Anak merupakan gegenrasi pengganti kita yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan mentak
Size: 22.01 MB
Language: none
Added: Oct 22, 2025
Slides: 89 pages
Slide Content
PEMENUHAN NUTRISI DAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG DALAM 1000 HPK dr. SIESKA FIRNALIA INDAH
TOPIK BAHASAN Nutrisi dalam 1000 HPK Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Melalui SDIDTK 1 2 3 PKAT Sebagai Bagian Dalam Pelayanan Kesehatan Balita
3 Pertumbuhan anak ditandai dengan pertambahan ukuran anak , seperti berat badan , panjang / tinggi badan , dan lingkar kepala . Perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya kemampuan fungsi anak , seperti kemampuan gerak kasar dan halus , pendengaran , pengelihatan , komunikasi , kemandirian , sosial dan verbal. TUMBUH KEMBANG ANAK
Bijlani RL dan Manjunatha S. Physiology of Growth and Development. In Understanding Medical Physiology: A Textbook for Medical Students (3 rd ed ). New York: McGraw-Hill, 2011: 35-36 Niers L, et al. Nutritional Support for the Infant’s Immune System. Nutrition Review 2007: 347-360 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Faktor Genetik Berpengaruh pada tinggi badan anak Percepatan pertumbuhan pada anak perempuan lebih cepat saat pubertas Faktor Lingkungan Nutrisi Infeksi Faktor sosial Faktor2 yang berpengaruh terhadap emosi Faktor Kultural
5 1000 Hari Pertama Kehidupan Nutrisi dalam 1000 HPK penting dalam perkembangan otak anak , untuk perkembangan kognitif , motorik , dan kemampuan sosio-emosional pada masa anak – anak dan selanjutknya pada masa remaja .
Peran Nutrisi pada 1000 HPK 6 Jangka pendek Jangka panjang Membantu perkembangan otak . Mengoptimalkan kemampuan kognitif dan prestasi . Membantu pertumbuhan anak . Mengoptimalkan kekebalan tubuh . Mengatur metabolisme tubuh anak . Menurunkan risiko penyakit , seperti diabetes, obesitas , stroke, dan penyakit jantung .
Gangguan gizi Pada masa janin Gangguan Perkembangan otak Gangguan pertumbuhan (IUGR) Gangguan program metabolik glukosa,protein, hormon,gen Kecerdasan, tampilan dan Pendidikan Stunting/pendek Hipertensi Diabetes PJK Obesitas Stroke Dampak Jangka Pendek Dampak Jangka Panjang The Lancet 1998 Dampak Gangguan Gizi Pada 1000 Hari Pertama 5
Dampak kekurangan nutrisi Kekurangan nutrisi pada masa anak - anak berhubungan dengan gangguan kognitif dan tingkah laku pada masa anak-anak dan remaja . Berpengaruh pada produktivitas masa dewasa , termasuk masa sekolah yang pendek dan pendapatan yang rendah . Potensi pada peluang ekonomi lebih rendah dan berpengaruh pada pendapatan kapital 8
Pemberian makanan yang tidak adekuat karena asupan makan sedikit , kebutuhan nutrisi meningkat , kemiskinan , kurangnya pengetahuan Penyakit 9 Gizi kurang / gizi buruk Stunting Perkembangan anak terlambat Bila tidak ditatalaksana Weight Faltering
Praktik pemberian makan pada bayi (Infant feeding practice) yang benar . Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan . Deteksi dini dan tatalaksana nutrisi pada bayi yang mengalami risiko gagal tumbuh (weight faltering, at risk of failure to thrive). 10 STRATEGI UNTUK TUMBUH KEMBANG OPTIMAL
Asupan gizi I bu hamil berkualitas (bergizi seimbang) agar janin dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Asupan gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk produksi ASI sehingga mencegah penggunaan zat gizi dari jaringan tubuh ibu dan ibu tetap sehat. Tambahan energi Ibu hamil 300 Kalori Tambahan energi Ibu menyusui 330- 400 Kalori Pemberian Makan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui 8
Sumber : Buku KIA, 2021 9 ANJURAN PORSI MAKAN IBU HAMIL UNTUK KEBUTUHAN SEHARI
UTAMAKAN MAKANAN LOKAL ANJURAN PORSI MAKAN IBU MENYUSUI UNTUK KEBUTUHAN SEHARI
Rekomendasi WHO: Pemberian makanan pada bayi 14 Rekomendasi WHO Inisiasi Menyusu Dini (IMD ) dalam waktu < 1 jam setelah lahir P emberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak . Kemudian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang meningkat , bayi harus mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan sementara ASI dilanjutkan .
