Materi VIROLOGI jenis-jenis virus ppt 2

MadePradnyan 27 views 36 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

Virologi


Slide Content

Virus Classification based on Genetic Materials Mahmudah , S. Si, M. Si

Size… Virus and cell size comparison. Human viruses can vary in size but are generally in the range of 20–200 nm in diameter. In comparison, bacteria are generally 2–3  μM in length, and an average human cell is 10–30  μM . Essential Human Virology.  2016 : 19–29. Published online 2016 May 6.  doi :  10.1016/B978-0-12-800947-5.00002-8 . PMCID: PMC7150055. Virus Structure and Classification

Classifi -cation Sebagai dasar untuk klasifikasi virus menurut Soedarto , 2010 (1/2):

Classifi -cation Sebagai dasar untuk klasifikasi virus menurut Soedarto , 2010 (2/2):

Classifi -cation Essential Human Virology.  2016 : 19–29. Published online 2016 May 6.  doi :  10.1016/B978-0-12-800947-5.00002-8 . PMCID: PMC7150055. Virus Structure and Classification The classification of viruses is useful for many reasons . It allows scientists to contrast viruses and to reveal information on newly discovered viruses by comparing them to similar viruses. It also allows scientists to study the origin of viruses and how they have evolved over time. The classification of viruses is not simple, however—there are currently over 2800 different viral species with very different properties! It is important to note that viruses, since they are not alive, belong to a completely separate system that does not fall under the tree of life. Whereas a living organism is classified using domain, kingdom, phylum, class, order, family, genus, and species taxa (singular: taxon), or categories, viruses are only classified using order, family, genus, and species

Classifi -cation

Classifi -cation Order Notes Caudovirales Tailed dsDNA viruses that infect members of the domains Bacteria and Archaea; name comes from Latin  cauda , meaning “tail.” Herpesvirales dsDNA viruses of vertebrates and invertebrates; from Greek  herpes , meaning “creeping” or “spreading” (describing the rashes of these viruses). Ligamenvirales dsDNA viruses that infect the domain Archaea; from Latin  ligamen , meaning “thread” or “string” (describing the linear structure of the viruses). Newest order, created in 2012. Mononegavirales “Negative-strand” ssRNA viruses of vertebrates, invertebrates, and plants; name derives from Latin for “one negative,” referring to the single negative-strand RNA genome. Was the first order created, in 1990. Nidovirales “Positive-strand” ssRNA viruses of vertebrates and invertebrates; from Latin  nidus  meaning “nest” because they encode several proteins nested within one piece of mRNA. Picornavirales “Positive-strand” ssRNA viruses of vertebrates, invertebrates, and plants; from pico (small) + RNA +  virales (viruses). Tymovirales “Positive-strand” ssRNA viruses of plants and invertebrates; Tymo is an acronym standing for Turnip Yellow Mosaic virus, found within this order. Currently, the ICTV has categorized seven orders of viruses that contain a total of 103 families classified within them. Seventy-seven virus families, however, have yet to be assigned to an order, including notable viruses such as the retroviruses, papillomaviruses, and poxviruses. New orders have been proposed, and it is likely that more will be created as the taxonomical process continues.

Classifi -cation Taxa of viruses that infect vertebrates. Viruses are categorized based upon their type of nucleic acid (DNA viruses in yellow boxes and RNA viruses in blue boxes) and further classified based upon distinguishing characteristics. Note the nucleic acid, size, and architectural differences between viruses of different families. Viruses in color will be discussed in later chapters. Modified with permission from Virus Taxonomy: Ninth Report of the International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) , Elsevier, 2012.

Virus DNA Adenoviridae,  contohnya adenovirus Herpesviridae,  contohnya virus herpes simplek manusia Hepadnaviridae ,   contohnya virus hepatitis B Papovaviridae , contohnya virus papiloma manusia Parvoviridae ,   contohnya parpovirus

Adenovirus - an Osmosis | Osmosa Adenovirus 47 serotipe dapat menyebabkan penyakit pada manusia . beberapa serotipe juga dapat menimbulkan penyakit pada hewan ( zoonotik ).

Adenovirus - an Osmosis | Osmosa Adenovirus Terdiri dari sebuah inti dan satu lapis kapsid

Adenovirus Saluran Pernapasan Gejala khas berupa batuk , hidung tersumbat , demam dan nyeri tenggorokan . Sindrom ini paling sering pada bayi dan anak-anak . Kasus ini sulit dibedakan dengan infeksi pernafasan karena virus yang ringan lainnya yang dapat menunjukkan gejala serupa . Adenovirus terutama tipe 3, 7, dan 21 dianggap menyebabkan sekitar 10-20% menyebabkan pneumonia pada anak-anak . Pneumonia adenovirus telah dilaporkan mempunyai angka kematian 8-10% pada anak .

Adenovirus Deteksi, Isolasi, dan Identifikasi Virus Sampel sebaiknya diambil dari bagian tubuh yang sakit pada awal penyakit untuk mengoptimalkan isolasi virus. Tergantung pada penyakit klinis virus dapat ditemukan pada feses atau urinatau dari apusan tenggorok , konjungtiva atau rectum. Deteksi adenovirus yang infeksius dapat dilakukan secara cepat menggunakan shell fial technique. Pemeriksaan PCR dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi adenovirus pada sampel jaringan atau cairan tubuh .

