Metopel Pert Ke 7 - Hipotesis Penelitian.pptx

Yulia897495 0 views 21 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Metode Penelitian - Hipotesis Penelitian.pptx


Slide Content

METOPEL “TINJAUAN PUSTAKA, HIPOTESIS, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL” Dosen Pengampu : apt. Yulia Safitri Limbong , S.Farm ., M.Farm Pertemuan Ke-7

POINT-POINT PEMBAHASAN PENGERTIAN PASTA JENIS-JENIS PASTA PROSEDUR PEMBUATAN PASTA CARA PENYIMPANAN PASTA BAHAN PENYUSUN PASTA EVALUASI SEDIAAN PASTA 01 04 02 05 03 06

TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI Merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti Sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut Menjawab Hipotesis Untuk mengemukakan pembahasan / sebagai literatur di pembahasan Tinjauan pustaka penelitian kefarmasian adalah   kajian mendalam terhadap literatur yang relevan dengan topik penelitian kefarmasian .  Tujuan utama tinjauan pustaka adalah mengidentifikasi , menganalisis , dan mensintesis pengetahuan yang ada tentang topik penelitian untuk memberikan dasar teori , kerangka kerja , dan pertanyaan penelitian yang kuat . 

CARA MEMBUAT TINJAUAN PUSTAKA 01 02 03 Identifikasi Sumber Pustaka Menentukan sumber-sumber literatur yang relevan , seperti jurnal ilmiah , buku teks , skripsi , artikel penelitian , dan peraturan pemerintah (UU Kemenkes ). Analisis Isi Pustaka Menganalisis isi setiap sumber pustaka untuk memahami konsep , teori , metodologi , dan temuan penelitian yang terkait dengan topik penelitian . Seleksi Sumber Pustaka Memilih sumber pustaka yang relevan dengan topik penelitian dan memenuhi kriteria kualitas tertentu ( misalnya , artikel yang dipublikasikan di jurnal ilmiah yang terakreditasi ). Sumber pustaka yang dicari memenuhi kriteria yang diharapkan , misalnya jurnal dan artikel yang ter update.

CARA MEMBUAT TINJAUAN PUSTAKA 04 05 Sintesis Informasi Mensintesis informasi dari berbagai sumber pustaka untuk mengidentifikasi kesamaan , perbedaan , dan kontradiksi dalam pengetahuan yang ada . Penyusunan Ringkasan Menyusun ringkasan tinjauan pustaka yang sistematis dan komprehensif , termasuk deskripsi tentang topik penelitian , latar belakang masalah , pertanyaan penelitian , kerangka teori , dan metodologi penelitian yang diusulkan .

FUNGSI TINJAUAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN KEFARMASIAN Mengidentifikasi Latar Belakang Masalah : Membantu peneliti untuk memahami konteks dan relevansi masalah yang diteliti . Memberikan Kerangka Teori : Menyediakan dasar teori yang kuat untuk penelitian , termasuk konsep , definisi , dan model yang relevan . Mengidentifikasi Variabel Penelitian : Membantu peneliti untuk mengidentifikasi variabel yang akan diteliti dan merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian . Memilih Metode Penelitian : Memberikan dasar untuk memilih metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian . Meningkatkan Validitas dan Keandalan Penelitian : Menyediakan bukti empiris dan dukungan teoritis untuk hasil penelitian , sehingga meningkatkan validitas dan keandalan temuan . Meningkatkan Originalitas Penelitian : Memastikan bahwa penelitian memiliki kontribusi baru terhadap pengetahuan yang ada dalam bidang kefarmasian . 

HIPOTESIS Memuat pernyataan singkat Yang disimpulkan dari tinjauan pustaka atau landasan teori Merupakan jawaban sementara ( dugaan ) terhadap pemasalahan yang diteliti Hipotesis berasal dari kata Hupo dan Thesis . Hupo artinya sementara atau lemah keberadaannya dan Thesis artinya pernyataan / teori . Hipotesis pada dasarnya merupakan preposisi atau anggapan yang mungkin benar , dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan suatu keputusan / pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut .

JENIS-JENIS HIPOTESIS 1. Hipotesis Nol (H0) Hipotesis yang manyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara dua kelompok atau hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contoh : T idak ada perbedaan antara formula sediaan penelitian dengan produk pembanding . ( Penelitian eksperimental ). Tidak ada hubungan antara cara pembuatan formula sediaan penelitian dengan produk pembanding . ( P enelitian eksperimental ). T idak ada perbedaan kesehatan anak antara pasien yang mengobati penyakit secara tradisional dan kimia ( Penelitian non- eksperimental ) Tidak ada hubungan antara cara mengobati penyakit secara tradisional dan kimia ( Penelitian non- eksperimental ) .