15 Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya . Praktek pemberian makan pd bayi ( periode 1)
FORMULA Mineral Vitamin Lemak DHA/ARA Karbohidrat Protein Air Antibodi Hormon Anti-Virus Anti-Alergi Anti-Parasit Growth Factors Enzim Mineral Vitamin Lemak DHA/ARA Karbohidrat Protein Air Perbedaan Kandungan ASI dan Susu Formula 15
19
Praktik Pemberian A S I yang Direkomendasikan Segera lakukan kontak kulit antara ibu dan bayi segera setelah lahir P e m b e r i a n A S I E k s k l u s i f ( t id a k a d a m a k a n a n a t a u m i n um a n l a i n ) s e j a k u s i a s a m p a i 6 b u l a n M e n y u s u i k e t i k a b a y i m e m i n t a d i s u s u i P o s i s i d a n p e l e k a t a n y a n g b a i k Terus memberikan ASI ketika bayi atau ibu sakit
Praktik Pemberian ASI yang Direkomendasikan Biarkan bayi mencari puting dan menyusu sampai puas minimal s a t u j a m p e r t a m a k e l a h i r a n S e r i n g m e n y u s u i b a y i , s i a n g d a n m a l a m , B i a r k a n b a y i m e n y e l e s a i k a n d a n m e l e p a s k a n s e n d i r i s a t u p a y u d a r a s e b e l um i a b e r g a n t i k e p a y u d a r a y a n g l a i n T e r u s k a n p e m b e r i a n A S I s a m p a i a n a k b e r u s i a 2 tahun atau lebih Ibu perlu makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan haus H i n d a r i p e m b e r i a n A S I P e r a h ( A S I P ) d e n g a n b o t o l
Empat tanda posisi menyusui yang baik 1. Kepala dan badan bayi m e m b e n t u k g a r i s l u r u s 2. Wajah bayi menghadap p a y u d a r a , h i d un g b e r h a d a p a n d e n g a n p u t i n g 3 . B a d a n b a y i d e k a t k e t u b u h i b u 4. I b u m e n gg e n d o n g / m e n d e k a p b a d a n b a y i i s e c a r a u t u h
Pelekatan Menyusui yang Baik Bayi dekat dengan payudara dengan mulut terbuka lebar Dagu bayi menyentuh payudara 4. Bibir bayi bawah memutar keluar (dower) 3. Bagian areola di atas lebih banyak terlihat dibanding di
Akibat pelekatan yang tidak baik : Puting retak dan lecet. Nyeri yang mengakibatkan kurangnya aliran ASI dan produksi ASI yang rendah. Tanda-tanda mengisap yang efektif, yaitu: Bayi mengisap pelan dan dalam dengan sesekali jeda. Terlihat atau terdengar bayi menelan. Pipi bayi membulat penuh dan tidak cawak atau menarik ke dalam.
