Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 10 SMA Terbaru 2025

wahyurestu63 5 views 12 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 10 SMA Terbaru 2025


Slide Content

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
MODUL
AJAR
KURIKULUM
MERDEKA
(Deep Learning)
Nama
Sekolah
                      :      ................................................
Nama

Penyusun                   :      ................................................
NIP                                        :      ................................................
Mata
pelajaran
                    
:
      Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti
Fase
E,
Kelas
/ Semester
     
:
     
X (Sepuluh

/
I
(Ganjil)
 
 

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
MODUL
AJAR DEEP LEARNING
MATA
PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
BAB
1 : MANUSIA MAKHLUK PRIBADI
A.
IDENTITAS MODUL
Nama
Sekolah
:
......................................................
Nama
Penyusun
:
......................................................
Mata
Pelajaran
:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas
/ Fase / Semester
:
X / E / Ganjil
Alokasi
Waktu
:
18 JP (6 kali pertemuan)
Tahun
Pelajaran
:
20... / 20...
B.
IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●Pengetahuan
Awal
:
Peserta didik telah memiliki pemahaman dasar tentang diri mereka
sebagai
individu, namun mungkin belum merefleksikan secara mendalam tentang
keunikan,
kesetaraan, dan keluhuran martabat mereka dalam terang iman Katolik.
●Minat:
Peserta didik berada dalam fase remaja yang memiliki minat tinggi pada
pencarian
jati diri, hubungan sosial dengan teman sebaya, dan mulai mempertanyakan
eksistensi
serta peran mereka di dunia.
●Latar
Belakang
:
Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga, sosial, dan budaya
yang
beragam, yang mungkin mempengaruhi pandangan mereka tentang diri sendiri,
peran
laki-laki dan perempuan, serta martabat manusia.
●Kebutuhan
Belajar
:
○Visual:
Membutuhkan materi ajar yang dilengkapi gambar, video, dan presentasi
visual
untuk memahami konsep keunikan dan citra Allah.
○Auditori:
Membutuhkan penjelasan lisan, diskusi kelompok, dan mendengarkan
cerita
atau kesaksian yang relevan.
○Kinestetik:
Membutuhkan aktivitas yang melibatkan gerakan dan interaksi, seperti
permainan
peran, pembuatan proyek kreatif, dan kegiatan reflektif yang melibatkan
aksi
nyata.
C.
KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai
:
○Konseptual:
Memahami konsep manusia sebagai pribadi yang unik, kesetaraan
antara
laki-laki dan perempuan, dan keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah.
○Prosedural:
Mampu mengidentifikasi kekuatan dan keterbatasan diri,
mempraktikkan
sikap saling menghargai dalam relasi dengan lawan jenis, dan
mewujudkan
sikap yang menghormati martabat sesama dalam kehidupan sehari-
hari.
●Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik
:
Materi ini sangat relevan karena
membantu
peserta didik dalam proses pencarian jati diri, membangun hubungan yang
sehat
dengan sesama, dan menempatkan diri mereka secara positif di tengah masyarakat.
●Tingkat
Kesulitan
:
Sedang. Konsepnya dekat dengan kehidupan peserta didik, namun
membutuhkan
permenungan dan refleksi iman yang mendalam.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Struktur
Materi
:
Materi disusun secara sistematis mulai dari pengenalan diri sebagai
pribadi
unik, pemahaman kesetaraan gender, hingga refleksi mendalam tentang
keluhuran
martabat manusia sebagai citra Allah.
●Integrasi
Nilai dan Karakter
:
Mengintegrasikan nilai-nilai syukur, penghargaan
terhadap
perbedaan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap martabat luhur setiap
pribadi
manusia sebagai ciptaan Tuhan.
D.
DIMENSI PROFIL LULUSAN
●Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia:
Peserta didik diajak untuk mensyukuri anugerah keunikan diri dan keluhuran
martabatnya
sebagai ciptaan Tuhan, serta mewujudkannya dalam sikap hidup yang
menghormati
sesama.
●Kewargaan:
Membangun kesadaran akan kesetaraan hak dan martabat antara laki-laki
dan
perempuan sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang setara.
●Penalaran
Kritis
:
Peserta didik dilatih untuk bersikap kritis terhadap pandangan
masyarakat
yang merendahkan martabat manusia atau memandang sebelah mata peran
gender
tertentu.
●Kreativitas:
Mendorong peserta didik untuk mengekspresikan pemahaman dan
penghayatan
imannya melalui produk kreatif seperti puisi, simbol diri, atau slogan.
●Kolaborasi:
Melalui diskusi kelompok dan kegiatan bersama, peserta didik belajar
bekerja
sama dan menghargai pendapat orang lain.
●Kemandirian:
Peserta didik didorong untuk memiliki rasa percaya diri yang sehat atas
keunikan
dirinya dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.
●Kesehatan:
Membangun kesehatan mental dan spiritual dengan memiliki pandangan
yang
positif tentang diri sendiri dan orang lain.
●Komunikasi:
Melatih kemampuan berkomunikasi secara efektif dan penuh empati
dalam
diskusi dan presentasi.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
DESAIN
PEMBELAJARAN
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada
akhir Fase E, murid memiliki kemampuan sebagai berikut
Pribadi
Peserta Didik
Memahami
dirinya sebagai pribadi yang unik, kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan,memiliki
keutuhan martabat sebagai citra Allah; memahami suara hati,
mampu
bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh media massa, media
sosial,
ideologi, dan gaya hidup saat ini..
Yesus
Kristus
Memahami
Yesus sebagai Putra Allah dan Juru Selamat yang mewartakan kerajaan
Allah,
mengalami sengsara, wafat, bangkit, dan naik ke surga; memahami Tri Tunggal
Maha
Kudus, peran Roh Kudus; menjadikan Yesus sebagai idola dan sahabat sejati..
Gereja
Memahami
kitab suci, radisi suci dan magisterium sebagai sumber ajaran kristiani.
Masyarakat
Memahami
hidup berpola pada pribadi Yesus Kristus dalam mewujudkan imannya di
tengah
masyarakat.
B.
LINTAS DISIPLIN ILMU
●Sosiologi:
Memahami konsep peran gender dan struktur sosial dalam masyarakat.
●Biologi:
Mengidentifikasi perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan sebagai bagian
dari
keunikan ciptaan.
●Bahasa
Indonesia
:
Mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan dan refleksi
melalui
tulisan (puisi, esai) dan diskusi.
●Seni
Budaya
:
Mengekspresikan pemahaman diri melalui gambar, simbol, atau bentuk
karya
seni lainnya.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
●Pertemuan
1-2
:
Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai makhluk pribadi yang
unik
dengan segala kemampuan dan keterbatasannya, sehingga menerima diri dan
bersyukur
atas keberadaan dirinya sebagai anugerah Tuhan. (6 JP)
●Pertemuan
3-4
:
Peserta didik mampu memahami jati diri sebagai perempuan atau laki-
laki
yang saling melengkapi dan sederajat, serta menghargai sesama sebagai anugerah
Tuhan.
(6 JP)
●Pertemuan
5-6
:
Peserta didik mampu memahami konsekuensi diri sebagai citra Allah
dalam
berelasi dengan sesama, serta menghargai sesama manusia sebagai citra Allah
yang
bersaudara satu sama lain. (6 JP)
D.
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Menjelaskan
arti manusia sebagai pribadi yang unik.
2.Mengidentifikasi
kekuatan dan keterbatasan yang ada pada dirinya.
3.Menunjukkan
sikap syukur atas keunikan diri sebagai anugerah Allah.
4.Menjelaskan
pandangan Gereja tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
5.Mengidentifikasi
bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender dalam masyarakat.
6.Menunjukkan
sikap saling menghormati dan menghargai antara laki-laki dan
perempuan.
7.Menjelaskan
makna manusia sebagai citra Allah.
8.Menganalisis
contoh-contoh tindakan yang menjunjung tinggi dan yang merendahkan
martabat
manusia.
9.Merancang
aksi nyata untuk menghargai keluhuran martabat sesama.
E.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
●Aku
Pribadi yang Unik
●Kesetaraan
Pria dan Wanita
●Keluhuran
Manusia sebagai Citra Allah
F.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK
PEDAGOGIK
●Model
Pembelajaran
:
Pembelajaran Berbasis Proyek (
Project-Based Learning),
Pembelajaran
Kooperatif (
Cooperative Learning).
●Pendekatan:
Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○Mindful
