Modul dan Asesmen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx

erlansilalahi86 4 views 55 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 55
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55

About This Presentation

Modul dan asesmen P5


Slide Content

Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” ( Peserta webinar mengambil sikap siap dan tegap )

Nama : Erlan Henni Kristina Silalahi , S.Pd . Tempat / Tanggal Lahir : Pasar Sipiongot / 08 Juni 1983 Guru di SMP Negeri 1 Hulu Sihapas Ketua Komunitas Belajar dalam Kombel IKM 2004 – Juli 2014 Guru SMP Negeri 1 Dolok Juli 2014 – 27 Juli 2020 Guru SMP Negeri 3 Portibi 1 Atap Juli 2020 – Sekarang Guru SMP Negeri 1 Hulu Sihapas 2023 Lulus Sebagai Guru penggerak Angkatan 10 D1 PKP IPI Executive Secretary 2022 S1 Universitas Graha Nusantara 2007 Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Labuhan batu 2010 Pendidikan Bahasa Indonesia

Nama : Asnidar Harahap , S.Pd , M.Si . Tanggal lahir : 20 Juli 1977 Alamat : Jl. SM. Raja, Lk. I Pasar Gunung tua Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Status : Menikah 1984 - 1990 : SD 1990 - 1993 : MTsN Padang Sidimpuan 1993 - 1996 : MA 2 Padangsidimpuan 1996 - 2001 : Universitas Negeri Medan 2018 - 2020 : S2 Administrasi Pendidikan UPMI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PROYEK PENGUATAN PROFI L PELAJAR PANCASILA 11 JP Diklat STEM Proa k tif Un t uk BBGP Suma t era Ut a ra 22 – 25 Februari 2024

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Kegiatan Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai esensi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan. Merefleksikan pelaksanaan projek profil. Menganalisis miskonsepsi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan. Merancang asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. Mengoptimalkan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang berdampak kepada murid. Pemahaman bermakna: Projek penguatan profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan secara reflektif dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Diskusi pemahaman dulu yuk Bapak/Ibu!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran …. kokurikuler intrakurikuler ekstrakurikuler

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan kompetensi … peserta didik . keterampilan pengetahuan sikap

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran yang …. terintegrasi dengan mata pelajaran terpisah dari mata pelajaran bisa terintegrasi atau terpisah dari mata pelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nyalakan Tanda Tanya Apa yang belum Anda pahami dan ingin Anda pelajari lebih jauh mengenai projek penguatan profil pelajar Pancasila?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Top i k Pembahasan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Profil Pelajar Pancas ila

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Doku m en Acuan Kepmen 262 Tahun 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa i t u proje k profil? Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk me nguat kan upa y a p encapaian ko m pete nsi d an k arakter s e suai d engan p r o f il pe l aj a r P a nc a si l a y a n g d isusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler . Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek pe n gu a tan pr ofil pe lajar P a n casila. Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek Dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila Pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya Dirancang terpisah dari intrakurikuler. (Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.) Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prins ip Peng embangan Projek Holist i k Eksploratif Berpusat pada Murid Kontekstual

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Al u r perencan a an projek profil Merancan g s t r ategi p e lapo r an has i l projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek. Membentuk tim fasilitator projek penguatan p r o fil p e lajar Pan cas i la Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancan g d i m e n s i , te m a, d an alok a s i wa ktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. Men g i d e nt i fika s i t i ngka t k e s i apan s atuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. Men yu s un m o d ul/ r e ncana p e ngaja r an p r o j e k profil Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek. 2 3 4 5 Per e n c a na a n i ni d a p a t d i k em b a ngkan ses u a i d e n g a n kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 1

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tem a - tema p r ojek p r of il - P A UD A ku Sayang Bumi ( G aya H idup Be r kelanjutan) Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa s a y a ng ter h adap ci p t a an Tu h an YME. A ku Cinta I n do ne s ia (Kea r ifan Lo kal) Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia. Ki t a Se m ua Ber s au d ara (Bh i nneka Tunggal I ka) Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama. I m ajina s i d an Kre a t ivitas k u (Rekaya s a d an Tekn o l o gi) Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasiku ini peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi T e ma - te m a p rojek p rofil - D a s m en Kea r ifan Lo kal (SD-SMA/sederajat) Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal m asyarakat s ekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Rekaya s a d an Tekn o l o gi (SD-SMA/sederajat) Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang m emudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Kewirausahaan (SD-SMA/sederajat) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bh i nneka Tunggal I ka (SD-SMA/sederajat) Mengenal belajar m e m bangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepe r c a ya a n yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Gaya H idup Be r kelanjutan ( S D- SMA/sederajat) Memahami dampak dari aktivitas m anusia, baik jangka pend e k maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. B a ngunlah J iwa d an Raganya ( S D- SMA/sederajat) Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara ke s ehatan fi s ik dan m ental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Suara D e mo kr a s i (SMP-SMA/sederajat) Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Kebekerjaan ( T ema wa j ib d i S M K ) Membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, pe l u a ng ke r ja, s erta ke s iapan kerja untuk meningkatkan kapabi l itas yang s esuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ketentuan Jumlah Tema dalam Satu Tahun Ajaran Jenjang Ketentuan Jumlah Tema PAUD 1 s.d. 2 projek dengan tema berbeda. SD/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda. SMP/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda. SMA Kelas X/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda. SMA Kelas XI & XII/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda. SMK Kelas X/Sederajat 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. SMK Kelas XI/Sederajat 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. SMK Kelas XII/Sederajat 1 projek dengan tema Kebekerjaan. *Untuk Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alokasi Wak t u Projek P rof i l

