Modul 2 Pembelajaran terpadu Kelompok 2 Sabtian A di P rasetyo : 858572216 Prastica R esti Ayu : 858571809 Resita Romadona R. : 858572097 Savana Bety Suhardy : 858829693 D ewi L ailatul M uafidah : 858878553
Kegiatan belajar 1 Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran terpadu Pendahuluan merupakan kegiatan yang penting dan dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu sebab kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran.
A . MAKNA KEGIATAN PENDAHULUAN Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya. Oleh sebab itu, kegiatan pendahuluan dalam kegiatan pembelajaran terpadu harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, fleksibel, efektif, dan efisien. Fungsi kegiatan pendahuluan terutama adalah untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan terutama dalam proses pembelajaran terpadu ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat berkisar antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama.
Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira Dengan mengucap salam, Mengecek kehadiran para siswa dan menyia-nyiakan ketidakhadiran siswa Apabila ada yang tidak hadir dengan tulus. Selanjutnya, guru meminta bantuan siswa menyiapkan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan seperti papan tulis yang bersih, media atau alat belajar dan buku sumber yang akan digunakan saat pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan, guru juga memberitahukan gambaran umum materi yang akan dipelajari, memancing anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Dengan kegiatan ini, siswa akan termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sehingga pada akhirnya akan muncul rasa ingin tahu dari setiap anak.
B. BENTUK KEGIATAN PENDAHULUAN Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas disebut kegiatan awal pembelajaran. Sementara itu, kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan materi atau kompetensi yang akan dibahas disebut kegiatan pra pembelajaran. Kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini diantaranya, yaitu menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang kondusif, memberikan acuan melaksanakan kegiatan mempersepsi (apperception), dan penilaian awal (pre-test). Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran Proses P embelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut misalnya dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa (present, attendance) Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tingkat kehadirannya relatif tinggi (kehadiran 90% ke atas) memiliki prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tingkat kehadiran yang rendah . b . Menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness ) siswa.Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan belajar siswa khususnya yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya 1) membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar; 2) menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam kelas; 3) menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasme) dan minat mengajar yang tinggi; 4) mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran; 5) menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta minat dan perhatian siswa; 6) menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
Menciptakan suasana belajar yang demokratis Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu akan menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, keberanian untuk bertanya keberanian berpendapat atau mengeluarkan ide/gagasan, dan keberanian memperlihatkan unjuk kerja ( performance ). Untuk itu guru hendaknya mengembangkan kegiatan awal pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa bebas, sukarela, tidak merasa tertekan atau dipaksa dalam belajar. Membangkitkan motivasi belajar siswa Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal. Munculnya motivasi intrinsik dalam belajar disebabkan keinginan siswa untuk menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu sedapat mungkin guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik pada diri siswa di awal kegiatan pembelajaran terpadu umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara : 1). memberikan penguatan seperti memberi pujian atau hadiah, 2). menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau memberi nasehat. Kegiatan-kegiatan seperti itu sangat penting untuk mempertimbangkan guru pada awal kegiatan pembelajaran.
Membangkitkan perhatian siswa Sejak awal pembelajaran terpadu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pembelajaran. Upaya guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman kebutuhan, cita-cita, bakat atau minat siswa. Selain itu, pengguna metode dan media yang bervariasi, dapat menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. 2. Memberi Acuan Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberikan acuan diantaranya adalah sebagai berikut : Memberitahukan tujuan yang diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran adalah memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari untuk mencapai tujuan atau kompetensi tersebut.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa Pada tahap ini guru perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana seharusnya ditempuh siswa untuk menguasai kemampuan tersebut atau dalam mempelajari tema, topik, atau materi pembelajaran terpadu. Misalnya, jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah yang akan ditempuh siswa selama kegiatan diskusi. Jika dalam proses pembelajaran akan menggunakan metode eksperimen maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah eksperimen yang akan ditempuh; atau jika pembelajaran akan berlangsung dengan kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau prosedur kerja kelompok tersebut; dan begitu pula dengan strategi-strategi yang lainnya. Di samping menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung guru juga hendaknya menyampaikan informasi tentang sumber-sumber belajar yang mendukung dan dapat digunakan oleh siswa.
Membuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi) Membuat kaitan atau melakukan persepsi pada dasarnya merupakan upaya menumbuhkan tanggapan-tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru, atau menerima tanggapan tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan lama. Apersepsi berfungsi untuk mempersiapkan kondisi awal belajar pada diri siswa terutama kesiapan mental siswa menghadapi pelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam membuat kaitan atau apersepsi diantaranya adalah : Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya Melalui pertanyaan siswa dumping untuk mengingat kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Dengan menunjukkan hubungan antara apa yang telah dipelajari siswa dengan materi yang akan dipelajari, siswa akan memperoleh gambaran yang utuh tentang materi dan siswa melihat bahwa materi yang dipelajarinya tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari Siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran apabila mereka melihat manfaat yang akan diperoleh apabila mereka menguasai materi tersebut. Untuk itu, pada kegiatan awal pembelajaran guru hendaknya menunjukkan kaitan antara penguasaan kompetensi atau materi yang dipelajari dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
KEGIATAN BELAJAR 2 Kegiatan Inti dalam Pembelajaran terpadu A. Makna Kegiatan Inti Pembelajaran Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Guru perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat mengoptimalkan kegiatan belajarnya. Melalui kegiatan inti pembelajaran siswa tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan yang merupakan dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif terhadap bahan pelajaran (sebagai dampak pengiring dari kegiatan pembelajaran).
B. Bentuk Kegiatan Inti Pembelajaran Setelah kegiatan awal tersebut dilakukan maka selanjutnya guru mengorganisasikan atau mengatur proses pembelajaran dengan menggunakan cara/teknik/metode/pendekatan yang bervariasi yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar berkadar aktivitas tinggi. Kegiatan inti pembelajaran terpadu secara efektif dan efisien terdapat 2 hal yaitu : 1. Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep dari mata pelajaran lainnya. 2. Guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan menggunakan strategi dan media pembelajaran yang bervariasi yang mampu mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam upaya penemuan pengetahuan baru.
Kegiatan inti pembelajaran, baik dengan pembelajaran terpadu maupun pembelajaran biasa menggambarkan penggunaan strategi dan media pembelajaran serta metode mengajar dalam upaya membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Berkenaan dengan penggunaan strategi pembelajaran, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan guru, faktor-faktor tersebut sebagai berikut : Tujuan Penguasaan pengetahuan menurut adanya kegiatan penyajian seperti mendengarkan penjelasan guru, memperhatikan demonstrasi, melakukan observasi, melaksanakan percobaan, berdiskusi, dan sebagainya.pembentukan keterampilan menurut adanya kegiatan latihan, keterampilan hanya akan dikuasai siswa apabila siswa melakukan latihan, kemampuan siswa memainkan alat musik dapat dikuasai dengan baik oleh siswa apabila siswabanyak berlatih. Materi Jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran juga turut menentukan penentuan kegiatan pembelajaran. Apabila materi yang akan dibahas bersifat abstrak maka dalam kegiatan pembelajaran guru hendaknya memberikan contoh-contoh. Apabila materi yang dibahas merupakan materi baru maka guru hendaknya memberikan penjelasan singkat atau melakukan demonstasi . Siswa Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru juga perlu memperhatikan faktor siswa, yang mencakup karakteristik dan jumlah siswa di dalam kelas. Apabila akan melaksanakan percobaan di laboratorium, guru harus yakin bahan dan alat yang ada di laboratorium bukan merupakan hal yang baru sehingga pada waktu memasuki laboratorium siswa tidak merasa canggung menggunakan alat-alat percobaan .
4. Guru Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran. Apabila guru merasa tidak mampu melakukan percobaan, sebaiknya guru meminta bantuan guru lain untuk melakukan percobaan tersebut . 5. Fasilitas, Ruang dan Waktu Melakukan percobaan secara individual memang akan sangat baik bagi siswa. Tetapi apabila alat dan bahan yang tersedia tidak mencukupi untuk setiap siswa bukan berarti kegiatan percobaan ditiadakan. Dalam hal ini guru dapat meminta siswa untuk melakukan percobaan kelompok. Selain itu apabila Anda memiliki waktu yang tidak banyak, metode kerja kelompok kurang tepat dilaksanakan karena Anda akan menghabiskan waktu tersebut hanya untuk membentuk kelompok dan mempersiapkan fasilitas yang diperlukan. Penggunaan media dalam pembelajaran terpadu juga memiliki kekuatan sebagai berikut: a. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya. b. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing siswa. c. Membangkitkan motivasi belajar siswa. d. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. e. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa. f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang. g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.
Berikut ini beberapa hal pemanfaatan media dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut : Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri, yaitu mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi dasar, indikator, dan isi/bahan pembelajaran terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran terpadu harus selalu memperhatikan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan karakteristik bahan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Hal ini mengandung arti bahwa dengan menggunakan media pembelajaran siswa dapat menguasai kompetensi dasar dan bahan pembelajaran secara lebih mudah dan lebih cepat. Media pembelajaran terutama berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses pemelajaran sehingga hasil belajar siswa akan lebih tahan lama mengendap dalam pikirannya. Media pembelajaran dapat meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme.