MODUL 1 konsep dasar dan model model pembelajaran terpadu

nuranam583 6 views 48 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

modul 1


Slide Content

KonsepDasar dan Model-Model PembelajaranTerpadu
KELOMPOK 1
1.MELLIVERA KURNIA 858534065
2.EKA SETIA HANDAYANI 857779951
3.DYAH AYU LESTARI 858534209
4.YULI ASTUTI 858531693
5.FERI PRASETIYO 858526036
6.FARRELINO NAUFAL DAFFA 857777428
MODUL 1

KB1
KonsepDasar
PembelajaranTerpadu
Konseppembelajaranterpadumerupakan
pendekatanpembelajaranyang melibatkan
beberapamatapelajaranuntukmemberikan
pengalamanbelajaryang bermaknabagianak
Oleh: EKA SETIA HANDAYANI -857779951

A.PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
TERPADU
Terdapatdua istilah
yang secarateoritismemiliki
hubunganyang salingterkait
dan tergantungsatudan lainnya,
yaituintegrated curriculum
(kurikulumterpadu) dan integrated
learning (pembelajaranterpadu)
Kurikulumterpadu
adalahkurikulumyang
menggabungkan
sejumlahdisiplinilmu
melaluipemaduanisi,
ketrampilan, dan sikap.

Rasionalpemaduandisebabkan
oleh beberapahal, yaitu:
Kkkkh
1.Kebanyakan masalahdan pengalaman(termasukpengalamanbelajar) bersifat
interdisipliner, sehinggauntukmemahami, mempelajaridan memecahkannyadiperlukan
multi-skill.
Kkkkh
2. Adanyatuntutaninteraksikalaboratifyang tinggidalammemecahkanberbagai
masalah.
Kkkkh
3. Memudahkananakmembuathubunganantarskematadan transfer pemahaman
antarkonteks.
Kkkkh4. Demi efisiensi
Kkkkh5. Adanyatuntutanketertibananakyang tinggidalamproses pembelajaran.

Pembelajaranterpadubanyakdipengaruhioleh eksplorasitopikyang adadi
dalamkurikulumsehinggaanakdapatbelajarmenghubungkanproses dan isi
pembelajaransecaralintasdisiplindalamwaktuyang bersamaan. Perbedaan
yang mendasardarikonsepsikurikulumterpadudan pembelajaranterpadu
terletakpada segiperencanaandan pelaksanaanya.
Pembelajaranterpaduadalahpendekatan
pembelajaranyang melibatkanbeberapamata
pelajaranuntukmemberikanpengalamanyang
bermaknakepadasiswa.

Suatupendekatanpembelajaranyang
menghubungkanberbagaimatapelajaranyang
mencerminkandunia nyatadi sekelilingserta
dalamrentangkemampuandan
perkembangananak.
Suatu pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan berbagai mata
pelajaran yang
01
Suatu cara untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan anak secara
serempak (simultan)
02
Merakit atau menggabungkan sejumlah
konsep dalam beberapa mata pelajaran yang
berbeda, dengan harapan siswa akan belajar
dengan lebih baik dan bermakna.
03
Pengertian
pembelajaran
terpaduberdasarkan
pernyataanAminuddin,
1994 dapatdilihat
sebagaiberikut:

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU
Penerapanpendekatanpembelajaranterpadudi sekolahdasarbisadisebut
sebagaisuatuupayauntukmemperbaikikualitaspendidikan, terutamadalam
rangkamengimbangigejalapenjejalanisikurikulumyang seringterjadidalam
proses pembelajaranyang dilaksanakandi sekolah-sekolahkita. Penjejalanisi
kurikulumtersebutdikhawatirkanakanmenggangguperkembangananak,
karenaterlalubanyakmenuntutanakuntukmengerjakanaktivitasatautugas-
tugasyang melebihikapasitasdan kebutuhanmereka. Jika dalamproses
pembelajaran, anakhanyameresponsegalanyadariguru, makamerekaakan
kehilanganpengalamanpembelajaranyang alamiahdan langsung(direct
experience).
Oleh: FARRELINO NAUFAL DAFFA-857777428