Learning
:
Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi pribadi, hening
sejenak,
dan menyadari perasaan serta pikiran mereka terkait topik jati diri dan
martabat
manusia.
○Meaningful
Learning
:
Materi pembelajaran dikaitkan langsung dengan
pengalaman
hidup, tantangan, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang dihadapi
peserta
didik sebagai remaja.
○Joyful
Learning
:
Proses pembelajaran dikemas melalui kegiatan yang menarik dan
menyenangkan
seperti permainan peran, diskusi interaktif, menonton video
inspiratif,
dan membuat karya kreatif.
●Metode
Pembelajaran
:
Diskusi, Tanya Jawab, Studi Kasus, Refleksi, Penugasan
Proyek.
●Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi
:
○Diferensiasi
Konten
:
Menyediakan berbagai sumber belajar (teks, video, cerita
inspiratif)
dengan tingkat kompleksitas yang berbeda untuk menjawab kebutuhan
pemahaman
peserta didik.
○Diferensiasi
Proses
:
Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara
individu,
berpasangan, atau dalam kelompok kecil. Guru memberikan
pendampingan
yang bervariasi sesuai kebutuhan kelompok.
○Diferensiasi
Produk
:
Peserta didik diberi kebebasan untuk mengekspresikan
pemahaman
mereka melalui berbagai bentuk produk, seperti membuat puisi,
simbol/gambar
diri, slogan, atau video pendek.
KEMITRAAN
PEMBELAJARAN
●Lingkungan
Sekolah
:
Bekerja sama dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk
sesi
berbagi tentang pengembangan diri dan kepercayaan diri.
●Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat
:
Mengundang tokoh masyarakat atau aktivis
yang
bergerak di bidang kemanusiaan atau kesetaraan gender untuk berbagi pengalaman.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Mitra
Digital
:
Memanfaatkan platform pembelajaran daring dan sumber-sumber digital
(video
inspiratif, artikel, film pendek) untuk memperkaya materi.
LINGKUNGAN
BELAJAR
Lingkungan
pembelajaran yang mengintegrasikan antara ruang fisik, ruang virtual, dan
budaya
belajar:
●Ruang
Fisik
:
○Penataan
tempat duduk yang fleksibel (lingkaran, kelompok kecil) untuk
mendukung
diskusi dan interaksi.
○Menyediakan
sudut refleksi yang tenang di dalam kelas.
●Ruang
Virtual
:
○Menggunakan
platform
Learning Management System
(LMS) untuk berbagi materi
dan
mengumpulkan tugas.
○Memanfaatkan
media sosial untuk kampanye positif terkait tema martabat manusia.
●Budaya
Belajar
:
○Menciptakan
suasana kelas yang aman, terbuka, dan saling menghargai, di mana
setiap
peserta didik merasa nyaman untuk berbagi pengalaman dan pendapat.
○Mendorong
budaya bertanya, berpikir kritis, dan merefleksikan iman dalam
kehidupan
nyata.
PEMANFAATAN
DIGITAL
●Menayangkan
video inspiratif tentang kisah orang-orang yang berhasil mengubah
keterbatasan
menjadi kekuatan.
●Menggunakan
aplikasi presentasi untuk diskusi kelompok.
●Memanfaatkan
mesin pencari untuk riset tentang tokoh-tokoh pejuang kemanusiaan.
G.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN
1 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Aku Pribadi yang Unik (Bagian 1)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (20 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Guru membuka pelajaran dengan doa pembuka, menciptakan
suasana
yang kondusif (
Mindful Learning).
●Apersepsi:
Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Pernahkah kamu merasa berbeda
dari
teman-temanmu? Apa yang membuatmu merasa unik?"
●Motivasi:
Guru menayangkan video singkat atau menceritakan kisah inspiratif tentang
seseorang
dengan keunikan fisik atau bakat yang berhasil meraih kesuksesan (
Joyful &
Meaningful Learning).
●Penyampaian
Tujuan
:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada
pertemuan ini.
●Asesmen
Diagnostik Awal
:
Tanya jawab singkat untuk mengetahui pemahaman awal
peserta
didik tentang "keunikan diri".
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik diajak menyimak kisah tentang Tarjono Slamet,
seorang
difabel yang berhasil menjadi pengusaha sukses. (
Meaningful Learning).
●Menanya
(Questioning)
:
Guru memantik diskusi dengan pertanyaan: "Apa yang
mendorong
Tarjono Slamet untuk bangkit? Nilai apa yang bisa kita pelajari darinya?"

