Operasi-dan-Pemeliharaan-Jaringan-Irigasi-ppt.ppt

AbdullahIrwansyah 2 views 23 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

ssasw


Slide Content

OPERASI DAN PEMELIHARAAN
JARINGAN IRIGASI
PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN P3APEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN P3A
Kendari, Desember 2017Kendari, Desember 2017
Oleh : ANDI ASRI

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pemaparan ini adalah menjelaskan kepada
pengurus dan anggota P3A terkait
tanggungjawabnya dalam pelaksanaan O & P di
Jaringan Irigasi Tersier dan partisipasinya pada O &
P di Jaringan Primer dan Sekunder.
Tujuannya agar para pengurus dan anggota P3A di
Kab. Bombana mengetahui tata cara pengelolaan
jaringan tersier melalui kegiatan P3A serta tata cara
partisipasi pengelolaan jaringan primer dan
sekunder.

LANDASAN HUKUM
1.Undang – Undang No. 11 Tahun 1974 tentang
Pengairan;
2.Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3.Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang
Tata Pengaturan Air;
4.Peraturan Pemerintah No. 77 Th 2001 Tentang Irigasi.
5.Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
6.Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.

DEFINISI
Operasi
adalah upaya pengaturan air irigasi agar
dapat dimanfatkan secara efektif, efisien, dan
merata melalui kegiatan membuka-menutup
pintu bangunan irigasi, menyusun rencana
tata tanam, menyusun sistem golongan,
menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan,
mengumpulkan data, memantau, dan
mengevaluasi
Pemeliharaan
Adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi
dengan baik guna memperlancar
pelaksanaan operasi dan mempertahankan
kelestariannya

TUJUAN
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
bertujuan :
Berfungsinya jaringan irigasi secara
efektif dan efisien untuk mendukung
produktifitas lahan dalam rangka
peningkatan produksi pertanian
Kemanfaatan sumber daya air
untuk sebesar – besar
kemakmuran rakyat

JARINGAN IRIGASI
Jaringan Irigasi adalah :
saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi
BENDUNG SAL. PRIMER BANG. SADAP
SAL. SEKUNDER BOX TERSIER SAL. TERSIER

KEWENANGAN PENGELOLAAN
I.Pengelolaan Irigasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah,
kewenangan di tetapkan berdasarkan Luas Potensi (UU No.
23/2015) :
•> 3000 Ha = Pemerintah Pusat
•1000 s/d 3000 Ha = Pemerintah Provinsi
•< 1000 Ha = Pemerintah kabupaten/Kota
Pengelolaan irigasi oleh pemerintah dilaksanakan pada jaringan
Primer dan Sekunder, dimana dalam pelaksanaannya P3A dapat
berpartisipasi.
Pengelolaan pada jaringan tersier dilaksanakan oleh P3A dengan pembinaan dari pemerintah.

KEWENANGAN PENGELOLAAN
Pemerintah
P3A

OPERASI JARINGAN IRIGASI
Peran Aktif Petani/P3A  dalam
pelaksanaan operasi jaringan irigasi, antara lain :
1.Pengajuan usulan rencana tata tanam
Petani
melalui P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam
penyusunan
rencana tata tanam musim tanam berikutnya dengan memberikan
masukan,
saran, gagasan dan pemikiran kepada Panitia Irigasi, yang disesuaikan
dengan
kebutuhan, kodisi sosial budaya dan kemampuan ekonomi masyarakat petani
2.Menjaga efektifitas, efisiensi dan memantau ketertiban pengoperasian
jaringan irigasi ditingkat primer dan sekunder.
3.Menjaga efektifitas, efisiensi dan ketertiban dalam pengoperasian jaringan
irigasi di tingkat tersier
4.Memberikan masukan terhadap penyempurnaan sistem irigasi ditingkat
tersier
5.Memberikan sumbangan pemikiran, gagasan, tenaga, material dan dana.
6.Mencari inovasi teknologi budidaya pertanian (padi) terbaru dan akurat.

OPERASI JARINGAN IRIGASI
Yang Harus Diperhatikan Dalam Operasi Jaringan Irigasi oleh P3A :
1.Pengoperasian pintu air merupakan kewenangan Petugas Pengelola
Jaringan Irigasi (Pengamat/UPT Pengairan dan petugasnya).
2.Pengoperasian pintu air harus memperhatikan tinggi muka air rencana
(MAR) dimasing-masing saluran dan luas areal yang dilayani.
3.Tinggi atas lining bukanlah tinggi muka air rencana dari saluran. Tinggi
lining sudah ditambah dengan tinggi jagaan, agar jika ada gangguan
dalam saluran seperti sedimen, sampah, batu jatuh, penyempitan
saluran dan air hujan, muka air di saluran tidak melimpah diatas lining.
Hal ini untuk mencegah terjadinya gerusan air pada tanggul tanah
diatas lining dan air melimpah diatas tanggul.