Adapun beberapakelebihandalampembelajaranterpadu, diantaranya:
1. Pengalamandan kegiatanbelajarakanselalurelevandengantingkat
perkembangansiswa.
2. Kegiatan-kegiatanyang dipilihdalampelaksanaanpembelajaranterpadusesuai
denganminatdan kebutuhananak.
3. Seluruhkegiatanbelajarlebihbermaknabagisiswasehinggahasilbelajarakan
dapatbertahanlebihlama.
4. Pembelajaranterpadudapatmenumbuhkembangkanketrampilanberpikirsiswa.
5. Menyajikankegiatanyang bersifatpragmatissesuaidenganpermasalahanyang
seringditemuisiswadalamlingkungannya.
6. Menumbuhkembangkanketrampilansosialsiswasepertikerjasama, toleransi,
komunikasi, dan respekterhadapgagasanorang lain.

Selain beberapa kelebihan, adapun beberapa kendalan dalam pelaksanaan kegiatan
belajar terpadu, diantaranya :
1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam kurikulum sekolah dasar
tahun 2004 masih terpisah -pisah kedalam mata pelajaran yang ada. Hal ini akan
menyulitkan guru dalam mengembangkan program pembelajaran e.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana
belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal. Jika tidak,
maka proses pelaksanaan pembelajaran terpadu tidak akan berjalan dengan baik,
hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
3. Belum semua guru di sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu ini
secara utuh, bahkan ada kecenderungan yang menjadi kendala utama dalam
pelaksanaannya, yaitu sifat konservatif guru, dalam arti bahwa pada umumnya guru
merasa senang dengan proses pembelajaran yang sudah biasa dilakukannya yaitu
pembelajaran yang konvensional.

C. LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU
Dalampembelajarandi sekolahdasar, guru perlu
mempertimbangkanbanyakfaktor. Pembelajaranharus
mengikutikurikulumyang adadan didasarkanpada pemikiran
yang mendalam. Proses pembelajaransangat pentinguntuk
keberhasilanpendidikan, sehinggatidakbisadilakukan
sembarangan. Diperlukanlandasanyang kuatsebagaifaktor
yang harusdiperhatikansaatguru merencanakan,
melaksanakan, dan menilaiproses sertahasilpembelajaran.
Oleh: FERI PRASETIYO -858526036

1.LANDASAN FILOSOFIS
1. Progresivisme:
Menekankan bahwa
pembelajaran harus berpusat
pada siswa,
membangun kreativitas, dan
menghubungkan pengalaman
anak dengan kehidupan sehari-
hari agar pembelajaran
lebih bermakna.
2.Konstruktivisme: Berfokus
pada gagasan bahwa anak-
anak membangun sendiri
pengetahuan dan pemahaman
mereka melalui interaksi
dengan lingkungan.
Pendekatan ini membuat
siswa aktif mencari dan
menggali konsep.
3. Humanisme: Memandang
peserta didik sebagai
individu yang memiliki
potensi, minat, dan
kebutuhan yang berbeda-
beda. Pembelajaran harus
berorientasi pada
pengembangan diri siswa
secara utuh.

1. Psikologiperkembangan: Anak usiaSD beradapada
faseperkembanganoperasionalkonkret(berdasarkan
teoriPiaget), di mana merekabelajardarihal-halyang
konkretdan nyata. Pembelajarantematikterpadusesuai
karenamenyajikanpengalamanlangsungyang
terintegrasi, bukankonsep-konsepterpisah.
2. LANDASAN PSIKOLOGIS

2. Psikologibelajar: Memahamibahwaanakbelajar
secaraholistik(menyeluruh) dan tidakparsial. Dengan
mengintegrasikanberbagaimatapelajarandalamsatu
tema, anakmelihathubunganantarkonsepdan
membentukpemahamanyang lebihbermakna.

3. LANDASAN PRAKTIS
1. Perkembangan ilmu
pengetahuan begitu cepat
sehingga terlalu banyak
informasi yang harus
dimuat dalam kurikulum.
2. Hampir semua pelajaran di
sekolah diberikan secara
terpisah satu sama lain,
padahal seharusnya saling
terkait.

3. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini
cenderung lebih bersifat lintas mata pelajaran (interdisipliner)
sehingga diperlukan usaha kolaboratif antara berbagai mata
pelajaran untuk memecahkannya.
4. Kesenjanganyang terjadiantarateoridan praktekdapat
dipersempitdenganpembelajaranyang dirancangsecara
terpadusehinggasiswaakanmampuberpikirteoritisdan
pada saatyang samamampuberpikirpraktis.

D. PRINSIP –PRINSIP
PEMBELAJARAN TERPADU
01PROSES PENGGALIAN TEMA
02
PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU
03PROSES PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Oleh: DYAH AYU LESTARI -858534209

PROSES PENGGALIAN TEMA
➢Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat
digunakan untuk memadukan mata pelajaran.
➢Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
➢Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
➢Tema yang dikembangkan harus mampu menunjukkan sebagian besar
minat siswa.
➢Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
➢Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang
berlaku serta harapan masyarakat.
➢Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan
sumber belajar.
01

PROSES PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN TERPADU
02
➢Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single
actor yang mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran.
➢Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas
dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama
kelompok.
➢Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang
terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan
pembelajaran.

PROSES PENILAIAN
PEMBELAJARAN TERPADU03
➢Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian
diri (self-evaluation) di samping bentuk penilaian lainnya.
➢Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar
yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian
tujuan atau kompetensi yang telah disepakati.

E. MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU
01Penghematan Materi
02
03
04
05
06
07
08
09
10
Materi pembelajaran sebagai alat
pemahaman konsep
Pembelajaranterpadutingkatkan
kecakapanberpikirsiswa.
Pembelajaran lebih terintegrasi
sehingga pemahaman meningkat.
Pembelajaranterpadudengan
penerapan dunia nyata
Pemaduan pelajaran dapat
meningkatkan penguasaan materi.
Pengalaman belajar pelajaran
sangat positif.
Motivasi belajar bisa diperbaiki dan
ditingkatkan dalam pembelajaran
antar mata pelajaran.
Pelajaran terpadu menciptakan
struktur kognitif
Pembelajaran terpadu
meningkatkan kerja sama.

A. BERBAGAI MODEL
PEMBELAJARAN TERPADU
B. MODEL PEMBELAJARAN
TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Oleh: MELLIVERA KURNIA -858534065

10MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
ROBIN FOGARTY (1991)

1. Model Penggalan(Fragmented)
Terpisahtanpa
penggabungandalam
satusesipembelajaran
Fokuspada
kompetensimasing-
masing matapelajaran
Ada hubunganmata
pelajaranmelaluitema
atautopikyang sama
Integrasi setiapmata
pelajaranbersifat
minimal/terbatas
MTK
B.I
IPA
IPS
Tema:
Lingkungan
menghitung
persentasedaerah
hijaudi suatudaerah
puisi, cerpen, dan
dongeng
hewandan tumbuhan
dampaksosialdan
ekonomi

2. Model Keterhubungan(Connected)
IPA
IPSB.IM
T
K
S
R
S
M
Topik: Energi
IPA: bentuk
energi
IPS: dampak
sosialdan
ekonomi
penggunaan
energi
B.I: menulis
artikel
tentang
pentingnya
energi

B.I: artikelkonservasiair
MTK: perhitungandebit air
IPS: penggunaansumber
dayaair
IPA: siklusair
3. Model Sarang (Nested)
matapelajaran
dihubungkan
melaluitema
sentral
penerapan
pengetahuandan
keterampilandari
berbagaimata
pelajaran.
konsep-konsep
matapelajaran
saling
berhubungan

4. Model Urutan/Rangkaian(Sequenced)
IPA: proses
hujan
IPS: dampak
hujan

5. Model Bagian (Shared)
matapelajaran
salingterkait
mengajarkantema
atauunit yang sama
IPA IPS
manfaat
buahdan
sayur
Makanan
hasil
pertanian

