1. Menggunakan Kalimat Pasif dan Kalimat Tidak Langsung
Jadi, kalimat aktif adalah jenis kalimat dimana objek melakukan sebuah tindakan kepada
subjek. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah kalimat dimana pembicaraan atau
sebuah informasi dari seseorang, disampaikan secara tidak langsung kepada orang lain. Nah,
ciri kebahasaan teks eksplanasi akan menggunakan dua jenis kalimat ini.
2. Menggunakan Konjungsi Kasual dan Waktu
Karena teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan secara jelas kejadian suatu fenomena,
jadi teks ini akan sering menggunakan dua jenis konjungsi, yaitu kasual dan waktu (temporal).
Konjungsi kasual adalah kata penghubung yang mengaitkan dua peristiwa atau ide, dengan
menunjukkan hubungan sebab-akibat. Konjungsi kasual ditandai dengan penggunaan kata
karena, sebab, oleh karena itu, dsb. Sementara itu, sesuai namanya, konjungsi
waktu/temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu. Biasanya, ditandai
dengan penggunaan kata kemudian, lalu, sejak, ketika, saat, dsb.
3. Terdapat Istilah Ilmiah
Teks eksplanasi juga menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan suatu fenomena.
Contohnya saja pada teks eksplanasi tentang penyebab banjir. Mungkin kamu akan
menemukan beberapa istilah yang cukup asing, seperti erosi, sedimentasi, drainase,
deforestase, dan lain sebagainya.
4. Menggunakan Kata Kerja Material dan Rasional
Kata kerja material merujuk pada tindakan yang dapat dilihat atau dirasakan secara fisik.
Contohnya membangun, memakan, membaca, dsb. Sementara itu, kata kerja rasional
berkaitan dengan aktivitas emosional. Contohnya berpikir, mengerti, berharap, dsb. Dengan
menggunakan kedua jenis kata kerja ini, teks eksplanasi dapat memberikan gambaran yang
lebih lengkap dan jelas mengenai suatu topik, baik itu dalam konteks fisik atau dalam aspek-
aspek emosional. Sehingga, akan memudahkan pembaca untuk memahami penjelasan yang
diberikan.
5. Bersifat Informatif
Penjelasan dalam teks eksplanasi sering digunakan sebagai bahan pembelajaran. Oleh
karena itu, bahasa yang disampaikan harus jelas dan terperinci, supaya pembaca pun dapat
memahami konsep atau proses yang dijelaskan. Penjelasan yang informatif juga dapat
memberikan kredibilitas dari kebenaran suatu teks. Dengan informasi yang akurat dan
terperinci, pembaca cenderung lebih mempercayai konten yang disajikan.