Damayanti Rusli Sjarif 2014 ANAMNESA IBU BAK 6- 8 x perhari BAB lebih sering dibandingkan bayi yang mendapat PASI Menyusu on demand setiap 2- 3 jam (8- 12 kali sehari) Lama menyusu 10- 20 menit setiap payudara PEMERIKSAAN FISIK CARA MENYUSUI Perlekatan pada areola mammae, bibir bawah menggantung EVALUASI BAYI Kenaikan berat badan adekuat Usia g/hari g/bulan – 3 bulan 25 – 30 750 - 900 4 – 6 bulan 20 600 7 – 9 bulan 15 450 10 – 12 bulan 10 200 - 300 Menilai kecukupan ASI 17
Pemberian MPASI suatu proses dimana ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi , maka diperlukan pemberian MPASI, dengan pemberian ASI tetap diteruskan . Proses penyapihan proses dimulainya pemberian makanan selain ASI secara bertahap jenis maupun konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi oleh makanan keluarga . 27 WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding Praktek pemberian makan pd bayi ( periode 2) MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)
Syarat MPASI 28 WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding TEPAT WAKTU ADEKUAT AMAN DIBERIKAN SECARA BENAR
1. Tepat waktu MPASI diberikan saat kebutuhan energi dan zat nutrisi lain tidak dapat lagi dipenuhi oleh ASI. ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, vitamin A sehingga diperlukan MPASI yang dapat melengkapi kekurangan zat gizi makro dan mikro tersebut sejak umur 6 bulan. 29
30 Harus dipenuhi dari MPASI
21/07/2025 31 Mengapa mulai pemberian MP-ASI harus tepat waktu? Terlalu dini : Risiko diare , dehidrasi Produksi ASI menurun Risiko alergi Gangguan tumbuh-kembang Terlambat : Potensial untuk terjadinya gagal tumbuh Defisiensi zat besi Risiko alergi Gangguan tumbuh-kembang
Kontrol kepala tegak dan stabil bila didudukkan Refleks menjulurkan lidah dan refleks muntah melemah Tampak lapar meskipun menyusu 8-10x per hari Tertarik dan mencoba meraih makanan yang sedang kita suap BAGAIMANA MENGENALI KESIAPAN BAYI MENGONSUMSI MAKANAN PADAT 25
MP ASI mampu memenuhi kecukupan energi, protein, mikronutrien untuk mencapai tumbuh kembang dengan mempertimbangkan: 1. Usia : U 2. Frekuensi : Fre 3. Jumlah setiap kali makan : Ju 4. Tekstur/ Kekentalan : Tek 5. Variasi : Va 6. pemberian makan aktif/ responsif : Res 7. Kebersihan : Bersih 2. Adekuat
Adekuat MPASI harus harus lengkap dan seimbang adekuat dalam hal kuantitas ( jumlahnya ) dan kualitas ( memiliki kandungan makroutrien yakni energi , protein, lemak dan mikronutrien yakni vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan bayi sesuai usianya . ASI eksklusif dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi sampai usia 6 bulan , setelah itu seorang bayi harus mendapat MPASI untuk mencukupi kebutuhannya . Pengenalan berbagai jenis makanan padat setiap hari dan pemberian makanan dengan kandungan zat besi tinggi . 34
35 Zat gizi makro Menghasilkan energi . Membentul sel. Menggantikan sel – sel tubuh yang rusak . Diperlukan dalam hitungan gram. Zat gizi mikro Membantu proses metabolisme zat gizi makro dan diperlukan dalam jumlah sedikit . Vitamin A, D, E, K, B, dan C Zat gizi yang mendukung tumbuh kembang anak
36 Kualitas MPASI harus lengkap dan seimbang Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan Mineral Sumber Protein hewani harus dimakan setiap hari
Protein hewani Penting dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin MENCEGAH STUNTING Sumber makanan hewani, seperti telur, daging, ikan, dan susu padat energi dan mengandung banyak mikronutrien ( terutama zat besi , seng, vitamin A, vitamin B12, dan kolin ) 38
39 Sumber makanan dari protein hewani adalah sumber terbaik asam amino esensial good quality protein
41 Zat besi : 90%Harus dipenuhi dari MPASI Asupan makanan yang mengandung zat besi yang rendah berisiko anemia defisiensi zat besi perkembangan kognitif terganggu
Sumber Zat Besi
Penyerapan zat besi dari makanan : Sumber zat besi heme dari hewani lebih gampang untuk diserap tubuh
44 3. Aman
Perhatikan temperatur untuk penyimpanan makanan : Sebaiknya disimpan di bawah suhu 5 derajat celcius agak terhindar dari pertumbuhan mikro-organisme
Aturan pemberian makan: a. Terjadwal: Jadwal makan utama termasuk makanan selingan, teratur dan terencana Lama makan maksimun 30 menit 4. Diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding )
b. Lingkungan yang mendukung - Hindari memaksa meskipun hanya 1-2 suap (perhatikan tanda lapar dan kenyang), - Hindari pemberian makan sebagai hadiah, c. Prosedur makan Bayi distimulasi agar makan sendiri Porsi kecil Jika 15 menit bayi menolak makan, mengemut, hentikan pemberian makan. Lanjutan 4. Diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding )
Menilai sinyal lapar dan kenyang 48 Lapar Kenyang bangun dan tersenyum Menghisap / menyusu Menangis Membuka mulut ketika diberi makan mulai lambat atau berhenti menghisap / menyusu . Tertidur Menutup mulut Memalingkan kepalanya .
