Your score increases as you pick a category, fill out a long description and add more tags.
Size: 31.48 MB
Language: none
Added: Oct 14, 2025
Slides: 45 pages
Slide Content
TAMASYA TAMAN ASUH SAYANG ANAK
Latar Belakang Tamasya
( Taman Asuh Sayang Anak ) TAMASYA Adalah Tempat Penitipan Anak atau sebutan layanan sejenis yang memberikan pendampingan pengasuhan bagi pengasuh dan anak , serta orang tua atau keluarga Peningkatan kompetensi pengasuh yang tersertifikasi dan terstandar; Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara periodik Peningkatan keterlibatan orang tua/keluarga dalam pengasuhan; dan Peningkatan Kerjasama dalam layanan rujukan Dasar : Kepmen Kemendukbangga / Kepala BKKBN Nomor 29/KEP/FI/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan Taman Asuh Sayang Anak
PROGRAM TAMAN ASUH SAYANG ANAK (TAMASYA) PENGASUH Peningkatan kompetensi pengasuh : Coaching dan mentoring di TAMASYA Kelas Orangtua Hebat (KERABAT) Belajar Mandiri melalui Learning Manajemen Sistem (LMS) LMS Konvensi Hak Anak dan Pengasuhan Positif (PPPA) ANAK Pemantauan secara periodik: pertumbuhan anak (berat badan dan tinggi badan) perkembangan anak indikasi kekerasan; kebutuhan layanan rujukan. ORANG TUA Peningkatan keterlibatan orang tua / keluarga : kelas parenting di TAMASYA pemberian rapor /report berkala RUJUKAN Sistem rujukan : Pra Rujukan : Identifikasi kasus dan dokumentasi Rujukan : sesuai dengan faktor risiko Pasca Rujukan : Monitoring dan evaluasi serta pendampingan intensif terhadap anak yang telah dirujuk PENDAMPINGAN PENGASUHAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
PEMETAAN POTENSI TAMASYA PROVINSI JAWA TENGAH DATA POTENSI TAMASYA BY NAME BY ADRESS: Kemendikdasmen : 551 Kemensos : 10 Perusahaan : 67
. LINK PELAPORAN BULAN PEMETAAN TAMASYA SERENTAK 1. Konfirmasi Data Potensi TPA TAMASYA : https://bit.ly/DaftarTPA_Pemetaan_PKB_PLKB 2. LimeSurvey Kartu Pendaftaran TPA Program TAMASYA : https :// encr.pw/registerTPA 3. LimeSurvey Kartu Pendaftaran Penyelenggara TAMASYA : https://l1nq.com/registerPenyelenggara
PENDAHULUAN KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN Fathers’ involvement ataupun keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan suatu konsep yang menekankan kuantitas dan kualitas keikutsertaan ayah dalam mengasuh anaknya (Hedo et al., 2020). Secara teori, Fathers’ Involvement atau keterlibatan ayah ini memiliki 3 komponen utama sebagaimana yang disebutkan oleh Lamb (1985). Interaksi (Paternal Engagement) Interaksi langsung antara ayah dan anak yang dilakukan dalam bentuk perilaku bermain, membaca, olahraga, serta melakukan aktivitas pengasuhan lainnya (memandikan anak, menyiapkan makanan, menyuapi, mengganti pakaian anak dll). Aksesibilitas ( Accessibility ) Tanggung Jawab (Responsibility) Adanya kehadiran/keberadaan ayah dalam hidup anak baik secara fisik maupun psikologis lewat kehadiran langsung ataupun tidak langsung. Dipenuhinya tanggung jawab pengasuhan oleh ayah kepada anak yang dapat dilakukan dalam bentuk perilaku pengambilan keputusan oleh ayah dalam pengasuhan sehari-hari dan pemenuhan tanggung jawab lainnya (contoh: pemenuhan kebutuhan finansial dan pendidikan anak). KOMPONEN KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN MENURUT TEORI LAMB ET AL, 1985 PANDUAN PELAKSANAAN GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA (GATI)