Adenovirus Deteksi, Isolasi, dan Identifikasi Virus Sampel sebaiknya diambil dari bagian tubuh yang sakit pada awal penyakit untuk mengoptimalkan isolasi virus. Tergantung pada penyakit klinis virus dapat ditemukan pada feses atau urinatau dari apusan tenggorok , konjungtiva atau rectum. Deteksi adenovirus yang infeksius dapat dilakukan secara cepat menggunakan shell fial technique. Pemeriksaan PCR dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi adenovirus pada sampel jaringan atau cairan tubuh .

AstraZeneca  This vaccine is a type of viral vector vaccine that utilizes the chimpanzee Adenovirus (which is weakened), to deliver the spike protein from Covid-19 into our cells and  trigger it to build antibodies. The efficacy of the AstraZeneca vaccine is around 70% overall. 

Herpesvirus Virus berukuran sedang yang mengandung untai ganda,nukleokapsidnya berdiameter 100 nm, mempunyai simetri kubik dengan 162 kapsomer . Herpes manusia antara lain herpes simplek jenis 1 dan 2 ( lesi oral dan genital), virus Varicella zoster (herpes zoster dan cacar air), sitomegalovirus , dan virus Epstein-Barr( mononukleosis infeksiosa ).

Herpes Simplex Herpes genital adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa terjadi pada pria dan wanita . Herpes genital bisa dikenali dengan kemunculan luka melepuh berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area kelamin . Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka . Infeksi yang terjadi pada kasus herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut sebagai HSV. HSV dapat menular dan masuk ke dalam tubuh melalui berbagai membran mukosa dalam tubuh , seperti mulut , kulit , dan kelamin . Virus ini seringkali menetap di tubuh manusia dan suatu saat bisa aktif lagi .

Tahapan Infeksi

Terkadang virus HSV tidak menyebabkan gejala . Bagi yang baru pertama kali terinfeksi , mungkin tidak akan menyadari adanya gejala-gejala tertentu . Akibatnya , mereka tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi virus herpes. Gejala-gejala herpes genital bisa berupa : Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit , gatal , atau geli . Luka melepuh yang kemudian pecah dan terbuka di sekitar genital, rektum , paha , dan bokong . Merasakan sakit saat membuang air kecil . Mengalami gejala-gejala flu seperti demam , kehilangan nafsu makan , dan kelelahan . Luka terbuka atau melepuh pada leher rahim . Adanya cairan yang keluar dari vagina. Gejala Klinis

Virus HSV bisa menjadi laten atau tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa waktu namun virus ini bisa kembali aktif dan memicu timbulnya gejala herpes genital Ketika pertama kali terinfeksi , tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi . Hal itu membuat tubuh bisa mengenali virus dan menyusun kekuatan yang dibutuhkan untuk melawan HSV secara lebih efektif . Maka dari itu, infeksi atau gejala kambuhan yang terjadi tidak akan separah infeksi pertama . Frekuensinya akan berkurang dan gejalanya akan lebih cepat hilang

Herpesvirus Diagnostik Laboratorium Pemeriksaan langsung secara mikroskopis Herpes simplex virus (HSV) dapat ditemukan pada vesikel dan dapat dibiakkan.Pada keadaan tidak ada lesi dapat diperiksa antibodi HSV.Dengan pewarnaan giemsa dapat ditemukan sel datia berinti banyak . Tes ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit . Caranya dengan membuka vesikel dan korek dengan lembut pada dasar vesikel tersebut lalu letakkan pada gelas obyek kemudian biarkan mengering sambil difiksasi dengan alkohol atau dipanaskan . Selanjutnya beri pewarnaan (5% methylene blue, Wright, Giemsa) selama beberapa detik , cuci dan keringkan , beri minyak emersi dan tutupi dengan gelas penutup.Jika positif terinfeksi hasilnya berupa keratinosit yang multinuklear dan berukuran besar berwarna biru .

Herpesvirus Diagnostik Laboratorium Pemeriksaan Serologi Antibodi timbul dalam waktu 4-7 hari setelah infeksi mencapai puncaknya dalam 2-4 minggu . Isolasi dan identifikasi virus Isolasi virus dapat dilaksanakan dengan tiga cara , yaitu dengan telur berembrio , teknik invitro ( biakan sel jaringan ), dan teknik in vivo ( binatang laboratorium ). Identifikasi virus dengan PCR, mikroskop elektron , atau kultur . Tes serologi menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) spesifik HSV tipe II.

