Paparan Lokakarya Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5
andreaskristianto24
9 views
32 slides
Aug 28, 2025
Slide 1 of 32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
About This Presentation
lokakarya
Size: 6.66 MB
Language: none
Added: Aug 28, 2025
Slides: 32 pages
Slide Content
Lokakarya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sekolah Penggerak Tahun Ke-2
Mulai dari Diri Merefleksikan pengalaman dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila di tahun pertama Sekolah Penggerak.
Eksplorasi Konsep Menyimak pemaparan mengenai pengembangan kegiatan projek di satuan pendidikan, merancang asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila, dan mengoptimalkan kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Profil Pelajar Pancasila
Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.
Apa itu projek profil? Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek Dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila Dirancang terpisah dari intrakurikuler. (Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.) Pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Landasan Pengembangan Projek Holistik Eksploratif Berpusat pada Murid Kontekstual
Alur perencanaan projek profil Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim pelaksana merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek. Membentuk tim pelaksana projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan menyusun tim pelaksana projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim pelaksana menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim pelaksana merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. Menyusun modul/rencana pengajaran projek profil Tim pelaksana menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik dan alur tahapan, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek. 2 3 4 5 Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 1
Tema-tema projek profil - PAUD Aku Sayang Bumi Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik tentang pentingnya menjaga lingkungan. Tema ini juga membangun pemahaman tentang hubungan sebab akibat antara isu lingkungan dengan aktivitas manusia. Pemahaman ini akan membangun kesadaran untuk memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan. Aku Cinta Indonesia Tema ini bertujuan membangun wawasan dan kebanggaan peserta didik terhadap keragaman budaya Indonesia, serta kebanggaan terhadap identitas dirinya sebagai warga negara Indonesia. Kemampuan ini merupakan dasar ketertarikan peserta didik mempelajari lebih lanjut mengenai konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka. Kita Semua Bersaudara Tema ini bertujuan membangun nilai-nilai budi pekerti yang diperlukan untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mampu berbagi dan bekerja sama. Kemampuan ini merupakan fondasi untuk sikap positif terhadap keberagaman. Imajinasi dan Kreativitasku Tema ini bertujuan untuk membangun kemampuan peserta didik untuk bereksplorasi, berkreasi, dan berinovasi serta memiliki keluwesan berpikir. Kemampuan ini akan menjadi fondasi bagi peserta didik untuk kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya.
Tema-tema projek profil - Dasmen Kearifan Lokal (SD-SMA/ sederajat ) Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Rekayasa dan Teknologi (SD-SMA/sederajat) Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Kewirausahaan (SD-SMA/sederajat) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/sederajat) Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA / sederajat) Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SD- SMA/sederajat) Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Suara Demokrasi (SMP-SMA/sederajat) Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Kebekerjaan (Tema wajib di SMK) Membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
Ketentuan Jumlah Tema dalam Satu Tahun Ajaran Jenjang Ketentuan Jumlah Tema PAUD 1 s.d. 2 projek dengan tema berbeda. SD/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda. SMP/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda. SMA Kelas X/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda. SMA Kelas XI & XII/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda. SMK Kelas X /Sederajat 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. SMK Kelas XI /Sederajat 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. SMK Kelas XII/Sederajat 1 projek dengan tema Kebekerjaan. *Untuk Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Alokasi Waktu Projek Profil
Contoh simulasi penghitungan alokasi waktu projek profil untuk Kelas 9 SMP.
Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3 Dimensi Berkebinekaan Global & Bergotong Royong Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, & Bernalar Kritis Bergotong Royong, & Bernalar Kritis Tema Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan Alokasi Waktu 80 JP 140 JP 100 JP Contoh simulasi penghitungan alokasi waktu projek profil untuk Kelas 9 SMP. Setelah mendapatkan total alokasi waktu projek dalam satu tahun ajaran untuk satu kelas tertentu, langkah berikutnya adalah membagi alokasi waktu berdasarkan jumlah projek yang dilaksanakan dalam satu tahun. Contoh di sebuah SMP di mana kelas 9 memiliki total alokasi waktu projek 320 JP dan akan melaksanakan 3 projek profil, maka pembagiannya bisa sebagai berikut: Pada pelaksanaannya, alokasi waktu ini dapat diterapkan secara fleksibel menggunakan sistem harian (beberapa jam dalam satu hari), satu hari penuh, atau diblok dalam beberapa minggu.
Contoh Alur Tahapan Aktivitas Projek
Subelemen yang disasar Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi Menjaga Lingkungan Alam Sekitar Kerja sama Koordinasi Sosial Mengajukan pertanyaan Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggungjawabku Total waktu: 72 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Gotong royong Bernalar kritis Asesmen Awal. Dilakukan sebelum rangkaian kegiatan dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan subelemen antarfase Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim 1. Perkenalan: Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah 2. Eksplorasi isu 3. Refleksi awal 4. Kunjungan ke TPA/ Komunitas Peduli Sampah 5. Diskusi Kritis Masalah Sampah Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6. Pengumpulan, pengorganisasian, dan penyajian Data 7. Trash Talk: Sampah di Sekolahku 8. Pengorganisasian data secara mandiri 9. Asesmen Formatif: Presentasi Kondisi Pengelolaan Sampah di sekolahku Tahap Aksi. Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata 10. Persiapan kampanye aksi nyata: Eksplorasi ide mengatasi persoalan sampah di sekolah 11. Persiapan kampanye aksi nyata: Presentasi ide mekanisme penanganan sampah di sekolah 12. Persiapan kampanye aksi nyata: Menyajikan rancangan ide melalui media poster dan video eksplanasi 13. Asesmen Formatif: Simulasi kampanye dengan media yang sudah dibuat 14. Asesmen Sumatif: Kampanye Aksi Nyata Sayangi Sekolahku Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis 15. Refleksi: Evaluasi solusi yang ditawarkan 16. Refleksi akhir projek yang telah dilakukan ‹#›
Gambaran rapor projek profil PAUD DASMEN & DIKSUS Pelaporan akhir di jenjang PAUD berupa deskripsi kemunculan kompetensi tujuan. Pelaporan akhir di jenjang Dasmen berupa rubrik dengan 4 kriteria (Mulai Berkembang, Sedang Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang) dilengkapi dengan deskripsi pencapaian. Bagaimana strategi asesmen yang perlu guru kembangkan agar dapat menyajikan pelaporan yang komprehensif di akhir projek?
Untuk memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka guru dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan metode backward design (memastikan terlebih dahulu bukti pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian mengembangkan aktivitas yang relevan), sehingga aktivitas projek yang dikembangkan bukan berdasarkan pada tema projek, namun berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen yang hendak dicapai. 1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan ( on going assessment ) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya. 2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek. Asesmen Sumatif Dilakukan untuk menyimpulkan hasil pencapaian murid terhadap tujuan pembelajaran secara keseluruhan di akhir projek. Asesmen Awal Dilakukan untuk memetakan kemampuan awal murid dalam mencapai dimensi, elemen, dan sub elemen profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek. (Termasuk memahami kesiapan belajar murid). Asesmen Formatif Dilakukan seiring proses pembelajaran untuk memahami perkembangan murid. Hasilnya digunakan sebagai bahan umpan balik untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini memiliki porsi paling besar dalam pelaksanaan projek.
Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga dapat mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster, infografis, siniar ( podcast ), lagu, video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi kampanye, program sekolah, dan lain sebagainya. 3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja. Contoh : Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis. Aktivitasnya murid membuat reportase mengenai pengelolaan sampah di lingkungan rumah/sekolah dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim pelaksana dapat menilai kinerja murid selama proses pembuatan reportase berlangsung menggunakan lembar observasi, rubrik, daftar cek, dan instrumen asesmen lainnya..
4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen, 2022.
Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik. Kriteria Dimensi Bernalar Kritis Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang Kelengkapan Sajian Informasi Menyajikan jawaban untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk sebagian besar pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk seluruh pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk seluruh pertanyaan panduan secara terperinci. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian besar pertanyaan panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Mengidentifikasi banyak contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan kurang tepat. Menganalisis salah satu jenis kebutuhan (primer dan sekunder) dengan tepat. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat dan terperinci. Kejelasan penyampaian Menyampaikan sebagian kecil gagasan secara jelas. Menyampaikan sebagian besar gagasan secara jelas. Menyampaikan seluruh gagasan secara jelas. Menyampaikan seluruh gagasan secara jelas dan terperinci. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam Hal-hal yang perlu aku siapkan... Poster analisa diri Jurnal kreasi Hasil kreasi Penjelasan hubungan analisa diri dengan hasil kreasi Penjelasan proses kreasi melalui jurnal kreasi Nama murid: Nama peninjau (reviewer): Penilaian Awal Presentasi Kriteria Luar Biasa Baik Perlu Dikembangkan Penjelasan pemahaman Percaya diri Kontak mata Level suara Memberikan detail atau informasi pendukung dalam penjelasannya Catatan: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
1. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memfasilitasi projek adalah meminimalisir porsi guru dalam menjelaskan materi dan memberikan instruksi langkah-langkah projek dan memaksimalkan porsi murid dalam mencari dan menemukan informasi yang relevan secara mandiri serta menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam mengembangkan langkah-langkah projek. Oleh karenanya, aktivitas projek harus berpusat pada murid ( student center ) untuk mendorong murid belajar aktif ( active learning ).
2. Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice Berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator projek yang bertugas mengaktivasi inisiatif dan kreativitas murid dalam mengembangkan projek, maka guru perlu melibatkan murid dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada murid untuk berpendapat ( voice ) dan menentukan pilihan ( choice ). Contoh implementasinya adalah sebagai berikut: Tahapan projek Contoh aktivitas yang memberikan voice & choice kepada murid Merencanakan projek Mendiskusikan tujuan pembelajaran; Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian; Merancang rencana alur aktivitas (Tahapan projek); Menentukan eksplorasi topik (Pengembangan tema projek); dll. Melaksanakan dan mengembangkan projek Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi; Memilah, memilih, dan mengolah informasi; Memilih konten yang akan dipelajari; Menentukan cara memahami sesuatu; Merancang rencana kunjungan/kegiatan lapangan; Memilih cara menunjukkan kemampuan; Merancang tahap pengerjaan aksi/produk; Merefleksikan proses pembelajaran; Menilai pencapaian belajar; dll. Mengevaluasi projek Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Merumuskan rencana perbaikan pada projek berikutnya; Merancang kegiatan refleksi projek, dll.
Mengoptimalkan kesempatan murid untuk terlibat penuh dalam proses pembelajaran memerlukan tahapan dari hal-hal sederhana hingga semakin kompleks yang mungkin memerlukan proses jangka panjang. Berikut adalah gambaran aktivitas yang dapat dilakukan murid dari mulai tahap aktivasi belajar aktif hingga menjadi pembelajar mandiri. 1. Memastikan murid belajar secara aktif. 2. Memberikan murid pilihan. 3. Mengasah kemampuan murid menjadi pembelajar mandiri. Mendiskusikan tujuan pembelajaran. Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi. Mengidentifikasi masalah. Memilah, memilih, dan mengolah informasi. Mengambangkan ide. Merefleksikan proses pembelajaran. Melakukan semua tahapan sebelumnya. Memilih konten yang akan dipelajari. Menentukan cara memahami sesuatu. Memilih cara menunjukkan kemampuan. Melakukan semua tahapan sebelumnya. Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian. Merancang rencana alur aktivitas/Mengelola pelaksanaan projek secara mandiri atau kelompok. Menilai pencapaian belajar. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran atau projek secara keseluruhan. Mengasah keterlibatan murid dalam proses pembelajaran akan menjadi hal yang cukup menantang bagi guru. Oleh karenanya, penting untuk memberikan dampingan kepada murid secara bertahap dan berkelanjutan dengan alokasi waktu yang memadai.
3. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar. Pihak luar yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan projek di antaranya seperti orang tua murid, masyarakat di sekitar sekolah, serta individu/komunitas/organisasi//instansi lain yang relevan dengan eksplorasi projek yang sedang dikembangkan. Pihak-pihak tersebut dapat dilibatkan sebagai narasumber, mitra pelaksanaan, atau penerima manfaat dari projek yang sedang dilakukan. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar dapat memperkaya pengalaman belajar murid serta memastikan aktivitas projek terkait dengan realitas di masyarakat dan bersifat kontekstual.
Rencana Aksi Nyata Menuliskan rencana aksi nyata yang akan dilakukan setelah kegiatan lokakarya.