Patriarki di Indonesia berakar dari sejarah, budaya, dan struktur sosial yang berkembang selama berabad-abad, ditambah dengan pengaruh kolonialisme Belanda yang memperkuat pembagian peran tradisional antara laki-laki dan perempuan. Anak perempuan lebih rentan terlibat dengan perilaku seks berisiko. (Alleyne-Green et al., 2016) Anak perempuan rentan mengalami hamil diluar nikah. (Allen & Daly, 2007) Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih banyak mengalami masalah kesehatan. (O’Neill, 2002) Anak rentan mengalami masalah emosi seperti depresi, gangguan kecemasan, dan tidak percaya diri. (Wae & Chandra, 2024) Anak berpotensi terlibat dalam masalah agresi, kenakalan remaja, dan penggunaan narkoba. (Wae & Chandra, 2024) Anak cenderung mengalami masalah akademik. (Wae & Chandra, 2024) Anak berpotensi mengalami krisis identitas seksual atau menjadi Lesbian, Gay, Transgender. (Syawitri, 2023) Kelekatan ayah berhubungan erat dengan intensitas perilaku menonton pornografi anak remaja (Hardani et al., 2017) yang dapat berdampak pada perilaku seks bebas, kekerasan seksual, penurunan prestasi akademik, kecanduan pornografi, dan kelainan orientasi seks. (Luder et al., 2011) DAMPAK FATHERLESS
Interaksi (Paternal Engagement) Interaksi langsung antara ayah dan anak yang diasuh dalam bentuk perilaku bermain, membaca, olahraga, serta melakukan aktivitas pengasuhan lainnya (memandikan anak, menyiapkan makanan, menyuapi, mengganti pakaian anak dll). Aksesibilitas ( Accessibility ) Adanya kehadiran/ keberadaan ayah dalam hidup anak baik secara fisik maupun psikologis lewat kehadiran langsung ataupun tidak langsung. Tanggung Jawab (Responsibility) Dipenuhinya tanggung jawab pengasuhan oleh ayah kepada anak yang diasuh yang dapat dilakukan dalam bentuk perilaku pengambilan keputusan oleh ayah dalam pengasuhan sehari-hari dan pemenuhan tanggung jawab lainnya (contoh: pemenuhan kebutuhan finansial dan pendidikan anak.) Keterlibatan (Involvement) dalam pekerjaan rumah/domestik Keterlibatan ayah dalam pekerjaan rumah atau domestik semakin dianggap penting dalam mendukung keseimbangan keluarga dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak (Hawkin, 2002). KOMPONEN KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN MENURUT TEORI LAMB ET AL, 1985, JEONG ET AL., 2024, DAN HAWKINS, 2002 INDIKATOR AYAH TELADAN
Program yang Mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak , pendampingan remaja dan pra remaja untuk menciptakan generasi yang berkualitas , memiliki karakter yang mandiri , bertanggung jawab , optimis dan berdaya saing , siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya . Para ayah yang memiliki anak usia dini. Para ayah yang memiliki anak pra-remaja. Para ayah yang memiliki remaja usia 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja laki-laki sebagai calon ayah. Sasaran PROGRAM GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA (GATI) PANDUAN PELAKSANAAN GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA (GATI)
PROGRAM GERAKAN AYAH TELADAN 01 Layanan Konseling Melalui Siap Nikah dan Satyagatra Konsorsium Komunitas Ayah Teladan (KOMPAK TENAN) Desa/Kelurahan Ayah Teladan (DEKAT) di Kampung KB Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA) di PIK-R* dan SSK *PIK R Jalur Sekolah 02 03 04 PANDUAN PELAKSANAAN GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA (GATI)