JENIS-JENIS HIPOTESIS 2. Hipotesis Alternatif (H1) Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan variabel satu dengan yang lain. Contoh : Ada perbedaan antara formula sediaan penelitian dengan produk pembanding . ( Penelitian eksperimental ). Tidak ada hubungan antara cara pembuatan formula sediaan penelitian dengan produk pembanding . ( P enelitian eksperimental ). A da perbedaan kesehatan anak antara pasien yang mengobati penyakit secara tradisional dan kimia ( Penelitian non- eksperimental ). Tidak ada hubungan antara cara mengobati penyakit secara tradisional dan kimia ( Penelitian non- eksperimental ) .

PENGUJIAN HIPOTESIS Menurut ( Wahab , 2013): Pengujian hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data populasi yang akan diuji . Bila distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk normal, proses pengujian dapat digunakan dengan pendekatan uji statistik parametrik . Sementara itu , bila distribusi data populasinya tidak normal atau tidak diketahui distribusinya , dapat digunakan pendekatan uji statistik nonparametrik . Kenormalan suatu data dapat juga dilihat dari jenis variabelnya , bila variabelnya berjenis numerik / kuantitatif biasanya distribusi datanya mendekati normal/ simetris . Dengan demikian dapat digunakan uji statistik parametrik . Bila jenis variabelnya kategori ( kualitatif ), bentuk distribusinya tidak normal sehingga uji nonparametrik dapat digunakan . Penentuan jenis uji juga ditentukan oleh jumlah data yang dianalisis , bila jumlah data kecil (n<30) cenderung digunakan uji nonparametrik .

VARIABEL PENELITIAN VARIABEL BEBAS (INDEPENDENT) VARIABEL TERIKAT (INDEPENDENT) PARAMETER (TOLAK UKUR) Eksperimental : dapat dimani - pulasi secara langsung oleh peneliti . Variabel subjek (non ekspe - rimental ) : tidak dapat dimani - pulasi oleh peneliti , tetapi dapat digunakan untuk mengelompokkan subjek penelitian secara kategoris . Variabel respon ( merespons perubahan pada variabel bebas ). Variabel hasil (yang mewakili hasil yang ingin Anda ukur ) variabel atau faktor spesifik yang diidentifikasi dan diukur untuk memahami fenomena atau masalah yang sedang diteliti dalam bidang kefarmasian

DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN A dalah   penjelasan rinci tentang bagaimana variabel dalam penelitian diukur atau dioperasikan secara praktis .  Definisi ini membantu peneliti untuk menginterpretasikan konsep variabel , memastikan objek penelitian dapat diukur , dan juga digunakan dalam pengumpulan data.  Definisi operasional juga berperan penting dalam pengembangan instrumen penelitian dan mengarahkan pengumpulan data secara objektif .  Pentingnya Definisi Operasional : Memastikan variabel dapat diukur dan diinterpretasikan secara jelas .  Memberikan pedoman konkret untuk pengumpulan data.  Memperjelas bagaimana konsep variabel dapat dioperasikan secara praktis .  Memperjelas cara mengukur atau mengamati variabel yang diteliti . 

DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN Fungsi Definisi Operasional Cara Membuat Definisi Operasional Memperjelas batasan variabel yang akan diteliti .  Identifikasi karakteristik yang akan diukur atau masalah yang menjadi perhatian .  Mengarahkan pengumpulan data secara objektif .  Memilih alat ukur yang sesuai ( misalnya , checklist, kuesioner , observasi ).  Memberikan dasar untuk pengembangan instrumen penelitian .  Menjelaskan secara detail bagaimana variabel diukur atau dioperasikan .  Memastikan pengukuran atau pengamatan yang dilakukan konsisten dan valid.  Menjelaskan bagaimana data akan dikumpulkan dan diolah . 

HIPOTESIS Formulasi sediaan tinted lip balm dengan ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memiliki karakteristik fisik yang baik . Formulasi sediaan tinted lip balm dengan ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memiliki stabilitas fisik yang baik . Formula terbaik sediaan tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rose sinensis L .) berdasarkan efektivitas dan nilai stabilitas fisik adalah formula (F3) dengan konsentrasi 20%. Tidak terdapat bahan titik kritis halal yang digunakan dalam formulasi sediaan tinted lip balm ekstrak etanol 96% bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) berdasarkan ketentuan dari Keputusan Menteri Agama (KMA) 1360 dan Keputusan Menteri Agama (KMA) 748. FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TINTED LIP BALM EKSTRAK ETANOL 96% BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa sinensis L.) SEBAGAI SKINCARE K OSMETICK HALAL RUMUSAN MASALAH Apakah formulasi tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memenuhi karakteristik fisik sediaan lip balm yang baik ? Apakah formulasi tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memiliki stabilitas fisik yang baik ? Manakah formula terbaik sediaan tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rose sinensis L .) diantara variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) berdasarkan efektivitas dan nilai stabilitas fisik ? Apakah terdapat bahan titik kritis halal pada formulasi tinted lip balm berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1360 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 748 Tahun 2021?

MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca serta dapat berguna sebagai acuan penelitian dan bahan evaluasi penelitian selanjutnya yang relevan terhadap topik penelitian ini . Manfaat Praktis Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan menjadi alternatif untuk pengembangan sediaan lip balm yang memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik sebagai produk kosmetik perawatan (skincare cosmetic) menggunakan bahan aktif dari ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .). FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TINTED LIP BALM EKSTRAK ETANOL 96% BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa sinensis L.) SEBAGAI SKINCARE COSMETIC HALAL TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui Apakah formulasi tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L .) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memenuhi karakteristik fisik sediaan lip balm yang baik . Untuk mengetahui Apakah formulasi tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L.) dengan variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) memiliki stabilitas fisik yang baik . Untuk mengetahui formula terbaik sediaan tinted lip balm ekstrak bunga sepatu ( Hibiscus rose sinensis L .) diantara variasi konsentrasi 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3) berdasarkan efektivitas dan nilai stabilitas fisik . Untuk mengetahui bahan-bahan titik kritis halal yang mungkin terdapat dalam formulasi sediaan tinted lip balm berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1360 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 748 Tahun 2021.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis True Experimental Laboratory. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen menentukan variasi konsentrasi ekstrak bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) sebagai bahan aktif dengan karakteristik terbaik dalam pembuatan sediaan tinted lip balm.

Variabel Penelitian Variabel bebas dari penelitian ini yaitu variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensi L.) sebagai bahan aktif sediaan tinted lip balm. Variasi konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3). Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil uji karakteristik fisik yang meliputi uji organoleptik , uji homogenitas , uji suhu lebur , uji pH sediaan , uji daya oles , uji kelembaban , dan uji stabilitas fisik menggunakan metode cycling test pada sediaan tinted lip balm. Tinted lip balm ialah salah satu jenis lip balm yang tidak hanya memiliki fungsi untuk melembabkan bibir , namun dalam formulasinya juga dapat memberikan warna pada bibir ( Pradhan , et al., 2023). Bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) merupakan salah satu tanaman hias yang banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit . Ekstrak etanol 96% bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) adalah hasil yang berasal dari ekstraksi dengan metode maserasi bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) yang digunakan pada formulasi sediaan tinted lip balm yaitu 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 20% (F3). Identifikasi flavonoid dilakukan dengan metode Wilstatter yaitu uji kualitatif pada senyawa flavonoid dengan menambahkan serbuk Mg dan cairan HCl . Menunjukkan positif flavonoid apabila berwarna kuning , jingga , hingga merah ( Lindawati dan Ma’ruf , 2020). Definisi Operasional

Karakteristik fisik sediaan tinted lip balm ditentukan melalui uji evaluasi sediaan sebagai berikut : Uji organoleptik : Pengujian organoleptik dikatakan baik apabila dinyatakan memenuhi standar yang dibuat dan harus menunjukkan tekstur , warna , dan aroma yang baik serta khas ( DepKes RI, 2020). Uji homogenitas : Sediaan dinilai homogen jika terbukti tidak ada butiran kasar pada saat pengujian ( Isrul , dkk ., 2023). Uji pH: pH sediaan dinilai aman apabila memiliki pH mendekati pH kulit yaitu 4,5-6,5 ( DepKes RI, 2014). Uji suhu lebur : Uji suhu lebur idealnya dikatakan berhasil apabila sediaan yang diformulasikan memiliki suhu antara 50-70℃ (SNI, 16-5769-1998 ). Uji daya oles : Uji daya oles dikatakan baik apabila warna yang menempel pada kulit setelah dilakukan pengolesan banyak dan merata (ISO, 2016). Uji kelembaban : Hasil uji kelembaban dapat dikategorikan berdasarkan persentase kelembaban yang dihasilkan , jika hasil pengujian menunjukkan angka ≤33% dikategorikan sangat kering , 34-37% kering , 38-42% normal, 43-46% lembab , ≥47% sangat lembab ( Masluhiya dan Fidiastuti , 2019). Uji stabilitas sediaan tinted lip balm dilakukan dengan metode cycling test yaitu metode pengujian stabilitas dipercepat yang dilakukan dengan menyimpan sediaan pada interval waktu dan suhu tertentu . Produk dikatakan memiliki stabilitas fisik yang baik apabila setelah dilakukan pengujian evaluasi fisik kembali perubahan yang terjadi pada sediaan tidak signifikan ( Aqsyal dan Mardiyanti , 2023). Definisi Operasional

https:// pdfs.semanticscholar.org/3c1d/cd4829ff42289c197cf9655fae31c32a85df.pdf https://www.scribbr.com/methodology/independent-and-dependent-variables/#:~: text=Researchers%20often%20manipulate%20or%20measure,dependent%20variable%20is%20the%20effect http:// etheses.uin-malang.ac.id/72133/1/210703110063.pdf References

THANKS Do you have any questions? [email protected] +91 620 421 838 yourcompany.com Please keep this slide for attribution

QUIZ Jelaskan pengertian tinjauan pustaka , hipotesis , variabel dan definisi operasional ? Jelaskan rumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian menurut anda ? Jelaskan cara menemukan masalah penelitian ? Bagaimana cara membuat judul penelitian ? Sebutkan cara membuat definisi operasional ?
Tags