Materi PIK-R Remaja dan Kesehatan Reproduksi.ppt

BKFEVI 0 views 28 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Remaja dan Kesehatan Reproduksi


Slide Content

Remaja dan Kesehatan Remaja dan Kesehatan
ReproduksiReproduksi
(Dalam Padangan Islam)(Dalam Padangan Islam)
H. Mas’oed Abidin
Ketua MUI Sumatera Barat

MukaddimahMukaddimah
Remaja merupakan sumber daya
manusia yang potensial bila
dipersiapkan sejak dini, sebaliknya,
akan menjadi sumber kerusakan jika
tidak dipersiapkan sejak dini;
sebagaimana sebuah ungkapan
Mustafa Al-Qulayani:

َناَّبُّشلا ِدَي
ِ
يف َّن
إِ

ِ
يف َو ِةَّم
لأُ
ا َرْم
أَ
ا
َهَتاَيَح ْم
ِ
هِماَدْق
إِ

Sesungguhnya ditangan remaja maju
mundurnya ummat dan dipundaknya
pula hidup dan matinya ummat.

Fakta yang AdaFakta yang Ada
Survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) terhadap 2.880 responden usia
15-24 tahun di enam kota di Jawa Barat (Mei
2002), menunjukkan bahwa 39,65 persen
responden remaja pernah melakukan hubungan
seksual pranikah. (www.pikas.bkkbn.go.id, 26/7/04)
Polling terhadap 200 mahasiswa sebuah
perguruan tinggi di Bandung menunjukkan,
bahwa 50 persen responden telah melakukan
hubungan badan satu kali dan 20 persen lebih dari
dua kali. (Pikiran Rakyat, 26/5/04).

“Keberanian" remaja dalam
melakukan seks bebas, juga
kadangkala karena akibat terpaksa, Ia
menjadi korban;
Korban kultur, menikahkan anak sedini
mungkin,
Korban perkosaan,
Korban eksploitasi seksual (dilacurkan).

DiperlukanDiperlukan
Orang Tua yang menjadi panutan bagi
anak remajanya,
Pendidik, yang tidak hanya
menyampaikan ilmu pengetahuan,
juga dari segi moral,
Lingkungan yang bernuansa
pendidikan.

Perlunya Langkah NyataPerlunya Langkah Nyata
Mengikis kemiskinan,
Menyediakan informasi tentang kesehatan
reproduksi melalui media (cetak, elektronik),
Memperbanyak akses pelayanan kesehatan,
yang diiringi dengan sarana konseling,
Meningkatkan partisipasi remaja, dengan
mengembangkan "peer education" (pendidik
sebaya),

Meninjau ulang segala peraturan yang
membuka peluang terjadinya reduksi atas
kesehatan reproduksi remaja, seperti
Undang-undang nomor 1 tahun 1974
yang memberikan celah bagi terjadinya
pernikahan dini,
Meminimalkan informasi tentang
kebebasan seks,
Menciptakan lingkungan keluarga yang
kokoh, kondusif, mendukung dan
informatif.

Remaja Mesti Kita Remaja Mesti Kita
Selamatkan Selamatkan
Masalah pendidikan kesehatan reproduksi bagi kaum
remaja menurut ajaran Islam sangat erat kaitannya dengan
Al Qur’an dan Hadis Rasulullah sebagai dua pedoman
umat Islam dalam mengarungi kehidupannya dunia dan
akhirat. Mengapa demikian? Karena di dalam Al Qur’an
dan hadis kedua masalah itu sudah dipaparkan dengan
jelas dan sudah diantisipasi jauh sebelum masalah-
masalah kesehatan itu muncul dikalangan umat Islam itu
sendiri.

َنِم ٍبْيَر
ِ
يف ْمُتْنُك ْن
إِ
ُساَّنلا اَهُّي
أَ
َي

َّمُث ٍباَرُت ْنِم ْمُكاَنْقَلَخ َّن
إِ
َف ِثْعَبلْا

ْنِم َّمُث ٍةَقَلَع ْنِم َّمُث ٍةَفْطُن ْنِم

َنِّيَبُنِل ٍةَقَّلَخُم ِرْيَغ َو ٍةَقَّلَخُم ٍةَغْضُم

َ
ىل
إِ
ُءآَشَن اَم
ِ
ماَحْر
لأَْا
ِ
يف ُّرِقُن َو ْمُكَل

َّمُث ًلاْفِط ْمُكُجِرْخُن َّمُث ىَّمَسُم ٍلَج
أَ

َو ىَّفوَتُي ْنَم ْمُكْنِم َو ْمُكَّدُش
أَ
اْوُغُلْبَتِل

َلاْيَكِل ِرْمُعلا ِلَذْر
أَ

َ
ىل
إِ
دَُّرُي ْنَم ْمُكْنِم

َضْر
لأَْا ىَرَت َو
أً
ْيَش
ٍ
مْلِع ِدْعَب ْنِم َمَلْعَي

ْتَّزَتْها َءاَملا اَهْيَلَع اَنْلَزْن
أَ
اَذ
إِ
َف ًةَدِماَه
.
ٍ
جْي
ِ
هَب
ٍ
جْوَز ِّلُك ْنِم ْتَتَبْن
أَ
َو ْتَّبَرَو

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan (remaja, pemuda, orang tua, lansia) dan diantara
kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulu telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itudan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
(Q.S Al Haj ayat 22:5)

Kesehatan reproduksi secara umum
didefenisikan sebagai kondisi sehat
dari system, fungsi dan proses
alat reproduksi yang dimiliki oleh
seseorang. Pengertian sehat tersebut
tidak semata berarti bebas dari penyakit
atau kecacatan namun juga sehat
secara mental serta social
cultural.

Kapan informasi tentang kesehatan
reproduksi diberikan kepada anak?
Banyak ahli mengatakan bahwa
informasi mengenai kesehatan
reproduksi perlu diberikan sedini
mungkin. Tentu saja dengan cara
yang berbeda-beda sesuai dengan
kelompok umur dari anak
tersebut.

ُءاَنْب
أَ
ْمُهَو ِةَلاَّصلاِب ْمُك َدَلاْو
أَ
اْوُرُم

ْمُهَو اَهْيَلَع ْمُهْوُبِرْضاَو َنْيِنِس
ِ
عْبَس

ِ
يف ْمُهْوُقِّرَفَو ٍرْشَع ُءاَنْب
أَ
ِ
عِجاَضَملْا
 دواد اوب
أ هاور

Suruhlah/latihlah anak-anakmu mengerjakan solat sejak
mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka (berilah mereka
hukuman) bila mereka tidak mau (enggan) melaksanakan sholat
bila umur mereka sudah sepuluh tahun, dan pisahkanlah
mereka dari tempat tidurmu (HR. Abu Daud)

Pengetahuan dasar yang perlu dimiliki oleh para
remaja agar mereka mempunyai kesehatan
reproduksi yang baik adalah:
Pengenalan mengenai system, proses dan fungsi alat
reprodusi yang mereka miliki,
Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan
reproduksi,
Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta
dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi,
Alasan mengapa perlu pendewasaan usia perkawinan
serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai
dengan keinginan si remaja tersebut dan
pasangannya,
Pengaruh social dan media terhadap prilaku seksual,

Pengaruh gangguan psikologis terhadap
reproduksi,
Bahaya prilaku sek bebas terhadap kelainan anak
dan keturunan,
Kekerasan seksual dan bagaimana
menghindarinya,
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
termasuk mengatakan tidak pada hal-hal yang
negative,
Apa-apa saja yang perlu dipersiapkan dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan.

Kesehatan reprodusi tidak hanya perlu
diketahui oleh remaja perempuan saja.
Proses reproduksi adalah proses
melanjutkan keturunan yang merupakan
tanggung jawab bersama baik laki-laki
maupun perempuan.
ى
َّنَمَت اَذ
إِ
ٍ\ةَفْطُن ْ\نِم .ىَثْن
لأُ
ا َو َرَكَّذلا
ِ
\نْيَجْوَّزلا َ\قَلَخ ُ\هَّن
إِ
َو
Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila
dipancarkan. (Q.S. An Najm 53: 45-46)

Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan
reproduksi yang dihadapi remaja
mempunyai ciri berbeda dari anak-anak
ataupun orang dewasa. Jenis risiko
kesehatan reproduksi yang harus dihadapi
remaja antara lain kehamilan, aborsi,
penyakit menular seksual,
kekerasan seksual serta masalah
keterbatasan akses terhadap
informasi dan pelayanan kesehatan.

WHO memperkirakan, risiko
kematian akibat kehamilan pada
remaja putri berusia 15-19 tahun,
dua kali lebih tinggi dibandingkan
perempuan usia 20-24 tahun.
Bahkan pada anak atau remaja putri
usia 10-14 tahun, lima kali lebih
tinggi dibandingkan pada
perempuan usia 20 tahun.

Tugas orang tua menjadi sumber sakinah,
bahagia dan ketenangan, dengan sikap
kreatif, ulet, tabah, sabar dan mampu
menghidangkan keindahan dalam rumah
tangga.
“Berkata sepatah dipikirkan, berjalan
selangkah melihat surut, mulut
terdorong emas timbangannya kaki
tertarung inai padahannya, orang
pendorong besar kenanya, orang
penderas hilang akal”

Apabila bertemu yang pahit, jangan
cepat-cepat dimuntahkan. Dalam awal
akhir telah mambayang, Dalam
baik ingatlah buruknya, Hanya
kelalaian jua yang membawa keburukan.
Allah itu indah dan sangat menyenangi keindahan,
Allah itu baik dan menyukai semua yang baik, Dia
bersih menyenangi yang bersih. Maka bersihkan
diri kamu, jangan ditiru perangai Yahudi”.
(HR.Muslim dan Turmudzi)

Pendidikan seksualitas bukan sekedar
memberi informasi yang lengkap mengenai
seksualitas, misalnya dari sudut pandang
bilogis yaitu tentang organ reproduksi, 
tetapi;
Mengajarkan ketrampilan untuk memilih dan
mengkomunikasikan pilihannya
Mengajarkan laki-laki untuk lebih menghormati
perempuan
dengan demikian pendidikan seksualitas justru
melindungi remaja dari resiko hubungan seks yang tidak
terlindungi.

Ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi agar pendidikan seks yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan remaja,
diantaranya ;
Pendidikan seksualitas harus didasarkan pada
penghormatan atas hak reproduksi dan hak
seksual remaja untuk mempunyai pilihan
Melibatkan remaja untuk berpartisipasi dalam
semua aspek pendidikan seksualitas,
Dilakukan secara formal maupun non formal,

Pendidikan seksualitas haruslah
dilengkapi dengan peningkatan akses
terhadap layanan yang terjangkau,
ramah, sehingga remaja yang sedang
berada di persimpangan jalan dapat
memilih jalan mana yang harus ia lalui,
Pendidikan seksualitas sesuai bimbingan
agama akan berfungsi sebagai penunjuk
jalan bagi remaja.

Peran pendidik mengajarkan
pengetahuan dasar tentang seks
dan reproduksi akan berhasil, jika
Perangai hendaklah berpatutan, karena akan
menjadi contoh generasi pelanjut,
berhemat sebelum habis, sediakan payung
sebelum hujan, ingatlah sebelum kena,
dan cermat sebelum habis


Yakinlah kepada Allah, iman tidak boleh
retak, kemudi tidak boleh patah,
pedoman tidak boleh berubah, haluan
tidak boleh berpaling,
Selalu mohon pertolongan kepada Allah
dengan shabar dan shalat. “Apabila
memerlukan sesuatu mintalah kepada
Allah. Dan bila memerlukan pertolongan
mintalah pertolongan kepada Allah “

بر هلل دمحلا
نيملاعلا
هللا قدص هللا قدص
ميظعلاميظعلا

H. Mas’oed Abidin
bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo
Lahir : 11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi
Jabatan : Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi
Sumbar, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia (DDII) Perwakilan Sumbar di Padang, Ketua
MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Direktur Eksekutif
PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau)
Sumbar.
Alamat : Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP
- 25146), Fax/Telepon 7052898, Tel: 7058401. HP.
08126608232
Web-site : http://www.masoedabidin.web.id
Mail to : [email protected]
[email protected]
Tags