49 Jadwal Ada jadwal makanan utama dan makanan selingan yang teratur . Susu dapat diberikan 2 – 3 kali sehari . Durasi makan tidak boleh lebih dari 30 menit . Hanya boleh mengkonsumsi air putih di antara waktu makan . Lingkungan Lingkungan makan yang menyenangkan . Jangan ada paksaan dan distraksi ( mainan , televisi , perangkat elektronik ) saat makan . Jangan memberikan makanan sebagai hadiah . Prosedur Dorong anak untuk makanan Bila anak tidak mau makan , berikan kembali makanan secara netral tanpa membujuk dan memaksa . Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan , akhiri proses makan . Terapkan aturan makan
CONTOH JADWAL MAKAN USIA 6- 12 BULAN Note : Setelah usia 1 tahun ASI diberikan hanya sebagai minuman sehingga frekuensi pemberian hanya 3-4x/hari 32
Gerakan akan muntah Mengurangi refleks muntah : Membiarkan bayi mengeksplorasi benda dalam mulut untuk mengurangi sensitifitas rongga mulut Berikan tekstur makanan sesuai perkembangan ketrampilan makan Hentikan pemberian makan bila bayi akan muntah/muntah jangan dipaksa terus makan MASALAH MAKAN PADA PROSES PENYAPIHAN 33
2. Kurang nafsu makan Kapasitas lambung bayi kecil dan bisa menyesuaikan sesuai kapasitas lambungnya Perkenalkan makanan baru dengan porsi kecil Selama kenaikan BB sesuai usia dan tampak sehat bayi mendapat cukup makanan Tanda bahaya bila bayi terus menerus tidak berminat untuk makan dan kenaikan BB lambat rujuk ke dokter untuk mencari penyebabnya MASALAH MAKAN PADA PROSES PENYAPIHAN 34
Henti/mogok makan/rewel Dapat terjadi bila bayi merasa kurang sehat/kurang nyaman Beri cairan lebih banyak dan tunggu sampai bayi menunjukkan keinginan makan lagi Singkirkan makanan yang tidak dimakan dan beri makanan lain Setelah beberapa hari bisa diberikan lagi makanan yang ditolaknya Bila berlanjut rujuk ke dokter untuk dicari penyebabnya MASALAH MAKAN PADA PROSES PENYAPIHAN 35
12- 23 bulan 550 kkal Makanan keluarga 3- 4 kali setiap hari 1- 2 kali selingan dapat diberikan ¾ - 1 mangkok ukuran 250 ml Jika tidak mendapat ASI (6-23 bulan) Jumlah kalori sesuai dengan kelompok usia Konsistensi /Tekstur sesuai dengan kelompok usia Frekuensi sesuai dengan kelompok usia dan tambahkan 1-2 kali makan ekstra. 1-2 kali selingan dapat diberikan Jumlah setiap kali makan sesuai dengan kelompok usia, dengan diberi 1- 2 gelas susu per hari @250 ml dan 2- 3 kali cairan (air putih, kuah sayur, dll) 47 Usia Jumlah Energi dari MPASI yang dibutuhkan per hari Konsistensi/ Tekstur Frekuensi Jumlah setiap kali makan 6- 8 bulan 200 kkal Mulai dengan bubur kental, makanan lumat 2- 3 kali setiap hari. 1- 2 kali selingan dapat diberikan Mulai dengan 2- 3 sendok makan setiap kali makan, tingkatkan bertahap hingga ½ mangkok berukuran 250ml (125 ml) Praktik Pemberian MP ASI menurut Usia yang Dianjurkan 9- 11 bulan 300 kkal Makanan yang dicincang halus dan makanan yang dapat dipegang bayi 3- 4 kali setiap hari 1- 2 kali selingan dapat diberikan ½ - ¾ mangkok ukuran 250 ml (125 – 200 ml)
55 Buatlah jadwal makan teratur
Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Minimal dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sedikitnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. 15 Pengertian: proses mengamati tingkat pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur kecukupan pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan secara dini (WHO, 2008) Pengertian: Pemantauan perkembangan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dengan menilai kesesuaian tahapan perkembangan berdasarkan usia anak melalui pengisian kuesioner perkembangan sesuai usia anak. Pemantauan Pertumbuhan Pemantauan Perkembangan Minimal dilakukan 8 (delapan) kali selama 1 (satu) tahun, atau minimal 4 (empat) kali dalam 6 (enam) bulan (Standar Pelayanan Minimal/SPM)