OPERASI JARINGAN IRIGASI
Yang Harus Diperhatikan Dalam Operasi Jaringan Irigasi oleh P3A :
4.Dremple/ambang ukur diperlukan untuk mengukur debit yang dialirkan
ke saluran tersier yang ukuran (lebar dan tingginya) sudah
diperhitungan dapat mengalirkan debit air yang diperlukan pada petak
tersier tersebut, sehingga tidak boleh dibongkar dan atau diturunkan.
5.Pintu regulator dipergunakan untuk mengatur debit air ke arah hilir dan
mengatur tinggi muka air yang dibutuhkan pada bangunan sadap.
Pengaturan pintu regulator dan pintu air lainnya pada saluran primer
dan sekunder merupakan kewenangan petugas pengelolaan jaringan
irigasi (Pengamat beserta petugasnya).
6.Penambahan batang pisang/papan/dan lain-lain diatas daun pintu
merupakan salah satu bentuk pelanggaran yang dapat mengakibatkan
terganggunya operasi jaringan irigasi dan dalam kondisi muka air
melewati tinggi lining tebing saluran dapat menyebabkan kerusakan
tanggul saluran.

OPERASI JARINGAN IRIGASI
Yang Harus Diperhatikan Dalam Operasi Jaringan Irigasi oleh P3A :
7.Pada bangunan sadap minor yang tidak disediakan pintu air permanen
dan hanya disediakan lubang skot balok, baik ke arah tersier maupun
ke arah hilir saluran sekunder, agar disediakan sendiri papan/kayu
penutup sehingga jika sudah tidak memerlukan air lagi lubang sadap
minor dapat ditutup dan lubang ke harah hilir saluran sekunder dapat
dibuka, sehingga operasi dan besar debit air ke bagian hilir dapat
sesuai dengan kebutuhan.
8.Untuk mencegah air irigasi meluap diatas muka air rencana, pada
jaringan irigasi umumnya telah direncanakan bagunan pelimpah.
Lubang bangunan pelimpah tidak boleh ditutup (dengan
tanah/pasangan batu/dll.), untuk mencegah melimpasnya air diatas
tanggul saluran.

OPERASI JARINGAN IRIGASI
Sistem Pengaturan/Penjadwalan Pemberian Air
Pengaturan dan penjadwalan pemberian air harus mengacu
pada hasil analisis ketersediaan air dengan kemungkinan
tercapai/terjadi 80% (syarat teknis), yang kemudian
diimplementasikan dalam Rencana Pola Tanam Global
(RPTG) yang mengatur antara lain
a.       
Pola Tanam dan Intensitas Tanam
b.       
Jadwal Tanam
c.       
Pembagian Golongan
Untuk efisiensi ketersediaan air dan antisipasi ketersediaan
tenaga kerja pertanian.

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Pemeliharaan Jaringan Irigasi merupakan
upaya menjaga dan
mengamankan
jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan
baik
guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan
kelestariannya.
I.Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A :
Tujuan pemberdayaan atau peran aktif P3A dalam pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan jaringan irigasi adalah :
a.Merupakan perpanjangan tangan dan membantu keterbatasan kemampuan
pemerintah/pengamat pengairan, baik dalam segi waktu, tenaga maupun
biaya, dalam penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi.
b.Terbentuknya sikap memiliki dan membutuhkan terhadap keberadaan jaringan
irigasi.
c.Terjaminnya distribusi air irigasi keseluruh daerah layanan sesuai dengan
debit yang dibutuhkan dan direncanakan

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
d.Terjaminnya keandalan penyediaan air serta tercapainya pola tanam dan
intensitas tanam rencana yang disesuaikan dengan target pemerintah dan
ketersediaan air.
e.Terjaganya kondisi/kinerja jaringan irigasi bersih dan lancar untuk kurun waktu
lama/tercapainya usia guna jaringan irigasi sesuai dengan yang direncanakan.
Lingkup peran aktif Petani/P3A  
dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan
irigasi, antara lain :
a.Pengamanan
dan Pencegahan Kerusakan Jaringan Irigasi
Pengamanan jaringan irigasi merupakan upaya untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh
daya rusak air, hewan, atau oleh manusia guna mempertahankan fungsi
jaringan irigasi. Segala kegiatan yang dapat membahayakan atau merusak
jaringan irigasi dilakukan tindakan pencegahan berupa memberikan
pengertian, teguran, dan sangsi serta pemasangan papan larangan, papan
peringatan atau perangkat pengamanan lainnya. Kegiatan
pengamanan dan
pencegahan
yang dapat dilakukan petani dan P3A,  antara lain:

