Mengenal Kokurikuler_Deep Learning1.pptx

YulliaRiesanthy 8 views 27 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

Mengenal Kokurikuler


Slide Content

Kegiatan untuk penguatan , pendalaman , dan pengayaan intrakurikuler . Berfungsi mengembangkan kompetensi dan karakter murid . Menekankan delapan dimensi profil lulusan ( keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , kewargaan , penalaran kritis , kreativitas , kolaborasi , kemandirian , kesehatan , dan komunikasi ) Pengertian Kokurikuler

Kegiatan pendukung intrakurikuler untuk penguatan karakter dan kompetensi . Mewujudkan pembelajaran mendalam , kontekstual , dan kolaboratif . Mendorong murid menjadi pembelajar sepanjang hayat yang reflektif dan aktif . Makna dan Pentingnya Kokurikuler

Menumbuhkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna . Mendukung penguatan karakter dan kompetensi holistik . Mewujudkan pembelajaran mendalam : mindful, meaningful, joyful. Tujuan dan Urgensi Kokurikuler

Karakteristik kegiatan kokurikuler bersifat fleksibel dan kontekstual , serta dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai kebutuhan dan kekhasan satuan pendidikan . Namun demikian , kegiatan kokurikuler tidak dirancang secara acak atau sekadar tambahan kegiatan . Kegiatan harus berangkat dari identifikasi dimensi profil lulusan yang ingin dikuatkan atau diperdalam . Dengan menentukan terlebih dahulu aspek dimensi profil lulusan yang menjadi fokus , satuan pendidikan dapat merancang kegiatan kokurikuler yang relevan dan berdampak . Karakteristik Kegiatan Kokurikuler

Praktik Pedagogis mengutamakan : pembelajaran aktif dan lintas disiplin ilmu . Lingkungan Pembelajaran : aman , inklusif , dan kontekstual . Kemitraan : melibatkan sekolah , keluarga , masyarakat , dan media. Teknologi Digital: memperkaya dan mempublikasikan pembelajaran . Kerangka Pembelajaran

Dengan memperhatikan keempat komponen ini , kerangka pembelajaran kokurikuler menjadi selaras dengan semangat pembelajaran mendalam , yang tidak hanya mengajarkan apa yang harus dipelajari , tetapi juga mengapa dan bagaimana belajar itu membentuk kehidupan murid . Kerangka ini membantu memastikan bahwa setiap kegiatan kokurikuler tidak hanya menyenangkan dan variatif , tetapi juga mendidik secara utuh dan bermakna .

APA YANG HARUS DILAKUKAN SATUAN PENDIDIKAN DALAM KOKURIKULER ?

Penentuan T im Kerja Kokurikuler : Kepala satuan pendidikan , koordinator , fasilitator , tenaga kependidikan , warga satuan pendidikan lainnya . Perencanaan Kokurikuler 1

Analisis Satuan Pendidikan , dengan memperhatikan : Kesesuaian dengan Kurikulum Satuan Pendidikan . Minat dan bakat murid serta capaian pembelajaran yang belum optimal dicapai dalam kegiatan intrakurikuler . Sumber daya yang dimiliki : Sumber daya fisik , sumber daya manusia , sumber daya finansial , sumber daya lingkungan . Kondisi kontekstual dan karakteristik sosial yang terkait dengan kehidupan keseharian murid . 2

Membuat perencanaan hasil analisis berdasarkan keempat hal diatas, satuan pendidikan lalu menentukan: Dimensi profil lulusan yang akan dipilih dalam kegiatan kokurikuler Tema dalam kegiatan kokurikuler Bentuk kegiatan kokurikuler Tujuan pembelajaran Alokasi waktu Merancang aktivitas Merancang asesmen 3

a. Berikut ilustrasi penggunaan hasil analisis satuan pendidikan untuk menentukan dimensi yang akan dicapai melalui kegiatan kokurikuler :

b. Tema dikembangkan oleh satuan pendidikan , diperbolehkan menggunakan inspirasi tema dalam panduan ini . Namun satuan pendidikan didorong untuk membuat tema-tema lain yang kontekstual dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing .

c. kegiatan kokurikuler diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk utama yang dapat dipilih dan dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik murid dan konteks satuan pendidikan .

d. M erancang tujuan pembelajaran kokurikuler .

e. Langkah pertama merancang alokasi waktu kegiatan kokurikuler adalah mengidentifikasi jumlah total jam kokurikuler yang dimiliki setiap kelas . Jumlah jam tersebut diatur dalam Peraturan Menteri tentang implementasi kurikulum .

f. Pengembangan aktivitas dalam kegiatan kokurikuler perlu mempertimbangkan pengalaman belajar dalam pembelajaran mendalam , yaitu memahami , mengaplikasi , dan merefleksi . Ketiga pengalaman belajar tersebut diupayakan ada dalam rangkaian kegiatan kokurikuler . Lihat pada P anduan Kokurikuler contoh aktivitas pembelajaran

g. Asesmen dalam kegiatan kokurikuler menggunakan asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif : dilakukan selama proses kegiatan berlangsung . Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik yang bersifat membangun , membantu murid merefleksikan pembelajarannya , dan memberikan informasi bagi guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran . Contoh bentuk asesmen formatif diantaranya jurnal refleksi harian murid , observasi keterlibatan murid , tanya-jawab terbuka , umpan balik teman sebaya , penilaian diri , dan bentuk lainnya . Asesmen sumatif : Asesmen sumatif dilakukan pada akhir kegiatan kokurikuler untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai . Asesmen ini mencakup hasil akhir yang dihasilkan murid , baik berupa karya , aksi , maupun presentasi . Contoh bentuk asesmen sumatif dengan teknik penilaian kinerja berupa poster kampanye yang dibuat murid dalam proyek kolaboratif , presentasi akhir proyek kokurikuler , laporan pengamatan atau refleksi tertulis , produk berbasis kebudayaan lokal ( dalam bentuk karya seni , video, atau pertunjukan ), lembar penilaian kebiasaan ( dalam G7KAIH) berdasarkan catatan harian , dan bentuk penilaian lainnya .

Evaluasi menyeluruh oleh kepala sekolah dan guru. Refleksi hasil asesmen digunakan untuk menyusun kegiatan berikutnya . Perbaikan berkelanjutan demi keberlanjutan kegiatan kokurikuler . Evaluasi dan Tindak Lanjut

Identifikasi Kebutuhan Murid : Fokuskan pada dimensi profil lulusan yang perlu dikuatkan , seperti kewargaan , kreativitas , atau kesehatan . Rancang Tema Kontekstual : Tema seperti kewirausahaan muda , literasi digital, isu lingkungan hidup , atau budaya lokal sangat sesuai dengan SMA . Kolaborasi Lintas Mapel : Libatkan guru dari berbagai mata pelajaran untuk membuat kegiatan proyek atau penelitian kolaboratif . Kemitraan Strategis : Libatkan alumni, dunia usaha , komunitas , dan institusi pendidikan tinggi untuk memberikan pengalaman nyata . Strategi Penerapan Kokurikuler di Sekolah Jenjang SMA

Penggunaan Teknologi Digital: Dokumentasi , asesmen , dan publikasi kegiatan dapat dilakukan melalui platform sekolah , media sosial , atau video . Fleksibilitas Waktu Pelaksanaan : Jadwalkan kegiatan di akhir semester, akhir pekan , atau saat proyek tematik dengan alokasi waktu khusus . Asesmen Berbasis Proyek dan Refleksi : Gunakan bentuk asesmen seperti presentasi , jurnal refleksi , vlog kegiatan , atau produk hasil kerja murid . Pelaporan dan Evaluasi Berkelanjutan : Laporkan hasil kegiatan dalam rapor dan gunakan hasil asesmen sebagai bahan evaluasi program sekolah .

Terima Kasih