16 Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Faktor genetik Status kesehatan dan gizi Kualitas interaksi anak- ibu Karakteristik lingkungan
17 Tujuan : mengindentifikasi gangguan tumbuh kembang sedini mungkin , sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan/koreksi. Sebagai tindakan pencegahan dan promotif. Sebagai sarana pemantauan pelaksanaan program gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA) lainnya Tujuan, Fungsi dan Manfaat Pemantauan Tumbuh Kembang Fungsi : Bagian dari proses penapisan Kesempatan bagi ibu/pengasuh untuk mendapatkan edukasi dan konseling Sarana membangun program gizi dan KIA secara komprehensif Sebagai titik tolak dalam pelaksanaan program gizi dan kesehatan lainnya.
18 MANFAAT : Ibu/ Pengasuh : mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan teratur. dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kepada anaknya dapat memperoleh layanan kesehatan lainnya Masyarakat dan tenaga kesehatan dapat turut memantau pertumbuhan anak di wilayahnya. Tenaga kesehatan, kepala desa/kelurahan serta para tokoh masyarakat dapat merencanakan dan melaksanakan program lainnya yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan pertumbuhan balita dan anak prasekolah.
Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau a.Penilaian tren pertumbuhan dan status gizi 1) Membandingkan pertambahan BB dengan standar kenaikan BB menggunakan grafik BB/U dan tabel kenaikan berat badan (weight increment). 19 2) Membandingkan pertambahan PB atau TB dengan standar pertambahan PB atau TB menggunakan grafik PB/U atau TB/U dan tabel pertambahan panjang badan atau tinggi badan ( height atau length increment ) 3) Lingkar kepala: mencerminkan ukuran dan pertumbuhan otak. Hasil pengukuran diplotkan pada grafik lingkar kepala WHO 2006 untuk mendeteksi adanya gangguan perkembangan otak dengan melihat kecenderungan ukuran yang ada.
Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau (lanjutan) b. Indeks berat badan menurut umur (BB/U) c. Indeks panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U) 20 Digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang ( underweight ), sangat kurang ( severely underweight ), tetapi tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk. Digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang pendek ( stunted ), sangat pendek ( severely stunted ), atau tinggi.
Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau (lanjutan) d. Indeks berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB) e. Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) 21 Digunakan untuk menentukan status gizi pada anak umur sampai dengan 59 bulan, yaitu apakah gizi buruk, gizi kurang ( wasted ), gizi baik (normal), berisiko gizi lebih ( possible risk of overweight ), gizi lebih ( overweight ), dan obesitas ( obese ). IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U >+1 SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi lebih dan obesitas.
Menimbang berat badan , mengukur panjang / tinggi badan , mengukur lingkar kepala bayi : Dibawah usia 1 tahun setiap bulan Usia 1-2 tahun s etiap 3 bulan Menilai pola pertumbuhan anak dan status gizi anak 64 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK PENTING !!!!
