Motivasi belajar informatika bisa datang dari berbagai sumber, seperti kesadaran akan relevansinya untuk masa depan, peluang karir yang luas dan gaji tinggi, hingga dorongan dari dalam diri seperti hasrat untuk memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu. Faktor eksternal seperti lingkungan belajar y...
Motivasi belajar informatika bisa datang dari berbagai sumber, seperti kesadaran akan relevansinya untuk masa depan, peluang karir yang luas dan gaji tinggi, hingga dorongan dari dalam diri seperti hasrat untuk memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu. Faktor eksternal seperti lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan yang menarik, dan dukungan dari keluarga juga sangat berperan.
Size: 1.44 MB
Language: none
Added: Oct 30, 2025
Slides: 32 pages
Slide Content
MOTIVASI DALAM
PEMBELAJARAN INFORMATIKA
Oleh:
Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
YAYASAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA SUKARAJA
UNIVERSITAS NURUL HUDA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
2025
Pengertian Motivasi
Keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan yang mencapai tujuan.
Daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu
guna mencapai tujuan tertentu.
Perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Pengertian Motivasi Belajar
Dorongan dari dalam diri (intrinsik) atau dari
luar (ekstrinsik) untuk melakukan aktivitas
belajar demi mencapai tujuan tertentu.
Mengapa Motivasi Belajar Penting?
Motivasi penting karena dapat mendorong
kemauan untuk memulai, mempertahankan,
dan menyelesaikan proses belajar serta
meningkatkan partisipasi dan hasil belajar.
Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Dorongan yang muncul dari dalam diri, seperti
rasa ingin tahu, kepuasan pribadi saat
memahami materi, atau keinginan untuk
menguasai keterampilan baru.
2. Motivasi Ekstrinsik
Dorongan yang berasal dari luar, seperti
keinginan untuk mendapatkan nilai bagus,
hadiah, pujian, atau persaingan dengan teman.
Sifat Motivasi
Motivasi bersifat siklus, yaitu berulang-ulang
karena kebutuhan atau tujuan yang tidak
terpenuhi dan akan berhenti setelah tujuan
tercapai sebelum siklus dimulai kembali.
Tujuan Motivasi
Menggerakkan dan memberikan semangat pada
individu siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran sehingga tujuan belajar yang
diharapkan dapat tercapai.
Tujuan Utama Motivasi Belajar
Mencapai tujuan pembelajaran
Motivasi berperan sebagai dorongan kuat yang membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Meningkatkan keaktifan dalam belajar
Motivasi membuat individu terlibat secara aktif dan tidak
hanya pasif dalam proses belajar.
Mendorong semangat dan antusiasme
Motivasi memberikan semangat, gairah, dan rasa senang
dalam belajar, sehingga siswa lebih berenergi dan tekun
dalam belajar.
Tujuan Utama Motivasi Belajar
Meningkatkan prestasi belajar
Siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung lebih
rajin dan gigih, yang pada akhirnya dapat
mewujudkan hasil belajar yang lebih baik.
Mempertahankan kelangsungan belajar
Motivasi membantu menjaga kelangsungan
aktivitas belajar, terutama saat menghadapi
kesulitan atau tantangan.
Indikator Motivasi
1.Kepuasan: Sikap positif terhadap pekerjaan, termasuk
situasi kerja, kerja sama, dan imbalan.
2.Prestasi yang diraih: Catatan hasil kerja yang dicapai
dalam periode tertentu.
3.Pengakuan orang lain: Keinginan untuk mendapatkan
pengakuan atau penghargaan atas kerja keras.
4.Peluang untuk maju dan pengembangan
karier: Kesempatan untuk meningkatkan
keterampilan dan jenjang karier.
5.Tanggung jawab: Kesediaan untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban.
Prinsip Dasar Motivasi
Prinsip dasar motivasi adalah rasa memiliki
tujuan, rasa memiliki, lingkungan kerja yang
positif, otonomi, pertumbuhan, dan pengakuan .
Prinsip-prinsip ini dapat memandu guru dalam
menerapkan strategi yang membantu siswa
memenuhi kebutuhan mereka, mencapai
potensi penuh mereka, dan menghasilkan
kinerja yang unggul.
Teori Motivasi
Teori motivasi yang umum:
1.Teori Hierarki Kebutuhan Maslow,
2.Teori Dua Faktor Herzberg, dan
3.Teori Kebutuhan McClelland.
Maslow menjelaskan motivasi berdasarkan lima tingkatan
kebutuhan yang harus dipenuhi secara berurutan.
Herzberg membaginya menjadi faktor higiene (penyebab
ketidakpuasan) dan faktor motivator (penyebab kepuasan).
