PEDOMAN PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

awaldarmawan3 0 views 32 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

PEDOMAN PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI


Slide Content

MATERI PRESENTASI TIM PPI R.S.
A.W.S SAMARINDA

STRUKTUR KOMITE PPI
DIREKTUR UTAMA
RS. AWS
KOMITE
I
KOMITE
II
KOMITE
PPI RS
TIM PPI :
•IPCO
•IPCN
•IPCLN
•INSTALASI
•IRJA
•IRNA
•IPI

KEBIJAKAN DAN DASAR
HUKUM
A. KEBIJAKAN
 
Semua Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
harus melaksanakan pencegahan dan pengendali infeksi (PPI RS).
Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksin di Rumah Sakit yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
Direktur Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
membentuk Komite dam Tim PPI yang langsung berada dibawah
kordinasi Direktur.
Komite dan tim mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang jelas
sesuai dengan pedoman PPI.
Untuk pelancaran kegiatan PPI maka setiap Rumah Sakit dan
pelayanan kesehatan wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and
Control Nurse). Purna waktu.

B.DASAR HUKUM
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004.
Keputusan Presisen Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
986/Menkes/SK/Per/XI/1992 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan.
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit.
 

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
DAN PENGENDALI INFEKSI
Tindakan – tindakan PPI meliputi :
 
Kewaspadaan standar diterapkan pada
semua pasien / semua orang yang datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Kewaspadaan berdasarkan penularan /
transmisi yang diterapkan pada pasien
yang di rawat.

SASARA PPI
SEMUA PASIEN
PENGUNJUNG RS
PENGAWAI LAMA DAN BARU
MAHASISWA

KEWAJIBAN
TAU CARA CUCI TANGAN DASAR 6
LANGKAH MENURUT WHO
TAU FIVE MOMENTS CUCI TANGAN
PENGGUNAAN APD YG BENAR
( TERUTAMA HAND SCOON) bawa
sendiri
CARA MEMBERSIHKAN INSTRUMEN
HABIS PAKAI

PENERAPAN KEWASPADAAN
STANDAR KOMPONEN UTAMA :
I. Kebersihan tangan : ~ Cuci tangan
~ Hand rub
II. Penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
Hand scoon, masker, Kaca mata, gaun.
III. Penggunaan disenfeksi ( Sesuai SPO ).
IV. Dekontaminasi dan sterilisasi sesuai SPO dan
penggunaan APD.
V. Pengelolaan bahan bekas pakai dan benda tajam
sesuai SPO.
VI. Pengelolaan limbah medis dan non medis, antara lain
tempat sampah terpisah medis dan non medis.

VII. Pengelolaan Linen kotor dan bersih
kereta terpisah.
VIII. Sanitasi lingkungan.
IX. Pengelolaan makan minum pasien.
X. Penempatan pasien.
XI. Etika batuk.

I. CUCI TANGAN DASAR
•Segera setelah menyentuh darah, cairan
tubuh, sekreta,dan barang barang tercemar.
•Segera setelah melepas sarung tangan.
•Diantara kontak pasien.
•Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
invasif.
•Setelah menggunakan toilet.
Kapan cuci tangan ???

II. PENGGUNAAN APD
a. Sarung Tangan
•Bila kontak dengan darah, cairan tubuh,
sekreta, ekskreta dan barang – barang
yang tercemar.
•Bila kontak dengan membran mukosa/
selaput lendir dan kulit yang tidak utuh.
•Sebelum melakukan tindakan invasif.

b. Masker, Kaca Mata,
Pelindung Wajah
•Melindungi membran mukosa mata,
hidung dan mulut terhadap kemungkinan
percikan, ketika akan kontak dengan
darah dan cairan tubuh.

c. Gaun + Apron
•Melindungi kulit dari kemungkinan
terkena percikan ketika kontak dengan
darah atau cairan tubuh.
•Mencegah kontaminasi pakaian selama
melakukan tindakan yang melibatkan
kontak dengan darah atau cairan tubuh.

d. Alas Kaki Tertutup
•Menghindari kaki terkena benda
tajam yang jatuh menimpa kaki.

III. PENGGUNAAN DISINFEKSI
Kerjakan sesuai SPO pada saat
melakukan tindakan invasif

IV. PENANGANAN ALAT MEDIS /
KEPERAWATAN
a. Dekontaminasi, sesuai SPO
b. Gunakan APD :
•Tangani peralatan yang tercemar dengan benar
untuk memcegah kontak langsung dengan kulit atau
membran mukosa.
•Cegah terjadinya kontaminasi pada pakaian atau
lingkungan.
•Cuci dan disinfeksi peralatan bekas pakai sebelum
disterilkan.

V. PENGELOLAAN BAHAN BEKAS
PAKAI DAN BENDA TAJAM
a.Penanganan dengan menggunakan APD
b.Pengelolaan limbah padat dan cair
c.Sampah medis : Infeksius dan Non Infeksius
menggunakan tong merah kantong kuning
d.Benda tajam :
~ Hindari menutup dengan satu tangan
~ Satu pasien hanya menggunakan satu
jarum atau dispossibel
~ Jarum bekas pakai dibuang didalam
kontainer anti pecah

VI. PENGGELOLAAN LIMBAH
MEDIS DAN BENDA TAJAM
•Pisahkan sampah medis infeksius ( kateter
bekas, NGT bekas, perban pembalut bekas
GV)
•Sampah medis non infeksius ( botol cairan
bekas infus, dll )
•Tempat sampah medis menggunakan kantong
sampah warna kuning di dalam tong warna
merah.
A. Sampah Medis

B. Sampah Non Medis
•Sampah non medis berisi sampah –
sampah domestik menggunakan
kantong warna biru di dalam tong
sampah yang berwarna biru.

KECELAKAAN KERJA DI RS:
Di A.S.: Setiap tahun
600.000 – 1.000.000
luka tusuk jarum
dilaporkan (diperkirakan
lebih dari 60% tidak
dilaporkan)
McGill (1991): 7.5%
petugas medis
melaporkan terpajan
dengan darah, cairan
tubuh.

JANGAN PANIK
Pada mata : Bilas dengan air mengalir - 15’
Pada kulit : Bilas dengan air mengalir - 1’
(Tertusuk Jangan di pencet)
Pada mulut : Segera kumur-kumur - 1’
Lapor ke Komite PPI, Panitia K3RS atau ke
dokter karyawan
8-25
Tindakan Pertama pada Pajanan
Bahan Kimia atau Cairan Tubuh

VII. PENGELOLAAN LINEN
~ Sesuai SPO dan menggunakan APD
~ Pisahkan linen infeksius dan linen non
infeksius
~ Gunakan kereta linen tertutup, terpisah
linen bersih dan linen kotor
~ Jangan meletakan linen kotor dilantai
~ Bersihkan kereta tiap hari sesuai SPO

VIII. SANITASI RUANGAN
~ Dikerjakan sesuai SPO dan
menggunakan APD
~ Menggunakan disinfektan
~ Sesuai jadwal yang ditentukan.

IX. PENANGANAN MAKAN DAN
MINUM PASIEN
~ Penggelolaan makan dan minum sesuai
SPO
~ Penggelolaan alat makan dan minum
sesuai SPO

X. PENEMPATAN PASIEN
~ Penempatan pasien sesuai dengan buku
panduan PPI RS AWS
~ Sesuai SPO

XI. ETIKA BATUK
~ Sarankan pasien menutup mulut saat
batuk
~ Sesuai dengan buku panduan buku PPI
RS AWS

8-31
Tags