Perhatikan cara menimbang BB dan mengukur PB / TB yang benar
Menilai tren / pola pertumbuhan GARIS PERTUMBUHAN SEJAJAR GRAFIK PERTUMBUHAN BAIK BB menurut umur (BB/U)
Penilaian tren pertumbuhan dengan KMS Pertumbuhan BAIK, sejajar dengan garis pada grafik TIDAK BAIK, mendatar TIDAK BAIK, menurun Pertumbuhan TIDAK BAIK, BB naik tetapi menjauhi garis pada grafik
Bagaimana Menilai Kecukupan Pemberian Makan pada Bayi & Anak ? Kenaikan BB adekuat : Anak > 1 tahun : minimal 2 kg/tahun Masa waktu g/hari g/ bulan Trimester 1 25 – 30 750 - 900 Trimester 2 20 600 Trimester 3 15 450 Trimester 4 8-10 200 – 300
Aspek Perkembangan yang Perlu Dipantau a.Gerak kasar atau motorik kasar b. Gerak halus atau motorik halus 22 Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot- otot besar (duduk, berdiri, dll) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot- otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat (mengamati sesuatu, memegang sendok, menjimpit, menulis, dll)
Aspek Perkembangan yang Perlu Dipantau (lanjutan) c.Kemampuan bicara dan bahasa d. Sosialisasi dan kemandirian 23 Aspek yang berhubungan dengan pencapaian kemandirian anak dalam melakukan aktivitas sehari- hari dan aktivitas sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan lain sebagainya
STIMULASI DINI merangsang otak balita dan anak prasekolah agar perkembangan kemampuan gerak , bicara , bahasa , sosialisasi kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak
PRINSIP PELAKSANAAN STIMULASI Dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang Senantiasa menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak cenderung meniru Berikan stimulasi dengan kelompok umur anak Lakukan stimulasi dengan cara bermain, bernyanyi Lakukan stimulasi secara bertahan dan berkelanjutan sesuai umur anak
Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana,aman,dan ada di sekitar anak Amak selalu diberi pujian atau penghargaan atas keberhasilannya
Kegiatan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah 24
STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG Setiap bulan anak mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA: Bila hasil pemantauan tidak sesuai dengan umur maka anak harus dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan Bagan SDIDTK B ila hasil pemantauan sesuai dengan umur maka setiap anak tetap harus dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan Bagan SDIDTK saat berumur 6,9,18,24,36,48,60,72 bulan.
Panduan Deteksi Dini Masalah Kesehatan, Pertumbuhan dan Perkembangan Menggunakan Buku KIA Kolom merah, rujuk petugas: Napas sesak Tampak lemah Kulit tampak biru/pucat Hisapan bayi lemah Kejang Demam BAB belum > 2 hari Tali pusat kemerahan Mata merah, bernanah Kulit bintil isi air Imunisasi belum lengkap
21 Pemantauan masyarakat Pelayanan Tenaga Kesehatan Setiap anak berumur 6, 9, 18, 24, 36, 48, 60, 72 bulan dilakukan deteksi dini tumbuh kembang dengan menggunakan buku pedoman / buku Bagan SDIDTK oleh tenaga kesehatan.
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Disampaikan pada Orientasi Pemeriksaan Kesehatan Anak Terintegrasi (PKAT) dengan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Bekasi, 14 Oktober 2024
DETEKSI DINI DI PUSKESMAS Mempercepat skrining dan memperluas cakupan Puskesmas PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI Sasaran Bayi 6 Bulan Pemeriksaan Kesehatan Anak Terintegrasi (PKAT) mengutamakan konsep promotif dan preventif , dimana bayi tidak hanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan, tetapi juga evaluasi penilaian tumbuh kembang, gizi, imunisasi, deteksi kekhawatiran orang tua dan lingkungan pengasuhan bayi. Kegiatan PKAT mengintegrasikan seluruh potensi instrumen dan petugas pelaksana di lapangan . Jika diketahui seorang bayi memiliki masalah kesehatan, maka layanan medis akan memberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku .
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) GAMBARAN UMUM Definisi PKAT: Pelayanan pemeriksaan anak terintegrasi dengan mengutamakan konsep promotif dan preventif , dimana anak mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan kolaborasi interprofesi kesehatan , melalui: pemantauan gizi, imunisasi, identifikasi kekhawatiran orang tua, lingkungan pengasuhan anak, stimulasi dini dan evaluasi tumbuh kembang anak edukasi yang optimal kepada orangtua/pengasuh dengan menggunakan Buku KIA.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) GAMBARAN UMUM Definisi PKAT: PKAT merupakan pemeriksaan yang dilakukan kepada semua anak pada usia tertentu sesuai jadwal periodik dan rutin. Melalui kegiatan PKAT diharapkan dapat: Mengidentifikasi secara dini apakah anak berada dalam kondisi sehat dan normal atau justru mengalami berbagai masalah yang membutuhkan penanganan segera di bidang medis, mental, atau sosial. Mengintegrasikan semua kegiatan yang sudah ada (SDIDTK, PMT Lokal, PMBA, Kelas Ibu Balita) dan petugas pelaksana di lapangan.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) GAMBARAN UMUM Tujuan PKAT: Tujuan Umum Meningkatkan pemerataan pelayanan dengan mengintegrasikan kegiatan pemantauan kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan pada anak usia 6 bulan secara komprehensif. Tujuan Khusus Mengintegrasikan kegiatan pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui deteksi dini menggunakan Buku KIA. Melakukan deteksi dini kasus penyakit/kesakitan pada anak. Melakukan deteksi dini atau pencegahan kasus baru gangguan pertumbuhan ( weight faltering /berat badan tidak naik (T), berat badan kurang , stunting, wasting , dan obesitas ). Melakukan deteksi dini atau pencegahan berbagai gangguan perkembangan (gangguan penglihatan/pendengaran, gangguan motorik, dll). Melakukan evaluasi pemberian ASI eksklusif, edukasi MP- ASI, Vitamin A, dan imunisasi. Meningkatkan kemampuan ibu/pengasuh dalam pemberian pengasuhan anak untuk pemenuhan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Memperkuat pelaksanaan pelayanan kesehatan anak dari berbagai lintas program (Kesehatan Anak, Gizi, Promosi Kesehatan, dan Imunisasi) dengan menggunakan Buku KIA. Memperkuat kerja sama lintas sektoral dan lintas profesi dalam pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak, terutama dalam pemberian konseling individu dengan menggunakan Buku KIA.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) GAMBARAN UMUM Sasaran PKAT: Semua anak yang berusia > 6 bulan sampai berusia < 7 bulan (6 bulan hari sampai dengan 1 hari sebelum 7 bulan) Usia 6 bulan pertama setelah lahir merupakan periode kritis perkembangan, terutama untuk mengevaluasi kemampuan penglihatan dan pendengaran anak. Waktu terbaik untuk memantau perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra- Skrining Perkembangan (KPSP) usia 6 bulan. Waktu terbaik untuk mengevaluasi pemberian ASI ekslusif dan melakukan konseling pengenalan MP- ASI yang tepat. Waktu yang tepat untuk memulai disiplin hidup dalam bentuk yang sederhana, seperti kebiasaan dan pola makan yang benar, karena ritme kehidupan ( ritme sirkardian ) mulai terbentuk. Waktu pertama kali anak mendapatkan Vitamin A. Waktu terbaik untuk mulai mengevaluasi dan memonitor pemberian kelengkapan imunisasi dasar sesuai jadwal.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK TERINTEGRASI (PKAT) GAMBARAN UMUM Kerangka Operasional PKAT:
Kesimpulan Untuk mengupayakan kelangsungan hidup, kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita sebagai calon generasi penerus bangsa, maka perlu dipastikan bahwa balita terpenuhi kebutuhan gizi, mendapatkan stimulasi perkembangan sesuai usia, terdeteksi dan memperoleh intervensi secara dini atas gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta layanan kesehatan yang mendukung tumbuh kembang secara optimal . Pemeriksaan Kesehatan Anak Terintegrasi (PKAT) merupakan suatu pengintegrasian program skrining kesehatan pada balita yang sehat, dengan harapan gangguan ataupun kelainan terkait tumbuh, kembang, dan kesehatan fisik yang ditemukan pada balita dapat terdeteksi secara dini dan mendapatkan penanganan sesegera mungkin. PKAT terintegrasi dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan PKAT dilaksanakan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak, dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan, dan sosial).
Yuk, kita nyanyikan lagu “Strategi PMBA ” (nada lagu: Pada Hari Minggu) Saat bayi lahir seg’ra lakukan IMD Sampai enam bulan hanya beri ASI saja Mulai enam bulan beri makanan pendamping Lanjut ASI sampai dua tahun atau lebih. Hey! Reff: (dinyanyikan 2 x) Sik ASI asyik, ASI asyik, pasti bisa! Sik ASI sampai dua tahun atau lebih 48