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Peserta didik diminta untuk mengamati diri sendiri dan
menuliskan
kekuatan serta keterbatasan yang mereka miliki dalam aspek fisik, bakat,
sifat,
dan impian. (
Mindful Learning).
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Peserta didik dapat mengerjakan tugas ini secara individu. Bagi yang
kesulitan,
guru memberikan bimbingan atau contoh.
○Produk:
Hasil refleksi bisa ditulis dalam bentuk tabel, daftar poin, atau narasi
singkat.
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Peserta didik secara berpasangan saling berbagi hasil
refleksinya.
Mereka juga diminta untuk memberikan pandangan positif tentang kekuatan
teman
mereka. (
Joyful Learning).
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Beberapa perwakilan pasangan membagikan
kesan
mereka setelah saling berbagi di depan kelas. Guru memberikan penguatan bahwa
setiap
orang memiliki kekuatan dan keterbatasan.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
Guru mengajak peserta didik merenungkan: "Apa perasaanmu setelah
mengetahui
kekuatan dan keterbatasan dirimu? Apa yang akan kamu lakukan dengan
kekuatan
yang kamu miliki?" (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru bersama peserta didik menyimpulkan bahwa setiap orang diciptakan
unik
dan berharga.
●Tindak
Lanjut
:
Peserta didik ditugaskan untuk mencari informasi (dari buku atau
internet)
tentang makna "manusia itu unik".
●Penutup:
Pelajaran ditutup dengan doa syukur.
PERTEMUAN
2 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Aku Pribadi yang Unik (Bagian 2)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Guru mengawali dengan doa dan menyanyikan lagu yang
membangkitkan
semangat.
●Review:
Guru mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya tentang kekuatan
dan
keterbatasan diri.
●Apersepsi:
Guru menanyakan hasil tugas tindak lanjut tentang makna keunikan
manusia.
KEGIATAN
INTI (105 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik diajak membaca dan merenungkan kutipan
Kitab
Suci dari Kejadian 1:26-31 tentang penciptaan manusia. (
Mindful & Meaningful
Learning).
●Menanya
(Questioning)
:
Guru mengajukan pertanyaan: "Pesan apa yang disampaikan
Kitab
Suci tentang keunikan kita? Apa artinya diciptakan menurut 'gambar dan rupa'
Allah?"
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Dalam kelompok kecil, peserta didik mendiskusikan
pesan
Kitab Suci dan mengaitkannya dengan pengalaman mereka mengenali keunikan
diri.
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Kelompok membuat rangkuman dari hasil diskusi mereka,

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
menghubungkan
keunikan diri sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri dan
dikembangkan.
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
Kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi (
Joyful
Learning).
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Kelompok dapat menyajikan hasil diskusi dalam bentuk peta konsep,
presentasi
singkat, atau drama pendek.
○Produk:
Peserta didik membuat sebuah karya (simbol/gambar diri atau puisi) yang
mengungkapkan
penghayatan keunikan dirinya sebagai wujud syukur.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
Peserta didik diajak merenungkan puisi "Jadilah Diri Sendiri yang Terbaik"
dan
menuliskan niat untuk mengembangkan potensi diri. (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru memberikan peneguhan bahwa Allah menciptakan setiap pribadi
secara
istimewa dan memanggil setiap orang untuk mengembangkan anugerah tersebut.
●Tindak
Lanjut
:
Mengingatkan peserta didik untuk menyelesaikan karya kreatif mereka.
●Penutup:
Menutup pelajaran dengan mendaraskan Mazmur 138 sebagai doa syukur.
PERTEMUAN
3 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Kesetaraan Pria dan Wanita (Bagian 1)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Diawali dengan doa yang bertemakan persatuan dan
kesederajatan.
●Apersepsi:
Guru menampilkan beberapa gambar yang menunjukkan peran laki-laki dan
perempuan
dalam masyarakat (misal: ibu bekerja, ayah memasak). Peserta didik diminta
memberikan
tanggapan. (
Joyful Learning).
●Motivasi:
Guru bertanya: "Menurut kalian, apakah ada pekerjaan yang hanya boleh
dilakukan
oleh laki-laki? Atau hanya oleh perempuan? Mengapa?"
●Penyampaian
Tujuan
:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang kesetaraan
laki-laki
dan perempuan.
KEGIATAN
INTI (105 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik membaca artikel tentang pentingnya
mengajarkan
kesetaraan gender sejak dini dalam keluarga. (
Meaningful Learning).
●Menanya
(Questioning)
:
Dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan
terkait artikel: "Mengapa keluarga menjadi tempat pertama pendidikan
kesetaraan?
Bagaimana contoh praktik ketidaksetaraan yang sering terjadi di lingkungan
sekitar?"
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Peserta didik mencari dan mengidentifikasi contoh-
contoh
stereotip gender yang ada di masyarakat (misalnya dari iklan, film, atau lagu).
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Kelompok menganalisis dampak negatif dari stereotip dan
ketidaksetaraan
gender bagi perkembangan pribadi dan masyarakat.
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
analisis
mereka. Guru memfasilitasi diskusi kelas tentang bagaimana cara mengatasi
pandangan
yang tidak setara tersebut.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Guru memberikan studi kasus yang berbeda untuk setiap kelompok,
misalnya
tentang diskriminasi di tempat kerja, pembagian peran dalam rumah
tangga,
atau kesempatan pendidikan.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
"Sikap tidak adil apa terhadap lawan jenis yang pernah saya lakukan atau
lihat?
Apa yang bisa saya perbaiki?" (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru menyimpulkan bahwa pandangan yang merendahkan salah satu
jenis
kelamin tidak sesuai dengan martabat luhur manusia.
●Tindak
Lanjut
:
Peserta didik ditugaskan mencari pandangan Kitab Suci tentang relasi
laki-laki
dan perempuan.
●Penutup:
Doa penutup.
PERTEMUAN
4 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Kesetaraan Pria dan Wanita (Bagian 2)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Mengawali dengan doa dan menyanyikan lagu syukur.
●Review:
Mengingat kembali pembahasan tentang stereotip gender di pertemuan
sebelumnya.
●Apersepsi:
Diskusi singkat hasil tugas rumah tentang pandangan Kitab Suci.
KEGIATAN
INTI (105 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik membaca dan mendalami teks Kitab Kejadian
2:18-23
dan Katekismus Gereja Katolik 371-373 tentang penciptaan perempuan sebagai
"penolong
yang sepadan". (
Meaningful Learning).
●Menanya
(Questioning)
:
Guru memantik diskusi: "Apa arti 'penolong yang sepadan'?
Apakah
itu berarti perempuan lebih rendah? Bagaimana ajaran Gereja menafsirkan teks
ini?"
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Dalam kelompok, peserta didik menganalisis teks
tersebut
dan merumuskan pandangan Gereja tentang kesetaraan dan saling melengkapi
antara
laki-laki dan perempuan.
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Peserta didik membandingkan pandangan Gereja dengan
praktik
yang terjadi di masyarakat. Mereka merumuskan sikap-sikap konkret untuk
mewujudkan
kesetaraan dalam pergaulan sehari-hari.
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dalam
bentuk

