Materi Pertemuan Ke-1 - Manajemen Kepemimpinan Sekolah.pptx

rahmat374146 11 views 16 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

For education


Slide Content

M anajemen K epemimpinan Sekolah ,  di E ra Digital , dan   P embelajaran M endalam Zulfikri Anas [email protected] 08121032210 FKIP Universitas Terbuka Plt . Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbud (November 2021 s.d. Mei 2024) Diklat Online Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah , Wakil Kepala Sekolah , Kepala Laboratorium , Kepala Perpustakaan , dan Kepala Tata Usaha Kamis 28 Agustus 2025

Tujuan Diskusi Hari ini memberikan gambaran mengenai fungsi kepemimpinan dalam penyelenggaraan sekolah , menganalisis peran spesifik setiap pimpinan unit kerja , serta mengaitkan fungsi tersebut dengan upaya digitalisasi manajemen dan pembelajaran mendalam . K epemimpinan diposisikan sebagai kekuatan transformatif , bukan sekadar administratif .

Latar Belakang P entingnya manajemen kepemimpinan yang tidak lagi bertumpu hanya pada figur kepala sekolah , melainkan kolektif K epala sekolah , wakil, kepala laboratorium , kepala perpustakaan , dan kepala tata usaha . Sinergi kepemimpinan ini dibutuhkan untuk menjawab tantangan era digital dan memastikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa .

Sekolah kini berada pada pusaran transformasi digital yang mengubah pola kerja , pola belajar , bahkan pola kepemimpinan . Di sisi lain, pembelajaran abad 21 menuntut model  pembelajaran mendalam ( deep learning )  yang tidak cukup berhenti pada hafalan , tetapi menekankan keterampilan berpikir kritis , refleksi , dan kolaborasi . Oleh karena itu , kepemimpinan sekolah harus menjadi penggerak perubahan sistemik .

Konsep Efektivitas Penyelenggaraan Sekolah Efektivitas sekolah tidak hanya diukur dari kelulusan , tetapi dari sejauh mana sekolah mampu   menghasilkan pembelajaran yang bermakna , layanan yang berkualitas , serta kepuasan pemangku kepentingan . Teknologi digital kini menjadi instrumen utama dalam manajemen data, administrasi , dan pembelajaran . Tanpa kepemimpinan kolektif , efektivitas ini sulit dicapai secara konsisten .

Peran Kepala Sekolah ( Leader Visioner ) Kepala sekolah berperan sebagai arsitek perubahan . T idak hanya menyusun visi dan misi , melainkan juga memastikan bahwa visi tersebut kontekstual dengan perkembangan digital. Kepala sekolah visioner mampu membangun budaya inovasi , memberi ruang eksperimen , serta menghubungkan sekolah dengan jejaring digital. Pemimpin jenis ini yang akan menghidupkan pembelajaran mendalam sebagai identitas sekolah .

Wakil Kepala Sekolah ( Manajer Operasional ) Wakil kepala sekolah berperan sebagai   penyambung visi menjadi praktik operasional . M engelola bidang akademik , kesiswaan , humas, dan sarpras , termasuk memastikan kurikulum digital berjalan efektif . T anpa peran manajerial wakil kepala yang kuat , kepala sekolah akan kewalahan dalam menjaga kualitas layanan dan konsistensi pembelajaran mendalam .

Kepala Laboratorium ( Inovator Teknologi ) Laboratorium adalah pusat inovasi sains dan teknologi . Kepala laboratorium harus menjadi   inovator  yang mendorong praktik berbasis digital, seperti penggunaan simulasi virtual, eksperimen berbasis data, dan integrasi riset sederhana . L aboratorium bukan hanya tempat praktik , tetapi   ruang eksplorasi pengetahuan yang mendorong critical thinking .

Kepala Perpustakaan ( Knowledge Curator ) Di era digital, perpustakaan bukan hanya gudang buku , tetapi pusat literasi . Kepala perpustakaan perlu mengubah perpustakaan menjadi   knowledge hub , dengan mengembangkan e-library , sistem informasi digital, serta kegiatan literasi kritis . Hal ini berimplikasi besar terhadap pembelajaran mendalam karena siswa belajar mengakses , menganalisis , dan memanfaatkan informasi untuk riset mandiri .

Kepala Tata Usaha (Administrator Cerdas ) Kepala tata usaha harus memastikan manajemen administrasi sekolah efisien , akuntabel , dan adaptif terhadap teknologi . Transformasi digital seperti penggunaan   Sistem Informasi Sekolah (SIS) , e-office, atau aplikasi keuangan online meningkatkan transparansi dan akuntabilitas . Analisisnya , administrasi yang digital dan rapi adalah fondasi utama yang memungkinkan guru dan siswa fokus pada pembelajaran .

Sinergi Kepemimpinan Efektivitas sekolah tidak lahir dari peran tunggal , melainkan kolaborasi antarpimpinan unit kerja . Kepala sekolah memberi arah , wakil menjaga operasional , laboratorium menghadirkan inovasi , perpustakaan memperkuat literasi , dan tata usaha mengelola efisiensi . Tanpa sinergi , sistem akan bekerja parsial dan sulit mencapai tujuan pembelajaran mendalam .

Tantangan di Era Digital Kepemimpinan menghadapi sejumlah tantangan : K esenjangan literasi digital antara guru dan siswa , keterbatasan infrastruktur , serta resistensi budaya kerja lama. Berbagai hasil kajian menunjukkan bahwa keberhasilan manajemen kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan mengatasi tantangan ini melalui strategi inklusif , pelatihan , dan penyediaan sarana-prasarana digital.

Strategi Peningkatan Efektivitas Strategi yang dapat ditempuh meliputi : (1)  pengembangan kompetensi digital guru dan staf , (2) penggunaan sistem monitoring berbasis data, dan (3) penguatan budaya inovasi . Dengan strategi ini , manajemen sekolah tidak hanya adaptif terhadap digitalisasi , tetapi juga proaktif dalam mendorong pembelajaran mendalam .

Best Practice / Contoh Implementasi Beberapa contoh keberhasilan integrasi kepemimpinan dan digitalisasi antara lain: I mplementasi e-library, penggunaan virtual lab untuk sains, Learning Management System (LMS) untuk pembelajaran jarak jauh , serta sistem tata usaha online. Praktik-praktik ini menunjukkan bagaimana manajemen kepemimpinan mampu mentransformasi layanan dan kualitas pembelajaran .

Implikasi bagi Pembelajaran Mendalam Manajemen kepemimpinan yang efektif berimplikasi langsung pada pembelajaran mendalam . Teknologi dan kepemimpinan yang selaras memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis , kreatif , kolaboratif , dan komunikatif . Dengan demikian , sekolah bukan hanya tempat mengajar , tetapi juga  pusat pembelajaran bermakna yang melahirkan generasi Adaptif , kolaboratif di abad 21 .

Penutup E fektivitas sekolah sangat ditentukan oleh kepemimpinan kolektif yang visioner, kolaboratif , dan digital-friendly. Transformasi digital dan pembelajaran mendalam hanya akan terwujud bila semua lini kepemimpinan bekerja sinergis . Sekolah masa depan harus menjadi   pusat inovasi , bukan sekadar institusi pendidikan formal.