6. Model JaringLaba-laba(Webbed)
menghubungkan
berbagaimatapelajaran
melaluisatutemasentral
temasentralyang
menjadipusatdari
"jaring"
air
IPA:
siklusair
B.I:
artikel
konservasi
air
MTK:
debit air
IPS:
pengelola
ansumber
dayaair
SR: poster bijakair

7. Model Galur(Threaded)
pendekatanintegratif
konsepdilakukansecara
berulangdalampenerapan
berbagai mata pelajaran
IPA:
sumberair
air
bersih
IPS:
kondisiair sesuai
lingkungannya
PJOK:
konsumsiair
bersih
B.I:
artikeltentang
air bersih

8. Model Keterpaduan(Integrated)
menggabungkan
berbagaimata
pelajaran
matapelajaran
salingterpadu,
sulitdipisahkan
Lingkungan
IPA
IPS
(IPA & IPS)
solusipencemaran
lingkunganyang dapat
diterimasecarasosial
MTK
(MTK & IPA)
fenomenaalamyang dapat
diprediksidenganrumusmtk
(B.I & IPS)
tekseksposisitentang
sumberdayaalam
B.I
PJOK
(MTK & PJOK)
larikelilinglapangan
dapatdihitungjaraknya
(B.I & PJOK)
teksprosedurtentang
caramelakukan
gerakanperegangan
(IPA & B.I)
teksdeskripsiciri-
cirimakhlukhidup
(MTK & IPS)
menghitungskala
pada peta
(PJOK & IPA)
mengidentifikasi
tumbuhandi
lingkungansekitar
(MTK & B.I)
menghitungpresentase
wilayah sesuaidiagram

9. Model Celupan(Immersed)
sistempencernaanmanusia
Beberapamata
pelajaranmemiliki
hubunganyang
sama
SR: menggambar
sistempencernaan
manusia
PJOK: caramenjaga
sistempencernaan
IPA: menjelaskanorgan
pencernaandan
fungsinya
IPS: kondisigeografis
wilayah memengaruhi
kesehatanpencernaan
B.I: membuatposter
informasikesehatan
pencernaanmanusia
SM: laguedukasi
proses pencernaan

10. Model Jaringan(Networked)
Ada hubungantimbal balikantar
matapelajaran(dapatsaling
melengkapi)
Ada kemungkinanpengubahan
konsepsi, bentukpemecahan
masalah, ataupunketerampilan
barusetelahstudilapangan
makhluk
hidup
ciri-ciri
makhluk
hidup
pertumbuhan
makhlukhidup
menggambar
tumbuhan
menyanyi
mewarnai
tumbuhan
iklan
membaca
iklan
ciri-ciri
iklan
IPA
Seni
B.I

5BENTUK KETERPADUAN
JACOBS (1989)

Discipline Based
No. 1
Parallel
No. 2
mata pelajarandiajarkansecara terpisahdan mandiri.
topikatautema yang serupadi beberapamata pelajaran, namunmata
pelajarantersebuttetapdiajarkansecara terpisah

Multidiciplinary
No. 3
Interdisciplinary
No. 4
sejumlahmata pelajaranterpisahmelaluisatutema, isu, atautopiksentral
pembelajaranyang menggabungkansejumlahmata pelajarandalamsebuah
tema

Integrated
No. 5
pembelajaranyang memadukansebuahkonsepdarisejumlahmata pelajaran
melaluihubungantujuan, isi, keterampilan, aktivitas, dan sikap

Model Pembelajaran
Terpadu di Sekolah Dasar
Presentasi ini membahas tiga model pembelajaran terpadu yang paling sesuai
untuk diterapkan di Sekolah Dasar, berdasarkan kajian Tim Pengembang PGSD
(1997).
Fokus pada integrasi konsep untuk pengalaman belajar yang lebih holistik.
Oleh: YULI ASTUTI -858531693

Tiga Model Utama Pembelajaran Terpadu
Model Jaring Laba-
laba (Webbed)
Pembelajaran berpusat pada tema yang
menjadi jaring penghubung.
Model Keterhubungan
(Connected)
Menghubungkan konsep, topik, dan
keterampilan dalam satu mata pelajaran.
Model Keterpaduan
(Integrated)
Menggunakan pendekatan antar mata
pelajaran secara menyeluruh.
Ketiga model ini menawarkan cara berbeda untuk mengintegrasikan materi pelajaran.