Bentuk kegiatan : Advokasi pada pada mitra kerja terkait. Sosialisasi di kegiatan masyarakat (misal rapat RW/RT) Membuat parenting ayah di Kampung KB Melaporkan pelaksanaan kegiatan melalui Portal LAYANAN KONSELING MELA LUI SIAP NIKAH dan SATYAGATRA KONSORSIUM KOMUNITAS AYAH TELADAN (KO MPAK TENAN) DESA/KELURAHAN AYAH TELADAN (DEKAT) SEKOLAH BERSAMA AYAH (SEBAYA) BENTUK KEGIATAN GATI Tujuan Memberikan pengetahuan, ketrampilan dan kesiapan mental bagi keluarga dalam memulai kehidupan pernikahan yang sehat dan bahagia Tujuan Menciptakan sinergi antar anggota komunitas, memperkuat kapasitas ayah sebagai figur teladan dalam keluarga, serta mendorong perubahan positif di masyarakat melalui pendekatan yang sistematis, berkelanjutan, dan inklusif. Tujuan Meningkatkan kesadaran dan komitmen ayah dan calon ayah berperan aktif dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja usia 10- 24 tahun di tingkat desa atau kelurahan. Tujuan Membangun hubungan yang lebih dekat antara ayah dan anak melalui institusi sekolah dengan meningkatkan keterlibatan orangtua khususnya Ayah dalam proses pendidikan anak. Bentuk kegiatan : Melakukan sosialisasi dan publikasi Siap Nikah .com, Satyagatra dan bahteracinta.id pada masyarakat melalui berbagai media (WA, poktan, dll) Melaporkan pelaksanaan dan evaluasi melalui Portal Bentuk kegiatan : Bentuk Kegiatan : Me laksanakan kelas parenting ayah di sekolah yang telah terbentuk SSK dan PIK Remaja. Melaporkan pelaksanaan kegiatan melalui Portal ( Sosialisasi pada mitra kerja terkait Integrasi di kelompok kegiatan yg telah ada (misal : kelompok KB Pria) Melaporkan pelaksanaan dan evaluasi melalui Portal
SWASTA AKADEMISI PEMERINTAH KOMUNITAS MEDIA Membuat kebijakan dukungan peran ayah. Mengadakan edukasi dan kampanye kesadaran pengasuhan ayah Mendorong kerja sama untuk suksesnya program GATI Meneliti dampak keterlibatan ayah dalam perkembangan anak. Menyediakan data dan rekomendasi berbasis bukti. Memasukkan materi pengasuhan ayah dalam kegiatan-kegiatan kampus Memberikan cuti ayah, jam kerja fleksibel, dan fasilitas pendukung seperti daycare. Mengadakan sosialisasi dan program yang meningkatkan partisipasi ayah. Mendorong keterlibatan ayah di masyarakat. Membentuk komunitas ayah untuk berbagi pengalaman dan tantangan. Mengadakan diskusi dan support group terkait pengasuhan anak. Menyelenggarakan acara seperti olahraga bersama, membaca buku, dan kegiatan sekolah. Membuat konten tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan Menghadirkan ahli parenting di berbagai platform media Kampanye pentingnya peran ayah dalam pengasuhan Menyelenggarakan webinar, talk show, dan forum diskusi untuk para ayah Mengubah narasi dalam media agar ayah digambarkan sebagai pengasuh aktif PENGGERAKAN PROGRAM GATI MELALUI PENDEKATAN PENTAHELIX
Mensosialisasikan program gerakan ayah teladan serta memberikan edukasi dan pemahaman bagi ASN dan PPNPN laki-laki di Kementerian/Lembaga tentang pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja. Pelaksanaan Kelas dapat dilaksanakan secara online maupun offline. Tujuan Seluruh ASN dan PPNPN laki-laki di Kementerian/ Lembaga. Peserta
