Paparan KKA dan PM DISDIK PROV SUMSEL.pptx

AgrivinaAbelNovira 10 views 37 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 37
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37

About This Presentation

Paparan KKA dan PM DISDIK PROV SUMSEL


Slide Content

DUKUNGAN DINAS PENDIDIKAN PROV. SUMSEL TERHADAP PROGRAM PRIORITAS PENDIDIKAN TAHUN 2025 (PEMBELAJARAN MENDALAM DAN KKA)

Visi RPJMN 2025-2029 Sumber : RPJMN Tahun 2025-2029 2

Makan Siang dan Susu Gratis Memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil (Quick Win) Membangun Sekolah Unggul Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten , dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi ( Quick Win ) Meningkatkan Lapangan Kerja Berkualitas Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.( Misi Asta Cita) Memperkuat Sumber Daya Manusia Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.( Misi Asta Cita ) Menaikan Gaji Guru Menaikan gaji ASN (Terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan), TNI/POLRI, dan pejabat negara (Quick Win) Memperkuat IPTEK Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi ( Program Prioritas Presiden) Asta Cita, Quick Win, Program Prioritas Presiden Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial 3 4 Memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas

7 (Tujuh) Program Unggulan Fokus Utama Kemendikdasmen Tahun 2025 Sumber : RPJMN Tahun 2025-2029 4 Redistribusi guru ASN ke sekolah swasta untuk pemerataan tenaga pendidik Pembaruan sistem manajemen kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas Transformasi sistem penerimaan murid baru (SPMB) Penguatan karakter melalui “ 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" Pendekatan pembelajaran mendalam ( deep learning ) Pengenalan pelajaran coding dan kecerdasan buatan Penerapan sistem evaluasi baru melalui Tes Kemampuan Akademik (TKA)

H. Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan H. Cik Ujang Wakil Gubernur Sumatera Selatan

MISI SUMSEL 2025-2029 6

MISI 1 TUJUAN Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia INDIKATOR Indeks Modal Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Kualitas Keluarga SASARAN Meningkatnya Pemerataan Pelayanan Pendidikan Kew. Provinsi Meningkatnya Kualitas Pendidikan Kewenangan Provinsi Meningkatnya Keterampilan Sumber Daya Manusia Meningkatnya Budaya Literasi di Sumatera Selatan Meningkatnya Derajat Kesehatan Meningkatnya Pembangunan Sektor Kepemudaan Meningkatnya Kesetaraan Gender Meningkatnya Upaya Perlindungan Anak Meningkatnya Fasilitasi Bagi Penyandang Disabilitas PROGRAM STRATEGIS

4 Pendidikan yang Berkeadilan Melanjutkan Program Sekolah yang berkualitas dan berkeadilan Meningkatkan sumber daya Pendidikan dan mendorong kurikulim bermuatan lokal Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru Penyediaan beasiswa kuliah bagi siswa berprestasi Melanjutkan Program Literasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Program Gerak Cepat : Pendanaan Pendidikan Bagi Sekolah Negeri Dan Sekolah Swasta Membangun Model Sekolah Unggulan Tertentu Peningkatan Kompetensi Guru

Strategi Pencapaian Sasaran Utama dari Misi 1

Dasar Hukum 10 3 Peraturan Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2025 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 Tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Revisi Kepala BSKAP Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran Revisi Kepmendikbudristek Nomor 449/P/2024 tentang Kesesuaian Bidang Tugas, Mata Pelajaran, dan Kelompok Mata Pelajaran dengan Sertifikat Pendidik bagi Guru pada Satuan Pendidikan Keputusan Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, Dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor 5/B/Hk.03.01/2025 Tentang Petunjuk Teknis Pelatihan Koding Dan Kecerdasan Artifisial

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Gambaran Umum Pengembangan Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial 12 Perumusan Kebijakan Pengesahan Kebijakan Implementasi Kebijakan Identifikasi Masalah Evaluasi Kebijakan Tantangan global Percepatan Implementasi Program prioritas Presiden Naskah Akademik Rekomendasi kebijakan Regulasi Penyusunan capaian pembelajaran Pengembangan perangkat ajar Penyiapan kompetensi guru Benchmarking Sosialisasi, Advokasi, dan Monitoring Sekolah Pelaksana 1

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Persiapan Pelatihan KKA di Sumatera Selatan 11 Lembaga Penyelenggara Diklat: Koding Next Indonesia, Universitas Negeri Makassar, LSP UMM, LPD FKIP, UMM, CodingMU, Educourse.id, Jully Tjindrawan Robotik, Yayasan Kharisma, LKP Widyaloka, Univ. Muhammadiyah Parepare, LPP- KAN Univ. Muhammadiyah Palopo Jumlah kelas Pelatihan : 24 Jumlah Pengajar Lulus Bimtek KKA: 108

Program Prioritas Kemendikdasmen 17 Program Prioritas Presiden Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi. Pendidikan Bermutu untuk Semua Unesco A I Competency Framework: Human-centred mindset Ethics of A I A I techniques and applications A I system design Pendidik dan Tendik Kompeten dan Sejahtera Lingkungan Sosial-Budaya Mendukung Berpikir Komputasional Literasi Digital Analisis Data Algoritma Pemrograman Pembelajaran Adaptif dan Bermakna Sarana & Prasarana Memadai Pembiayaan Pendidikan Afirmatif Layanan Pendidikan Inklusif Pengembangan Talenta Unggul Ketersediaan Layanan Merata 8 Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial 14 KODING KECERDASAN ARTIFISIAL

15 Penerapan Pembelajaran Koding dan KA di negara Lain 15 Negara Pengorganisasian Strategi Pembelajaran Tiongkok Menjadi mata pelajaran tersendiri SD Kelas awal: fokus eksplorasi dan memiliki pengalaman/ pengenalan dasar menggunakan KA SD kelas tinggi - SMP: fokus pada pemahaman dan penerapan KA SMA: melakukan projek dan aplikasi tingkat lanjut Singapura Koding: Integrasi pada mapel TIK, projek antarmapel dan ekstrakurikuler. KA: Integrasi pada mapel Matematika, Sains dan Teknologi Koding: SD: pengenalan konsep dasar koding SMP: bahasa pemrograman sederhana SMA: koding lanjutan dan perangkat lunak KA: Pengenalan konsep AI, machine learning, dan analisis data. India Koding: Diintegrasikan pada mapel Ilmu Komputer. Di beberapa negara bagian, koding menjadi mapel tersendiri KA: Sebagai mapel pilihan atau modul khusus Koding: Diterapkan sejak kelas 6 SD . Pembelajaran bertahap dari pengenalan dasar, hingga lanjutan dan pengembangan perangkat lunak. KA: Sejak jenjang menengah ( kelas 9-12 ). Memperkenalkan konsep AI, machine learning dan analisis data. Korea Selatan SD: integrasi dalam pembelajaran melalui kegiatan bermain SMP: integrasi ke mapel informatika, sains, atau teknologi SMA: menjadi mapel pilihan Materi yang diajarkan terkait koding, prinsip dasar KA, aplikasi KA, etika penggunaan KA, dan matematika KA. Australia Jenjang dasar: Integrasi KA dengan matematika dan teknologi digital Jenjang menengah: integrasi ke mapel matematika, sains, teknologi digital, serta desain dan teknologi Materi disampaikan secara bertahap, misalnya bermain dengan robot (level 1), merakit robot sederhana dengan Lego (level 2), pengenalan instruksi koding (level 3), isu AI (jenjang menengah)

Penyusunan Naskah Akademik 16 Dipublikasikan melalui laman Sistem Informasi Kurikulum Nasional kurikulum.kemdikbud.go.id. 2 Rekomendasi kebijakan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) sebagai mata pelajaran pilihan Dipelajari mulai jenjang SD (kelas 5 dan 6), SMP (kelas 7, 8, dan 9), serta SMA/SMK (kelas 10, 11, 12) Alokasi waktu pembelajaran per minggu sebanyak 2 JP untuk SD kelas 5-10 , 5 JP untuk SMA kelas 11-12 , dan maksimal 4 JP untuk SMK kelas 11-12 . Memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk tetap mengembangkan Koding dan KA dalam bentuk ekstrakurikuler atau mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran lain yang relevan.

Pengembangan Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Koding dan KA 17 4 Diposisikan sebagai mata pelajaran basic computer science. Menggunakan referensi pentahapan pembelajaran dari UNESCO ICT Competency Framework for Teachers (2018), CSTA K-12 Computer Science Standards (2017), UNESCO AI Competency Framework for Students (2024), dan UNESCO K-12 AI Curricula (2022). Menekankan pada human-centered approach/mindset Pembelajaran diterapkan dengan pendekatan pembelajaran mendalam dan dapat dilaksanakan secara fleksibel melalui metode internet-based, plugged, atau unplugged. Elemen mata pelajaran Koding dan KA ditunjukkan sebagai berikut. Elemen SD SMP SMA/SMK 5 6 7 8 9 10 11 12 Berpikir komputasional Literasi digital Literasi dan Etika Kecerdasan Artifisial Pemanfaatan dan Pengembangan Kecerdasan Artifisial Algoritma pemrograman Analisis data

18 Dimensi Jenjang SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK/MAK Koding Menghasilkan solusi untuk masalah sehari-hari secara terstruktur menggunakan alat bantu seperti balok susun atau kepingan gambar Menyusun langkah sistematis dan logis dengan kosakata terbatas atau simbol dari pengalaman (perintah sederhana/algoritma dasar) Menjalankan urutan instruksi bersyarat sederhana (baris-berbaris atau menggunakan program berbasis blok dengan logika percabangan dan pengulangan) Memahami distopia teknologi Merancang program untuk sistem manajemen sederhana meliputi pengumpulan, pemahaman, dan pemrosesan data Menulis program pada aplikasi sederhana berbasis simbol Merancang produk digital sederhana Merancang program berbasis teks lebih kompleks dengan tambahan fungsi dan modul Membuat program berbasis teks untuk menyelesaikan masalah nyata, seperti simulasi pergerakan objek Membuat produk digital yang lebih kompleks Kecerdasan Artifisial Memahami dampak kecerdasan artifisial dalam kehidupan sehari-hari Menggunakan kecerdasan artifisial dengan memegang etika (keadaban) : kecerdasan artifisial tidak 100% benar; perlindungan data pribadi; kecerdasan artifisial harus digunakan untuk kebaikan; Membedakan antara teknologi kecerdasan artifisial dan non kecerdasan artifisial; Memahami konsep dasar input-proses-output Memahami dampak kecerdasan artifisial terhadap masyarakat Memahami persoalan pada kecerdasan artifisial: bias ketergantungan yang berlebihan halusinasi hak cipta Memahami hubungan antara data dan kecerdasan artifisial dengan penggunaan teachable machine , termasuk pentingnya data yang berkualitas Menggunakan teknologi kecerdasan artifisial dengan kombinasi perintah yang tepat ( prompt engineering ) Memahami dampak kecerdasan artifisial terhadap pekerjaan Memahami persoalan pada kecerdasan artifisial sebagai bahan untuk evaluasi teknologi kecerdasan artifisial: 1) transparansi; 2) explainability ; 3) sustainability Membangun model kecerdasan artifisial sederhana Membangun aplikasi dengan menggunakan model kecerdasan artifisial yang sudah ada, tersedia dalam bentuk library /API Profil Lulusan yang Diharapkan (Penguasaan Kompetensi)

Pembelajaran Mendalam

Linimasa Persiapan Pelatihan PM tahun 2025 Maret- Mei 2025 Pengembangan Panduan dan Perangkat Pelatihan (Bahan Ajar, Video dan Sistem/LMS Pelatihan) Bahan ajar/modul termasuk untuk pelaksanaan bimtek, pelatihan untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Pengembangan bahan ini melibatkan tim Ditjen GTKPG, UPT, dan juga praktisi (Guru/KS/PS/Dosen) Mei 2025 Koordinasi- UPT Sosialisasi persiapan pelatihan PM dan Koordinasi data pengelompokkan kelas pelatihan PM Mei- Juni 2025 Penyamaan Persepsi NS Ditjen GTKPG mengadakan penyamaan persepsi NS . Jun- Juli 2025 Pelatihan PM di Satdik (IN- 1) Awal pelaksanaan pelatihan PM bagi Guru IN1 bagi guru diharapkan dapat dilaksanakan sewaktu libur semester sehingga lebih banyak guru yang dapat terlibat tanpa mengorbankan waktu belajar/mengajar di kelas.. Mei - Juni 2025 ToT/Bimtek Pembelajaran Mendalam Koordinasi dengan UPT- Pemda dan Pelaksanaan Pelatihan PM Start awal pelaksanaan ToT PM bagi KS dan PS yang dimulai dari sesi asinkron, selanjutnya berlanjut ke tahap IN 1.ON IN selama 3 bulan

Linimasa Persiapan Pelatihan PM tahun 2025 Pengimbasan di Satdik masing-masing Pengimbasan hasil pelatihan kepada guru lain di IHT sekolah ataupun di KKG mini/MGMP dalam sekolah Melakukan tugas ON (RTL) Guru: Mendesain perencanaan pembelajaran secara mandiri dan kolektif di KKG mini/MGMP dalam sekolah KS: Visioning PM, Memulai tahapan assess dan design dalam inkuiri kolaboratif, memimpin dan mengelola 4 kerangka pembelajaran, terlibat aktif memantau dan memberikan umpan balik terhadap diskusi guru di KKG mini/MGMP PS: Pendampingan KS dan Guru melakukan RTL Implementasi PM di satdik (ON) Guru: Mengajar dengan menggunakan pendekatan PM; Open class ; Refleksi; Diskusi paska mengajar di KKG mini/MGMP sekolah (Penerapan inkuiri kolaboratif sesama guru) KS: Melakukan Supervisi Akademik, coaching dan mentoring PS: Melakukan pendampingan KS dan guru dalam implementasi PM. Pelatihan IN- 2 di Satdik atau Kelompok Kerja Guru, KS, PS berbagi implementasi RTL sesuai dengan peran masing- masing; refleksi, umpan balik, RLT berikutnya. Sho case implementasi PM Koordinasi UPT- Pemda utk Optimalisasi Kelompok Kerja Kesinambungan Belajar di KKG/MGMP/MKKS/K3S/MKPS/KKPS) Guru, KS, PS melakukan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan. Guru melakukan inkuiri kolaboratif secara berkelanjutan tentang implementasi PM, open class/lesson study dan atau pengimbasan/penguatan substansi di kelompok kerja masing- masing (optimalisasi 1 hari belajar guru) Juli 2025 Okt- Nov 2025 Ju li 2025 Juli- Sep 2025 Okt- Des 2025 Okt- Des 2025 Pemantauan Proses dan Evaluasi Hasil Belajar di Kelompok Kerja. Berbagi di tingkat kab/kota/prov, misal pada seminar khusus guru/KS/PS, dihadiri Pemda, UPT, dan Mitra (Nov 2025) Apresiasi guru/KS/PS (Nov- Des 2025) .. Pemantauan dan Pendampingan UPT, Pemda dan Pengajar Pelatihan

Pembelajaran Mendalam 1/4 Definisi Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran , bermakna , dan menggembirakan melalui olah pikir , olah hati , olah rasa , dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Pembelajaran Mendalam 2/4 Memuliakan Dalam penerapan PM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan Pembelajaran Mendalam Berkesadaran Bermakna Menggembirakan Olah Pikir Olah Hati Olah Rasa Olah Raga Mewujudkan Profil Lulusan (8 Dimensi)

Pembelajaran Mendalam 3/4 Berkesadaran Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri . Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Bermakna Peserta didik dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan. Peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata . Menggembirakan Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi . Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.

Pembelajaran Mendalam 4/4 Olah pikir Merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah Olah hati Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual Olah rasa Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia Olah raga Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani

Pembelajaran Mendalam Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi Prinsip Pembelajaran merupakan dasar karakteristik pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yaitu memahami, mengaplikasi, merefleksi Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital Dimensi Profil Lulusan Prinsip Pembelajaran Pengalaman Belajar Kerangka Pembelajaran Empat Kerangka Pembelajaran diadaptasi dari Four Elements of Learning Design © copyright 2018 Education in Motion (New Pedagogies for Deep Learning) https://deep- learning.global

Delapan Dimensi Profil Lulusan 1/2 1 Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan YME dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari- hari. 2 Kewargaan Individu yang memiliki rasa cinta tanah air serta menghargai keberagaman budaya, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa dalam konteks kebhinekaan global. 3 Penalaran Kritis Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah. 4 Kreativitas Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.

Delapan Dimensi Profil Lulusan 2/2 5 Kolaborasi Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab. 6 Kemandirian Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain. 7 Kesehatan Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin ( well- being ). 8 Komunikasi Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.

Penerapan Prinsip Pembelajaran Mendalam Berkesadaran Kenyamanan peserta didik dalam belajar Fokus, konsentrasi, dan perhatian Kesadaran terhadap proses berpikir Keterbukaan terhadap perspektif baru Keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru Bermakna Kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata Keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya Kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru Keterkaitan dengan bidang ilmu lain Pembelajar sepanjang hayat Menggembirakan Lingkungan pembelajaran yang interaktif Aktivitas pembelajaran yang menarik Menginspirasi Tantangan yang memotivasi Tercapainya keberhasilan belajar ( AHA moment ) Penerapan prinsip pembelajaran mendalam dapat terjadi secara terpisah ataupun simultan dan tidak harus berurutan

Pengalaman Belajar 1/2 Pengalaman belajar dilakukan secara bertahap untuk mencapai level PM Pengetahuan Esensial Pengetahuan Aplikatif Pengetahuan Nilai dan Karakter Pendalaman Pengetahuan Regulasi Diri

Pengalaman Belajar 2/2 Memahami Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks . Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter. Mengaplikasi Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual . Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan. Merefleksi Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri , meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.

Implementasi Pembelajaran Mendalam 1 Perencanaan Perencanaan PM melalui refleksi guru terhadap diri sendiri, karakteristik peserta didik, materi pelajaran, sumber daya dan mitra pembelajaran 2 Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui pengalaman belajar memahami, merefleksi 3 Asesmen Asesmen tidak hanya berfokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada pemahaman konseptual yang mendalam, keterampilan berpikir kritis, serta penerapan dalam kehidupan nyata

Perencanaan Pembelajaran Mendalam 1 Identifikasi Mengidentifikasi kesiapan peserta didik Memahami karakteristik materi pelajaran Menentukan dimensi profil Lulusan 2 Desain Pembelajaran Menentukan capaian pembelajaran Menentukan topik pembelajaran yang kontekstual dan relevan Mengintegrasikan lintas disiplin ilmu yang relevan dengan topik Menentukan tujuan pembelajaran Menentukan kerangka pembelajaran (praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital) 4 Asesmen Asesmen pada awal pembelajaran Asesmen pada proses pembelajaran Asesmen pada akhir pembelajaran 3 Pengalaman Belajar Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan Merancang tahapan pembelajaran dengan langkah- langkah kegiatan awal, inti dan penutup. Mendeskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi

Contoh Pelaksanaan PM pada Mata Pelajaran 1/2 Agama Pembelajaran agama yang berfokus pada pengembangan spiritual, karakter, akhlak dan atau moral melalui penanaman keyakinan dan nilai agama, serta penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Contoh: ExpcricnЧial Lcarning yang mengajarkan nilai-nilai agama melalui pengalaman kehidupan sehari- sehari seperti peserta didik diberikan isu atau realita kenakalan remaja, kemudian diminta untuk mencermati dan mengajukan solusi berdasarkan nilai-nilai agama. Pendidikan Pancasila Pembelajaran yang membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, memiliki kesadaran terhadap hak serta kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, contoh: Studi Kasus yang memberikan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan pada isu sosial, politik, atau hukum dengan mencari solusi berdasarkan prinsip demokrasi dan Pancasila. Matematika Pembelajaran yang mengembangkan pola pikir logis, pemecahan masalah, dan keterampilan analitis dan komputatif, contoh: Pembelajaran Berbasis Masalah yang memberikan peluang peserta didik untuk memecahkan masalah nyata seperti komposisi dan nilai kalori makanan bergizi dengan menggunakan konsep proporsi, persentase dan pengukuran untuk makanan sehat dan bergizi.

Contoh Pelaksanaan PM pada Mata Pelajaran 2/2 Bahasa Pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi, pemahaman teks, berpikir kritis, ekspresi gagasan, dan pemahaman budaya, contoh: Pembelajaran Berbasis Inkuiri yang memberikan kesempatan peserta didik mengeksplorasi bahasa dengan mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi informasi terkait permasalahan sosial di masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan baru. IPA Pembelajaran yang berfokus pada pemahaman tentang alam semesta, fenomena alam, dan prinsip ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berpikir ilmiah, bekerja ilmiah, serta sikap peduli terhadap lingkungan, contoh: Pembelajaran Berbasis Proyek dengan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk membuat proyek energi terbarukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Ilmu Sosial Pembelajaran yang menekankan pada kehidupan sosial, interaksi manusia, dan dinamika masyarakat untuk membentuk wawasan kebangsaan serta keterampilan berpikir kritis, contoh: Pembelajaran Kontekstual dengan membandingkan nilai-nilai dan permasalahan pasar modern dan pasar tradisional pada sudut pandang sosial dan ekonomi dan memberikan solusi permasalahan tersebut.

Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua Memuliakan Setiap Individu. Menghargai keunikan, potensi, dan pengalaman belajar peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung pertumbuhan. Transformasi Pembelajaran. Mewujudkan pendidikan yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik secara optimal. Pendekatan Holistik. Mengembangkan peserta didik secara utuh melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga agar siap menghadapi tantangan kehidupan. Kolaborasi Ekosistem Pendidikan. Keberhasilan pembelajaran mendalam memerlukan sinergi antara guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan mitra pendidikan. Pendidikan Masa Depan. Memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, serta menyiapkan generasi unggul yang berkarakter.

Terima Kasih