Model 1: Jaring Laba-laba (Webbed)
Model ini berfokus pada pemilihan tema sentral (jaring laba-laba) yang kemudian digunakan untuk menghubungkan berbagai mata pelajaran. Ini
adalah model yang relatif mudah diterapkan oleh guru yang belum berpengalaman.
Kekuatan Utama
•Meningkatkan faktor motivasional melalui seleksi tema.
•Relatif mudah dilakukan oleh guru baru.
•Mempermudah perencanaan tim kerja.

Tantangan Model Jaring
Laba-laba
Sulitnya Menyeleksi Tema
Langkah yang paling sulit adalah menyeleksi tema yang relevan dan
mendalam.
Fokus pada Kegiatan
Guru cenderung lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep
inti mata pelajaran.
Tema yang Dangkal
Adanya kecenderungan merumuskan tema yang kurang mendalam atau
dangkal.

Model 2: Keterhubungan (Connected)
Model ini secara sengaja menghubungkan ide-ide (konsep, topik, keterampilan) dalam batas satu mata
pelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang lebih besar kepada siswa.
Mengaitkan Ide
Menghubungkan ide-ide dalam satu mata
pelajaran untuk gambaran yang besar.
Internalisasi Konsep
Konsep kunci dikembangkan secara terus-
menerus, memfasilitasi internalisasi.
Asimilasi Bertahap
Siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, dan
mengasimiliasi ide secara berangsur-
angsur.

Kelemahan Model
Keterhubungan
Model ini berisiko mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain.
Mata Pelajaran Terpisah
Meskipun ada koneksi internal, mata
pelajaran tetap terpisah dan nampak
tidak terkait satu sama lain.
Kurangnya Kolaborasi Guru
Guru tidak didorong untuk bekerja
sama, sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan ide
antar mata pelajaran.

Model 3: Keterpaduan (Integrated)
Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran secara eksplisit, memungkinkan siswa melihat
keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai disiplin ilmu.
Pemahaman Antar Mata
Pelajaran
Penghargaan Pengetahuan
& Keahlian
Mampu Membangun
Motivasi
Keterkaitan &
Keterhubungan

Tantangan Implementasi
Model Keterpaduan
Meskipun kuat dalam membangun pemahaman holistik, Model Keterpaduan
memiliki hambatan signifikan dalam penerapannya.
1
Sulit Diterapkan Penuh
Model ini sangat sulit diterapkan
secara penuh karena
kompleksitasnya.
2
Kebutuhan Guru Terampil
Menghendaki guru yang terampil,
percaya diri, dan menguasai konsep,
sikap, serta keterampilan yang
diprioritaskan.
3
Kerja Sama Tim Antar Mata Pelajaran
Membutuhkan tim antar mata pelajaran yang solid, yang terkadang sulit
diwujudkan dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

Perbandingan Model: Kekuatan dan
Kelemahan
Jaring Laba-laba Motivasi tinggi, mudah bagi guru baru. Tema dangkal, fokus pada kegiatan.
Keterhubungan Internalisasi konsep dalam satu mapel. Mapel tetap terpisah, kurang
kolaborasi guru.
Keterpaduan Memudahkan keterkaitan antar mapel,
motivasi tinggi.
Sulit diterapkan penuh, butuh
guru sangat terampil.
Pemilihan model harus disesuaikan dengan kemampuan guru dan tujuan pembelajaran di sekolah dasar.

Kesimpulan dan Langkah
Selanjutnya
Pilih yang Sesuai
Sekolah Dasar dapat memilih salah satu dari tiga model (Webbed,
Connected, Integrated) berdasarkan kesiapan sumber daya.
Pengembangan Guru
Investasi dalam pelatihan guru sangat penting, terutama untuk Model
Keterpaduan yang menuntut keterampilan tinggi.
Perencanaan Matang
Perencanaan tema atau koneksi harus mendalam agar pembelajaran
terpadu efektif dan tidak dangkal.
Tags