role playing
atau drama singkat yang menunjukkan situasi kesetaraan dan
ketidaksetaraan.
(
Joyful Learning).
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Produk:
Selain
role playing,
peserta didik dapat membuat poster atau slogan
tentang
kesetaraan gender untuk ditempel di mading sekolah.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
Peserta didik diajak merenungkan puisi "Menghapus 'Katanya'" dan
menuliskan
komitmen pribadi untuk menghargai lawan jenis. (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru menegaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan
sederajat
dan saling melengkapi.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Tindak
Lanjut
:
Peserta didik menyelesaikan pembuatan slogan atau poster.
●Penutup:
Menutup pelajaran dengan mendaraskan Mazmur 113.
PERTEMUAN
5 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah (Bagian 1)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Doa pembuka (PS 198 - Mohon Rahmat Persaudaraan).
●Apersepsi:
Guru memulai dengan sebuah pertanyaan: "Apa yang membedakan manusia
dengan
ciptaan lainnya? Apa yang membuat manusia begitu istimewa?"
●Motivasi:
Guru menceritakan secara singkat kisah St. Fransiskus dari Assisi yang
menemui
Sultan Malek Al-Kamil, sebagai contoh penghormatan terhadap martabat
sesama
tanpa memandang perbedaan. (
Meaningful Learning).
KEGIATAN
INTI (105 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik membaca dan mendalami kisah pertemuan St.
Fransiskus
dengan Sultan Malek Al-Kamil.
●Menanya
(Questioning)
:
Dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan nilai-nilai
yang
terkandung dalam kisah tersebut. "Apa yang mendasari keberanian St. Fransiskus?
Nilai
kemanusiaan apa yang bisa kita teladani?"
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Peserta didik diminta untuk mencari contoh-contoh
tindakan
pelanggaran terhadap martabat manusia yang terjadi di sekitar mereka
(misalnya
perundungan, diskriminasi, eksploitasi).
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Peserta didik juga diminta mencari informasi tentang
tokoh-tokoh
pejuang kemanusiaan (misal: Bunda Teresa, Romo Mangun, Gus Dur) dan
nilai-nilai
yang mereka perjuangkan.
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Setiap kelompok membagikan hasil
temuannya.
Guru memfasilitasi diskusi tentang mengapa pelanggaran martabat manusia
masih
terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk melawannya.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Konten:
Setiap kelompok bisa memilih satu tokoh pejuang kemanusiaan yang
berbeda
untuk didalami.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
"Pernahkah saya tanpa sadar merendahkan martabat orang lain? Apa yang
harus
saya ubah?" (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru menyimpulkan bahwa setiap manusia memiliki martabat luhur yang
harus
dihormati.
●Tindak
Lanjut
:
Mempersiapkan diri untuk mendalami landasan biblis tentang martabat
manusia
pada pertemuan berikutnya.
●Penutup:
Doa penutup.
PERTEMUAN
6 (3 JP : 135 MENIT)
Topik
: Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah (Bagian 2)
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Doa
dan Pembukaan
:
Diawali dengan doa syukur.
●Review:
Mengingat kembali pembahasan tentang contoh-contoh penghormatan dan

