materi pembinaan tenaga lini lapangan 1111.pptx

NgluyuUptb 2 views 13 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

materi lini lapangan


Slide Content

MATERI PENYULUHAN PROGRAM DAN PEMBINAAN TENAGA LINI LAPANGAN KEGIATAN KE-6 KECAMATAN NGLUYU TANGGAL 10 JULI 2025

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN BADUTA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita ( usia di bawah lima tahun ) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang , yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya . Stunting bukan hanya masalah tinggi badan , tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kesehatan anak dalam jangka panjang

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL Energi : 2.500-2.800 kkal / hari Protein: 60-70 gram/ hari Vitamin dan Mineral: Asam folat , zat besi , kalsium , vitamin D, dan lain-lain Pentingnya gizi yang tepat untuk kesehatan ibu dan janin Makan makanan yang beragam dan bergizi Mengonsumsi suplemen gizi yang tepat Menghindari makanan yang tidak seimbang

1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan ) adalah periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak , dimulai dari masa konsepsi ( saat pembuahan ) hingga anak berusia dua tahun . Periode ini sangat penting karena pada masa ini , pertumbuhan fisik , kecerdasan , dan perkembangan emosi anak berkembang pesat dan signifikan . 1000 HPK adalah singkatan dari 1000 Hari Pertama Kehidupan . Ini mencakup masa kehamilan (270 hari ) dan 2 tahun pertama kehidupan bayi (730 hari ).  1000 HPK adalah masa kritis untuk mencegah stunting, yaitu masalah kurang gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari usianya

KEBUTUHAN GIZI BADUTA Energi : 1.200-1.400 kkal / hari (6-11 bulan ), 1.100-1.300 kkal / hari (1-2 tahun ) Protein: 15-20 gram/ hari (6-11 bulan ), 20-25 gram/ hari (1-2 tahun ) Vitamin dan Mineral: Vitamin A, D, E, K, dan lain-lain Pentingnya ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang tepat ASI eksklusif selama 6 bulan Makanan pendamping ASI yang tepat dan beragam Menghindari makanan yang tidak seimbang

Wasting adalah kondisi kekurangan gizi akut pada anak yang ditandai dengan berat badan yang rendah dibandingkan dengan tinggi badannya . Anak yang mengalami wasting tampak kurus atau sangat kurus . Wasting juga dikenal sebagai gizi kurang atau gizi buruk

HASIL PKAT STUNTING - WASTING Kegiatan PKAT Stunting – Wasting dilaksanakan di Puskesmas Ngluyu pada tanggal 1 dan 2 Juli 2025 Ada 40 balita yang diundang terdiri dari : 3 balita desa Bajang 11 balita desa Gampeng 6 balita desa Lengkonglor 8 balita desa Tempuran 6 balita desa Ngluyu 6 balita desa Sugihwaras

HASIL PEMERIKSAAN dari 40 balita yang diundang , ada 2 balita yang harus mendapatkan perawatan lebih lanjut ( dirujuk ke faskes tingkat lanjut ) 6 balita terdeteksi mengalami anemia, dengan tanda Hb ≤ 11 gr/ dL Ada 9 balita yang dilakukan tes mantoux ( untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis (TB)). Dari 9 balita yang dilakukan tes , terdapat 2 balita yang positif TB dan 1 balita dicurigai TB kelenjar . Balita yang terdeteksi positif TB dan dicurigai TB kelenjar akan dilakukan perawatan lebih lanjut ( dirujuk ke faskes tingkat lanjut )

Kondisi balita stunting dan wasting banyak ditemukan sebagian besar dikarenakan pola , frekuensi , dan jumlah makan yang kurang sesuai dengan usia balita . Dari hasil recall Dokter Spesialis Anak , beberapa balita banyak yang menyukai konsumsi makanan ringan / camilan dibandingkan dengan makanan utama . HASIL DAN KESIMPULAN

Arahan dari Dokter Spesialis Anak , balita diberikan makanan yan sesuai dengan usianya . Makanan ringan ( camilan ) yang mengandung tinggi natrium agar dihindari / jangan diberikan kepada balita , selain itu makanan yang mengandung coklat dan tinggi gula disarankan untuk tidak diberikan kepada balita . Disarankan untuk memberikan makanan tradisional / jajanan pasar yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein untuk makanan camilan balita . Selain itu orang tua juga harus dapat mengkreasikan makanan yang dikonsumsi oleh balita , minimal makanan yang dikonsumsi harus mengandung double protein hewani , agar menunjang tumbuh kembang balita secara optimal.

Semua jenis makanan olahan dari susu bisa diberikan kepada balita sesuai dengan usianya , seperti keju , susu UHT ( selain rasa coklat ), dan produk olahan susu lainnya . Selain makanan utama , makanan selingan juga penting dalam menunjang tumbuh kembang balita . Makanan selingan dapat diberikan 2 kali sehari dan dapat ditambah dengan konsumsi susu setiap harinya . Tumbuh kembang balita tetap harus dipantau setiap bulannya melalui kegiatan posyandu di masing-masing desa .
Tags