Pelaksanaan E-Learning di Sekolah Makalah Perilaku Organisasi Pendidikan Dosen: Muhammad Nur Huda, M.Ed., Ph.D. Oleh: Rina Dwi Kusumawati, Adytia Dwi H, Ervina Listiana, Rini Maryati Universitas PGRI Semarang – Semester Ganjil 2025/2026
Latar Belakang • Perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat. • Metode belajar konvensional kurang efektif karena terbatas ruang & waktu. • Solusi: E-learning sebagai pembelajaran berbasis teknologi. • E-learning mendorong pembelajaran student-centered dan meningkatkan kualitas interaksi.
Tujuan Makalah 1. Memahami pengertian dan karakteristik E-learning. 2. Mengetahui manfaat, bahan, dan strategi pelaksanaan E-learning. 3. Menganalisis kelebihan dan kelemahan E-learning.
Pengertian E-Learning • Sistem pendidikan yang menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. • Pembelajaran dapat dilakukan tanpa tatap muka langsung. • Menurut para ahli: - Michael (2013): Sistem pembelajaran berbasis elektronik. - Chandrawati (2010): Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi. - Ardiansyah (2013): Belajar tanpa tatap muka.
Karakteristik E-Learning • Memanfaatkan teknologi elektronik dan jaringan komputer. • Materi bersifat mandiri (self-learning) dan bisa diakses kapan saja. • Proses belajar, kurikulum, serta hasil belajar dapat dipantau secara digital.
Manfaat E-Learning • Fleksibel: Waktu dan tempat belajar bebas. • Mandiri: Peserta mengatur sendiri proses belajarnya. • Efisien: Menghemat biaya, ruang, dan waktu. • Meningkatkan kualitas belajar dan partisipasi siswa.
Pemilihan Bahan E-Learning • Berbasis komputer dan menarik (teks, warna, animasi, video). • Tujuan pembelajaran jelas. • Memberikan latihan dan umpan balik online. • Efisien biaya dan sesuai prinsip media pembelajaran.
Strategi Pelaksanaan 1. Perencanaan: Menyesuaikan jumlah komputer dan kebutuhan siswa. 2. Sequential Model: Bergiliran menggunakan perangkat belajar. 3. Static Station Model: Tiap kelompok memakai sumber berbeda. 4. Laboratory Model: Semua siswa menggunakan komputer secara mandiri.
Kelebihan E-Learning • Akses 24 jam / 7 hari. • Interaktif (teks, gambar, video, animasi). • Efektif biaya & waktu. • Ringkas dan sesuai kebutuhan. • Dapat dipantau dan diuji secara digital.
Kelemahan E-Learning • Minim interaksi sosial. • Membutuhkan fasilitas & SDM yang menguasai teknologi. • Masalah koneksi internet dan perangkat. • Potensi rasa isolasi peserta. • Kualitas informasi tidak selalu konsisten.
Studi Kasus: SMP Negeri 1 Jampiroso • Latar belakang: pandemi COVID-19. • Media: portal e-learning, Google Meet, Classroom, Schoology. • Kendala: akses internet, kuota, perangkat, dan pemahaman materi.
Solusi • Pemerintah & sekolah siapkan infrastruktur digital. • Pelatihan ICT bagi guru dan siswa. • Penggunaan LMS yang mudah. • Pembiasaan perangkat teknologi dalam pembelajaran.
Kesimpulan dan Saran • E-learning = pembelajaran berbasis teknologi informasi. • Tidak menggantikan tatap muka, tetapi melengkapi. • Membutuhkan kolaborasi antara guru, siswa, dan lembaga pendidikan. • Gunakan E-learning untuk efisiensi waktu dan tempat. • Tingkatkan kemampuan teknologi guru dan siswa. • Dukungan sarana dan pelatihan dari pemerintah diperlukan.