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
pelanggaran
martabat manusia.
●Apersepsi:
Tanya jawab singkat: "Menurut kalian, apa dasar dari keluhuran martabat
manusia?"
KEGIATAN
INTI (105 MENIT)
●Mengamati
(Observing)
:
Peserta didik membaca dan merenungkan Mazmur 8:1-10 dan
Katekismus
Gereja Katolik 357, 358, 360 tentang manusia sebagai citra Allah. (
Mindful
& Meaningful Learning).
●Menanya
(Questioning)
:
Guru memandu diskusi: "Apa artinya manusia diciptakan
'hampir
sama seperti Allah'? Apa konsekuensi dari pemahaman bahwa semua manusia
adalah
satu saudara karena berasal dari Pencipta yang sama?"
●Mengeksplorasi
(Exploring)
:
Dalam kelompok, peserta didik merumuskan pemahaman
mereka
tentang makna "citra Allah" dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
kewajiban
untuk saling mengasihi dan menghormati.
●Mengasosiasi
(Associating)
:
Peserta didik menyusun sebuah rencana aksi nyata
(proyek)
sederhana untuk menjunjung tinggi martabat sesama di lingkungan sekolah
atau
masyarakat. Contoh: kampanye anti-perundungan, kegiatan bakti sosial, atau
membuat
video edukasi. (
Joyful Learning).
●Mengomunikasikan
(Communicating)
:
Setiap kelompok mempresentasikan rencana
aksi
mereka. Guru dan peserta didik lain memberikan masukan.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Produk:
Rencana aksi bisa disajikan dalam bentuk proposal singkat, poster, atau
presentasi.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi:
Peserta didik diajak merenungkan Mazmur 139:7-17, merasakan betapa
ajaibnya
Tuhan menciptakan mereka, dan menuliskan sebuah doa pribadi sebagai
ungkapan
syukur. (
Mindful Learning).
●Rangkuman:
Guru memberikan penguatan akhir bahwa sebagai citra Allah, kita semua
dipanggil
untuk mencerminkan kasih dan kebaikan Allah kepada dunia.
●Tindak
Lanjut
:
Mendorong peserta didik untuk mulai melaksanakan rencana aksi yang
telah
mereka susun.
●Penutup:
Menutup seluruh rangkaian pembelajaran Bab 1 dengan doa St. Fransiskus
dari
Assisi, "Jadikanlah Aku Pembawa Damai".
H.
ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN
DIAGNOSTIK
●Tanya
Jawab
:
Dilakukan di awal setiap topik untuk mengukur pengetahuan awal
peserta
didik. Contoh: "Apa yang kamu ketahui tentang keunikan diri?"
●Kuis
Singkat
:
Kuis lisan atau tulisan singkat dengan pertanyaan-pertanyaan dasar
terkait
materi yang akan dibahas.
ASESMEN
FORMATIF
●Tanya
Jawab
:
Seputar materi yang sedang dibahas, seperti “Apa makna dari 'penolong
yang
sepadan' dalam Kitab Kejadian?”
●Diskusi
Kelompok
:
Mengamati keaktifan, kemampuan berkolaborasi, dan kedalaman
argumen
peserta didik selama diskusi.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Latihan
Soal/Penugasan
:
○Membuat
daftar kekuatan dan keterbatasan diri.
○Menganalisis
studi kasus tentang ketidaksetaraan gender.
●Observasi:
Guru mengamati sikap peserta didik (rasa syukur, menghargai teman,
keaktifan)
selama proses pembelajaran.
●Produk
(Proses)
:
○Karya
puisi atau gambar/simbol diri yang merefleksikan keunikan.
○Slogan
atau poster tentang kesetaraan gender.
○Presentasi
hasil diskusi kelompok.
ASESMEN
SUMATIF
●Produk
(Proyek)
:
○Refleksi
Tertulis
:
Sebuah tulisan reflektif tentang penghayatan diri sebagai pribadi
unik,
setara, dan bermartabat luhur sebagai citra Allah.
○Rencana
Aksi
:
Proposal kegiatan nyata untuk menjunjung tinggi martabat manusia
di
lingkungan sekitar.
●Praktik
(Kinerja)
:
○Presentasi
Proyek
:
Mempresentasikan rencana aksi di depan kelas.
○Permainan
Peran
:
Menampilkan drama singkat tentang situasi yang menjunjung
tinggi
kesetaraan dan martabat manusia.
●Tes
Tertulis
:
Uji pemahaman konsep melalui soal esai di akhir bab, yang mencakup
pertanyaan-pertanyaan
seperti:
1.Jelaskan
mengapa setiap manusia disebut sebagai pribadi yang unik menurut ajaran
Gereja!
2.Bagaimana
pandangan Kitab Suci mengenai kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan?
3.Apa
yang dimaksud dengan manusia sebagai "citra Allah" dan apa konsekuensinya
dalam
hubungan kita dengan sesama?
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
..........................................
NIP.

................................
...........,

.........................
20..
Guru
Mata Pelajaran
..........................................
NIP.

................................