McClelland berfokus pada tiga kebutuhan dominan yang
mendorong perilaku: kebutuhan akan pencapaian, kekuasaan,
dan afiliasi.
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow mengemukakan bahwa manusia dimotivasi oleh
lima tingkatan kebutuhan yang saling terkait, dari yang
paling dasar hingga yang paling tinggi, yaitu:
1.Kebutuhan Fisiologis: kebutuhan dasar untuk bertahan
hidup seperti makanan dan air.
2.Kebutuhan Keamanan: kebutuhan akan rasa aman dan
perlindungan.
3.Kebutuhan Sosial: kebutuhan akan kasih sayang,
persahabatan, dan rasa memiliki.
4.Kebutuhan Penghargaan: kebutuhan untuk merasa
dihormati dan dihargai.
5.Kebutuhan Aktualisasi Diri: kebutuhan untuk
mengembangkan potensi diri secara penuh.
Teori Dua Faktor Herzberg
Herzberg membagi motivasi menjadi dua, yaitu
faktor higiene (penyebab ketidakpuasan) dan
faktor motivator (penyebab kepuasan).
1.Faktor Higiene: Faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja,
dan hubungan antarmanusia. Jika tidak ada, akan
menyebabkan ketidakpuasan, tetapi kehadirannya
tidak secara otomatis meningkatkan kepuasan.
2.Faktor Motivator: Faktor-faktor seperti pencapaian,
pengakuan, tanggung jawab, dan peluang kemajuan
karier. Faktor-faktor ini yang dapat menciptakan
kepuasan kerja.
Teori Kebutuhan McClelland
McClelland fokus pada tiga kebutuhan yang
dipelajari individu melalui pengalaman hidupnya,
yang menjadi pendorong utama perilaku mereka,
yaitu:
1.Kebutuhan akan Pencapaian (Achievement): keinginan
untuk berprestasi dan sukses dalam pekerjaan.
2.Kebutuhan akan Kekuasaan (Power): keinginan untuk
memengaruhi dan mengendalikan orang lain.
3.Kebutuhan akan Afiliasi (Affiliation): keinginan untuk
memiliki hubungan yang baik dan harmonis dengan
orang lain
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
(Internal)
Kebutuhan
Kebutuhan fisiologis (makan, minum), rasa aman, sosial (kasih sayang), dan
penghargaan diri. Teori Maslow mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan ini sebagai
motivator fundamental.
Pencapaian dan Kepuasan
Perasaan puas dan rasa pencapaian yang muncul dari menyelesaikan tugas atau
meraih tujuan.
Harga Diri dan Efikasi Diri
Kepercayaan diri terhadap kemampuan diri untuk berhasil dalam tugas tertentu.
Minat dan Sikap
Minat terhadap suatu bidang atau sikap positif terhadap suatu aktivitas sangat
memengaruhi motivasi.
Imbalan dan Pengakuan
Gaji, bonus, penghargaan, dan pengakuan sosial dari orang lain.
Lingkungan Kerja
Gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan hubungan dengan
rekan kerja.
Pengaruh Sosial
Dukungan dari keluarga, guru, atau teman sebaya.
Kondisi Kerja
Jenis pekerjaan itu sendiri dan peluang untuk jenjang karir.
Sistem Imbalan
Sistem penghargaan dan hukuman yang ada di lingkungan kerja.
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
(Eksternal)
Strategi Menumbuhkan Motivasi
Tetapkan tujuan yang jelas
Buat tujuan yang SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan
memiliki batas waktu) untuk memberi arah dan fokus.
Jadikan belajar menyenangkan
Integrasikan pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari dan cari
cara agar proses belajar terasa lebih menarik dan tidak monoton.
Cari lingkungan belajar yang mendukung
Biasakan siswa untuk belajar bersama teman atau berdiskusi dalam
kelompok dapat membuat belajar lebih interaktif dan memotivasi
karena ada perspektif berbeda yang bisa dibagikan.
Strategi Menumbuhkan Motivasi
Hubungkan dengan tujuan hidup
Berikan pemahaman kepada siswa bahwa materi
yang dipelajari saat ini berhubungan dengan cita-
cita jangka panjang siswa.
Ingat bahwa belajar adalah proses berkelanjutan
Tanamkan bahwa kesalahan sebagai pelajaran dan
jangan pernah berhenti belajar karena hidup tidak
pernah berhenti belajar.
Strategi Menumbuhkan Motivasi
Rayakan kemajuan kecil
Rayakan setiap pencapaian, sekecil apapun itu, untuk
membangun momentum dan semangat.
Belajar dari kesalahan
Lihat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar dan jadikan
itu pelajaran untuk menjadi lebih baik di kemudian hari.
Jaga kesehatan
Pastikan kebutuhan fisik terpenuhi, seperti tidur cukup dan
makan teratur, karena ini sangat mempengaruhi tingkat energi
dan fokus Anda.
Strategi Menumbuhkan Motivasi
Dorong pembelajaran penemuan
Anak-anak pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu. Mereka
mencari makna dan alasan saat mempelajari hal-hal baru.
Sebagai pendidik, penting untuk menyadari manfaat dari
keinginan untuk bereksplorasi ini. Karena rasa ingin tahu mereka,
mereka adalah pemecah masalah alami.
Contoh Pembelajaran Penemuan
Materi:
Jariangan Komputer
Tujuan:
Siswa dapat menemukan mengapa perangkat
perlu dihubungkan dalam jaringan dan
memahami konsep dasar
seperti server dan client.
Skenario Pembelajaran
1.Stimulasi
Guru memulai dengan skenario sederhana.
"Bayangkan jika kita memiliki 10 komputer di kelas ini
dan kita ingin semua orang bisa berbagi satu file foto
yang sama tanpa menggunakan flashdisk. Bagaimana
caranya?“
2. Identifikasi Masalah
Siswa akan menghadapi masalah duplikasi data dan
inefisiensi dalam berbagi informasi. Mereka
mengidentifikasi bahwa perlu ada cara untuk
menghubungkan semua komputer.
Skenario Pembelajaran
3. Pengumpulan Data
Guru menyediakan beberapa perangkat keras sederhana,
seperti kabel LAN dan sebuah switch (yang mungkin belum
mereka kenal). Siswa bereksperimen dengan
menghubungkan beberapa komputer menggunakan kabel-
kabel tersebut.
4. Pengolahan Data
Siswa mencoba mengakses file dari komputer lain dan
menemukan bahwa mereka tidak bisa melakukannya
secara langsung. Guru memberikan petunjuk tentang
konsep berbagi folder dan membiarkan siswa mencoba
menemukan caranya.
Skenario Pembelajaran
5. Pembuktian
Setelah berhasil, guru meminta salah satu komputer
untuk menyimpan semua file yang akan diakses
bersama (bertindak sebagai server), dan komputer
lainnya bertindak sebagai client.
6. Menarik Kesimpulan
Siswa menemukan bahwa dengan menghubungkan
perangkat dan memiliki satu pusat penyimpanan
(server), mereka dapat berbagi data dengan lebih
efisien, sekaligus memahami konsep dasar jaringan
komputer.
Contoh Pembelajaran Penemuan
Materi:
Basis Data
Tujuan:
Siswa dapat memahami perlunya basis data
untuk mengelola informasi secara terstruktur.
Skenario Pembelajaran
1. Stimulasi
Guru meminta siswa untuk membuat "basis data"
sederhana mengenai data anggota kelas mereka, seperti
nama, tanggal lahir, dan alamat. Mereka diperbolehkan
menggunakan kertas atau spreadsheet sederhana.
2. Identifikasi Masalah
Setelah data terkumpul, guru memberikan tantangan baru.
"Sekarang, coba cari tahu siapa saja yang lahir di bulan
yang sama denganmu? Atau berapa banyak siswa yang
tinggal di jalan yang sama?" Siswa akan menyadari
kesulitan untuk mencari dan memproses data secara
manual.
Skenario Pembelajaran
3. Pengumpulan Data
Guru memperkenalkan konsep "tabel" dan "kolom"
kepada siswa, membimbing mereka untuk menyusun
data ke dalam format yang lebih terstruktur.
4. Pengolahan Data
Siswa mencoba melakukan pencarian dan penyaringan
data di spreadsheet yang lebih terstruktur tersebut.
Mereka memanipulasi data untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
Skenario Pembelajaran
5. Pembuktian
Siswa membandingkan proses pencarian data manual
dengan menggunakan tabel terstruktur. Mereka akan
menyimpulkan bahwa data yang terorganisir jauh lebih
mudah untuk diakses dan dianalisis.
6. Menarik Kesimpulan
Siswa menyimpulkan bahwa basis data adalah sistem
yang terorganisir untuk menyimpan, mengelola, dan
mengambil data dengan efisien, sehingga
mempermudah pengambilan informasi yang
dibutuhkan.
Motivasi belajar memiliki peranan penting
dalam memberikan dorongan, semangat dan
rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang
memiliki motivasi tinggi akan memiliki energi
lebih untuk melakukan proses pembelajaran.