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh simu l asi penghitungan alokasi wak t u p r ojek p r ofil unt u k Kelas 9 SMP.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3 Dimensi Berkebinekaan Global & Bergotong Royong Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, & Bernalar Kritis Bergotong Royong, & Bernalar Kritis Tema Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan Alokasi Waktu 80 JP 140 JP 100 JP Contoh simu l asi penghi t ungan alokasi wak t u p r ojek p r ofil unt u k Kelas 9 S M P . Setelah mendapatkan total alokasi waktu projek dalam satu tahun ajaran untuk satu kelas tertentu, langkah berikutnya adalah membagi alokasi waktu berdasarkan jumlah projek yang dilaksanakan dalam satu tahun. Contoh di sebuah SMP di mana kelas 9 memiliki total alokasi waktu projek 320 JP dan akan melaksanakan 3 projek profil, maka pembagiannya bisa sebagai berikut: Pada pelaksanaannya, alokasi waktu ini dapat diterapkan secara fleksibel menggunakan sistem harian (beberapa jam dalam satu hari), satu hari penuh , atau diblok dalam beberapa minggu.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi C o ntoh Alur Taha p an A k t iv i t a s Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sub-elemen yang disasar Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi Menjaga Lingkungan Alam Sekitar Kerja sama Koordinasi Sosial Mengajukan pertanyaan Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Contoh Modul Projek Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggungjawabku Total waktu: 57 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Gotong royong Bernalar kritis Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim 1. 2. 3. 4. 5. P e r k e n a l an: Pe r ubahan Ek s plo r asi Is u R e fle ks i awal Kunjungan ke TPA/ D is ku s i K ri t i s Ma s alah I kl i m dan Ma s alah P e ngelolaan S am p ah Komuni t as Pe d uli Sampah Sampah Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6. 7. 7. 8. 9. Pengumpulan, Trash Talk: Trash Talk: Pengorg a ni s as i an Data Ases m en Fo r m atif Pengorg a ni s as i an, dan P e nyaj i an Da t a S ampah di S e k ol a hku S ampah di S e k ol a hku S e c ara Mand i r i Pr es enta s i : S ampah di Sekolahku Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata 10. 11. 12. 13. 14. P oster A ksi Ny ata P oster A ksi Ny ata P oster A ksi Ny ata P oster A ksi Ny ata A s e sm e n Fo r matif Sa y angi S e kolahku: Sa y angi S e kolahku: Sa y angi S e kolahku: Sa y angi S e kolahku: S i mula s i Pame r an Ek s plo r asi p r o g r am Pe r anku dan S olu si ku Menentukan Mem b uat Po s t e r Po s t e r Ak s i N y ata p e n g elolaan s ampah y ang ada Karak t e r is t i k Po s t e r y ang Baik S a y angi S e k ol a hku Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis 15. 16. 17. A sesm e n S u matif A sesm e n S u matif Mari Beraksi Sambil Pame r an Po s t e r Ak s i E v alua s i S olu s i Yang Refleksi N y ata S a y ang S e k ol a hku Ditawarkan Mengelola S ampah di Sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. 3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Top i k Pembahasan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Gambaran rapor projek profil P A U D DASMEN & DIKSUS Pelaporan akhir di jenjang PAUD berupa deskripsi kemunculan kompetensi tujuan. Pelaporan akhir di jenjang Dasmen berupa rubrik dengan 4 kriteria ( Mulai Berkembang, Sedang Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang ) dilengkapi dengan deskripsi pencapaian. Bagaimana strategi asesmen yang perlu guru kembangkan agar dapat menyajikan pelaporan yang komprehensif di akhir projek?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Guru dapat memperhatikan beberapa strategi berikut untuk dapat mengoptimalkan asesmen projek : Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek . Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja . Menggunakan instrumen asesmen yang beragam (rubrik, daftar cek, catatan pengamatan , portofolio, dan sebagainya). O p t i mal i sa s i ase smen projek profil

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Untuk memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka guru dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan metode backward design (memastikan terlebih dahulu bukti pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian mengembangkan aktivitas yang relevan), sehingga aktivitas projek yang dikembangkan bukan berdasarkan pada tema projek , namun berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen yang hendak dicapai. 1. Memastika n ada nya keselarasan antara tujuan, ak tivitas, d an ase s men p rojek.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan ( on going assessment ) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya. 2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek. Asesmen Sumatif Dilakukan untuk menyimpulkan hasil pencapaian mu r id te r hadap tujuan pembelaja r an seca r a keselu r uhan di akhi r p r ojek . Asesmen Awal Dilakukan untuk memetakan kemampuan awal mu ri d dalam mencapai dimensi, elemen, dan sub elemen p r ofil pelaja r Pancasila yang menjadi tujuan p r ojek . Ter masuk memahami kesiapan belaja r mu r id). Asesmen Fo r matif Dilakukan se iri ng p r oses pembelaja r an untuk memahami pe r kembangan mu ri d. Hasilnya digunakan sebagai bahan umpan balik untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaían . Asesmen ini memiliki po r si paling besa r dalam pelaksanaan p r ojek .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja. Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga dapat mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster, infografis, siniar ( podcast ), lagu, video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi kampanye, program sekolah, dan lain sebagainya. Contoh : Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis. Aktivitasnya murid membuat reportase mengenai pengelolaan sampah di lingkungan rumah/sekolah dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim fasilitator dapat menilai kinerja murid selama proses pembuatan reportase berlangsung menggunakan lembar observasi, rubrik, daftar cek, dan instrumen asesmen lainnya..

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen, 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik. K r iteria Di m en s i Bernalar Kritis Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sang a t Berkembang Kelengkapan Sajian Informasi Men y ajikan jawab a n untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Men y ajikan jawab a n untuk sebagian besar pertanyaan panduan. Men y ajikan jawab a n untuk seluruh pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk seluruh pertanyaan panduan secara terperinci. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian besar pe r tan y a a n panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Mengidentifikasi banyak contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Menganali s is jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan kurang tepat. Menganalisis salah satu jenis kebutuhan (primer dan sekunder) dengan tepat. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat. Menganali s is jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat dan terperinci. Kejelasan penyampaian Menyampaikan sebagian kecil gagasan s eca r a jelas. Menyampaikan sebagian besar gagasan secara jelas. Menyampaikan seluruh gagasan s eca r a jelas. Menyampaikan seluruh gagasan secara jelas dan terperinci. 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) Hal-hal yang perlu aku siapkan... P o s ter a n a li sa diri J u rn al kr e asi H a sil kr e a si Penje l asan hubun g an ana l i sa d i ri de n g an ha s i l kre asi Penjelasan proses kreasi melalui jurnal kreasi Nama murid: Nama peninjau (reviewer): Kriteria Luar Biasa Baik Perlu D ik em b a n g k an Penjelasan p ema h aman Percaya diri Kontak mata Level suara Memberikan detail atau informasi pendukung dalam p e n jel asa n nya Catata n :

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Me n gguna k an instrume n ase s men ya n g b eragam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. 3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Top i k Pembahasan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Me ng op t ima l kan projek Terdapat beragam cara yang dapat dilakukan satuan pendidikan untuk mengoptimalkan kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Beberapa contoh strategi di antaranya adalah : Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator . Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice . Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Mengo p timalkan per a n guru se b agai fa s ilit ator Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memfasilitasi projek adalah meminimalisir porsi guru dalam menjelaskan materi dan memberikan instruksi langkah-langkah projek dan memaksimalkan porsi murid dalam mencari dan menemukan informasi yang relevan secara mandiri serta menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam mengembangkan langkah- langkah projek. Oleh karenanya, aktivitas projek harus berpusat pada murid ( student center ) untuk mendorong murid belajar aktif ( active learning ).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice Berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator projek yang bertugas mengaktivasi inisiatif dan kreativitas murid dalam mengembangkan projek, maka guru perlu melibatkan murid dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada murid untuk berpendapat ( voice ) dan menentukan pilihan ( choice ) . Contoh implementasinya adalah sebagai berikut: Ta h a p an proj e k Contoh aktivitas yang memberikan voice & choice kepada murid Merencanakan projek Mendiskusikan tujuan pembelajaran; Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian; Merancang rencana alur aktivitas (Tahapan projek); Menentukan eksplorasi topik (Pengembangan tema projek); dll. Mela k sa n akan dan mengembangkan projek Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi; Memilah, memilih, dan mengolah informasi; Memilih konten yang akan dipelajari; Menentukan cara memahami sesuatu; Merancang rencana kunjungan/kegiatan lapangan; Memilih cara menunjukkan kemampuan; Merancang tahap pengerjaan aksi/produk; Merefleksikan proses pembelajaran; Menilai pencapaian belajar; dll. Mengevaluasi projek Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Merumuskan rencana perbaikan pada projek berikutnya; Merancang kegiatan refleksi projek, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengoptimalkan kesempatan murid untuk terlibat penuh dalam proses pembelajaran memerlukan tahapan dari hal-hal sederhana hingga semakin kompleks yang mungkin memerlukan proses jangka panjang . Berikut adalah gambaran aktivitas yang dapat dilakukan murid dari mulai tahap aktivasi belajar aktif hingga menjadi pembelajar mandiri. 1 . M e m astikan m u ri d be l a j ar s e c ara aktif. 2. M e m ber i k a n m u ri d p i li h an. 3. Mengasah kemampuan murid menjadi pem be l a j ar m andir i . Mendiskusikan tujuan pembelajaran. Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi. Mengidentifikasi masalah. Memilah, memilih, dan mengolah informasi. Mengambangkan ide. Merefleksikan proses pembelajaran. Melakukan semua tahapan sebelumnya. Memilih konten yang akan dipelajari. Menentukan cara memahami sesuatu. Memilih cara menunjukkan kemampuan. Melakukan semua tahapan sebelumnya. Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian. Merancang rencana alur aktivitas/Mengelola pelaksanaan projek secara mandiri atau kelompok. Menilai pencapaian belajar. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran atau projek secara keseluruhan. Mengasah keterlibatan murid dalam proses pembelajaran akan menjadi hal yang cukup menantang bagi guru. Oleh karenanya, penting untuk memberikan dampingan kepada murid secara bertahap dan berkelanjutan dengan alokasi waktu yang memadai .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar. Pihak luar yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan projek di antaranya seperti orang tua murid, masyarakat di sekitar sekolah, serta individu / komunitas / organisasi / instansi lain yang relevan dengan eksplorasi projek yang sedang dikembangkan. Pihak-pihak tersebut dapat dilibatkan sebagai narasumber, mitra pelaksanaan, atau penerima manfaat dari projek yang sedang dilakukan . Mengoptimalkan pelibatan pihak luar dapat memperkaya pengalaman belajar murid serta memastikan aktivitas projek terkait dengan realitas di masyarakat dan bersifat kontekstual.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ruang Kolaborasi Mendiskusikan identifikasi miskonsepsi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang kerap terjadi di satuan pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh miskonsepsi terkait pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di lapangan. Projek profil adalah integrasi dari berbagai mata pelajaran padahal struktur projek terpisah dengan struktur mata pelajaran. Tim fasilitator membagi rata alokasi waktu dengan jumlah tema padahal jumlah alokasi waktu setiap projek dapat berbeda sesuai kebutuhan, selama memenuhi alokasi waktu dalam satu tahun. Semua tema harus dilaksanakan dalam satu jenjang padahal sekolah dapat memilih beberapa tema saja yang relevan sesuai kebutuhan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Tujuan pembelajaran projek hanya menyasar level dimensi karakter profil pelajar Pancasila. Tujuan pembelajaran projek harus sampai menyasar rumusan subelemen untuk setiap jenjang. Rumusan subelemen dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai Budaya , sub elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Projek profil adalah kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran. Struktur projek profil berbeda dan berada di luar struktur mata pelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya. Produk akhir projek profil bisa berupa aksi, kampanye, pertunjukkan, dsb dan tidak harus diakhiri oleh sebuah pameran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut: Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek Penekanan pada produk Kegiatan dikembangkan dari pelaksanaan pembuatan produk Bisa dilakukan dalam waktu singkat (Beberapa pertemuan) - … Penekanan pada proses Kegiatan dikembangkan dari isu yang sedang dieksplorasi Umumnya perlu dilakukan dengan waktu yang cukup memadai (Beberapa pertemuan untuk setiap tahapan alur) - …

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada kompetensi sasaran. Asesmen projek fokus menyasar profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran. Ilustrasi : Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis . Aktivitas utama membuat poster mengenai pelestarian lingkungan. Asesmen yang keliru : Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster. Asesmen yang tepat : Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Pelaksanaan projek profil harus menggunakan anggaran/memerlukan biaya yang besar. Pelaksanaan projek profil dapat mengoptimalkan aset/sumber daya yang ada tanpa memerlukan biaya yang besar. Kegiatan projek profil tidak memerlukan biaya yang besar. Kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti mengundang orang tua untuk menjadi narasumber, melibatkan komunitas luar secara sukarela, melakukan kunjungan ke area sekitar sekolah, dan membuat selebrasi akhir sederhana berupa pameran di dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya projek yang baik bukan tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada kreativitas sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Demonstr a si Kontekstual Merancang kerangka projek dengan asesmen yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila dan kegiatan yang berdampak kepada murid sesuai dengan konteks satuan pendidikan/daerah masing-masing.

Terima kasih
Tags