pengembangan sekolah + pelatihan guru.

Penerapan Model di Usaha Kecil & Besar Usaha kecil: sederhana, fleksibel, biaya rendah. Usaha besar: kompleks, spesialisasi, sistem formal. Dalam pendidikan: sekolah kecil lebih sederhana, universitas besar lebih kompleks.

Figure 1-4 – Career Path in HRD (Jalur Karier di Bidang Pengembangan SDM) Isi Gambar: Diagram panah melengkung ke atas menunjukkan tahapan karier dalam Human Resource Development (HRD). Tahapan : Entry-level specialist position → posisi awal sebagai spesialis ( misalnya trainer, instructional designer). Rotation through other specialist positions → rotasi ke posisi spesialis lain untuk memperluas pengalaman . Supervisor of specialist activity → menjadi pengawas atau koordinator aktivitas spesialis . Manager of training → mengelola fungsi pelatihan secara keseluruhan . Training executive → posisi eksekutif yang memimpin strategi pelatihan di tingkat organisasi . Penjelasan : Jalur karier di HRD bersifat bertahap , dimulai dari posisi teknis hingga ke level manajerial dan strategis . Rotasi antarposisi spesialis penting agar individu memiliki wawasan menyeluruh sebelum naik ke jenjang manajer atau eksekutif . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Di sekolah /universitas, guru atau dosen bisa memulai dari peran spesialis ( pengembang kurikulum , pelatih ekstrakurikuler ). Dengan pengalaman dan rotasi , mereka bisa naik menjadi koordinator program pelatihan , kepala pusat pengembangan , hingga posisi eksekutif seperti kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) atau rektorat bidang pengembangan SDM.

Studi Kasus Domtar - Perusahaan pulp & kertas. - Royer fokus pada pelatihan Kaizen. - Hasil: efisiensi & laba meningkat. Pelajaran bagi pendidikan: perubahan budaya sekolah melalui pelatihan & keterlibatan guru.

Tren Pelatihan - Selaras dengan strategi - Teknologi (LMS, e-learning) - Pengelolaan multigenerasi - Tuntutan kualitas - Isu hukum Dalam pendidikan: kurikulum digital, akreditasi, regulasi.

Kaitannya dengan Manajemen Pendidikan Manajemen pelatihan = bagian dari manajemen pendidikan. ADDIE ↔ POAC. Pelatihan guru & kepala sekolah = strategi meningkatkan mutu pendidikan. Pelatihan → instrumen perubahan sekolah.

Learning Outcomes Figure 1-4 – Career Path in HRD (Jalur Karier di Bidang Pengembangan SDM) Isi Gambar: Diagram panah melengkung ke atas menunjukkan tahapan karier dalam Human Resource Development (HRD). Tahapan : Entry-level specialist position → posisi awal sebagai spesialis ( misalnya trainer, instructional designer). Rotation through other specialist positions → rotasi ke posisi spesialis lain untuk memperluas pengalaman . Supervisor of specialist activity → menjadi pengawas atau koordinator aktivitas spesialis . Manager of training → mengelola fungsi pelatihan secara keseluruhan . Training executive → posisi eksekutif yang memimpin strategi pelatihan di tingkat organisasi . Penjelasan : Jalur karier di HRD bersifat bertahap , dimulai dari posisi teknis hingga ke level manajerial dan strategis . Rotasi antarposisi spesialis penting agar individu memiliki wawasan menyeluruh sebelum naik ke jenjang manajer atau eksekutif . Kaitan dengan Manajemen Pendidikan: Di sekolah /universitas, guru atau dosen bisa memulai dari peran spesialis ( pengembang kurikulum , pelatih ekstrakurikuler ). Dengan pengalaman dan rotasi , mereka bisa naik menjadi koordinator program pelatihan , kepala pusat pengembangan , hingga posisi eksekutif seperti kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) atau rektorat bidang pengembangan SDM.

Kesimpulan - Pelatihan sebagai sistem terbuka - ADDIE sebagai kerangka - Tantangan & peluang nyata - Pentingnya integrasi OD - Relevan untuk usaha kecil & besar Dalam manajemen pendidikan: kunci peningkatan mutu.
Tags