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
1.Tindakan Pencegahan
•Petani dilarang penggalian/pengolahan tanah didalam bidang saluran atau
dibidang kaki tanggul saluran agar tidak mengganggu kestabilan tanggul dan
mencegah kemungkin terjadinya kebocoran.
•Tidak membiarkan dan menghalau hewan ternak (kerbau, sapi dan lain-lain)
agar tidak masuk kedalam saluran.
•Tidak memandikan hewan ternak (kerbau, sapi dan lain-lain) didalam
saluran, tetapi memandikan ditempat mandi hewan yang telah disediakan.
•Tidak melakukan kegiatan mandi dan cuci di sembarang tempat disaluran,
pergunakanlah tempat cuci/tangga cuci yang telah disediakan.
•Tidak menyeberangkan binatang ternak disembarang tempat, seberangkan
dijembatan hewan yang telah disediakan.
•Tidak mencuci kendaraan ditanggul saluran karena dapat mengikis dan
merusak tanggul saluran dan jalan inspeksi.
•Tidak menanam pohon jenis tanaman keras/tahunan dan semusim,
misalnya pohon kelapa, mangga, nangka, pisang dan lain-lain, ditanggul
saluran karena dapat merusak tanggul dan lining saluran. Jika pohon sudah
besar dan tiba-tiba tumbang dapat menyebakan tanggul jebol/runtuh.
 

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
1.Tindakan Pencegahan
•Menetapkan dan selalu menjaga/mengontrol garis sempadan
saluran sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
•Petani secara mandiri dan atau P3A secara rutin mengontrol patok-
patok batas tanah pengairan supaya tidak dipindahkan oleh
masyarakat
•Memasang papan larangan tentang penggarapan tanah dan
mendirikan bangunan di dalam garis sempadan saluran.
•Tidak membuat pagar batas tanah melewati garis sempadan saluran
yang dapat menyulitkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
jaringan irigasi.
•Memasang papan larangan untuk kendaraan yang melintas jalan
inspeksi yang melebihi kelas jalan.
•Melarang mandi disekitar inlet siphon dan lokasi-lokasi tertentu yang
berbahaya.
•Melarang mendirikan bangunan atau menanam pohon di tanggul
saluran irigasi

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
1.Tindakan Pengamanan
•Membuat bangunan pengamanan ditempat-tempat yang
berbahaya, misalnya: disekitar talang, siphon, ruas
saluran yang tebingnya curam, dan lain sebagainya.
•Kegiatan mandi dan cuci dilakukan ditempat
mandi/tangga cuci yang telah disediakan.
•Memandikan hewan di tempat mandi hewan yang telah
dibangun.
•Pemasangan penghalang di jalan inspeksi dan tanggul-
tanggul saluran berupa portal atau patok

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
b.Memelihara
Jaringan Irigasi
Petani dan atau P3A secara pribadi wajib berperan aktif dalam pemeliharaan
jaringan irigasi ditingkat tersier/kuarter dengan cara pemeliharaan fisik dan
pembersihan bangunan dan saluran irigasi, sehingga kondisi jaringan irigasi tetap
terjaga untuk menjamin kelancaran dan kemudahan operasi jaringan irigasi.
Pemeliharaan fisik bangunan dan saluran irigasi berupa kegiatan mencegah
kerusakan bangunan irigasi dan pintu box oleh sebab apapun, memperbaiki
kerusakan bangunan irigasi, mencegah kerusakan dan menjaga/memperbaiki
dimensi/bentuk saluran sesuai dengan bentuk awal.
Petani/P3A/GP3A/IP3A berpartisipasi dalam kegiatan penelusuran jaringan irigasi,
penyusunan kebutuhan biaya dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan
irigasi primer dan sekunder (PERMEN PU No. 30/PRT/M/2007 pasal 23).
Terkait dengan hal diatas partisipasi dalam penelusunan jaringan irigasi meliputi
penyampaian usulan prioritas pekerjaan dan cara pelaksanaan pekerjaan.
Dalam hal penyusunan kebutuhan biaya, Petani/P3A/GP3A/IP3A dapat
memberikan usulan kontribusi berupa material dan atau dana untuk membantu
pembiayaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
b.Memelihara
Jaringan Irigasi
Jika dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi,
petani/P3A harus bersedia memberhentikan pengaliran air irigasi dengan tetap
memperhatikan kondisi tanaman.
Dalam hal penghentian air/kebutuhan pengeringan saluran, petani/P3A dapat
memberikan masukan dan atau usulan atas waktu dan bagian jaringan irigasi yang
harus dikeringkan, dan harus diputuskan selambat-lambatnya 30 hari sebelum
pengeringan dilaksanakan.

PENGUMPULAN DATA & KOORDINASI
Dalam melaksanakan pengelolaan Jaringan
Tersier, P3A juga perlu melakukan pengumpulan /
inventarisasi data jaringan yang dikelolanya, antara
lain :
•Panjang saluran (pasangan dan tanah)
•Jumlah Bangunan
•Dimensi saluran dan bangunan
•Luas lahan dan kepemilikannya
•Skema jaringan dan lokasi lahan
•Dll.

PENGUMPULAN DATA & KOORDINASI
Selain hal tersebut, diharapkan pula P3A
senantiasa melakukan koordinasi/rapat dengan
anggota P3A dan petugas pengairan dalam rangka
menyusun dan menentukan
•Pola dan jadwal tanam
•Luas tanam
•Rencana pembagian air dan pengeringan
•Pelaksanaan kerja bakti/perbaikan jaringan
•Rencana pendanaan
•Dll.