Virus RNA

Virus RNA Picornaviridae ,  contohnya virus polio dan virus hepatitis A Caliciviridae , contohnya virus hepatitis D Togaviridae , contohnya virus rubella Filoviridae,  contohnya virus ebola Coronaviridae ,   contohnya virus SARS, MERS, Covid-19  Paramyxoviruidae ,   contohnya virus gondong ( parotitis ) dan virus campak Retroviridae   contohnya virus HIV 1 Rhabdoviridae , contohnya virus rabies Orthomyxoviridae , contohnya virus influenza

Picornavirus

Picornavirus Berukuran kecil antara 20-40 nm, yang tahan terhadap eter , mengandung single stranded RNA dan menunjukkan struktur simetri kubikal . Virus ini nukleokapsidnya tidak berselubung , ikosahedral dengan asam nukleat RNA positif dengan berat molekul antara 2-3 juta dalton . Lima genus yang menginfeksi manusia adalah Rhinovirus ( penyebab demam , bersifat labil dalam suasana asam ), Enterovirus ( meliputi Poliovirus, Coxsackie virus, Echovirus) Hepatovirus , Parechovirus ( penyebab infeksi gastrointestinal dan infeksi jalan napas ), Kobuvirus ( penyebab gastroenteritis).

Poliomielitis Poliomyelitis adalah suatu penyakit virus yang dalam stadium beratnya menyebabkan kelumpuhan karena kerusakan sel-sel syaraf baik dalam sumsum tulang , tulang punggung maupun otak . Penyakit ini disebabkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius , yang terutama mempengaruhi anak-anak muda dan disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir , dahak , feces , yang terinfeksi . Virus berlipat ganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga menyerang sistim syaraf , menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada beberapa individu-individu .

Tanda-tanda dan gejala-gejala dapat dibagi kedalam polio yang melumpuhkan (paralytic) dan polio yang tidak melumpuhkan (non-paralytic). Pada polio non-paralytic : asymptomatic, seperti flu yang ringan , termasuk kelelahan , malaise, demam , sakit kepala,sakit tenggorokan , dan muntah,nyeri ekstremitas bawah . Polio Paralytic : terjadi pada kira-kira 2% dari orang-orang yang terinfeksi dengan virus polio dan merupakan penyakit yang jauh lebih serius . Gejala-gejala terjadi sebagai akibat dari sistim syaraf dan infeksi peradangan sumsum tulang belakang (spinal cord). Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak.

Rhabdovirus

Rhabdovirus Memiliki virion yang berbentuk seperti peluru dengan ukuran sekitar 75x150 nm. Selubung virus mempunyai tonjolan-tonjolan berukuran panjang 10 nm. Genom yang single-stranded RNA negative-sense tidak mempunyai segmen . Contoh penyakit yang dapat ditimbulkan adalah rabies.

Rabies Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit anjing gila adalah penyakit serius yang menyerang otak dan sistem saraf . Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit mematikan yang harus ditangani dengan cepat . Virus yang mematikan ini menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi dan biasanya ditularkan melalui gigitan . -- Gejala Waktu yang dibutuhkan virus rabies untuk inkubasi sangat bervariasi , namun biasanya antara dua minggu sampai tiga bulan . Pada kasus yang jarang terjadi inkubasi virus terjadi hanya dalam waktu empat hari. Masa inkubasi adalah jarak waktu ketika virus pertama kali masuk ke tubuh sampai gejala muncul .

Setelah tergigit hewan berpenyakit rabies, virus akan berkembang biak di dalam tubuh inang . Selanjutnya virus-virus tersebut akan menuju ujung saraf dan berlanjut menuju saraf tulang belakang serta otak yang mana perkembangbiakan terjadi dengan sangat cepat . Setelah itu virus rabies menyebar ke paru-paru , kelenjar air liur , hati , ginjal , dan organ-organ lainnya . Gejala-gejala penyakit rabies pada manusia antara lain demam tinggi , rasa gatal di bagian yang terinfeksi , perubahan perilaku menjadi agresif , dan takut terhadap air atau hidrofobia . Sedangkan pada hewan , gejala hampir serupa dengan manusia , namun tanpa hidrofobia . Ketika gejala penyakit rabies memasuki fase akhir , baik manusia atau hewan yang mengalaminya bisa mengalami kematian .

Diagnosis Anamnesis Dalam anamnesis perlu diidentifikasi adanya dugaan paparan virus rabies berupa riwayat interaksi dengan hewan ( berupa gigitan ), perilaku hewan di lingkungan sekitar yang aneh dan status vaksinasi rabies pada hewan . Pemeriksaan Fisik Periode Neurologis Hidrofobia dan aerofobia adalah patognomonis untuk rabies dan terjadi pada 50% pasien . dengan gejala yang meliputi : Demam , hipertensi , hiperventilasi , palsy wajah , lakrimasi Air liur berlebihan , berkeringat , hipotensi

Pemeriksaan Penunjang Rabies Kultur virus dan Polymerase Chain Reaction (PCR) Assay Saliva: hasil kultur saliva untuk virus rabies positif dengan kadar yang rendah dalam waktu 2 minggu dari onset penyakit , cairan serebrospinal , hematologi Jaringan otak , Analisis Gas Darah , Cairan serebrospinal Urinalisis , radiologi , elektroensefalografi , monitoring jantung Nucleic Acid Sequence-Based Amplification (NASBA) Serologi , biopsi kulit , temuan histopatologis

Viruses - Part 2: DNA vs. RNA Viruses | AMBOSS: Medical Knowledge Distilled
Tags