PELAPORAN JAWA TENGAH Pelaporan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) meliputi Konsorsium Komunitas Ayah Teladan (KOMPAK TENAN), Desa/ Kelurahan Ayah Teladan (DEKAT) di Kampung KB dan Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA) di PIK-R/SSK dilakukan melalui : BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng PROGRAM GERAKAN AYAH TELADAN INDONESIA (GATI) https://s.id/LaporGATI Konsorsium Komunitas Ayah Teladan ( Kompak Tenan) : Provinsi : 1 Kab /Kota : 35 Desa/ Kelurahan Ayah Teladan di Kampung KB : 435 Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA) : 227 Target Calon Ayah 224.665 Sumber : Panduan Pelaksanaan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng Catatan : KOMPAK TENAN : Konsorsium Komunitas Ayah Teladan DEKAT : Desa / Kelurahan Ayah Teladan di Kampung KB SEBAYA : Sekolah Bersama Ayah. Mohon bisa segera berkoordinasi dengan sekolahan yg sudah ada PIK R atau SSK nya , untuk bisa segera ada kelas parenting untuk ayah ( hanya ayah ) BREAKDOWN TARGET GATI
BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng https://s.id/LaporGATI
BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng Form Pelaporan KOMPAK TENAN
BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng Form Pelaporan DEKAT
BERENCANA ITU KEREN bkkbn_jateng Form Pelaporan SEBAYA
( LANJUT USIA BERDAYA ) SI DAYA Lansia Tangguh ( menerapkan 7 dimensi lansia Tangguh ), sehat , merasa aman dan berpartisipasi sesuai minat dan potensi
PELAKSANAAN GERAKAN LANJUT USIA BERDAYA (SIDAYA)
MEKANISME ALUR SIDAYA
OUTPUT & PENGUKURAN SIDAYA
SEKOLAH LANSIA BINA KELUARGA LANSIA
Lansia mandiri * skor ADL 12-20 Lansia butuh PJP * skor ADL 0-11 Form ADL dan IADL Penapisan Lansia
GAMBARAN SEKOLAH LANSIA Metode : tatap muka (luring) Ceramah, Diskusi interaktif, diskusi kelompok, role play, praktek Pengurus : 1 Kepala sekolah 1 Walikelas Staf Pengajar multidisiplin Teknis Pelaksanaan Bentuk Pembelajaran Berdoa, presensi, pengucapan yel- yel, pembelajaran inti, dan evaluasi Langkah pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (topik pembelajaran 7 dimensi lansia tangguh) Catatan: Kegiatan Pembelajaran dilakukan minimal 6 (enam) bulan, maksimal 12 ( dua belas ) bulan di setiap standar Sekolah Lansia dengan 12 kali pertemuan . Dalam satu bulan dilaksanakan minimal 1 kali dan maksimal 2 kali pertemuan.
PELAPORAN, PEMANTAUAN & EVALUASI
PENCATATAN http://tiny.cc/LansiaBerdayaJTG INPUT DATA Penanggungjawab Input Data 1.Kabupaten/ Kota 2.Penanggung Jawab Entry Data 3.Nomor HP 4.Unsur (PKB/OPD) 5.Kecamatan Lansia Berdaya 1.Nama BKL 2.Nama Sekolah Lansia 3.Kurikulum (S1/S2/S3) 4.Alamat 5.Jumlah Lansia
TARGET PROGRAM KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DAN KELUARGA RENTAN TAHUN 2025 Jumlah anggota BKL: jumlah anggota BKL yang terlapor di Sistem Informasi Keluarga (SIGA). Jumlah Satyagatra yang terjangkau : jumlah Satyagatra yang melaporkan pelayanan minimal 6 ( enam ) kali dalam satu tahun di SIGA. Jumlah lansia mendapatkan pemeriksaan kesehatan : jumlah lansia yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa tekanan darah , asam urat , gula darah dan kolesterol yang terlapor di aplikasi SIDAYA. Jumlah kader mendapatkan pelatihan pendampingan PJP: jumlah kader mendapatkan pelatihan pendampingan PJP yang terlapor di SIGA. Jumlah lansia mengikuti Sekolah Lansia BKL: jumlah lansia mengikuti Sekolah Lansia BKL yang terlapor di aplikasi SIDAYA.
( LANJUT USIA BERDAYA ) PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA